Makalah Materialitas Dan Risiko Audit
Makalah Materialitas Dan Risiko Audit
RISIKO AUDIT
2. AFRIHAH ALHAQ
3. DESSY RAHMAWATI
5. NUR AFIFAH
6. ANDRIANI SAPUTRI
KATA PENGANTAR
Pertam-tama, Puja dan puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas
segala limpahan rahmat dan karunia Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
makalah mata kuliah Sistem Informasi Akuntansi yang berjudul Etika Dan
Keamanan Dalam Sistem Informasi ini dengan baik dan tepat pada waktunya.
Dalam penyusunan makalah ini, kami juga tak luput dari berbagai hambatan
dan masalah, namun berkat usaha dan bantuan dari berbagai pihak serta sarana yang
mendukung, tak gentarnya usaha kita dalam merampungkan makalah ini akhirnya
terselesaikanlah tugas makalah ini sesuai dengan apa yang diharapkan.
Tak lupa pula kami mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah
Sistem Informasi Akuntansi, atas bimbingan dan saran-saran yang telah diberikan
serta pembelajaran dalam menyelesaikan tugas makalah ini.
Kami pun menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari teman-teman, dosen, dan para pembaca sekalian. Akhir kata, kami mengucapkan
terima kasih.
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Materialitas mendasari penerapan standar-standar auditing yang berlaku
umum, terutama standar pekerjaan lapangan dan pelaporan. Oleh karena itu,
materialitas memiliki dampak yang mendalam pada audit laporan keuangan.
SAS 47, Audit Risk and Materiality in Conducting an Audit (AU 312.08),
menyatakan agar auditor mempertimbangkan materialitas dalam (1)
merencanakan audit dan (2) mengevaluasi apakah laporan keuangan secara
keseluruhan telah disajikan secara wajar sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi
yang berlaku umum. ISA yang menjad acuan dalam materi ini ialah ISA 320.
Alinea 8 dari ISA 320 menyatakan bahwa: “Tujuan auditor adalah menerapkan
secara tepat konsep materialitas dalam merencanakan dan melaksanakan
audit”.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimanakah tinjauan umum dari materialitas itu?
2. Apa saja tahap-tahap dari materialitas dalam proses audit?
3. Bagaimana konsep materialitas pada dua tingkat dalam merencanakan
suatu audit?
4. Apa saja konsep materialitas dalam audit laporan keuangan?
5. Apakah yang dimaksud dengan risiko audit?
6. Apa saja komponen dari risiko audit ?
7. Bagaimana cara penilaian risiko audit tersebut?
BAB II
PEMBAHASAN
A. TINJAUAN UMUM MATERIALITAS
FASB (Financial accounting standards board) mendefinisikan materialitas
(materiality) sebagai: “Besarnya suatu pengabaian atau salah saji informasi
akuntansi yang diluar keadaan di sekitarnya, memungkinkan bahwa
pertimbangan seseorang yang bergantung pada informasi tersebut akan berubah
atau terpengaruh oleh pengabaian atau salah saji tersebut.”
Istilah “overall” dan “specific” yang digunakan dalam gambar 8-2 dan
dalam pembahasan yang lain digunakan semata-mata untuk pembahasan dalam
buku ini, dan bukan merupakan istilah yang digunakan ISA. Dalam pembahasan
ini “overall” materiality adalah materialitas untuk laporan keuangan secara
keseluruhan. Sedangkan “specific” materiality adalah materialitas untuk jenis
transaksi, saldo akun atau pengungkapan (disclosures) tertentu.
D. KONSEP MATERIALITAS
E. RISIKO AUDIT
Materialitas seperti dibahas di atas, berkaitan erat dengan risiko audit (audit
risk). Keduanya menjadi bahan pertimbangan penting dalam proses audit.
Resiko audit adalah kemungkinan auditor memberikan pendapat yang keliru
(inappropriate audit opinion) atas laporan keuangan yang mengandung asalah
saji yang material.
Risiko audit atau audit risk (AR) dapat dirumuskan sebagai berikut :
AR = RMM X DR
Materialitas dan risiko audit rik terus diperhatikan sepanjang audit, dengan: