Anda di halaman 1dari 17

Repopulasi Mahasiswa

Jatinangor
27/06/2020
Covid-19 di Jawa Barat

● Covid-19 merupakan penyakit yang disebabkan virus SARS-CoV-2 telah


diberikan status pandemi oleh WHO.
● Penyakit ini belum ditemukan vaksinnya, mudah menular antar manusia
lewat batuk/bersin, dan dapat menyebabkan gagal nafas
● Hingga 25 Juni 2020, Jawa Barat terdapat 2.977 kasus terkonfirmasi dengan
rincian 1416 positif, 1388 sembuh, dan 173 meninggal
● Intervensi pemerintah sangat diperlukan untuk menekan penyebaran
Covid-19
Jawa Barat Ngapain?
Covid-19 sejak 1 April 2020 telah diberikan status tanggap darurat bencana non-alam.
Penanganannya dipusatkan pada Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 di
Jawa Barat
● Upaya mengidentifikasi derajat keparahan di suatu
wilayah tertentu

01 Pengelompokan Zona ● Di Jabar, dibagi atas 5 zona (hitam, merah, kuning, biru,
hijau)
● Dihitung dari 8 aspek
● Kebijakan yang diambil pemerintah pusat sbg tindak
lanjut UU 6/2018
Pembatasan Sosial Berskala
02 Besar


Pembatasan kegiatan tertentu si suatu wilayah yang
terindikasi memiliki jumlah kasus yg cukup tinggi
Status PSBB jabar sudah dicabut, kecuali untuk daerah
penyangga Jakarta
● Peningkatan jumlah test PCR dan Rapid pada
masyarakat

03 Peningkatan Kapasitas Test ●



Diutamakan untuk orang-orang prioritas
Ditujukan untuk mendeteksi, sehingga dapat dilakukan
penanganan berikutnya
Memasuki Era New Normal
● Status PSBB di Jabar kini telah dicabut semua, kecuali daerah
penyangga Jakarta.
● Strategi terbaru yang digunakan Ridwan Kamil ialah melakukan
pembatasan dalam skala mikro
● Pemprov Jabar telah menerbitkan AKB 30 sebagai panduan 30 bidang
kegiatan yang diperbolehkan pada masa pandemi
Mobilitas Manusia = Masalah di era New Normal?
● Relaksasi status PSBB memperbolehkan adanya mobilitas manusia walaupun dengan
ketentuan tertentu
● Jurnal Correlations of Mobility and Covid-19 Transmission in Global Data mengambil
beberapa kesimpulan
1. Penurunan mobilitas berbanding lurus dengan penurunan transmisi Covid, proses
transmisi turut meningkat ketika mobilitas mulai naik (Kasus Australia)
2. Penurunan mobilitas memperkecil angka transmisi Covid-19, transmisi terus
turun hingga mobilitas mulai naik (Kasus Jerman)
3. Meski penurunan mobilitas juga menurunkan jumlah transmisi, kedua hal
tersebut tidak menunjukan korelasi yang siginifikan (Kasus Korea Selatan)
● Dari situ, dapat diketahui bahwa mobilitas manusia dan perilaku dalam mobilitas
memiliki pengaruh terhadap transmisi Covid-19. Hal ini yang harus dipersiapkan oleh
pemerintah untuk dapat menggalakan protokol kesehatan secara efektif
Kembali ke Jatinangor?

● Survei yang diisi oleh mahasiswa Unpad, ITB Jatinangor, dan IKOPIN, mayoritas
responden menyatakan keinginannya untuk kembali ke Jatinangor
● Gelombang kedatangan ini diperkirakan terjadi mulai Juni-Juli dan dikhawatirkan
akan membuat episentrum kerumunan baru
Kondisi Mahasiswa yang Hendak ke Jatinangor

● Dari survei, mayoritas responden yang hendak ke Jatinangor memang berasal dari
Jawa Barat dan Zona Hijau, namun tidak bisa dikesampingkan bahwa ada juga
yang bukan berasal dari zona hijau
● Selain itu, mayoritas responden juga mengaku belum pernah melakukan test
Covid-19 baik rapid maupun PCR
Jatinangor Siap?

