Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

KEUNTUNGAN, KERUGIAN, DAN PENGEMBANGAN


COMPOUND FLOW PADA PENGGUNAAN TURBIN UAP DI KAPAL

MUH. ZAID ISKANDAR D091 18 1006

M. FAIZAL ASKURNIAWAN D091 18 1009

SULFITRAH D091 18 1016

AGUNG SETIAWAN N. D091 18 1301

MUH. SAMMANG D091 18 1302

SHABRINA VELINA D091 18 1311

ANDI ASWAR ADI PUTRA D091 18 1312

M. ALIM KHAIRI KHALQIH N. D091 18 1326

FRANK SARIANDING D091 18 1332

TIBRA RIZKY ARIANTO D091 18 1501

UMMI KALSUM H. D091 17 1007

BASO MUHAMMAD IKHSAN H. D091 17 1306

DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS HASANUDDIN

GOWA

2020
DAFTAR ISI

Sampul ............................................................................................................

Daftar Isi ............................................................................................................

Bab I : Pendahuluan ..............................................................................................1

A. Latar Belakang ..............................................................................................1

B. Rumusan Masalah .................................................................................2

C. Tujuan .........................................................................................................2

Bab II : Tinjauan Pustaka ..................................................................................3

A. Sistem Turbin Uap...........................................................................................3

B. Klasifikasi Turbin Uap ..................................................................................4

C. Compound Flow Turbin ..................................................................................5

Bab III : Pembahasan ..................................................................................7

Bab IV : Kesimpulan ................................................................................10


1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Sistem pembangkit listrik tenaga uap merupakan sistem pembangkitan energi


lstrik dari pengubahan energi thermal yang dihasilkan oleh bahan bakar untuk
memanaskan air. Bahan bakar ini merupakan energi kalor tersimpan yang
memiliki nilai kalor tertentu, seperti contohnya adalah batu bara, minyak
solar, biomassa, dan energi uranium dari reaksi pembelahan (fisi).

Dalam pengubahan energi thermal diperlukan komponen atau rekayasa ilmu


teknik mesin dalam pengubahan bentuk-bentuk energi agar diperoleh hasil
akhir berupa energi listrik yang dapat digunakan untuk tujuan hidup orang
banyak. Pengubahan energi thermal hasil pembakaran bahan bakar harus
diubah menjadi energi kinetik putaran poros, agar dapat memutar generator
listrik dan menghasilkan medan medan listrik. Komponen yang digunakan ini
adalah turbin uap.

Turbin uap merupakan salah satu jenis penggerak mula yang banyak
digunakan di dalam industri, antara lain : sebagai penggeran generator
listrik,pompa dan kompresor, serta industri proses. Hal itu yang menjadi
pertimbangan dalam penggunaan turbin uap tersebut yaitu sumber panas yang
digunakan untuk menguapkan air dari bahan bakar gas,cair,padat, efisiensi
turbin uap lebih besar dari turbin gas,dimensi yang lebih kecil dan perawatan
yang mudah. Turbin uap merupakan salah satu komponen penting dalam
sistem gerak kapal. Komponen ini berperan penting dalam pengubahan energi
kinetik dari uap jenuh dialirkan ke sudu – sudu turbin supaya terjadi energi
gerak anguler yang berguna untuk memutar poros dari generator.

Supaya terjadi efisiensi dalam penggunaaan kalor bahan bakar dan efisiensi
energi potensial uap maka diperlukan desain turbin uap. Sehingga energi
losses yang terbuang begitu saja dapat diminimalisir.
2

B. RUMUSAN MASALAH
1) Apa itu Compound Flow pada Turbin Uap?
2) Keuntungan dan Kerugian penggunaan Compound Flow Turbin
pada Kapal?
3) Bagaimana pengembangan Compound Flow pada Kapal?

C. TUJUAN
1) Untuk mengetahui compound flow pada turbin uap
2) Untuk mengetahui keuntungan dan kerugian penggunaan
compound flow turbin pada kapal
3) Untuk mengetahui pengembangan compound flow pada kapal
3

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. SISTEM TURBIN UAP

Turbin uap biasanya terdiri dari sudu diam atau nosel, dan sudu gerak. Dua
sudu ini bekerja serentak untuk memutar poros turbin dan beban yang
dihubungkan. Sudu diam atau nosel berfungsi mempercepat uap air dan juga
menurunkan tekanannya lebih rendah. Sudu putar berfungsi mengubah arah
aliran uap air, dengan demikian akan memberikan suatu gaya pada susu putar
tersebut, hal ini akan menyebabkan terjadinya torsi pada poros turbin.
Kombinasi dari torsi dan kecepatan merupakan daya keluaran turbin uap.

Untuk turbin nekatingkat, uap air berekspansi dari tekanan tinggi ke tekanan
rendah dan kemudian dikeluarkan kedalam kondenser pada kondisi- kondisi
ruang hampa atau ke dalam suatu sistem distribusi uap air dengan temperatur
antara yang gunakan untuk aplikasi komersil atau industri. Air kondensasi dari
kondenser atau dari sistem pemanfaatan uap air, kembali menjadi air umpan
ketel uap.

Jalan lintasan arus internal pada turbin uap serupa dengan bagian ekspansi pada
turbin gas. Perbedaan yang utama adalah rapat gas yang berbeda, bobot
molekular, koefisien ekspansi isentropis, dan perbedaan viskositas kedua
fluida.

