Penelitian Ganjil 2016 Yosef
Penelitian Ganjil 2016 Yosef
Yosef Patandung
SCOK
NI OTO
P A LO P O
RINGKASAN
Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana gambaran
pelaksanaan metode sosiodrama pada siswa di SDN 23 Batara Kota Palopo; (2)
Bagaimana gambaran kemampuan mengungkapkan isi cerita pada siswa di SDN 23
Batara Kota Palopo?; (3) Apakah ada pengaruh pelaksanaan metode sosiodrama
terhadap kemampuan mengungkapkan isi cerita pada siswa di SDN 23 Batara Kota
Palopo?.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
merupakan suatu upaya yang dilakukan sebagai suatu proses pemberdayaan tanpa
dalam kehidupan yang akan dapat mengantarkan anak bangsa survive dalam
potensinya sesuai dengan minat dan bakatnya, kreatif, mandiri terarah menuju
ceramah, tanya jawab, diskusi dengan beberapa strategi pendidikan yang ditunjang
materi. Hal ini terlihat dari porsi materi yang tercantum dalam buku paket lebih
banyak diberikan dan diutamakan oleh para guru bahasa Indonesia. Sedangkan
pelatihan berbahasa yang sifatnya lisan ataupun praktek hanya memiliki porsi yang
5
jauh lebih sedikit. Padahal kemampuan berbahasa tidak didasarkan atas penguasaan
materi bahasa saja, tetapi juga perlu latihan dalam praktek kehidupan sehari-hari.
Salah satu cara atau teknik yang dianggap dapat menumbuhkan kemampuan
mengungkapkan pendapat mengenai isi cerita pada siswa kelas V adalah dengan
B. Rumusan Masalah
Palopo?
C. Tujuan Penelitian
Palopo.
4. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan informasi bagi guru dalam
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Metode Sosiodrama
Banyak sekali strategi pembelajaran yang dapat digunakan oleh seorang guru
digunakan sebaiknya tidak hanya sebatas untuk menyampaikan materi saja, akan
tetapi bagaimana guru melibatkan siswanya dalam proses belajar, sehingga mereka
dimanusiakan.
dengan melalui kegiatan bermain peran”. Di dalam sosiodrama ini sesorang akan
memerankan suatu peran tertentu dari situasi masalah sosial. Selanjutnya Wingkel
berhubungan dengan proses metode sosiodrama atau bermainan peran, yaitu: “1)
menganalisis permainan”.
masalah sangat diperlukan. Masalah harus signifikan dan cukup dikenal oleh
pemain maupun pengamat. Masalah harus valid, jelas, dan sederhana sehingga
2) Membentuk Situasi: Desain peran yang dimainkan atau situasi tergantung pada
hasil yang diinginkan. Kehati-hatian perlu diambil untuk menghindari situasi yang
dibahas.
oleh peran dan pemain yang layak dipilih. Peran yang akan dimainkan harus
dipilih secara hati-hati. Pilihlah peran yang akan memberikan sumbangan untuk
perencanaan yang matang. Penting bagi pemain untuk dapat memainkan perannya
9
pada saat yang tepat dan sesuai dengan tujuan yang diinginkannya. Pengarahan
Langkah terakhir ini harus menjadi “pembersih”. Jika peranan dimainkan dengan
baik, pengertian pengamat terhadap masalah yang dibahas akan semakin baik.
Diskusi harus lebih difokuskan pada fakta dan prinsip yang terkandung daripada
evaluasi pemain. Suatu ide yang baik, jika membiarkan pemain mengekspresikan
1) Kelebihan:
bahan yang akan didramakan. Sebagai pemain harus memahami, menghayati isi
Dengan demikian, daya ingatan siswa harus tajam dan tahan lama.
b) Siswa akan terlatih untuk berinisiatif dan berkreatif. Pada waktu main
akan muncul atau tumbuh bibit seni drama dari sekolah. Jika seni drama mereka
10
dibina dengan baik kemungkinan besar mereka akan menjadi pemain yang baik
kelak.
baiknya.
f) Bahasa lisan siswa dapat dibina menjadi bahasa yang baik agar mudah
2) Kelemahan:
a) Sebagian besar anak yang tidak ikut bermain drama mereka menjadi
kurang kreatif.
d) Sering kelas lain terganggu oleh suara pemain dan para penonton yang
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
mencari pengaruh treatment (perlakuan) tertentu terhadap yang lain dalam kondisi
yang terkendali”.
B. Desain Penelitian
R 01 X 02
R 03 - 04 Sumber: Sugiyono (2010:223)
1. Populasi
Populasi yang dijadikan objek penelitian ini adalah keseluruhan siswa kelas
yaitu kelas III, IV dan kelas V. Kelas III terdiri dari dua kelas yaitu kelas IIIa dan
12
Kelas IIIb, kelas IV terdiri dari dua kelas yaitu kelas IVa dan IVb, dan kelas V terdiri
2. Sampel
probability sampling dengan jenis teknik simple random sampling. Teknik simple
random sampling adalah teknik yang pengambilan sampelnya dilakukan secara acak
D. Instrumen Penelitian
(1)
(Meyers, 2003: 45)
Keterangan :
ri : Koefisien korelasi
n : Jumlah responden
Y : Jumlah skor total seluruh item
X : Jumlah skor tiap item
13
r11 =
(2)
1. Tes: Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik tes. Tes adalah
informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang
2. Observasi: disamping teknik tes, maka dalam pendekatan data lain yang esensial
dan dapat menunjang data yang lain, maka akan digunakan pula teknik observasi
Persentase Kriteria
80 % - 100 % Sangat tinggi
60 % - 79 % Tinggi
40 % - 59 % Sedang
20 % - 39 % Rendah
14
0 % - 19 % Sangat Rendah
Sumber: Abimanyu (1983: 26)
3. Dokumentasi
mengungkapkan isi cerita pada siswa. Nilai statistik deksriptif meliputi rata-rata,
simpangan baku, rerata tertinggi, rerata terendah, dan persentase perubahan pretest
dengan posttest. Selain itu data skor variabel terikat ditampilkan dalam bentuk grafik.
