Anda di halaman 1dari 2

SEKOLAH SEHAT di SD NEGERI 014700

A. Latar Belakang

Pada era globalisasi ini banyak tantangan bagi peserta didik yang dapat mengancam
kesehatan fisik dan jiwanya. Tidak sedikit anak yang menunjukkan perilaku tidak sehat, seperti
lebih suka mengkonsumsi makanan tidak sehat yang tinggi lemak, gula, garam, rendah serat,
meningkatkan resiko hipertensi, diabetes, obesitas dan sebagainya. Siswa sebelum makan tidak
mencuci tangan terlebih dahulu, sehingga memungkinkan masuknya bibit penyakit kedalam
tubuh. Hal ini mengacu pada pemikiran Hamiyah dan Jauhar (2015) menyetakan bahwa perilaku
tidak sehat ini juga disebabkan oleh lingkungan yang tidak sehat, seperti kurang bersihnya
rumah, sekolah, atau lingkungan masyarakatnya.
Berdasarkan Riskesdas (2013) diketahui bahwa masalah gizi usia sekolah 6-12 tahun
masih besar, yaitu terdapat 35,6% anak pendek, 12,2% anak kurus, dan 9,2% anak gemuk.
Masalah lain yang ditemukan adalah 44,6% anak usia sekolah mengonsumsi sarapan berkualitas
rendah. Dilaporkan juga bahwa 1,7% anak mulai merokok pada anak usia 5-9 tahun dan 17,5%
pada usia 10-14 tahun. Selain itu, persentase menyikat gigi setiap hari pada kelompok umur 10-
14 tahun adalah sebesar 95,7%, namun yang berperilaku benar menyikat gigi hanya 1,7%.
Guna mencegah dan mengurangi berbagai permasalahan di atas diperlukan perilaku hidup
bersih dan sehat melalui pengembangan pola hidup bersih dan sehat di Sekolah. Upaya tersebut
tidak hanya mengandalkan proses belajar mengajar pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan,
tetapi perlu didukung oleh kebijakan, sarana dan prasarana, serta program yang tepat sehingga
perilaku hidup bersih dan sehat akan menjadi budaya di kalangan warga sekolah. Sebagai
lingkungan terkecil yang mempunyai otoritas dalam mengelola dirinya sendiri, sekolah
mempunyai peran yang penting dalam memberikan pembelajaran di segala bidang bagi warga
sekolah dan lingkungan sekitar. Peserta didik, sebagai agen perubahan, diharapkan dapat
membawa pengaruh positif kepada keluarga mengenai perilaku hidup bersih dan sehat yang
mereka dapatkan di sekolah. Masih banyak kendala untuk menjalankan sekolah dasar bersih dan
sehat, sehingga peneliti tertarik untuk meneliti tentang program sekolah dasar bersih dan sehat di
SD Negeri 014700.

B. Rumusan Masalah

Apakah terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan dengan perilaku hidup bersih dan sehat
siswa di SD Negeri 014700?

C. Tujuan

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi implementasi program SDBS di SD Negeri
014700 dinilai dari aspek input yang berkaitan dengan pemanfaatan SDM, dana dan
fasilitas/sarana, mengevaluasi implementasi program SDBS di SD Negeri 014700 di nilai
dari aspek proses yaitu plaining, organizing, actuating, controling, mengevaluasi implementasi
program SDBS di Negeri 014700 di nilai dari aspek output yaitu hasil yang dicapai dari
pelaksanakan program SDBS.

Manfaat

1. Manfaat Teoritis
a. Memberikan sumbangan bagi pengembangan ilmu pengetahuan antara lain
mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan dengan perilaku hidup bersih dan
sehat.

2. Manfaat Praktis
a. Bagi Masyarakat
Menambah khasanah ilmu pengetahuan tentang pentingnya perilaku hidup bersih dan
sehat.
b. Bagi Sekolah
Memberikan informasimelalui penyuluhan bagi para pendidik dan siswa siswi tentang
pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat di SD Negeri 014700.
c. Bagi Pengembangan Ilmu Kesehatan Masyarakat
Memberikan informasi tambahan untuk menambah wawasan dan pengembangan
penelitian selanjutnya.
d. Bagi Peneliti
Diharapkan dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan dan pengalaman peneliti
mengenai perilaku hidup bersih dan sehat.

a. Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan ilmu
pengetahuan yang bermanfaat bagi semua peserta didik atau pun bagi peneliti
sendiri.
b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi berupa pemikiran
berkaitan dengan pelaksanaan bagi lembaga pendidikan.
c. Hasil penelitian ini diharapkan akan menjadi acuan sebagai literatur bagi peneliti
selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai