Anda di halaman 1dari 3

Nama mahasiswa : AFRI RINDANG KHATULISTIWA

NIM :
Kelas :
1. IDENTITAS ARTIKEL
a. Judul artikel : Material Requirement Planning (MRP) Using Goal Programming
Method
b. Penulis : Shikha Tiwari1 dan Dr. Arun Kumar
c. Jurnal penerbit : International Journal of Advanced Scientific Research and
Management
2. RINGKASAN ARTIKEL
a. Tujuan penelitian: Tujuan dari model GP digunakan untuk menyelesaikan masalah
perencanaan kebutuhan Bahan multiobjek. Selain itu ada tiga tujuan yang ingin dicapai:
(1) Meminimalkan biaya kerja normal (tujuan produksi normal);
(2) Meminimalkan biaya kerja lembur (tujuan produksi lembur), dan
(3) Meminimalkan biaya penyimpanan stok lebih dari 100₹ per unit.

b. Masalah penelitian (fenomena/masalah di lapangan dan celah/pertentangan/perbedaan


dari teori atau dari riset-riset terdahulu): Struktur model GP melibatkan dua jenis kendala:
kendala sistem dan tujuan. Kendala sistem adalah kendala yang sifatnya lebih terbatas dan
harus dipenuhi sebelum kendala tujuan, karena hal itu mewakili kemampuan yang ada,
daripada apa yang ingin kita capai.
c. Tinjauan pustaka/literatur (teori-teori yang dijadikan landasan penulisan artikel dan
proposisi atau hipotesis yang diajukan (jika ada) serta jelaskan dengan singkat dasar/alur
perumusan proposisi atau hipotesis penelitian, model penelitian/kerangka konseptual): MRP
adalah pendekatan yang diterima secara umum untuk perencanaan pengisian ulang di
perusahaan besar. Alat perangkat lunak berbasis MRP diterima dengan mudah. Sebagian
besar pembuat keputusan industri terbiasa dengan penggunaannya. Dua data dasar
diperlukan untuk MRP:
(1) Jadwal Produksi Utama (MPS), dan
(2) Bill of material (BOM).
MPS adalah rencana yang menunjukkan produk, yang akan diproduksi kapan dan dalam
jumlah berapa, berdasarkan perkiraan atau pesanan pelanggan yang diterima.
Sistem perencanaan kebutuhan material membantu manufaktur menentukan kapan dan
berapa banyak material yang akan dibeli dan diproses berdasarkan analisis waktu pesanan
penjualan, pesanan produksi, inventaris saat ini dan perkiraan. MRP tidak perlu saling
berhadapan dalam persaingan dengan sistem lain di bidang kekuatan mereka. Namun,
bahkan dalam lingkungan yang sama, MRP dapat dibuat menjadi jauh lebih kompetitif
dengan menyesuaikan kesalahan penggunaan itu.

d. Metodologi (jenis/desain penelitian, populasi/sampel/objek penelitian, jenis dan sumber


data, teknik/alat pengumpulan data, dan metode/alat analisis): tujuan model pemrograman
dapat dikategorikan dalam hal bagaimana tujuan yang kira-kira sebanding pentingnya,
pemrograman tujuan dikenal sebagai nonpreemptive. Dalam kasus tujuan pemrogaman
preemptive, sasaran ditetapkan tingkat prioritas. Sasaran diurutkan dari yang paling penting
(sasaran 1) hingga yang penting (sasaran m) dan koefisien fungsi tujuan yang ditetapkan
untuk variabel (penyimpangan) yang mewakili tujuan adalah Pi.
Tujjuan umum model pemrograman yang dapat dinyatakan secara matematis sebagai
berikut:

e. Hasil penelitian dan pembahasan (karakteristik objek/sampel penelitian, hasil


analisis/temuan penelitian, dan pembahasan dari hasil tersebut):
Tabel 1: Masalah Perencanaan Pabrik (Dinning & Fittings)

Dapat dicatat bahwa struktur model GP melibatkan dua jenis kendala: kendala sistem dan
tujuan. Kendala sistem adalah kendala yang sifatnya lebih terbatas dan harus dipenuhi sebelum
kendala tujuan, karena hal itu mewakili kemampuan yang ada, daripada apa yang ingin kita
capai. Dari diskusi di atas, dapat disimpulkan bahwa variabel deviasional saling eksklusif.

f. Kesimpulan (kesimpulan penelitian secara umum): Keuntungan menggunakan


pemrograman tujuan daripada teknik lain adalah dengan berurusan dengan masalah dunia
nyata. Ini mencerminkan cara mengelola sebenarnya membuat perencanaan. Pemrograman
tujuan memungkinkan pembuat rencana untuk memasukkan pertimbangan organisasi dan
manajerial ke dalam model melalui tingkat tujuan dan prioritas. Pemrograman Sasaran,
meskipun jauh dari kata sempurna, sering merupakan peningkatan substansial dalam
pemodelan dan analisis situasi kehidupan nyata. Model pemrograman tujuan juga
dirumuskan dan dimasukkan dengan cara yang sama seperti untuk linier pemrograman,
perbedaannya adalah bahwa rincian semua fungsi tujuan dimasukkan dalam prioritas yang
diinginkan. Pendekatan lain untuk pemrograman tujuan adalah untuk menyatakan tujuan
sebagai kendala selain kendala normal masalah. Fungsi obyektif adalah untuk
meminimalkan penyimpangan dari tujuan yang dinyatakan. Penyimpangan yang diwakili
oleh fungsi tujuan diberi bobot sebagai koefisien sesuai dengan prioritas yang ditetapkan
untuk berbagai tujuan. Masalahnya kemudian dipecahkan dengan menggunakan model
pemrograman linier.

g. Keterbatasan dan saran (hal-hal yang membatasi lingkup penelitian dan saran untuk
penelitian selanjutnya): -

h. Implikasi penelitian (implikasi teroritis/praktis dari hasil penelitian, jika ada/disebutkan


dalam artikel): Berbagai penelitian telah dilakukan sejauh ini dan para peneliti telah terus
mengeksplorasi bidang ini selama lebih dari lima dekade dan bahkan hari ini prosesnya
adalah untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang alat ini yang dikaitkan dengan
pemahaman yang jelas tentang makna teknik ini dalam perspektif pemecahan masalah yang
berkaitan dengan industri.

Anda mungkin juga menyukai