Jika ujung salah satu tali kita ikatkan pada beban yang tergantung pada pegas vertikal, dan
pegas kita getarkan naik turun,maka getaran pegas akan merambat pada tali seperti
ditunjukkan pada Gambar 1.6. Jika Anda mengamati secara seksama, maka amplitudo
(simpangan maksimum) dari gelombang yang merambat pada tali selalu tetap (tidak
berubah). Gelombang merambat yang selalu memiliki amplitudo tetap digolongkan sebagai
gelombang berjalan.
Ada juga gelombang merambat yang amplitudonya selalu berubah (dalam kisaran nol sampai
nilai maksimum tertentu). Gelombang merambat seperti ini disebut gelombang stasioner. Kita
awali dengan terlebih dahulu menentukan persamaan gelombang berjalan.
Gelombang berjalan memiliki sifat pada setiap titik yang dilalui akan memiliki amplitudo
yang sama. Perhatikan gelombang berjalan dari sumber P ke titik Q yang berjarak X pada
Gambar 1.8. Bagaimana menentukan simpangan pada titik P? Simpangan tersebut dapat
ditentukan dari simpangan getarannya dengan menggunakan waktu perjalanannya
Dari P ke Q yang jaraknya X getaran memerlukan v/x detik, jadi ketika P telah bergetar t
detik, titik Q baru bergetar (t – x/v) detik. Simpangan Q saat itu :
yQ = A Sin
y = A sin
dengan :
ω= frekuensi sudut
k = bilangan gelombang
Fase gelombang dapat didefinisikan sebagai bagian atau tahapan gelombang. Perhatikan
persamaan 1.2. Dari persamaan itu, fase gelombang dapat diperoleh dengan hubungan seperti
berikut.
φ= ..............................1.4
dengan :
φ = fase gelombang
Dari fase gelombang dapat dihitung juga sudut fase yaitu memenuhi persamaan berikut.
θ = 2πφ (rad)
Catatan :
Dua gelombang dapat memiliki fase yang sama dan dinormalkan sefase. Dua gelombang
akan sefase bila beda fasenya memenuhi:
θ = π, 3π, 5π ....
Jika getaran itu merambat dari kanan ke kiri dan P telah bergetar t detik, maka simpangan
titik Q :
y = sin 2π .................................................1.6
Contoh 1
Gelombang merambat dari sumber P melalui titik Q. Simpangan getar gelombang di titik p
memenuhi : y= 0,02 sin 10 π(2t – x/20). Semua besaran dalam satuan SI. Tentukan :
a. amplitudo gelombang
b. periode gelombang
c. frekuensi gelombang
d. panjang gelombang
Pembahasan:
y = A sin 2π
a. amplitudo : A = 0,02 m
c. frekuensi : f = 1/T= 10 Hz
d. panjang gelombang : λ = 4 m
Contoh 2
Gelombang berjalan simpangannya memenuhi: y = 0,04 sin 20π(t – x/10). Semua besaran
memiliki satuan dalam SI. Tentukan fase dan sudut fase pada titik berjarak 2 m dan saat
bergerak 1/2 s!
Penyelesaian
t = ½ s; x = 2 m
θ = 20π (t – x/10)
θ =20π = 6π rad
fasenya sebesar :
=6π/2π = 3
Contoh 3
Gelombang merambat dari titik P ke titik Q dengan frekuensi 2 Hz. Jarak PQ = 120 cm. Jika
cepat rambat gelombang 1,5 m/s maka tentukan beda fase gelombang di titik P dan Q !
Penyelesaian
f = 2 Hz
v = 1,5 m/s
λ=v/f = 1,5 / 2 = ¾ m
x = 120 cm = 1,2 m
Δφ = φP – φQ
= -
= = = 0,16
Besar amplitudo gelombang stasioner akan berubah-ubah di antara nilai maksimum dan
minimumnya. Titik yang amplitudonya maksimum disebut perut dan titik dengan amplitudo
minimum disebut simpul.
Gelombang stasioner ada dua yaitu gelombang stasioner pada ujung tetap dan ujung bebas.
Dari gambar di atas dapat diketahui bahwa pada ujung tetap (terikat) akan membentuk 2
gelombang tali yang arahnya berlawanan. Masing - masing mempunyai persamaan
gelombang :
ys = y1 + y2 = 2A sin kx cos ωt
Amplitudo gabungan Ap sebesar Ap = 2A sin kx
(cara menghafal : dari gambar tampak bentuk gelombang menyerupai fungsi sinus, maka
persamaan sin mendahului cos ).
1. Simpul pertama merupakan titik awal berarti jarak dari titik pantul = 0. Simpul kedua
merupakan ½ λ, simpul ketiga merupakan λ, keempat 1 ½ λ dst.
2. Perut pertama merupakan ¼ λ, perut kedua ¾ λ, perut ketiga 1¼ λ dst.
Metode di atas lebih mudah dipahami dari pada menghafal dengan rumus letak simpul dan
perut.
Berbeda dengan ujung terikat, pada ujung bebas mempunyai persamaan (fungsi cosinus) :
ys = y1 + y2 = 2A cos kx sin ωt
Amplitudo gabungan (Ap) sebesar Ap = 2A cos kx.
Contoh Soal 1
contoh soal 2