Anda di halaman 1dari 27

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang

Standar Kepala Sekolah/Madrasah menyatakan bahwa seorang Kepala

Sekolah/Madrasah dituntut untuk memiliki Standar Minimal tertentu dalam

Kompetensi Kepribadian,Manajerial, Kewirausahaan Supervisi dan Sosial.

Namun demikian data menunjukkan bahwa belum semua Kepala

Sekolah/Madrasah menguasai Standar Kompetensi yang dipersyaratkan tersebut

secara utuh.

Dalam rangka peningkatan mutu kepala sekolah/madrasah, pemerintah

menerbitkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 28 tahun 2010

tentang Penugasan Guru Sebagai Kepala Sekolah/Madrasah. Permendiknas ini

memuat tentang sistem penyiapan calon kepala sekolah/madrasah, proses

pengangkatan kepala sekolah/madrasah, masa tugas, Pengembangan Keprofesian

Berkelanjutan (PKB), penilaian kinerja kepala sekolah/madrasah,mutasi dan

pemberhentian tugas guru sebagai kepala sekolah/madrasah.

Terkait dengan penugasan guru sebagai kepala sekolah tahapan yang harus

dilalui oleh seorang guru untuk dapat diberi tugas tambahan sebagai kepala

sekolah/madrasah adalah guru harus mengikuti Program Penyiapan Calon

Kepala Sekolah/Madrasah (PPCKS) yang meliputi Rekruitmen terdiri dari


2

Seleksi Administratif dan Akademik kemudian mengikuti Pendidikan dan

Pelatihan Calon Kepala Sekolah/Madrasah.

Seleksi Administratif dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten

/Kota untuk memperoleh guru potensial yang memenuhi persyaratan

Administratif sebagai calon kepala sekolah dan tahapan berikutnya adalah seleksi

akademik yang dilaksanakan bekerjasama dengan Lembaga Pengembangan dan

Pemberdayaan Kepala Sekolah (PPKS). Seleksi akademik dilakukan melalui

Penilaian Potensi Kepemimpinan (PPK) atau Leadership Potensial Assessment

(LPA) yaitu suatu proses pengumpulan informasi yang berkaitan dengan

kemampuan, kekuatan atau daya kepemimpinan yang dimiliki oleh calon kepala

sekolah/madrasah yang memungkinkan untuk dikembangkan. Penilaian potensi

kepemimpinan dilakukan secara deskriptif-kualitatif untuk membandingkan

kualitas rencana tindakan kepemimpinan calon kepala sekolah dengan rencana

tindakan kepemimpinan yang ada dirubrik.

Setelah berhasil melalui seleksi Administratif dan seleksi akademik maka

sejumlah calon kepala sekolah yang dianggap layak selanjutnya diharuskan

mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah yang diselenggarakan

oleh LembagaPengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS)

Indonesia.

Pada tahun 2016 ini Pemerintah Kota Banjarbaru melalui Dinas Pendidikan

Kota Banjarbaru melaksanakan Program Rekruitmen Calon Kepala Sekolah

sudah berjalan sebanyak 3 angkatan. Dan saat ini yang sedang berlangsung
3

adalah Diklat Calon Kepala Sekolah angkatan ke-3, semuanya berjumlah 34

orang yang telah dinyatakan layak dalam seleksi akademik oleh LPPKS yang

terdiri dari Cakep SD, Cakep SMP, Cakep SMA dan Cakep SMK.

Program Diklat Calon Kepala Sekolah angkatan ke-3 yang dilaksanakan

Dinas Pendidikan Kota Banjarbaru bekerja sama dengan Lembaga

Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS) dan Lembaga

Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Kalimantan Selatan melalui Dana APBD.

Kegiatan Diklat ini dilaksanakan melalui tiga tahapan, mulai dari In Service

Learning 1 dengan tatap muka sebanyak 70 JP, On The Job Learning (OJL)

selama 3 bulan yaitu 200 JP, dan In Service Learning 2 dengan tatap muka

sebanyak 30 JP (in-on-in).

Untuk tahap pertama yaitu In Service Learning 1 sebanyak 70 JP ,

kegiatan Diklat Cakep angkatan ke-3 sudah selesai dilaksanakan yaitu yang telah

terselenggara dari tanggal 13 sampai dengan 19 Juni 2016 bertempat di Hotel

Ratu Elok Syariah Banjarbaru. Dimana didalam In Service Learning 1 ,peserta

Diklat dibekali berbagai kemampuan diantaranya yang terkait dengan Kebijakan

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kebijakan Dinas Pendidikan

Kabupaten/Kota, Latihan Kepemimpinan untuk membentuk jiwa kepemimpinan,

kepribadian sosial dan jiwa wirausaha , Pengembangan Keterampilan Manajerial,

Supervisi Akademik , dan lainya yang terkait dengan pengembangan dan

pemberdayaan calon kepala sekolah.


4

Sehubungan dengan berakhirnya In Service Learning 1, untuk memberikan

pengalaman dilapangan maka bagi calon kepala sekolah diharuskan untuk

melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan atau magang disekolah sendiri dan

sekolah lain.

Praktik pengalaman lapangan ini diistilahkan dengan On The Job

Learning (OJL) ,dilaksanakan dalam kurun waktu minimal selama 3 ( tiga )

bulan atau setara dengan 200 JP dengan materi yang sudah ditentukan oleh

Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS)

Indonesia. Praktek lapangan di 2 (dua) tempat, yang pertama di sekolah sendiri

dan yang kedua di sekolah lain yang dikenal dengan sekolah magang . Alokasi

waktu di sekolah sendiri sebanyak 150 JP dan di sekolah magang sebanyak 50

JP. Di dalam OJL inilah calon kepala sekolah mencari pengalaman secara

langsung dari warga sekolah atau dari kepala sekolah tempat magang ,tentang

berbagai materi yang berhubungan dengan kompetensi atau tugas-tugas sebagai

kepala sekolah.

Pada program On The Job Learning ini peserta diklat calon kepala

sekolah akan melakukan Rencana Tindak Kepemimpinan (RTK) sebagai upaya

untuk meningkatkan kompetensi dan kinerja sekolah, dilakukan dengan

mencerminkan nilai-nilai spritual,kewirausahaan dan kepemimpinan

pembelajaran, berbasis AKPK dan EDS yang sudah ada. RTK akan dilakukan

selama 40 jpl dengan mengedepankan fleksibilitas dalam pelaksanaannya dalam


5

artian Peserta Diklat tidak meninggalkan tugas utama mengajar selama

melaksanakan tugas OJL.

Selain RTK dalam Program OJL ini juga dilaksanakan Supervisi Guru

Junior, Penyusunan Perangkat RPP dilengkapi dengan bahan ajar dan instrumen

penilaiannya , Pengkajian 9 asfek manajerial terdiri dari ; a) Penyusunan

Rencana Kerja Sekolah, b).Pengelolaan Kurikulum,c).Pengelolaan Pendidik dan

Tenaga Kependidikan, d) Pengelolaan Sarana dan Prasarana Sekolah,

e).Pengelolaan Peserta Didik ;f).Pengelolaan Keuangan Sekolah ; g).Pengelolaan

Ketatausahaan Sekolah; h) Pemanfaatan TIK dalam Pembelajaran; i). Monitoring

dan Evaluasi; j). dan tambahan k).Unit Produksi dan Jasa khusus untuk Calon

Kepala Sekolah SMK, asfek yang dikaji mencakup kondisi ideal, kondisi nyata

yang terjadi disekolah kemudian menemukan kesenjangan dan alternatif solusi

pemecahannya.

Berdasarkan hasil AKPK Calon Kepala Sekolah yang harus Penulis

tingkatkan pemahaman dan penguasaannya adalah dibidang Manajerial karena

itu penulis harus berupaya untuk meningkatkan kompetensi manajerial melalui

studi dokumentasi atau observasi kegiatan yang dilakukan disekolah magang ke-

2 dengan dibantu oleh kepala sekolah Mentor.

Dalam kegiatan On The Job Learning (OJL) ini pada akhirnya calon

kepala sekolah diharapkan benar-benar memiliki wawasan dan pemahaman yang

lebih baik akan tugas yang akan diembannya kelak apabila dia diangkat

kompetensi dibidang manajerial dengan belajar dari kepala sekolah mentor di


6

sekolah lain. Upaya peningkatan tersebut akan dilakukan dengan melalui

Wawancara ,

Sebagai kepala sekolah ataupun yang sedang diembannya bagi yang

sudah menduduki sebagai Kepala Sekolah. Sehingga diharapkan akan mampu

membawa misi perubahan pada dunia pendidikan yang akan berdampak pada

peningkatan kualitas pendidikan di satuan pendidikan yang dipimpinnya.