Me=
∑ Xi
n (Sugiyono, 2007: 49)
Di mana:
Me : Mean (rata-rata)
∑ : Jumlah
Xi :Nilai X ke i sampaike n
n : Banyaknya subjek
BAB IV
Kota Palopo untuk kelompok eksperimen saat pretest sebanyak 3 responden atau 15
persen berada pada kategori tinggi dan 17 responden atau 85 persen berada pada
kali, maka tingkat kemampuan mengungkapkan isi cerita pada siswa di SDN 23
Batara Kota Palopo, dimana sebanyak 20 responden atau 100 persen berada pada
kategori sangat tinggi, yang berarti semua responden berada pada kategori sangat
tinggi.
Kota Palopo pada kelompok kontrol saat pretest secara umum berada pada kategori
sedang yakni sebanyak 4 responden atau 20 persen berada pada kategori tinggi dan 16
responden atau 80 persen berada pada kategori sedang. Namun saat postest kondisi
persen pada kategori tinggi dan 5 responden atau 25 persen pada kategori sedang
berarti kemampuan mengungkapkan isi cerita pada siswa di SDN 23 Batara Kota
Palopo kelompok kontrol sebelum dan sesudah diberikan metode konvensional tidak
kemampuan mengungkapkan isi cerita pada siswa di SDN 23 Batara Kota Palopo
melalui analisis statistik inferensial untuk menguji kebenaran hipotesis yang diajukan
dalam penelitian ini dengan menggunakan uji statistik nonparametric dengan Uji
Mann-Whitney..
jika nilainya di atas 0,05 maka distribusi data dinyatakan memenuhi asumsi
normalitas, dan jika nilainya di bawah 0,05 maka diinterpretasikan sebagai tidak
normal”
bahwa nilai signifikansi sebesar 0,20 lebih besar dari 0,05, sehingga dapat
disimpulkan bahwa data yang di uji berdistribusi normal. Oleh karena itu persyaratan
varibel ekperimen berdasarkan variabel kontrol = 9,085 > 0,05, artinya data varibel
data kelompok ekperimen berdasarkan data kelompok kontrol mempuyai varian yang
sama.
18
c. Pengujian Hipotesis
signifikan antara siswa yang diberikan metode sosiodrama dengan siswa yang
cerita pada siswa di SDN 23 Batara Kota Palopo, sebelum mengetahui perbedaan
tersebut maka harus diubah hipotesisnya menjadi hipotesis kerja yaitu: “Tidak ada
perbedaan yang signifikan nilai antara siswa yang diberikan metode sosiodrama
mengungkapkan isi cerita pada siswa di SDN 23 Batara Kota Palopo Adapun kriteria
adalah 0.000 (0.000 < 0.05) (terlampir). Berdasarkan uji hipotesis ternyata hipotesis
nihil (Ho) dinyatakan ditolak dan konsekuensinya hipotesis kerja (Ha) diterima, maka
dapat disimpulkan ada perbedaan yang signifikan nilai antara siswa yang diberikan
Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan nilai
antara siswa yang diberikan metode sosiodrama dengan siswa yang diberikan metode
di SDN 23 Batara Kota Palopo, artinya semakin diberi metode sosiodrama, maka
akan diikuti dengan meningkatnya kemampuan mengungkapkan isi cerita pada siswa
BAB V
A. Kesimpulan
Hal ini disebabkan karena tingkat kemampuan mengungkapkan isi cerita pada
sangat tinggi. Lain halnya dengan kelompok kontrol yang diberikan perlakuan
2. Ada perbedaan yang signifikan nilai antara siswa yang diberikan metode
B. Saran-Saran
Hasil penelitian ini maka disarankan pada guru sekolah dapat menggunakan
secara terprogram dan bekerjasama dengan pihak-pihak yang terkait. Kepada kepala
DAFTAR PUSTAKA
Meyers, J.L. & Well, A.W. 2003. Research Design and Statistical Analysis. London:
Lawrence.
LAMPIRAN
JUSTIFIKASI ANGGARAN PENELITIAN
1. Honor
Waktu
Pelaksana Honor (Rp) (jam/minggu Minggu Total Honor (Rp)
)
Peneliti - - - -
Sub total (Rp) -
2. Peralatan Penunjang
- - 1 - -
4. Transportasi
Total Harga
Kegiatan Justifikasi Kuantitas Harga Satuan (Rp)
Perjalanan (Rp)
Pengambilan
Perjalanan ke
sampling data 4 Rp. 20000,- Rp. 50000,-
instansi
teknis
23
Perjalanan ke
- - - -
instansi
Perjalanan ke
Pengujian hasil 3 Rp. 20000,- Rp. 60000,-
instansi
Perjalanan ke Pengambilan data Rp. 20000,-
2 Rp. 40000,-
instansi hasil pengujian
Sub total (Rp) Rp. 150.000,-
4. Lain-lain
Justifikasi Harga Satuan
Kegiatan Kuantitas
Pemakaian (Rp) Total Harga (Rp)
Laporan - - - -