● Survei ini juga di isi oleh masyarakat Jatinangor, yang mana mayoritas responden
sangat menginginkan mahasiswa untuk ada di Jatinangor dan siap apabila
menghadapi gelombang mahasiswa. Mayoritas responden pun mengaku paham
dengan AKB 30 walaupun ada yang menyatakan tidak paham
● Dari situ, kami menyadari bahwa banyak mahasiswa yang hendak ke Jatinangor,
dan masyarakat pun menginginkan adanya mahasiswa. Untuk menjaga Jatinangor
tetap aman, maka terdapat anjuran-anjuran kebijakan yg ditawarkan
Anjuran Kebijakan
- Wajibkan
Prinsip penggunaan
aplikasi tracing
Penanganan dengan bluetooth
Covid-19 - Pelacakan kasus
Tracing

nt
Te

e
- Penyediaan alat Kesiapan

tm
sti
tes cepat Puskesmas

a
ng
- RT-PCR bila Jatinangor untuk

Tre
reaktif menangani dan
merujuk sesuai
kebutuhan
Penjagaan di tempat-tempat berpotensi Episentrum

- Area berpotensi jadi kluster: Padat, Mobilitas tinggi, Sirkulasi udara stagnan
- Pasar tradisional
- Pesta pernikahan
- Dll

Sosialisasi
- Waspada 3 C: - Etika Batuk
- Crowded Places
- Closed Spaces
- Protokol Kesehatan
- Close Contact - PHBS
Pelibatan RT dan RW + Karantina Mandiri

- Prosedur dari Pemerintah Kabupaten Sumedang untuk pendataan mahasiswa


pendatang: Tingkat RT dan RW
- Perlu melampirkan hasil tes cepat
bila tidak ada, wajibkan karantina mandiri di tempat tinggal

Karantina mandiri mengurangi risiko penularan tanpa gejala

Kluster paling sering muncul di perumahan


Wajibkan Penggunaan Aplikasi Tracing
bagi Mahasiswa Pendatang
- Aplikasi contact-tracing dengan bluetooth
- Mendapatkan notifikasi apabila kontak dengan ODP, PDP dan positif Covid-19
- Tingkat penggunaan aplikasi tinggi = semakin terpetakan
- Pengembangan dan Pemberdayaan aplikasi buatan kampus (AMARI) dan
mengintegrasikan dengan sistem portal mahasiswa
- Kampus memperhatikan arus kedatangan mahasiswa
- Mahasiswa yang akan ke Jatinangor terdaftar
Ledakan kasus positif Pendatang dari zona merah

Pusat Karantina di Luar Fasilitas Kesehatan


- Diisi oleh kasus terduga dan kasus positif ringan untuk mengurangi transmisi di kost,
asrama, maupun perumahan
- Sebaiknya bersifat sukarela dan tidak bersifat wajib ataupun terdapat unsur pemaksaan
- Prosedur sesuai syarat koordinasi, standar fasilitas, sumber daya manusia,
penerimaan dan pengelolaan penderita, standar keamanan diri dari infeksi
nosokomial, pembersihan, dan perawatan penderita

https://kawalcovid19.id/content/960/prosedur-mendirik
an-pusat-karantina-di-luar-fasilitas-kesehatan
Tes Acak dan Berkala
5737 Kali Tes
Jumlah Warga Sumedang
(3 PCR Swab dan 5734 Rapid Test)
1,142,097
per 24 Juni 2020

0,5% warga Kabupaten Sumedang yang sudah tes

Uji sampel acak dari populasi Jatinangor dan secara berkala dilakukan untuk
memberikan gambaran utuh persebaran penyakit
Tingkatkan Kapasitas Puskesmas dan FKTP
Keadaan terkini: Puskesmas:
- Dekat dan paling terjangkau
• SWAB/PCR TIDAK TERSEDIA - Deteksi
• RAPID TEST TIDAK SIAP TERSEDIA
• APD TERSEDIA

- Puskesmas Jatinangor perlu memiliki stok alat tes cepat yang


siap digunakan
- Sebagai garda terdepan, pastikan APD cukup
- Jalankan promosi kesehatan
Konklusi
- Kebijakan komprehensif dibuat sebelum banyaknya kasus positif baru
- Belum banyak kasus positif bukan berarti tidak ada
- Testing, Tracing, dan Treatment (3T) adalah tiga intervensi utama kesehatan
masyarakat dalam pencegahan dan pengendalian COVID-19
- Peran pemerintah dalam memastikan protokol kesehatan berjalan dalam
mobilitas manusia perlu dilakukan
- Kampus memperhatikan arus kedatangan mahasiswa lewat aplikasi yang
dikembangkan kampus
Pencegahan Primer Pencegahan Sekunder
- Sosialisasi masif - Deteksi dini (tes cepat dan PCR)
- Galakkan Physical Distancing - Pelacakan Kontak
- Penanganan sedini mungkin

Anda mungkin juga menyukai