KEWARGANEGARAAN
AGAMA DAN NEGARA DALAM BINGKAI PANCASILA
Disusun oleh :
Kelompok 10
Aghnia Nabila Ananda 1910911220054
Ajeng Alifia Putri 1910911220056
Aysca Fakhira Amalia 1910911120006
Fitra Alfani 1910911210001
Huda Ahdadia 1910911320045
Iis Pahrina 1910911320043
Fitra Alfani 1910911210001
Muhammad Arif Rahman 1910911310047
Nafisatul Hadiqo 1910911320061
Norsela 1910911320060
Raditya 1910911310010
San Gunma 1910911110023
Widya Shoffa Rosyida 1910911120016
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan anugrah dari-
Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Agama dan Negara dalam
Bingkai Pancasila” ini. Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan
kepada junjungan besar kita, Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan
kepada kita semua jalan yang lurus berupa ajaran agama Islam yang sempurna dan
menjadi anugrah terbesar bagi seluruh alam semesta.
Kami sangat bersyukur karena dapat menyelesaikan makalah yang
menjadi tugas materi kuliah Kewarganegaraan dengan judul “Agama dan Negara
dalam Bingkai Pancasila”. Disamping itu, kami mengucapkan banyak terimakasih
kepada semua pihak yang telah membantu kami selama pembuatan makalan ini
berlangsung sehingga dapat terealisasikanlah makalah ini. Demikian yang dapat
kami sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Kami
mengharapkan kritik dan saran terhadap makalah ini agar kedepannya dapat kami
perbaiki. Karena kami sadar, makalah yang kami buat ini masih banyak terdapat
kekurangannya.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman
COVER
KATA PENGANTAR............................................................................. ii
DAFTAR ISI........................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................... 2
C. Tujuan Penulisan .................................................................. 2
D. Manfaat Penulisan ................................................................ 3
BAB II PEMBAHASAN
A. Penajabaran Sila Pertama Pancasila...................................... 4
B. Contoh Pelanggaran Ideologi pada Sila
Ke-1....................................................................................... 5
C. Cara Mencegah Terjadinya Pelanggaran Sila Ke-1.............. 6
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................ 8
B. Saran....................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehidupan beragama di Indonesia secara yuridis mempunyai landasan
yang kuat sebagaimana termaktub dalam dasar negara maupun Undang-Undang
Dasar 1945. Negara berdasar Ketuhanan Yang Maha Esa mengandung prinsip
bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang beragama atau bukan negara yang
berdasarkan agama tertentu dan bukan pula suatu negara sekuler yang
memisahkan agama dengan urusan Negara (Budiyono, 2014).
Indonesia memiliki falsafah negara Pancasila mengakui tentang ketuhanan.
Oleh karena itu pancasila sebagai dasar Negara dan merupakan sumber hukum,
maka apapun aturan atau hukum ysng terbentuk harus mengacu pada nilai-nilai
pancasila. Pengakuan agama atau kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa,
serta jaminan terhadap penduduk yang beragama dan menjalankan ibadahnya
berdasarkan atas agama atau kepercayaan itu, merupakan cirri Negara
berketuhanan Yang Maha Esa, dengan demikian bahwa Indonesia bukan Negara
agama, karena tidak berdasarkan agama tertentu, juga bukan Negara sekuler
karena tidak memisahkan antara urusan Negara dan agama. Tetapi Negara
membeikan perlindungan pada semua agama da aliran kepercayaan. Ini berarti
bahwa setiap orang berhak atas kebebasan agama atau kepercayaan. Tidak
seorang pun bolehdikenakan pemaksaan yang menganggu kebebasannya untuk
menganut atau memeluk suatu agama atau kepercayaan pilihannya sendiri, dan
Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agama dan
kepercayaannya (Budiyono, 2014).
Berdasarkan pada pasal 29 UUD 1945 beserta tafsirannya tersebut,
pemerintah berkewajiban mengatur kehidupan beragama di Indonesia. Sebagai
pelaksanaan pasal 29 (2) UUD 1945 pemerintah mengeluarkan UU No.
1/PNPS/1965 tentang pencegahan penyalahgunaan dan/atau penodaan agama
yang dikukuhkan oleh UU No. 5 Tahun 1969 tetang pernyataan berbagai
Penetapan Presiden sebagai Undang-Undang (Dewantara, 2015).
1
2
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang disampaikan pada paparan di atas, ada
beberapa permasalahan yang bisa diangkat :
1. Bagaimana konsep sila ke-1 dalam kehidupan bernegara dan penjabarannya ?
2. Bagaimana contoh bentuk pelangaran ideologi pada sila ke-1 ?
3. Apa saja upaya pencegahan terhadap pelanggaran sila ke-1 dalam ideologi
pancasila ?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, ada beberapa tujuan yang ingin
diketahui:
3
D. Manfaat Penulisan
Manfaat pembuatan makalah ini adalah sebagai bahan informasi kepada
masyarakat dan mahasiswa agar mengetahui hubungan antara agama dan negara
dalam bingkai Pancasila.