B. Tujuan

Tujuan pelaksanaan program On The Job Learning ini adalah :

1. Untuk memberikan pengalaman pembelajaran teoritik maupun praktek

kepada Calon Kepala Sekolah agar memperoleh Wawasan dan

pengetahuan yang baik tentang tugas pokok dan fungsi seorang Kepala

Sekolah melalui tempat magang di sekolah sendiri maupun sekolah lain

dalam memimpin sekolah.

2. Salah satu upaya untuk memberikan tambahan bekal berupa pengalaman

bekerja sebagai calon kepala sekolah disekolah sendiri maupun disekolah

lain yang relevan dengan kebutuhan pengembangan potensi kompetensi

calon kepala sekolah.


7

3. Sebagai upaya calon kepala sekolah untuk mempraktekan pengetahuan ,

keterampilan dan sikap yang telah dipelajari selama diklat In-Service

Learning 1 melalui penerapan rencana tindakan kepemimpinan,

mensupervisi guru, menyusun prangkat pembelajaran, mengkaji

pengelolaan berbagai aspek manajerial dengan mengacu pada Standar

Nasional Pendidikan (SKL , isi, Proses, , dan Penilaian).

4. Dengan OJL dapat menjamin adanya peningkatan penguasaan terhadap

lima dimensi kompetensi yang harus dimiliki seorang kepala sekolah

berdasarkan Permendiknas no.13 tahun 2007, yaitu dimensi-dimensi

kompetensi kepribadian,manajerial,kewirausahaan, supervisi dan sosial.

C. Hasil yang Diharapkan

Berdasarkan hasil AKPK Calon Kepala Sekolah dalam kegiatan OJL ini

penulis sebagai calon kepala sekolah harus meningkatkan kompetensi dibidang

Manajerial. Upaya tersebut diimplikasikan dalam Rencana Tindak

Kepemimpinan (RTK) yaitu penjabaran rencana pengembangan sekolah secara

operasional yang didalamnya memuat tindakan-tindakan kepemimpinan Calon

Kepala Sekolah dalam menjalankan program/kegiatan untuk peningkatan kinerja

sekolah.

Hasil yang diharapkan dalam kegiatan On The Job Learning (OJL) ini

adalah :
8

1. Calon kepala sekolah memperoleh dan memiliki kemampuan serta

pengalaman dalam menerapkan pengetahuan yang baik tentang tugas pokok

dan fungsi seorang Kepala Sekolah melalui tempat magang di sekolah sendiri

maupun sekolah lain dalam memimpin sekolah.

2. Calon kepala sekolah mendapatkan bekal berupa pengalaman bekerja sebagai

calon kepala sekolah disekolah sendiri maupun disekolah lain yang relevan

dengan kebutuhan pengembangan potensi kompetensi calon kepala sekolah.

3. Calon kepala sekolah dapat mempraktekan pengetahuan , keterampilan dan

sikap yang telah dipelajari selama diklat In-Service Learning 1 melalui

penerapan rencana tindakan kepemimpinan, mensupervisi guru, menyusun

prangkat pembelajaran, mengkaji pengelolaan berbagai aspek manajerial

dengan mengacu pada Standar Nasional Pendidikan (SKL , isi, Proses, , dan

Penilaian).

4. Calon Kepala Sekolah memperoleh peningkatan penguasaan terhadap lima

dimensi kompetensi yang harus dimiliki seorang kepala sekolah sebagaimana

tertuang dalam Permendiknas no.13 tahun 2007, yaitu dimensi-dimensi

kompetensi kepribadian,manajerial, kewirausahaan, supervisi dan sosial.

BAB II

KONDISI NYATA SEKOLAH MAGANG


9

A. Profil SMKN 1 Banjarbaru

Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 (SMKN 1 ) Banjarbaru diresmikan

berdiri, pada 5 Oktober 1994 yang awalnya dinamakan Sekolah Menengah Industri

Kerajinan (SMIK ) , sejalan dengan otonomi daerah dan reformasi SMIK menjadi

SMKN 1 Banjarbaru Propinsi Kalimantan Selatan.

