ID Memperkenalkan Sistem Saraf Saluran Penc PDF
ID Memperkenalkan Sistem Saraf Saluran Penc PDF
Abstrak
Pada abad ke-19, Bayliss dan Sterling menemukan gerakan peristalsis yang
mendorong makanan d dalam usus ke arah distal walaupun persarafan usus dengan Sistem
Saraf Pusat (SSP) diputuskan. Kesimpulan serupa dipublikasikan Trendelenburg (1917); dan
John Langley (1921) yang menyebutkan bahwa sistem saraf otonom terdiri dari simpatis,
parasimpatis, dan sistem enteric. Subsistem enteric itu kemudian dinyatakan sebagai variasi
subsistem parasimpatis.
Dalam saluran pencernaan, kedua sistem itu berhubungan dengan rangkaian saraf
yang membentuk plexus submucosus dan plexus myentericus, dan pengaruhnya terhadap
sistem pencernaan diatur oleh Sistem Saraf Saluran Pencernaan (SSSP). Pengaturan oleh
SSSP di proximal dan distal saluran pencernaan masih dintervensi oleh SSP (Goyal & Hirano,
1996; Gershon, 1998).
Serabut saraf SSSP mengatur pergerakan organ serta waktu dan kuantitas sekresi
kelenjar-kelenjar pencernaan. Jumlah sel saraf dalam SSSP sekitar 100 juta (Goyal & Hirano,
1996), setara dengan jumlah sel saraf di medulla spinalis. Karena itu SSSP dinilai sebagai
suatu sistem yang derajatnya setara SSP sehingga dinamakan The Second Brain. Badan. Badan
dan serabut saraf SSSP hanya dapat dipelajari dengan menggunakan mikroskop elektron
(Gershon, 1998).
Michael Gershon memperkenalkan peranan serotonin (5-hydroxytryptamine) sebagai
neurotransmiter di SSSP yang mempengaruhi gerakan peristalstik dan sekresi kelenjar
pencernaan. Sampai sekarang telah ditemukan sekitar 20 neurotransmiter di SSSP (Goyal &
Hirano, 1996). Keberadaan SSSP menunjukkan bahwa pengaturan mekanisme kerja saluran
pencernaan tidak sederhana.
48
Memperkenalkan: Sistem Saraf
Saluran Pencernaan sebagai Otak Kedua
Daniel Susilo Wibowo
rakan usus diatur oleh suatu sistem medulla spinalis. Mulai dari
yang terdapat dalam usus itu oesophagus sampai ke pertengahan
sendiri dan tidak diatur SSP. colon transversum saluran pencer-
Kesimpulan serupa dipubli- naan diurus oleh saraf parasimpatis
kasikan oleh Trendelenburg (1917) yang berasal dari cabang n.vagus
dan John Langley (1921). Di dalam (dengan badan sel di ganglion
bukunya The Autonomic Nervous nodosum); sedangkan pada usus ba-
System (1921) Langley menyebut- gian distal persarafan parasimpatis
kan bahwa sistem persarafan itu diurus oleh serabut-serabut
otonom terdiri dari sistem simpatis, saraf yang berpangkal pada medulla
sistem parasimpatis, dan sistem spinalis segmen sacral 2-4. Persa-
enteric. Dalam perkembangan se- rafan simpatis diurus oleh serabut
lanjutnya, pernyataan Langley itu saraf cabang n.splanchnicus major
dimodifikasi oleh para ahli ilmu dan n.splanchnicus minor yang
faal yang tergabung dalam The berasal dari segmen thoracal.
Physiological Society. Subsistem Secara embriologis, sel dan
enteric itu dinyatakan sebagai serabut saraf yang membentuk
variasi dari subsistem parasimpatis SSSP berasal dari bakal n.vagus dan
melalui keberadaan sistem relay bakal saraf dari segmen medulla
ganglion n.vagus. spinalis. Dari antara kedua sumber
Penemuan neurotransmiter itu, serabut yang berasal dari
untuk saraf simpatis berupa n.vagus yang lebih dominan. Ber-
epinephrine yang kemudian diketa- kaitan dengan proses perkembang-
hui bahwa yang berperan sebe- annya ini, dapat dimengerti jika
narnya adalah norepinephrine, dan hubungan SSSP dengan SSP
penemuan acetylcholine sebagai diselenggarakan melalui serabut
neu-rotransmitter untuk saraf para- saraf aferent dan eferent simpatis
simpatis, menyebabkan idea terse- dan parasimpatis yang diurus
but dilupakan. Pada akhir dekade kedua saraf itu.
enampuluhan, Michael Gershon Serabut-serabut saraf SSSP
memperkenalkan kemungkinan pe- membentuk hubungan antar bagi-
ranan serotonin (5-hydroxytryptamine an-bagian saluran pencernaan dan
= 5-HT) sebagai neurotransmiter selanjutnya mengatur pergerakan
lain (ketiga) yang dihasilkan oleh masing-masing organ serta waktu
dan khusus bekerja di Sistem Saraf dan kuantitas sekresi kelenjar-
Saluran Pencernaan (SSSP) atau kelenjar pencernaan. Menurut pe-
Enteric Nervous System (ENS). nelitian jumlah sel saraf yang ter-
gabung dalam SSSP diperkirakan
sebanyak 100 juta (Goyal & Hirano,
Saraf di Saluran Pencernaan 1996) sama atau bahkan lebih ba-
Saluran pencernaan menda- nyak dari sel saraf yang ditemukan
pat dua persarafan yang berhu- di dalam medulla spinalis. Hal itu
bungan dengan SSP di otak dan menunjukkan keterlibatan SSSP
49
JKM.
Vol. 5, No1, Juli 2005
50
Memperkenalkan: Sistem Saraf
Saluran Pencernaan sebagai Otak Kedua
Daniel Susilo Wibowo
51
JKM.
Vol. 5, No1, Juli 2005
52
Memperkenalkan: Sistem Saraf
Saluran Pencernaan sebagai Otak Kedua
Daniel Susilo Wibowo
53
54
54