BAB II
PEMBAHASAN
4
5
founding father kita, sehingga mereka merumuskan konsep pluralisme ini dengan
semboyan “Bhinneka Tunggal Ika” (Kamaruddin, 2013).
Untuk era sekarang, Indonesia yang pluralis dan multikulturalis,
menghormati hak asasi manusia adalah merupakan agenda bersama umat manusia
tanpa pandangan “bulu” keagamaannya. Lewat “Ketuhanan Yang maha Esa” ini,
seluruh penganut agama-agama dapat tersentuh “religiusitas”nya, untuk tidak
hanya menonjolkan “having a religion”nya. Lewat “Ketuhanan Yang maha Esa”
juga, dimensi spiritualitas keberagamaan lebih terasa promising and challenging
dan bukannya hanya terfokus pada dimensi formalitas lahiriyah kelembagaan
agama.” Dari itu, sila “Ketuhanan Yang maha Esa” menjadi sangat relaevan
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia, karena sila ke satu
tersebut telah mengakomodir kepentingan semua golongan yang melibatkan
ratusan etnis, ratusan budaya dan beberapa Agama. Berdasarkan pembacaan
kembali secara kritis terhadap Pancasila sila “Ketuhanan Yang Maha Esa” tidak
bertentangan dengan Hak Asasi Manusia (HAM) dan sesuai dengan nilai ke-
Islaman (Kamaruddin, 2013).
banyak terjadinya salah faham mengenai pengertian jihad, bagi sebagian orang
baik muslim ataupun non muslim jihad diartikan sebagai perjuangan dalam bentuk
perang atau perjuangan dengan mengangkat pedang senjata. Dalam pemahaman
yang sebenarnya Jihad Fisabilillah tidaklah identik dengan kekerasan, anarkisme,
perang ataupun pengeboman dan teror yang dapat merugikan orang lain. akan
tetapi jihad juga dapat diartikan memerangi orang-orang kafir. Adapun makna-
makna lain seperti jihad melawan hawa nafsu, amar maruf nahi mungkar, menolak
bahaya dan mengambil manfaat serta yang lainnya maka itu adalah macam-
macam jihad yang mengikuti makna aslinya (Isnawan, 2018).
A. Kesimpulan
Negara Indonesia adalah negara berdasarkan ideologi Pancasila dan
menjunjung tinggi keberagaman atau pluralisme, termasuk dalam hal keagamaan.
Terbukti dalam sila pertama Pancasila yang berbunyi "Ketuhanan Yang Maha
Esa" yang berarti negara mengakui adanya agama-agama yang dianut rakyatnya
dan memberi hak untuk menjalankannya dengan bebas. Tentu saja tidak lepas dari
sikap toleransi dan kekeluargaan yang harus dibangun setiap individu. Agama
bukanlah penyebab masalah di Indonesia, dalam bingkai Pancasila, agama adalah
salah satu wadah untuk menghasilkan putra-putri bangsa yang berdedikasi dan
mempunyai kompetensi. Permasalahan datang oleh adanya oknum-oknum yang
fanatik dan tidak bertanggung jawab. Tapi solusinya bukan dibasmi habis hingga
ke akar-akarnya, melainkan dengan jalan damai yang dapat diterima berbagai
pihak. Seperti menggunakan nilai-nilai agamis tanpa mengabaikan nilai toleransi,
mendengarkan dan menampung aspirasi, mencari jalan tengah terbaik. Selama 74
tahun perjalanan Indonesia, agama berperan banyak bagi negara. Termasuk
mengajarkan arti penting kebhinnekaan serta merajut persatuan dan kesatuan
seluruh warga negara.
B. Saran
Dengan mengetahui apa dan bagaimana konsep kesetaraan gender, serta
cara penerapannya di Indonesia, diharapkan para pembaca dapat memahami
hubungan antara agama dan negara dalam bingkai Pancasila.
8
DAFTAR PUSTAKA
Budiyono. 2013. Hubungan negara dan agama dalam negara Pancasila. Jurnal
Ilmu Hukum 8(3): 410-423.
Dewantara AW. 2015. Pancasila sebagai pondasi pendidikan agama di Indonesia.
Jurnal Ilmiah CIVIS 5(1): 640-653.
Dewantara AW. 2015. Pancasila sebagai pondasi pendidikan agama di Indonesia.
Jurnal Ilmiah CIVIS 5(1): 640-653.
Isnawan F. 2018. Program deradikalisme dan terorisme melalui nilai-nilai luhur
Pancasila. Jurnal Kajian Agama, Sosial dan Budaya 3(1): 1-28.
Wicaksono R. 2015. Implementasi nilai-nilai pancasila di era reformasi dalam
mencegah berkembangnya tindak radikalisme. Jurnal Polinter 1(2): 1-25.