Anda di halaman 1dari 5

Nama : Feni Lestari Berutu

NIM : 170140013

Kelas : A1

MK : Perencanaan Proses Pabrik Kimia

Pengertian Pabrik dan Memilih Pabrik yang akan Dibangun

Pabrik adalah sarana untuk memproduksi barang kebutuhan manusia.


Tujuan pendirian pabrik adalah untuk bisa mendapatkan nilai tambah, biasanya
nilai tambah secara ekonomi, dari bahan baku yang diolah menjadi produk baru
yang memiliki nilai jual yang lebih tinggi.

 Pabrik manufaktur atau pabrik perakitan, tidak mengubah bahan baku


menjadi produk dengan reaksi kimia sebagai proses utama. Perubahan
bahan baku menjadi produk bukan sebuah reaksi kimia. Contoh pabrik
perakitan mobil.
 Pabrik kimia atau pabrik sintesis, menyelenggarakan sebuah atau
serangkaian reaksi kimia untuk mengubah bahan baku menjadi produk.
Contohnya pabrik sabun, pabrik alat-alat kosmetik dan pabrik gula.

Pemilihan Pabrik Yang Akan Dibangun Serta Teknologi Yang Akan


Digunakan
Pemilihan pabrik yang akan dibangun secara umum digolongkan menjadi
tiga motivasi, meliputi :
 Karena permintaan pasar
Hal yang perlu diselidiki lebih lanjut adalah apakah lonjakan permintaan
pasar tersebut akan stabil terus meningkat di masa datang, atau ada alasan-alasan
khusus yang mempengaruhi pasar, seperti alasan tidak stabilnya politik negara,
embargo ekonomi, atau kecelakaan-kecelakaan yang dialami produsen lain, calon
saingan, yang menyebabkan produsen tersebut menurunkan produksi atau
terjadinya resesi ekonomi seperti sekarang ini yang menimbulkan berkurangnya
daya beli masyarakat lokal dan juga masyarakat internasional ( untuk eksport ).
 Karena ketersediaan bahan baku yang berlimpah
Motivasi membangun pabrik karena ketersediaan bahan baku merupakan
motivasi yang sangat diharapkan dan didukung oleh pemerintah Indonesia. Fakta
bahwa negara Indonesia punya sumber daya alam yang beraneka ragam dan
berlimpah tidak perlu dipertanyakan lagi. Penggunaan bahan baku yang hanya ada
di Indonesia akan meningkatkan daya saing pabrik tersebut. Bahan baku dari
bidang pertanian menjanjikan keunggulan tersebut karena ada banyak jenis
tumbuhan yang hanya bisa tumbuh alami di Indonesia.
 Karena tersedianya teknologi baru
Ketersediaan teknologi baru tidak hanya sekadar menyuguhkan suatu
teknologi proses yang lebih hemat tapi bisa juga suatu produk baru. Hal ini bisa
meningkatkan prestise negara tersebut di mata dunia. Pembangunan pabrik
Compact Disc (CD) misalnya, adalah sebuah contoh pabrik yang dibangun karena
ketersediaan suatu teknologi dan pengetahuan yang menyeluruh mengenai sinar
laser dan apa yang mampu sinar laser akibatkan pada struktur kristal. Tapi tetap
saja motivasi jenis ini butuh ideide yang cemerlang dan inovatif, yang percaya
kalau fenomena sinar laser bisa digunakan sebagai sarana penyimpanan dan
pembacaan data digital. Tidak semua teknologi baru bisa dikembangkan menjadi
pabrik dengan produk baru.
Pengertian dan Definisi Industri
Pabrik adalah setiap tempat dimana faktor-faktor manusia, mesin dan
peralatan, material, energi, modal, informasi sumber daya alam dan lain lain
dikelola secara bersama dalam suatu sistem produksi guna menghasilkan suatu
produk secara efektif, efisien dan aman.
A. Klasifikasi industri berdasarkan aktifitas yg dilaksanakan :
 Industri Penghasil Bahan Baku / The Primary Raw Material Industries.
Aktifitas produksinya mengolah sumber daya alam guna menghasilkan
bahan baku atau bahan tambahan lainnya yg dibutuhkan oleh industri lain,
contoh Industri Perminyakan.
 Industri Manufaktur / The Manufacturing Industries
Aktifitas produksinya memproses bahan baku guna dijadikan suatu produk
tertentu, contoh Industri Mobil.
 Industri Penyalur / Distribution Industries
Aktifitasnya melaksanakan pelayanan jasa industri untuk didistribusikan
ke konsumen lain, contoh Distributor Obat-Obatan.
 Industri Pelayanan (Jasa) / Service Industries
Aktifitasnya dibidang pelayanan / jasa baik langsung ke konsumen
maupun untuk mendukung industri, contohnya Bank.
B. Klasifikasi industri berdasarkan output / keluaran yg dihasilkan :
 Producer Goods Industries, Industri yg outputnya akan digunakan utk
proses produksi di industri yg lain contohnya Industri Baja
 Consumer Goods Industries, Industri yg output nya bias langusng
digunakan oleh konsumen (perorangan) contohnya Industri Minuman

