OLEH:
ADYSYAHPUTRA HASIBUAN (1810813210015)
MUHAMMAD FAISAL ALDI (1810813210019
DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii
DAFTAR TABEL...................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................iv
BAB 1 PENDAHULUAN...................................................................................1-1
1.1. Latar Belakang....................................................................................1-1
1.2. Tujuan Kerja Praktek...........................................................................1-2
1.3. Ruang Lingkup....................................................................................1-2
1.4. Metodologi Praktikum..........................................................................1-3
1.5. Jadwal Kegiatan..................................................................................1-4
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA............................................................................2-5
2.1. Dasar Teori..........................................................................................2-5
2.2. Parameter Kualitas Batubara..............................................................2-6
2.3. Cadangan dan Kualitas Batubara........................................................2-8
2.4. Kegiatan Pengolahan Batubara.........................................................2-10
BAB 3 PENUTUP...........................................................................................3-12
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ii
DAFTAR TABEL
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
BAB 1
PENDAHULUAN
Dari skala produksi hanya satu juta ton pada tahun 1992 sampai saat
ini, Adaro meningkatkan produksinya secara konsisten, sehingga laju
pertumbuhan tahunan gabungan (compound annual growth rate, CAGR)
mencapai 9%. Para pelanggan yang merupakan perusahaanperusahaan
terkemuka mengetahui bahwa Adaro adalah pemasok yang dapat diandalkan
dengan rekam jejak pertumbuhan produksi. Pada tahun 2013, Adaro mencatat
rekor tertinggi produksi tahunan sebesar 52.3 juta ton karena dukungan kinerja
operasional yang tinggi di tengah kondisi pasar yang sulit. Adaro telah melalui
masa-masa sulit dengan sukses dan karenanya tetap yakin bahwa operasi inti
perusahaan akan terus berkinerja baik di tengah situasi sulit saat ini.
1-1
Tingginya permintaan pasar ini disebabkan karena batubara digunakan
sebagai salah satu bahan baku dalam suatu industri, namun agar dapat
dimanfaatkan tentunya harus memenuhi persyaratan yang diminta oleh
konsumen atau pasar. Salah satunya adalah ukuran butir batubara. Untuk itulah
pada umumnya batubara sebelum dimanfaatkan (hasil dari tambang) dilakukan
pengolahan terlebih dahulu.
1-2
1.4. Metodologi Praktikum
Metode praktikum yang dilakukan adalah dengan dengan cara metode
cara metode pengamatan langsung pada saat pengambilan data dilapangan dan
metode tidak langsung dengan membaca beberapa literature baik buku maupun
jurnal yang berkaitan dengan judul penelitian yang akan dilakukan. Serta
beberapa informasi tambahan berupa pengalaman dari ahli praktisi di lapangan.
Start
Studi Literatur
Observasi Lapangan
Parameter kualitas batubara
Prinsip dan Mekanisme Kerja alat
pengolahan batubara
Pengolahan Data:
Menentukan jumlah air, zat terbang, karbon padat
dan kadar abu
Produktivitas alat (pengumpanan, crusher, belt
conveyor dan output)
Analisa Data:
Kualitas batubara dari parameter yang ada
Sinkronisasi alat
Ketercapaian target produksi
Hasil:
Persamaan dasar pelaporan analisis kualitas batubara
Produktivitas alat
Rangkuman:
Penentuan kualitas batubara akan dilakukan dengan analisis
kimia pada batubara diantaranya berupa analisis proksimat.
Faktor-faktor yang mempengaruhi alat-alat pengolahan
batubara dan cara perawatanya.
Finish
1-3
1.5. Jadwal Kegiatan
Kegiatan Kerja Praktik dilaksanakan selama bulan, yaitu pada tanggal
sampai dengan . Rencana jadwal kegiatan dapat diliat pada Tabel 1.1
Minggu Ke-
No Uraian Kegiatan
1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 … Selesai
0
1 Orientasi Lapangan
2 Pengambilan Data
Pengolahan dan
3
Analisis Data
4 Penyusunan Laporan
5 Bimbingan
6 Presentasi
1-4
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Kualitas batubara adalah sifat fisika dan kimia dari batubara yang
mempengaruhi potensi kegunaannya. kualitas batubara ditentukan oleh maseral
dan mineral matter penyusunnya, serta oleh derajat coalification (rank).
