Anda di halaman 1dari 13

DAFTAR ISI

Kata Pengantar.................................................................................................................. i
Daftar Isi............................................................................................................................. ii

BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang......................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan..................................................................................................... 2
D. Manfaat Penulisan................................................................................................... 2

BAB II Pembahasan

A. Pengertin Teknik Penilaian Nontes......................................................................... 3


B. Macam-macam Teknik Penilaian Nontes................................................................ 3

BAB III Penutup

A. Kesimpulan.............................................................................................................. 8
B. Saran........................................................................................................................ 8

Daftar Pustaka.................................................................................................................... 10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Evaluasi merupakan suatu pengamatan langsung terhadap siswa dengan
memperhatikan tingkah lakunya. Hasil belajar dan proses belajar tidak hanya dinilai oleh
tes, baik melalui bentuk tes uraian maupun tes objektif.
Kegiatan mengukur, menilai, dan mengevaluasi sangatlah penting dalam dunia
pendidikan. Hal ini tidak terlepas karena kegiatan tersebut merupakan suatu siklus yang
dibutuhkan untuk mengetahui sejauhmana pencapaian pendidikan telah terlaksana.
Contohnya dalam evaluasi penilaian hasil belajar siswa, kegiatan pengukuran dan
penilaian merupakan langkah awal dalam proses evaluasi tersebut. Kegiatan pengukuran
yang dilakukan biasanya dituangkan dalam berbagai bentuk tes dan hal ini yang paling
banyak digunakan. Namun, tes bukanlah satu-satunya alat dalam proses pengukuran,
penilaian, dan evaluasi pendidikan sebab masih ada teknik lain yakni teknik “NON
TES”.
Teknik non tes biasanya dilakukan dengan cara wawancara, pengamatan secara
sistematis, menyebarkan angket, ataupun menilai/mengamati dokumen-dokumen yang
ada (Sudijono,2009). Pada evaluasi penilaian hasil belajar, teknik ini biasanya digunakan
untuk mengukur pada ranah afektif dan psikomotorik, sedangkan teknik tes digunakan
untuk mengukur pada ranah kognitif. Berikut ini akan dijelaskan tentang resume
pengertian, bentuk-bentuk non-tes, dan beberapa contoh dalam pelaksanaan teknik non
tes.
Teknik no tes jarang dilakukan mengingat waktu yang diperlukan juga banyak
dan juga persiapan yang lebih daripada evaluasi menggunakan tes. Namun kepentingan
yang ada membuta teknik evaluasi non tes ini juga penting.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan yang di tulis diatas maka kami dapat
menyimpulkan rumusan masalah sebagai berikut :
a. Apa saja teknik penilaian nontes itu?
b. Apa saja macam-macam teknik penilaian nontes?

C. Tujuan Penulisan
a. Untuk mengetahui lebih jelas tentang penilaian nontes.
b. Mengetahui macam-macam teknik penilaian nontes.

D. Manfaat Penulisan
Manfaat Penulisan yaitu dengan adanya makalah ini di harapkan mahasiswa dapat
memahami teknik penilaian nontes.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Teknik Penilaian Nontes


Teknik nontes merupakan teknik penilaian yang dapat digunakan untuk
mengetahui proses dan produk dari hasil belajar peserta didik, misalnya berkaitan dengan
karakteristik, sikap, atau kepribadian.
Penilaian unjuk proyek, produk dan portofolio merupakan teknik yang digunakan
untuk penilaian keterampilan. Penilaian keterampilan dan afektif termasuk dalam teknik
penilaian non tes, dimana penilaian ini dalam bentuk kualitatif. Penilaian keterampilan
dilakukan untuk menilai kemampuan peserta didik menerapkan pengetahuan dalam tugas
tertentu. Keterampilan dalam Kurikulum 2013 meliputi keterampilan abstrak (berpikir)
dan keterampilan konkret (kinestetik). Instrumen yang digunakan berupa daftar cek atau
skala penilaian (rating scala) yang dilengkapi rubik.

B. Macam-macam Teknik Penilaian Nontes


1. Penilaian Proyek
Penilaian proyek adalah suatu kegiatan untuk mengetahui kemampuan peserta
didik dalam mempraktekkan pengetahuannya melalui penyelesaian suatu proyek
dalam periode / waktu tertentu. Penilaian proyek dapat dilakukan untuk menilai satu
atau beberapa KD dalam satu atau beberapa mata pelajaran. Instrumen tersebut berupa
rangkaian kegiatan mulai dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian
data, pengolahan dan penyajian data, serta pelaporan.
Penilaian proyek bertujuan untuk mengembangkan dan memonitor keterampilan
peserta didik dalam merencanakan, menyelidiki dan menganalisis projek. Dalam
konteks ini peserta didik dapat menunjukkan pengalaman dan pengetahuan mereka
tentang suatu topik, memformulasikan pertanyaan dan menyelidiki topik tersebut
melalui bacaan, wisata dan wawancara. Kegiatan mereka kemudian dapat digunakan
untuk menilai kemampuannya dalam bekerja sendiri atau kelompok. Produk suatu
proyek dapat digunakan untuk menilai kemampuan peserta didik dalam
mengomunikasikan temuan-temuan mereka dengan bentuk yang tepat, misalnya
presentasi hasil melalui visua display atau laporan tertulis.

5
Sebagai contoh kegiatan proyek pada mata pelajaran IPA sangat menarik karena
hasilnya dapat bermanfaat untuk peserta didik sendiri atau bahkan untk masyarakat
mereka tinggal. Sabagai contoh, peserta didik dapat memilih proyek menyelidiki
kegunaan daun sebuah tanaman untuk digunkan konsunsi makanan yang sehat dan
bergizi (Arikunto, 2015).

Dalam melakukan penilaian proyek harus memperhatikan hal-hal berikut:


a. Kemampuan pengolahan yaitu kemampuan peserta didik dalam memilih topik,
mencari informasi, mengelola waktu pengumpulan data serta penulisan laporan.
b. Relevansi yaitu kesesuaian mata pelajaran dengan mempertimbangkan tahapan
pengetahuan, pemahaman dan keterampilan dalam belajar.
c. Keaslian yaitu proyek yang dilakukan peserta didik adalah hasil karyannya,
bukan merupakan plagiasi dari karya orang lain.
Agar pelaksanaan penilaian proyek dapat dipertanggung jawabkan
objektivitasnya maka seorang guru harus membuat beberapa kriteria penilaian agar
apa yang akan dinilai oleh seorang guru sesuai dengan kompetensi yang hendak
diukut. Berikut ini contoh dari rubrik penilaian proyek
Kriteria Skor
Aspek
3 2 1
Persiapan Jika memuat tujuan, topik, Jika memuat tujuan, Jika memuat tujuan, topik,
alasan, tempat penelitian, topik, alasan, tempat alasan, tempat penelitian,
responden, daftar pertanyaan penelitian, responden, responden, daftar pertanyaan
dengan lengkap. daftar pertanyaan tidak lengkap
kurang lengkap.
Pengumpulan Jika daftar pertanyaan dapat Jika daftar pertanyaan Jika pertanyaan tidak
Data dilaksanakan  semua dan dapat dilaksanakan terlaksana semua dan data
data tercatat dengan rapi dan semua, tetapi data tidak tercatat dengan rapi.
lengkap. tidak tercatat dengan
rapi dan lengkap.
Pengolahan Data Jika pembahasan data sesuai Jika pembahasan data Jika sekedar melaporkan hasil
tujuan penelitian kurang penelitian tanpa membahas
menggambarkan tujuan data
penelitian
Pelaporan Jika sistimatika penulisan Jika sistimatika Jika penulisan kurang
Tertulis benar, memuat saran, bahasa penulisan benar, sistimatis, bahasa kurang
komunikatif. memuat saran, namun komunikatif, kurang memuat
bahasa kurang saran
komunikatif

Adapun kelebihan dan kekurangan dari penilaian proyek, dimana kelebihan


dari penialain proyek adalah :
a. Meningkatkan motivasi
b. Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah

6
c. Meningkatkan keterampilan mengelola sumber
d. Meningkatkan kolaborasi
Sedangkan kekurangannya adalah :
a. Banyak permasalah dikehidupan nyata yang tidak terlepas dari masalah
kedispliana, untuk itu disarankan mengajarkan denagn cara melatih dan
memfasilitasi peserta didik dalam mengahdapi masalah
b. Memerlukan waktu yang banyak untuk menyelesaikan masalah
c. Memerlukan biaya ekstra
d. Banyak peraltan yang harus disediakan.
2. Penilaian Produk
Penilaian produk adalah penilaian terhadap keterampilan peserta didik dalam
mengaplikasikan pengetahuan yang dimiliki ke dalam wujud produk dalam waktu
tertentu sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan baik dari segi proses maupun
hasil akhir. Penilaian produk dilakukan terhadap kualitas suatu produk yang
dihasilkan. Contoh penilaian produk adalah membuat kerajinan, membuat karya
sastra, membuat laporan percobaan, menciptakan tarian, membuat lukisan, meng-
aransemen musik, membuat naskah drama, dan sebagainya.

Penilaian produk bertujuan untuk


a. Menilai keterampilan peserta didik dalam membuat produk tertentu sehubungan
dengan pencapaian tujuan pembelajaran di kelas
b. Menilai penguasaan keterampilan sebagai syarat untuk mempelajari keterampilan
berikutnya dan menilai kemampuan peserta didik dalam bereksplorasi dan
mengembangkan gagasan dalam mendesain dan menunjukkan inovasi dan kreasi.

Ada tiga hal yang harus diperhatikan dalam penilaian produk, diantaranya:
a. Tahap persiapan, tahap ini meliputi penilaian kemampuan peserta didik dalam
merencanakan, menggali dan mengembangkan gagasan serta mendesain produk.
b. Tahap proses atau pembuatan produk, meliputi kemampuan peserta didik dalam
menyeleksi dan menggunakan bahan, alat, metode, teknik.
c. Tahap penilaian produk, tahap ini meliputi penilaian produk yang dihasilkan
peserta didik sesuai kriteria yang ditetapkan.

7
Dalam teknik penilaian produk dapat digunakan dua cara yaitu penilaian holistik dan
penilaian analitik.
a. Penilaian dengan cara holistik yaitu penilaian yang berdasarkan kesan
keseluruhan dari produk, biasanya dilakukan pada tahap appraisal.
b. Penilaian dengan cara analitik yaitu berdasarkan aspek-aspek produk, biasanya
dilakukan terhadap semua kriteria yang terdapat pada semua tahap proses
pengembangan

Adapun kriteria penilaian produk menurut Depdiknas (2006) adalah sebagai berikut

Tahap Deskripsi Skor

Kemampuan merencanakan seperti:

- Menggali dan mengembangkan gagasan


- Mendesain produk, menentukan alat dan bahan
odk - Kemampuan menyeleksi dan menggunakan bahan
- Kemampuan menyeleksi dan menggunakan alat
- Kemampuan menyeleksi dan menggunakan teknik
- Kemampuan peserta didik membuat produk
sesuai kegunaan/fungsinya
- Produk memenuhi kriteria keindahan
Sumber: Puskur Baltbang, Depdiknas, 2006

Fase dalam menghasilkan produk

1. Persiapan: siswa dapat dinilai dalam kemampuannya membuat perencanaan,


bereksplorasi, mengembangkan gagasan, dan membuat desain produk.
2. Produksi: siswa dapat dinilai dalam kemampuannya memilih dan menggunakan
bahan, alat, dan teknik
3. Refleksi: siswa dapat dinilai dalam hal estetika, kesempurnaan produk,
fungsional, keorisinilan.