SMKN 1 Banjarbaru dalam mendukung program pembangunan di kota

Banjarbaru selalu ambil bagian pada kegiatan-kegiatan seperti pameran produk

terutama dibidang seni dan kerajinan yang bekerja sama dengan instansi terkait guna

mempertahankan keberadaan jurusan dibidang seni dan kerajinan.

Dalam ruang lingkup Kalimantan Selatan SMK Negeri 1 Banjarbaru

merupakan sekolah menengah kejuruan satu-satunya yang membina bidang seni dan
10

budaya yaitu dalam bidang program keahlian Seni Kerajinan, terdiri dari Desain

Produksi Kria (DPK) Kayu,DPK Tekstil, DPK Logam dan DPK Keramik.

Pada tahun 2008/2009 SMKN 1 Banjarbaru berkembang menambah beberapa

Program keahlian sehingga menjadi 7 program keahlian dengan tambahan tiga (3)

program keahlian yaitu :

1. Desain Komunikasi Visual,

2. Administrasi Perkantoran

3. Akomodasi Perhotelan.

Kemudian pada tahun pelajaran 2009/2010 bertambah satu program keahlian

yaitu Jasa Boga ( Restorasi ) sehingga menjadi delapan (8) program keahlian.

Sebagai sekolah menengah kejuruan yang bergerak dibidang seni dan

kerajinan, bisnis manajemen,dan pariwisata yang terletak didaerah yang bebas polusi

dan ramah lingkungan. Dalam kegiatan belajar SMKN 1 Banjarbaru menempati

gedung yang dibangun pada tahun 1994 diatas tanah seluas : 16.064 M 2. Sehingga

sampai tahun pelajaran 2016/2017 ini SMKN 1 Banjarbaru memiliki 30 rombel

dengan jumlah 863 siswa.

Dengan fasilitas yang dimiliki SMKN 1 Banjarbaru diharapkan dapat

meningkatkan mutu hasil belajar dan dapat meningkatkan mutu lulusan untuk

mendukung Banjarbaru sebagai Kota Pendidikan.


11

Perubahan kebijakan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan terhadap

penyelenggaraan Sekolah Menengah Industri Kerajinan Kabupaten Banjar pada tahun

1994 dengan no.09.16.1102.23.01.15.5110.

Berdasarkan perubahan nomenklatur dan pada tanggal 18 Maret 1997 Sekolah

Menengah Industri Kerajinan (SMIK) berubah menjadi Sekolah Menengah Kejuruan

Negeri 1 Banjarbaru.

Saat ini Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Banjarbaru melaksanakan 3

(tiga) Bidang Keahlian ,5 (lima) Program Studi Keahlian dan terdiri dari 8 (delapan)

Kompetensi Keahlian Yaitu :

1. Program Keahlian DPK Kayu

2. Program Keahlian DPK Tekstil

3. Program Keahlian DPK Logam

4. Program Keahlian DPK Keramik

5. Program Keahlian Desain Komunikasi Visual (DKV)

6. Administrasi Perkantoran

7. Akomodasi Perhotelan

8. Jasa Boga

Semua program studi yang dilaksanakan adalah bertujuan untuk

menghasilkan sumber daya manusia di Bidang Studi Keahlian Seni, Kerajinan dan

Pariwisata serta Administrasi tingkat menengah yang terampil, mandiri, kredibel,

inovatif dan mampu bersaing di era global, sesuai dengan Kompetensi Keahlian yang

dipilih
12

Sebagai upaya untuk mengembangkan dan menerapkan sistem manajemen

mutu pada tahun 2011 SMK N 1 Banjarbaru melakukan pendekatan Manajemen

Mutu ISO 9001:2008. Melalui pendekatan tersebut diharapkan Sekolah Menengah

Kejuruan Negeri 1 Banjarbaru dapat memenuhi sistem Manajemen Mutu ISO

9001:2008 dengan perbaikan dan pembenahan di semua bagian dari kegiatan Sekolah

Menengah Kejuruan Negeri 1 Banjarbaru.

Kemudian pada tahun pelajaran 2013 / 2014 ditunjuk menjadi piloting projek

untuk melaksanakan kurikulum 2013, sehinggga kondisi saat ini tahun pelajaran 2016

/2017 semua kelas pembelajarannya dengan menggunakan kurikulum tiga belas

( Kurtilas).

Dalam rangka untuk mendukung Program Pendidikan Inklusi di Kalimantan

Selatan , SMK N 1 Banjarbaru sejak tahun ajaran 2014/ 2015 dijadikan sebagai

Sekolah Piloting Projek Pendidikan Inklusi, dan sudah berjalan 3 tahun dengan

sejumlah siswa berkebutuhan khusus yang mempunyai keterlambatan dalam

berpikir sebanyak orang siswa. Terdiri dari Siswa kelas X orang, kelas XI orang

dan kelas XII orang.

Untuk meyakinkan bahwa siswa-siswa tersebut termasuk siswa yang

berkebutuhan khusus semua dibuktikan dengan Surat Keterangan yang dikeluarkan

oleh badan resmi yang ditunjuk oleh pemerintah.

Identitas Sekolah
13

Nama Sekolah : SMKN 1 BANJARBARU


NPSN / NSS : 30304603 / 711151103001
Jenjang Pendidikan : SMK
Status Sekolah : Negeri

Lokasi Sekolah

Alamat : JL.A YANI KM.32,5 Loktabat


RT/RW : 1/2
Nama Dusun :-
Desa/Kelurahan : Loktabat Selatan
Kode pos : 70712
Kecamatan : Kec. Banjarbaru Selatan
Lintang/Bujur : -3.4468000/114.8137000
Kebutuhan Khusus : C1,D1,K
SK Pendirian Sekolah : 0260/O/1994
Tgl SK Pendirian : 1994-10-05
Status Kepemilikan : Pemerintah Daerah
SK Izin Operasional : 0260/O/1994
Tgl SK Izin Operasional : 1994-10-05
SK Akreditasi :
Tgl SK Akreditasi : 1990-01-01
:

No Rekening BOS 106001000140306


Nama Bank : BRI
Cabang / KCP Unit : A. Yani
14

Banjarbaru
Rekening Atas Nama : SMK Negeri 1 Banjarbaru
MBS : Tidak
Luas Tanah Milik : 16064 m2
:

NPWP 005923966732000

Kontak Sekolah
Nomor Telepon : 0511-4772970
Nomor Fax : 0511-4772970
Email : skensa.banjarbaru@gmail.com
Website : http://smkn1banjarbaru.sch.id

Data Periodik
Kategori Wilayah :
Daya Listrik : 30000 Watt
Akses Internet Utama : Telkom Speedy
Waktu Penyelenggaraan : Pagi
Sumber Listrik : PLN

KEPALA SEKOLAH
N A M A Drs. PARJIONO, M.Pd

N I P 19630630-199403-1-005

SK YANG MENGANGKAT Wali Kota Banjarbaru


15

NOMOR SK 820 / 241 – Bang Peg / Bapegdiklatda

TANGGAL 30 Juni 2015

TMT 01 Juli 2015 s/d 30 Juni 2019.

NUPTK 7962 7416 4320 0012

NPWP 485683056732000

Email Parjiono306@gmail.com

KOMITE SEKOLAH

1. N A M A Ngadiyanto
2. NOMOR SK / TGL 422.4 / KEP-124 / SMKN-1 / 2015
3. TANGGAL 22 September 2015
4. SK YANG MENGANGKAT Kepala Sekolah
Jumlah Pendidik dan Tenaga Kependidikan :

1. Guru PNS : 60 orang

2. Guru Non PNS : 15 orang

3. Karyawan PNS : 4 orang

4. Karyawan Non PNS : 14 orang

Jumlah Siswa :
16

No Program Keahlian Kelas X Kelas XI Kelas XII Jumlah

.
1 DPK KAYU 12 29 24 65
2 DPK TEKSTIL 60 45 42 147
3 DPK LOGAM 20 25 27 72
4 DPK KERAMIK 28 30 24 82
5 Desain Kom. Visual 32 34 32 98
6 Administrasi Perkantoran 65 71 68 204
7 Akomodasi Perhotelan 32 34 32 98
8 Jasa Boga / Restorasi 31 35 31 97
JUMLAH TOTAL 280 304 279 863

Visi : Menjadikan lulusan yang bermoral, kompeten, mandiri dan unggul

dalam bersaing serta berwawasan lingkungan.