Dasar-Dasar Perancangan Pabrik

Perancangan pabrik meliputi :

a) Perencanaan finansial berupa modal (uang) atau investor


b) Penentuan lokasi pabrik
c) Seluruh perencanaan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan-
kebutuhan fisik pabrik seperti pemilihan mesin/teknologi, bahan
bangunan, alat dan lainnya.
1. Desain pabrik ( the overall design of interprise)
Desain pabrik merupakan keseluruhan rancangan (desain) dari suatu
pabrik / perusahaan. Tata letak pabrik merupakan perencanaan atau pengaturan
fasilitas agar proses produksi berjalan secara optimal. Perancangan tata letak
pabrik adalah salah satu aktifitas yg dilakukan di dalam mendesain pabrik secara
keseluruhan.
Perancangan pabrik merupakan suatu aktifitas yg dilakukan yg meliputi
perencanaan finansial, penentuan lokasi, dan seluruh perencanaan yg diperlukan
utk memenuhi kebutuhan- kebutuhan fisik pabrik. Perancangan terdiri dari
tahapan perencanaan produksi (alat komunikasi antara top manajemen dan
manufaktur) dan pelaksanaan proyek produksi.
Tujuan pendirian pabrik yaitu untuk memproduksi barang yang bisa
memuaskan kebutuhan-kebutuhan dari konsumen. Cara mencapai tujuan pabrik
dengan melakukan riset pasar dan peramalan penjualan/kebutuhan, kebijakan
manajemen, perancangan produk, perancangan proses dan kegiatan
produksi/operasional, perancangan lokasi dan tata letak fasilitas pabrik (Plant
layout and design), analisi perhitungan biaya (cost calculation), realisasi proyek,
proses manufacturing dan distributor output.
2. Elemen dasar dalam perancangan pabrik
a. Kekuatan pemilik modal → sebagai modal awal untuk pengadaan fasilitas
produksi, modal operasi dan modal kepentingan ekspansi. Dapat berupa
modal pribadi, investor atau pinjaman
b. Perancangan produk → berkaitan dengan macam dan jumlah mesin serta
fasilitas penunjang.
c. Perencanaan volume penjualan → untuk menentukan jumlah dan kapasitas
mesin yang harus disediakan.
d. Pemilihan proses produksi → untuk merencanakan proses produksi yang
paling ekonomis berdasarkan produk dan mesin yang akan digunakan.
e. Analisa “membuat” atau “membeli” → bekaitan dengan efisiensi dan
efektifitas proses produksi. Misalnya membuat atau membeli kemasan
produk.
f. Ukuran pabrik → tergantung dari volume produk yang dihasilkan dan
modal yang ditanamkan.
g. Harga jual produk → untuk menentukan harapan keuntungan dalam
persaingan dipasar dan kualitas produk.
h. Lokasi pabrik → sangat dipengaruhi oleh banyak faktor dan modal yang
tersedia.
i. Pemilihan tipe bangunan → untuk melindungi segala fasilitas produksi dan
seluruh sumber daya yang ada didalam pabrik.
j. Kemungkkinan perubahan jenis produk yang diproduksi.
k. Pertumbuhan dan perkembangan organisasi pabrik.
Teori Penentuan Lokasi Pabrik Menurut Beberapa Ahli

1. Teori Kimball
a. Dekat dengan bahan mentah
b. Dekat dengan pasar
c. Terdapat penyediaan air yang lancar
d. Tenaga kerja mudah
e. Iklim yang baik
f. Investasi

2. Teori Splenger dan Kleir


a. Faktor primer → bahan mentah, pasar, transport, buruh, tenaga/power
b. Faktor sekunder → fasilitas air, iklim, pajak perkreditan (investasi)

3. Teori Alfred Weber


Yaitu Pemilihan lokasi industri didasarkan atas prinsip minimalisasi biaya.
Weber menyatakan “lokasi setiap industri tergantung pada total biaya
transportasi dan tenaga kerja dimana penjumlahan keduanya harus minimum.
Tempat dimana total biaya transportasi dan tenaga kerja yang minimum adalah
identik dengan tingkat keuntungan yang maksimum”.

Dasar pemilihan lokasi pabrik menurut Webber:

a. Market oriented → industri ditempatkan dekat dengan pasar


b. Raw material oriented → industri ditempatkan dengan bahan bakunya
c. Junction oriented → industri ditempatkan dengan persimoangan antara
pasar dan bahan mentahnya
d. Other oriented → industri ditempatkan dekat dengan pelabuhan, jalan
raya, ongkos buruh dan lain sebagainya

Anda mungkin juga menyukai