Umumnya, untuk menentukan kualitas batubara dilakukan analisa kimia pada
batubara yang diantaranya berupa analisis proksimat dan analisis ultimat.
analisis proksimat dilakukan untuk menentukanj!umlah air (moisture), zat terbang
(volatile matter), karbon padat (fixed carbon), dan kadar abu (ash), sedangkan
analisis ultimat dilakukan untuk menentukan kandungan unsur kimia pada
batubara seperti : karbon, hydrogen, oksigen, nitrogen, sulfur, unsur tambahan
dan juga unsur jarang[ CITATION Muc06 \l 1033 ]
2-5
Salah satu cara peningkatan nilai tambah yang dapat dilakukan adalah dengan
mengolah batubara bongkahan hasil penambangan menjadi bentuk lain yang
memiliki kualitas yang lebih sesuai dengan kebutuhan pasar atau industri.
Batubara jenis sub-bituminous termasuk kualitas rendah sehingga memiliki
harga yang relatif rendah juga. Untuk meningkatkan harga batubara seperti ini
dapat dilakukan usaha peningkatan nilai tambah.
Kadar air bebas adalah banyaknya air yang terkandung dalam batubara
baik yang terikat serta akibat pengaruh kondisi luar (kadar air bebas). kadar air
bebas sangat dipengaruhi oleh faktor keadaan seperti ukuran butir dan
faktor iklim. kandungan air dalam batubara secara umum ada dua yaitu air
permukaan atau air bebas (free moisture) dan kadar air sisa (residual moisture).
kadar air sisa dapat diketahui setelah batubara dilakukan pengu!ian di dalam
oven.
2-6
Analisis proksimat merupakan suatu analisis untuk menentukan
kualitas batubara yang meliputi : kadar air bawaan, kadar abu, zat terbang dan
karbon tertambat. Adapun analisis proksimat tersebut yaitu sebagai berikut.
Kadar air bawaan adalah air yang terikat pada struktur kimia batubara
itu sendiri. Kadar air bawaan berhubungan erat dengan nilai kalori, dimana bila
kadar air bawaan berkurang maka nilai kalori meningkat.
Seperti telah diketahui bahwa kadar batubara terdiri : air, material batu
bara (coal matter) dan material bukan batu bara (mineral matter). Mineral matter
terdiri atas 2 macam yaitu mineral matter bawaan (inherent mineral matter) serta
material mineral dari luar batubara (extraneous mineral matter). Inherent mineral
matter berhubungan dengan tumbuh'tumbuhan yang hidup di rawa-rawa dan
sulit dipisahkan dari batubara. Extraneous mineral matter terjadi saat terambil
waktu penambangan (parting), yang terbawa waktu ter!adi banjir ke lapisan
batubara pada waktu pembentukannya. Extraneous mineral matter dapat
dipisahkan dari batubara dengan proses pencucian. jika batubara dipanaskan
maka mineral matter tersebut akan mengalami perubahan secara kimia menjadi
abu.
Zat terbang merupakan zat aktif yang menghasilkan energi atau panas
apabila batubara tersebut dibakar. Zat terbang ini umumnya terdiri dari gas-gas
yang mudah terbakar seperti hidrogen (H), karbon monoksida dan methan (CH4).
2-7
seperti CO2 dan air yang terbentuk karena hasil dehidrasi dan kalsinasi. Zat
terbang juga dapat digunakan sebagai ukuran untuk menentukan peringkat
batubara. Pengaruhnya dalam preparasi batubara adalah jika kandungan Zat
terbang tinggi (24> %) maka batubara akan mudah terbakar. Untuk mengatasi
hal tersebut sebaiknya batubara tidak dilakukan penggerusan terlalu halus,
karena sangat berpotensi untuk mudah meledak.
4. Kandungan Sulfur
Sulfur merupakan zat pencemar, maka adanya sulfur yang tinggi sangat
tidak dikehendaki. ada 3 macam bentuk sulfur yaitu:
a. Pyritic Sulfur (FeS2) biasanya berjumlah 20- 80 %dari total sulfur dan
berasosiasi dengan abu batubara.
2-8
b. Organic sulfur biasanya berjumlah relatif dan bervariasi antara 20- 80 % dari
total sulfur. Sulfur organik terikat secara kimia dengan substansi atau zat- zat
lain.
c. Sulphate sebagaian besar terdiri dari kalsium sulfat dan besi sulfat.