Misi : 1. Melaksanakan pembinaan mental keagamaan, kerja dan sosial

2. Menumbuhkan sikap kreatif, inovatif, kompetitif, dan tidak

mudah putus asa.

3.Meningkatkan mutu lulusan untuk memenuhi tuntutan dunia

kerja dengan fasilitas yang memadai

4.Meningkatkan kesadaran terhadap lingkungan yang bersih,

sehat,rapi dan kondusif.

Tujuan Sekolah : 1. Mewujudkan lembaga pendidikan kejuruan sebagai pusat

pemberdayaan masyarakat yang kompeten ditingkat

menengah.
17

2. Mendidik sumber daya manusia yang bermoral dengan

memiliki etos kerja dan kompetensi yang professional untuk

menjadi wirausahawan.

3. Memberikan berbagai layanan pendidikan kejuruan yang

sesuai

dengan minat dan bakat serta kebutuhan masyarakat.

4. Mengantarkan peserta didik kedunia kerja dan pendidikan

yang lebih

tingg

SMKN 1 Banjarbaru secara bertahap sejak tahun ajaran 2013/2014 sudah

menggunakan Kurikulum 2013, dimulai dari kelas X sedangkan kelas XI dan XII

masih menggunakan KTSP ,baru sejak tahun pelajaran 2015 /2016 SMKN 1

Banjarbaru sudah 100% atau seluruhnya menggunakan Kurikulum 2013.

Berbagai upaya dan kendala telah dilalui guru-guru SMKN 1 Banjarbaru,

untuk memahami dan mengimplikasikan Kurikulum 2013, baik melalui kegiatan


18

Pendidikan dan Pelatihan resmi dari pemerintah, atau melalui kegiatan In House

Training (IHT) maupun belajar Mandiri.

Pada tahun pelajaran 2016/2017 ini hampir seluruh guru sudah pernah

mengikuti Diklat K-13 sehingga pelaksanaan pembelajaran yang berbasis K-13 bisa

berjalan dengan baik dan lancar.

Peningkatan mutu pendidikan di SMKN 1 Banjarbaru selalu ditingkatkan

yang pelaksanaan mengacu kepada Standar Nasional Pendidikan. Adapun pemetaan

pada 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan pada SMK N1 Banjarbaru dapat di

uraikan sebagai berikut :

1.Standar Isi

1). Standar Isi

SMK Negeri 1 Banjarbaru sebagai piloting projek melaksanakan

kurikulum 2013, sebagian besar komponennya sudah memenuhi standar

yang ditetapkan dan muatan yang terdapat dalam kurikulum baik mata

pelajaran wajib maupun tambahan juga memenuhi SNP.

2). Standar Proses

SMK Negeri 1 Banjarbaru realitas disekolah telah memenuhi standar

proses karena 100% guru-guru memiliki administrasi perangkat


19

pembelajaran K13 sesuai permendiknas no.41 tahun 2007. Adapun model

pembelajaran sebagian besar sudah sesuai ketentuan walau sebagian kecil

masih ada yang konvensional.

3). Standar Kompetensi Lulusan

Lulusan SMKN 1 Banjarbaru sudah dibekali dengan kompetensi

sesuai dengan minat dan bakatnya. Kompetensi tersebut juga terdapat dan

tertuang dalam dokumen K13.

4). Standar Sarana Prasarana

Prasarana yang ada telah mendukung jalannya operasional

pembelajaran kurikulum 2013 walau sebagian kecil masih ada kekurangan,

akan tetapi pemenuhan standar sarpras telah terpenuhi.

5). Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Untuk tenaga pendidik di SMKN 1 Banjarbaru PNS : 60 Orang ,Non

PNS 16 orang, dari data pendidik PNS yang ada satu orang guru yang

kehilangan mata pelajarannya karena adanya kurikulum 2013 yang

diberlakukan di sekolah yaitu guru mata pelajaran IPA sampai saat ini

dalam proses mutasi. Pendidik yang memiliki sertifikat profesi sejumlah 33

orang yang belum sertifikasi sejumlah 27 orang.Sedangkan Tenaga

Kependidikan sudah memenuhi kualifikasi pendidikan.


20

6). Standar Pengelolaan

Rencana Kerja Sekolah, Rencana Kerja Tahunan dan Rencana Kerja

Jangka Menengah maupun Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah telah

disosialisasikan kepada warga sekolah, dan telah dikelompokkan kedalam

delapan standar sehingga warga siap kerja sesuai tupoksi yang diberikan

oleh kepala sekolah. Setiap kegiatan yang menyangkut kepentingan

sekolah selalu diputuskan dalam rapat kordinasi yang dilaksanakan

sebulan sekali. Penelusuran tamatan juga dikelola oleh waka humas dan

bursa kerja khusus, kegiatan ekstrakurilkuler dibina oleh guru-guru yang

kompeten dan pembinaan persiapan lomba kompetensi siswa selalu

dilaksanakan oleh masing-masing guru sesuai program keahliannya.

7). Standar Pembiayaan

Sumber biaya di SMKN 1 Banjarbaru berasal dari pemerintah pusat

yang disebut dengan APBN, dan sumber lain seperti APBD dari

pemerintah propinsi dan kota serta dari bantuan orang tua yaitu Komite

Sekolah. Hal ini diterima dan dikeluarkan sudah sesuai prosedur yang

diberikan beradasarkan petunjuk teknis penggunaan dana.


21

8). Standar Penilaian

Penilaian merupakan laporan kegiatan akhir dari tugas-tugas guru

yang diberikan kepada peserta didik. SMKN 1 Banjarbaru sudah

melaksanakan atau menerapkan sesuai standar penilaian yang diatur

berdasarkan Undang-undang RI nomor 20 tahun 2003 dan permendiknas

No.20 tahun 2007 dan No.66 tahun 2013.tentang standar penilaian.

B. Profil SMK N 3 Banjarbaru

SMK Negeri 3 Banjarbaru beralamat di Jalan Aneka Tambang,

Kecamatan Cempaka Kota Banjarbaru dengan Luas lahan 21.120 M 2 , yang

terletak sekitar 4 Km ke arah Selatan dari pusat Pemerintahan Kota Banjarbaru.

Sekolah ini merupakan SMK rumpun Bisnis dan Pariwisata yang berdiri pada

tahun 2004 berdasarkan SK Walikota Banjarbaru No.60 A tanggal 29 Juli 2004.

Program yang dikembangkan di SMK Negeri 3 pada awal berdirinya

adalah Program Keahlian Busana Butik dan Kecantikan Kulit, selanjutnya

berkembang pada tahun 2006 membuka Program Keahlian lain lagi yaitu di

bidang Teknologi Informatika yaitu Rekayasa Perangkat Lunak (RPL), kemudian

pada tahu 2008 mengembangkan Program Keahlian Usaha Perjalanan Wisata

(UPW) dan disusul pada tahun 2010 membuka Program Keahlian Akomodasi

Perhotelan dan Akuntansi. Dan yang terbaru yaitu tahun 2015 membuka lagi

Program Keahlian Kimia, sehingga SMK Negeri 3 Banjarbaru mempunyai 7


22

(tujuh) Program Keahlian dengan jumlah siswa 823 orang. Tenaga pendidik 63

orang dan Tenaga Kependidikan 11 orang.

NPSN : 30305420

NSS/NIS : 322151011003 / 15.00.20

Nama Sekolah : SMKN 3 BANJARBARU

Alamat : Jalan Aneka Tambang Kelurahan Cempaka

Kecamatan Cempaka Kota Banjarbaru Kalimantan Selatan

70733

Telepon : 0511-673 5000 / 6735001

Fax : 0511-6735001

Email : smkn3banjarbaru@yahoo.co.id

Website : smkn3banjarbaru.sch.id

Jenis Sekolah : Sekolah Menengah Kejuruausn (SMK)

Status : Negeri

Status Mutu : SPM

Latitude : - 3,475,321

Longitude : 114,842,357

No.SK Pendirian : 60.A/2004

Tgl.SK Pendirian : 29-07-2004

Akreditasi : Terakreditasi B

No.SK Akreditasi : 029/BAP-SM/PROV-15/LL/XV


23

Visi : Lembaga Pendidikan yang menyiapkan Sumber Daya

Manusia (SDM) sebagai asset pembangunan yang

Produktif dan Professional serta Bertakwa kepada Tuhan

Yang Maha Esa.

Misi : 1. Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama yang

dianut dan budaya bangsa sebagai sumber karifan dalam

bertindak.

2. Menumbuhkan semangat keunggulan dan kompetitif

kepada seluruh warga sekolah.

3. Melaksanakan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) secara

optimal yang berorientasi kepada pencapaian Kompetensi

Berstandar Nasional/Internasional.

4. Mengadopsi prinsip-prinsip manajemen mutu sebagai

suatu proses peningkatan mutu unjuk kerja.

5. Mengembangkan hubungan sekolah dengan institusi

pasangan (DU/DI) yang mempunyai reputasi

nasional/internasional secara berkelanjutan.

Tujuan : 1. Mewujudkan lembaga pendidikan kejuruan yang

akuntabel sebagai pusat pemberdayaa kompetnsi

berstandar nasional dan internasional.


24

2. Mendidik SDM yang punya etos kerja dan memiliki

kompetensi untuk menjadi Wirausahawan handal.

3. Memberikan berbagai layanan pendidikan kejuruan yang

variabel dan fleksibel dan terintegrasi antar jalur dan

jenjang pendidikan.

4. Memperluas layanan dan pemerataan mutu pendidikan

kejuruan.

5. Mengangkat keunggulan moral sebagai modal daya

saing bangsa.

6. Menjamin kelangsungan penyelenggaraan pendidikan

sesuai kebutuhan masyarakat.

7. Memanfaatkan sumber daya yang ada di masyarakat

untuk menyelenggarakan pendidikan

8.Mengoptimalkan sumber daya pendidikan dan

pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan layanan

dan mutu pendidikan kejuruan.

Berdasar Standar Nasional Pendidikan SMK Negeri 3 Banjarbaru

melakukan pemetaan mutu yang terdiri dari 8 Standar yaitu :

1. Standar Isi
25

Kurikulum yang digunakan pada SMK negeri 3 Banjarbaru adalah

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang dikembangkan

berdasarkan panduan dari BSNP, Salah satu yang dikembangkan adalah mata

pelajaran muatan lokal sekolah yaitu mata pelajaran Pendidikan Alqur’an dan

diwajibkan bagi siswa yang beragama Islam berdasarkan Peraturan Daerah

(Perda) Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 3 Tahun 2009, yang dalam

pelaksanaannya mengacu pada Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan

Nomor 038 Tahun 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah

Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 3 tahun 2009 tentang Pendidikan Al-

qur’an di Kalimantan Selatan.

Didalam Peraturan Gubernur nomor 038 tahun 2010, pada Bab 1

Ketentuan Umum , pasal 1 poin 7, yang dimaksud dengan Pendididikan Al-

qur’an adalah upaya sistematis untuk menumbuhkan kemampuan

membaca,menulis, menerjemahkan, memahami dan mengamalkan isi

kandungan Al-qur’an.

Ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan dalam

kriteria mata pelajaran dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh

peserta didik pada jenjang SMK sudah diatur sesuai dengan Standar minimal

yang disusun oleh Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Selatan dan bisa

dikembangkan atau ditingkatkan lagi oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/kota

atau Satuan Pendidikan diatas dari Standar Minimal.


26

Kurikulum Sekolah pada SMK Negeri 3 Banjarbaru sesuai Standar

yang mencakup lingkup materi dan tingkat kompetensi untuk mencapai

kompetensi lulusan pada jejang SMK di dalamnya memuat kerangka dasar

dan struktur kurikulum, beban belajar, kurikulum tingkat satuan pendidikan

dan kalender pendidikan/akademik. Struktur kurikulum terdiri dari

Mata Pelajaran Kelompok :

a. Normatif

b. Adaptif

c. Produktif

d. Pengembangan diri

e.Muatan Lokal

2. Standar Proses

Proses Pembelajaran pada SMKN 3 Banjarbaru diselenggarakan secara

interakti, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik

untuk berpartisipasi aktif serta memberikan ruang yavitas dan kemandirian

yang cukup bagi prakarsa, kreativitas dan kemadirian sesuai dengan bakat,

minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.Dalam proses

pembelajaran pendidikan dihimbau untuk memberikan ketauladan dalam

sikap dan perbuatan dilingkuangan sekolah.


27

Perencanaan proses pembelajaran yang dikembangkan oleh guru berupa

Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang sekurang-kurangnya

memuat tujuan pembelajaran

Anda mungkin juga menyukai