Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

World Health Organization (WHO) mendefinisikan kesehatan sebagai suatu keadaan

sempurna baik fisiki, mental, sosial tidak hanya bebas dar penyakit atau kelemahan (Effendi,

1998). Upaya yang ditempuh pemerintah untuk mendapatkan kehidupan yang sehat bagi

masyarakat adalah dengan menetapkan visi indonesia sehat 2010 yang diupayakan melalui

pembangunan kesehatan dengan tujuan tercapainya hidup sehat bagi setiap penduduk agar

dapat terwujudnya derajat kesehatan yang optimal. Derajat kesehatan masyarakat itu sendiri

adalah tingkat kesehatan perorangan maupun masyarakat yang diukur dengan indikator

angka kematian, umur harapan hidup, status gizi dan angka kesakitan (Depkes RI, 2010).

Visi indonesia sehat tahun 2010 telah merumuskan pembangunan kesehatan yang

menuju masyarakat, bangsa dan negara yang sejahtera sehat lahir batin, hidup dalam

lingkungan dan dengan perilaku hidup sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau

pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, serta memiliki derajat kesehatan

yang seinggi-tingginya. Untuk mewujudkan cita-cita ini, telah di laksanakan berbagai upaya

pembangunan kesehatan dengan hasil yang cukup bermakna, salah satu di antaranya upaya

pelayanan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitas kepada masyarakat melului upaya

rumah sakit, puskesmas, sebagai bagian dari sistem pelayanan kesehatan (Depkes RI, 2010).

Globalisasi telah mengubah kegiatan manusia ang menimbulkan dampak di berbagai

bidang termasuk bidang kesehatan. Kondisi perekonomian di indonesia saat ini sedang

mengalami keterpurukan akibat krisis, yang menyebabkan peningkatan jumlah penduduk


miskin, berdasarkan hasil pengamatan yang tela dilakukan oleh mahasiswa program DIII

Keperawatan Pembina Palembang tanggal 09 Maret – 28 Maret 2020 di Desa Batu Ampar

Kecamatan Sirah Pulau Padang OKI. Menunjukan bahwa masih tingginya warga yang

menderta penyakit Hipertensi.

Penyelenggaraan upaya kesehatan oleh bangsa indonesia untuk mencapai

peningkatan derajat hidup sehat bagi setiap penduduk adalah merupakan hakekat

pembangunan kesehatan yang termuat di dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN) dengan

tujuan agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal, sebagai salah satu

unsur kesejahteaan umum dari tujuan nasional. Agar tujuan tersebut dapat tercapai secara

optimal, diperlukan partisipasi aktif dari seluruh anggota masyarakat bersama petugas

kesehatan. Hal ini sesuai dengan telah diberlakukannya UU No. 23 tahun 1992 yaitu pasal 5

yang menyebutkan bahwa setiap orang berkewajiban untuk ikut serta dalam memelihara dan

meningkatkan derajat kesehatan perorangan, keluarga dan lingkungan.

Staphone dan Lancaster (1996), mendefinisikan praktik keperawatan komunitas

sebagai suatu sintesis dari keperawatan dan praktik kesehatan umum yang diaplikasikan

untuk promosi dan melindungi kesehatan masyarakat. Praktik yang dilakukan bersifat umum

dan komprehensif dengan menitikberatkan pada pertanggungjawaban kepada masyarakat

secara keseluruhan (Sumijatun, 2005).

Komunitas atau masyarakat merupakan target pelayanan kesehatan untuk mencapai

kesehattan. Kerjasama sebagai suatu mekanisme untuk mencapai tujuan, dimana masyarakat

itu sendiri adalah suatu kelompok individu yang tinggal dalam suatu wilayah tertentu yang

memiliki nilai-nilai keyakinan yang relatif sama. Masyarakat sebagai suatu kumpulan
individu yang mempunyai masalah kesehatan yang beragam, yang menjadi tugas pelayanan

kesehatan.

Keperawatan keluarga merupakan bidang kekhususan spesialisis yang terdiri dari

keterampilan berbagai bidang keperawatan. Praktik keperawatan keluarga didefenisikan

sebagai pemberian perawatan yang menggunakan proses keperawatan kepada keluarga dan

anggota-anggotanya dalam situasi sehat dan sakit. Penekanan praktik keperawatan keluarga

adalah berorientasi kepada kesehatan, bersifat holistik, sistemik dan interaksional,

menggunkan kekutan keluarga.

Dipilihnya daerah Desa Batu Ampar sebagai tempat keperawatan komunitas karena

merupakan salah satu bentuk aplikatif mata ajaran Asuhan Keperawatan Komunitas pada

Program Diploma III Akademi Keperawatan Pembina Palembang disamping itu pula untuk

melihat secara nyata pola perilaku kebiasaan hidup sehat pada masyarakat, dengan tujuan

untuk merubah perilaku dan meningkatkan pengetahuan tentang pola hidup sehat dari tidak

tahu menjadi tahu, dan juga memberikan pengetahuan kepada masyarakat dalam bentuk

penyuluhan-penyuluhan atau mempraktikkan secara langsung  bagaimana cara mengatasi

penyakit yang berhubungan dengan kesehatan lingkungan yang tidak sehat, penyakit infeksi

yang dapat membahayakan kesehatan masyarakat sendiri.

1.2 Tujuan

a. Tujuan Umum

Dalam program Diploma III Akademi Keperawatan Pembina Palembang di harapkan

mahasiswa mampu  memberikan asuhan keperawatan komunitas dan keluarga sesuai

konsep dan teori keperawatan komunitas.


b. Tujuan Khusus

Dalam program Diploma III Akademi Keperawatan Pembina Palembang di harapkan

mahasiswa mampu :

1. Mengidentifikasi data yang diperlukan

2. Mengumpulkan data dengan menggunkan metode/ strategi yang sesuai

3. Menganalisa data yang diperlukan

4. Menentukan masalah kesehatan  dan masalah keperawatan

5. Menetapkan prioritas kebutuhan kesehatan dan masalah keperawatan

berdasarkan  kriteria tertentu

6. Melaksanakn rencana keperawatan

7. Melakukan evaluasi keperawatan.

1.3 Peserta dan Pembimbing

Mahasiswa yang PKL di Desa Batu Ampar OKI sebanyak 11 Orang dan 1 orang

pembimbing kampus yaitu:

1. Agung Usman Karim 7. Endang Setiawati

2. Badarudin 8. Delima Permata Sari

3. Patra Primadoni 9. Kharisma Delta Sari

4. Tasya Putri Saidina 10. Pai’roh

5. Ayu Silvia Yunita 11. Widya Nurkholiza

6. Ayu Rahmah Delis

Dan pembimbing Kelompok 2 Yaitu :Ns. Rika Saputri S.Kep


1.4 Tempat dan Waktu

Pelaksanaan praktik bertempatan di Desa Batu Ampar Kabupaten Ogan Komering Ilir

yang dimulai pada tanggal 09 Maret sampai 28 Maret 2020.

1.5 Manfaat

1. Dapat menerapkan ilmu pengetahuan keperawatan, khususnya keperawatan komunitas

2. Dapat bekerja sama dengan masyarakat menemukan masalah kesehatan serta pemecahan

masalah kesehatan

3. Dapat membina hubungan yang baik antara institusi pendidikan keperawatan, institusi

pelayanan kesehatan serta masyarakat sebagai penerima pelayanan kesehatan

4. Dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang arti pentingnya kesehatan secara

indivdu, keluarga, kelompok dan masyarkat

1.6 Metode

a. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode wawancara, observasi

langsung, pemeriksaan fisik kondisi kesehatan masyaraka dan lingkungannya dengan

berpedoman pada format pengkajian keperawatan komunitas dan mempelajari berbagai

literatur.

b. Analisa

Analisa dilakukan pada tiap-tiap tahapan poses keperawatan dengan mempelajari

berbagai literatur tentang keperawatan komunitas yang dihubungkan dengan kasus dan

selanjutnya dilakukan pembahasan terhadap hasil yanng didapatkan.


1.7 Sistematika Penulisan Laporan

BAB I : Pendahuluan

Meliputi : Latar belakang, tujuan penulisan, peserta dan pembimbing, tempat dan waktu,

manfaat, metode penulisan, sistematika penulisan laporan

BAB II : Tinjauan Teoritis

Meliputi : Konep Dasar Keperawatan Komunitas yang terdiri dari Defenisi, tujuan & fungsi

keperawatan komunitas, fungsi keperawatan komunitas, strategi intervensi keperawatan

komunitas, model konseptual dalam keperawatan komunitas

BAB III : Tinjauan Lapangan

Meliputi : latar belakang, kondisi geografis, kondisi demografis, pendidikan & agama,

kepemimpinan

BAB IV : Proses Pelaksanakan Asuhan Keperawatan Komunitas

Meliputi : Pengkajian, pelaksanakan, evaluasi

BAB V : Pembahasan

Anda mungkin juga menyukai