[ CITATION Saw16 \l 1033 ]
2-9
B. Analisis Ultimat
71,33
%C 4,94
%H
0,89
%N
0,12
%S
20,94
%O
2 Nilai Kandungan Panas 6836,34
kkal/kg
3 Nilai HGI ( Hardgrove Grindability Index) 58,74
4 Titik Leleh Abu
- Suhu permulaan terjadinya 11090C
perubahan 11120C
- Suhu mulai melunak 11210C
- Suhu terbentuknya setengah bola 11520C
- Suhu mulai meleleh
5 Analisis Kimia Abu
- SiO2 62,41%
- Al2O3 11,40 %
- TiO2 0,59 %
- MnO2 0,07 %
- Fe2O3 7,89 %
3,06 %
4,35 %
- Na2O 4,41 %
- MgO 1,29 %
- CaO 4,16 %
- K2O 0,08 %
99,71 %
- SO3
- P2O5
[ CITATION Ikh15 \l 1033 ]
1. Preparasi
Preparasi pada batubara merupakan operasi persiapan yang dilakukan
untuk mereduksi ukuran butir dengan tujuan untuk memenuhi ukuran sesuai
dengan penggunaannya. Reduksi ukuran butir biasanya dilakukan dengan alat
peremuk yang antara lain alat crusher atau grinder. Proses peremukan atau
crushing biasanya dikerjakan dalam tiga tahapan, yakni:
2-10
a. Primary crushing, suatu tahapan untuk meremuk umpan dengan ukuran 2
inch – 90 inch dan umpan ini biasanya berasal dari hasil tambang. Alat yang
digunakan berupa jaw crusher dan gyratory crusher.
b. Secondary crushing, umpan yang dimasukkan sebesar 1 inch sampai 3 inch
yang biasanya berasal dari primary crushing. Alat yang digunakan ialah
stamp mill, roller dan cone crusher.
c. Grinding atau fine crushing, umpan yang dimasukkan sebesar ¼ inch
sampai 3/8 inch. Alat yang digunakan adalah ball mill, tube mill atau pebble
mill, rod mill.
Untuk mencegah adanya re-crushing dan over grinding, serta untuk
menambah produktivitas, maka digunakan alat pembantu berupa ayakan
(screen) atau bisa juga classifier. Screen dan classifier berfungsi untuk
mengelompokkan material hasil crushing atau grinding.
2. Konsentrasi
Konsentrasi pada batubara adalah suatu operasi pemisahan antara
batubara dengan pengotornya. Konsentrasi ini diantaranya bisa berdasarkan
warna atau kilap dan juga berdasarkan specific gravity (SG). Pada specific
gravity cara konsentrasinya disebut gravity concentration yang meliputi:
a. Flowing film concentration, proses konsentrasi mendasarkan atas SG pada
aliran tipis.
b. Jigging, proses konsentrasi yang mendasarkan kecepatan mengendap
antara pengotor dengan batubara.
c. Sifat permukaan mineral, proses konsentrasi yang mendasarkan pada
senang atau tidaknya mineral terhadap gelembung udara. Cara konsentrasi
ini disebut Flotasi.
3. Dewatering
Merupakan operasi pemisahan antara cairan dengan padatan dan
biasanya dilakukan setelah proses konsentrasi. Dewatering ini dikelompokkan
dalam tiga tahapan, yaitu:
a. Thickening: merupakan tahapan pertama pemisahan padatan dengan cairan
yang mendasarkan atas kecepatan mengendap batubara dalam suatu pulp,
sehingga solid faktornya = 1 (% solid = 50%).
b. Filtrasi: merupakan operasi pemisahan padatan dengan cairan dengan cara
menyaring, sehingga didapat solid factor = 4 (persen solid = 80%).
2-11
c. Drying: adalah operasi penghilangan air dengan jalan pemanasan sehingga
padatan ini bebas dari cairan (%solid = 100%).
[ CITATION Edy15 \l 1033 ]
2-12
BAB 3
PENUTUP
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzz
3-13
DAFTAR PUSTAKA
Ardra. (2018, Agustus 9). WordPress. Retrieved from Tahap Metoda Pengolahan
Batubara:https://ardra.biz/sain-teknologi/mineral/pengolahan-
mineral/pengolahan-batubara.com
Ikhwan, Yuliadi, H., Usman, & Nasrudin, D. (2015). Universitas Islam Bandung
Repository. Pengunaan Elektronik Detonator Dyno Nobel Guna
Mereduksi Biaya Pembongkaran Over Burden Batubara pad Area
Penambangan PT Adaro Indonesia Kota Tanjung Kabupaten Tabalong
Provinsi Kalimantan Selatan.