8
Membuat perencanaan:

1. Apakah Anda akan menilai tahap persiapan, produksi, refleksi


2. Bagaimana/bagian mana relevansinya dengan kurikulum
3. Bagaimana Anda secara spesifik membuat kriterianya
Membuat Pencatatan:

1. Metode pencatatan apa yg akan digunakan (catatan singkat, analitik, atau holistik)
2. Siapa yang akan menilai (siswa sendiri, teman sebaya, orang tua, atau guru)
3. Bagaimana kriteria penilaiannya
4. Bagaimana tingkat keajegannya
Pelaporan:

1. Dari sudut pandang apa menentukan tingkat kemampuan anak (menggunakan


analitik, holistik, catatan singkat)
2. Lebih menekankan mana: tingkat kemajuan siswa individual atau
keterbandingannya dengan siswa lain dikelompoknya
3. Bentuk pelaporannya dapat berupa uraian/deskripsi atau secara grafis.

Penilaian produk biasanya menggunakan cara holistik atau analitik.


1. Cara holistik, yaitu berdasarkan kesan keseluruhan dari produk, biasanya
dilakukan pada tahap appraisal (penilaian produk).
2. Cara analitik, yaitu berdasarkan aspek-aspek produk, biasanya dilakukan terhadap
semua kriteria yang terdapat pada semua tahap proses pengembangan (tahap:
persiapan, pembuatan produk, penilaian produk).

Kelebihan dari penilaian produk adalah :


a. Guru dapat menilai kreatifitas anak untuk melihat siswa memiliki daya cipta
dan mempunyai kompetensi
b. Kompetensi masing-masing anak betul-betul dapat diketahui secara obyektif
c. Siswa dapat mempraktekkan ilmu yang diperoleh secara langsung melalui
pengalaman yang real
d. Siswa dapat menelaah kembali kebenaran materi yang telah diperoleh.

9
Sedangkan kekurangan dari penilaian produk adalah:
a. Memerlukan waktu yang cukup banyak
b. Tidak semua KD dapat dibuat karya nyata terutama yang abstrak
c. Biaya untuk membuat karya nyata kadang-kadang mahal
d. Proses pembuatan perlu waktu yang lama
e. Kemampuan fisik sebagai penunjang tidak sama
f. Subjektif penskorannya (Ahiri Jafar, 2008).
3. Penilaian Portofolio

Penilaian portofolio adalah suatu pendekatan atau model penilaian yang


bertujuan untuk mengukur kemampuan peserta didik dalam membangun dan
merefleksi suatu pekerjaan, tugas atau karya melalui pengumpulan (collection) bahan-
bahan yang relevan dengan tujuan dan keinginan yang dibangun oleh peserta didik,
sehingga hasil pekerjaan tersebut dapat dinilai dan dikomentari oleh guru dalam
periode tertentu. Jadi, penilaian portofolio merupakan suatu pendekatan dalam
penilaian kinerja peserta didik atau digunakan untuk menilai kinerja.

Di dalam file portofolio, guru mengumpulkan bukti fisik dan catatan prestasi
peserta didik, seperti hasil ulangan, hasil tugas mandiri, serta hasil praktikum. Selain
prestasi akademik, isi file juga dapat dielaborasi dengan catatan prestasi nonakademik,
yakni rekaman profile peserta didik yang meliputi aspek kerajinan, kerapian,
ketertiban, kejujuran, kemampuan kerja sama, sikap, solidaritas, dan lain-lain.

Penilaian portofolio menuntut adanya pertumbuhan dan perkembangan dari


setiap peserta didik. Oleh sebba itu, sebaiknya setiap evidence dari waktu ke waktu
dikumpulkan dan didokumentasikan. Penialaian portofolio juga harus jelas,, baik
jenis, teknik, prosedur maupun kompetensi yang akan diukur. Kejelasan yang
dimaksud bukan hanya untuk guru tapi juga peserta didik. Dalam pelaksanaannya
antara kegiatan peserta didik dikelas dengan kehidupan nyata haruslah terintegrasi.
Penilaian portofolio tidak lepas sari kehidupan sehari-hari, sehingga peserta didik
tidak jauh dari apa yang mereka alami.

10
Hal penting dalam penilaian portofolio adalah adanya rasa memiliki bagi peserta
diidk terhadap semua evidence yang dikumpulkan guru, sehingga peserta didik dapat
menjaga dengan baik semua evidence. Pelaksanaan penilaian portofolio bukan hanya
mengacu pada kompetensi yang harus dikuasai tetapi tujuann yang bermanfaat bagi
progrma pembelajaran, seperti keefektifan program.

Tujuan Penilaian Portofolio


a. Menghargai Perkembangan Peserta Didik
b. Mendokumerntasikan Proses Pembelajaran
c. Memberi Perhatian Pada Prestasi Kerja
d. Meningkatkan Efektivitas Proses Pembelajaran
e. Bertukar Informasi antara Orang Tua Peserta Didik dengan Guru Lain.

Contoh format Penilaian Portofolio

11
Adapun kelebihan dan kekurangan penilaian portofolio, dimana kelebihan dari
penialain portofolio adalah:
a. Dapat melihat pertumbuhan dan perkembangan kemampuan peserta didik dari
wakut ke waktu berdasarkan feed back dan refleksi diri
b. Membantu guru melakukan penilaian secara adil, objektif, transparan, dan
dapat dipertanggungjawabkan tanpa mengurangi kreatifitas peserta didik
dikelas
c. Mengajak peserta didik untuk belajar bertanggung jawab terhadap apa yang
dikerjakan, baik dikelas maupun diluarkelas
d. Meningkatkan peserta didik secara aktif dalam kegiatan pembelajaran dan
penialian, dan
e. Membantu guru mengklarifikasi dan mengidentifikasikan program
pembelajaran.

Sedangkan kekurangan dari penilaian portofolio adalah :


a. Membutuhknan waktu dan kerja ekstra
b. Penialain ortofolio dianggap kurang fleksibel dibandingkan dengan bentuk
penialain lainnya
c. Ada kecenderungan guru hanya memperhatikan pencapaian akhir sehingga
penilaian proses kurang mendapat perhatian
d. Sulit dialkakn terutama menghadapi ujian dalam skala nasional
e. Penialain portofolio masih relatif baru, sehingga banyak guru, orangta dan
peserta didik belum mengetahui dan memahaminya
f. Analisis terhadap penialain portofolio agak sulur dilakuakn sebagai akibat
dikuranginya penggunaan angka.

12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Teknik nontes merupakan teknik penilaian yang dapat digunakan untuk
mengetahui proses dan produk dari hasil belajar peserta didik, misalnya berkaitan
dengan karakteristik, sikap, atau kepribadian.
2. Penilaian proyek adalah kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang mencakup
beberapa kompetisi yang harus diselesaikan oleh peserta didik dalam kurun
waktu tertentu.
3. Penilaian produk adalah penilaian terhadap proses pembuatan dan kwalitas suatu
produk yang kerjakan oleh peserta didik.
4. Penilaian potofolio adalah kegiatan penilaian yang dilakukan dengan
menggunakan bukti-bukti hasil belajar (evidence) yang relevan dengan
kompetensi keahlian yang dipelajari.
B. Saran
Dengan adanya makalah ini diharapkan para mahasiswa, khususnya bagi kita
sendiri agar lebih mudah memahami secara mendalam tentang hal-hal yang berkaitan
dengan materi yang dikaji dalam Penilaian Pembelajaran Fisika khususnya pada materi
“Teknik Penilaian Nontes” .

13
Daftar Pustaka

Arikunto, Suharsimi., Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: PT.


BumiAksara, 1990.
Haryati, Mimin, Model dan Teknik Penilaian Pada Tingkat Satuan Pendidikan,
Jakarta: Gaung Persada Press, 2008.
Suryatana, P. P. N dan Wayan Nurkanca,  Evaluasi Pendidikan, Surabaya: Usaha
Nasional,  1983.
Ahiri, Jafar. 2008. Teknik Penilaian Kelas Dalam Pembelajaran. Jakarta:
UHAMKA Press.
Arikunto, Suharsimi. 2015. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi
Aksara. . 2013. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi
Aksara.
Depdiknas, 2006. Model Penilaian Kelas. Jakarta: Puskur Balitbang Departemen
Pendidikan Nasional.

14

Anda mungkin juga menyukai