Dibandingkan dengan mesin uap dari ukuran yang dapat diperbandingkan,


diketahui bahwa turbin uap berputar pada kecepatan yang jauh lebih tinggi
dimana akan berakibat biaya yang dikeluarkan lebih rendah untuk setiap satuan
tenaga yang dihasilkan. Tanpa adanya katup masuk dan katup buang yang
menyebabkan terjadinya pencekikan (mengurangi tekanan tanpa menghasilkan
tenaga) dan disain yang memungkinkan turbin uap untuk lebih efisien
dibandingkan mesin uap. Dalam beberapa turbin uap, sudu disain agar dapat
menurunkan tekanan dan meningkatkan kecepatan secara bersamaan.
4

Hubungan antara pemasukan uap dan pembangkitan tenaga adalah uap


air dan air umpan ketel. Ada banyak pilihan dalam pemasukan uap, tekanan,
temperatur dan luas, dan jika diperlukan, sebagai pemanasan secara parsial uap
air. Sistem uap air bervariasi dari tekanan rendah digunakan terutama untuk
pemanasan ruang dan persiapan makanan, ke tekanan menengah yang
digunakan dalam proses industri dan kogenerasi, sampai penggunaan tekanan
tinggi untuk pembangkit tenaga listrik.

Pada umumnya, kegunaan aplikasi yang melibatkan meningkatkan uap


air untuk tujuan generasi tenaga yang eksklusif. Sistem seperti ini juga
menggunakan suatu kondenser dengan pendingin air untuk mengeluarkan uap
air dari turbin pada tekanan praktis yang paling rendah. Beberapa turbin
mempunyai penggunaan rangkap, menggerakkan generator dan penyaluran
uap air pada tekanan lebih tinggi ke daerah yang membutuhkan sistem
pemanasan atau ke industri lainnya dalam tekanan yang relatif sama, maka
kondenser tidak dibutuhkan. Pabrik semacam ini merupakan pabrik kogenerasi
(Cogeneration Heat Plant) yang sangat besar.

B. KLASIFIKASI TURBIN UAP

Turbin uap dapat diklasifikasikan ke dalam kategori yang berbeda yang


tergantung pada konstruksinya, proses penurunan kalor, kondisi-kondisi awal
dan akhir uap dan pemakaiannya di dalam industri.

1. Menurut proses penurunan kalor:

a. Turbin kondensasi (condensing turbine) dengan regenerator; pada turbin jenis


ini uap pada tekanan yang lebih rendah dari tekanan atmosfer dialirkan ke
kondenser; di samping itu uap juga dicerat dari tingkat-tingkat menengahnya
untuk memanaskan air pengisian ketel, jumlah penceratan yang demikian itu
biasanya dari 2-3 hingga sebanyak 8-9. Kalor laten uap buang selama proses
kondensasi semuanya hilang pada turbin ini. Turbin kapasitas kecil pada desain
yang terdahulu sering tidak mempunyai. pemanasan air pengisian.
5

b. Turbin kondensasi dengan, satu atau dua penceratan dari tingkat menengahnya
pada tekanan tertentu untuk keperluan-keperluan industri dan pemanasan

c. Turbin tekanan lawan (back pressure turbine), uap buang dipakai untuk
keperluan-keperluan industri dan pernanasan; ke dalam turbin jenis ini dapat
juga ditambahkan (dalam artian yang relatif) turbin dengan kevakuman yang
dihilangkan (deteriorated), yang uap buangnya dapat dipakai untuk keperluan
keperluan pemanasan dan proses

d. Turbin tekanan lawan (back pressure turbine) dengan penceratan uap dari
tingkat-tingkat menengahnya pada tekanan tertentu; turbin jenis ini
dimaksudkan untuk mensuplai uap kepada konsumen pada berbagai kondisi
tekanan dan temperatur;

e. Turbin tekanan rendah (tekanan buang) yang uap buang dari mesin-mesin uap,
palu uap, mesin tekan, dan lain-lain, dipakai untuk keperluan pembangkitan
tenaga listrik;

f. Turbin tekanan campur dengan dua atau tiga tingkat tekanan, dengan suplai
uap buang ke tingkat-tingkat menengahnva.

C. COMPOUND FLOW TURBIN


Compound Flow adalah turbin uap di mana ada dua selubung, selubung
bertekanan tinggi dan selubung bertekanan rendah, yang beroperasi secara
bersamaan untuk mengekstraksi kerja dari satu sumber uap tunggal. Uap sebagian
diperluas dalam selubung bertekanan tinggi, kemudian dihabiskan untuk selubung
bertekanan rendah.
Turbin jenis gabungan juga dipakai dengan bagian turbin tekanan tinggi yang
hanya terdiri dari sudu impuls dan tingkat-tingkat tekanan rendahnya hanya terdiri
dari tingkat-tingkat reaksi. Di dalam kedua sistem, yaitu sistem tingkat kecepatan
berganda (velocity compounding) dan sistem tingkat tekanan berganda (pressure
compounding) telah diterapkan pada masing-masing turbin Curtis dan turbin
Rateau.
6

Sistem tingkat tekanan tunggal mempunyai keuntungan karena


seluruh kehilangan energi potensial dapat dikonversikan ke energi kinetik
secara keseluruhan tanpa mengalami banyak kerugian gesekan dalam baris-
baris, sedang untuk mereduksi putaran rotor diterapkan sistem kecepatan
dan tekanan berganda (velocity – pressure compounding). Sistem tersebut di
atas hanya dapat dilaksanakan dengan mengkombinasikan sistem Curtis
dengan sistem Rateau, turbin yang menerapkan sistem ini dinamakan turbin
Kombinasi Curtis – Rateau, seperti terlihat dalam gambar 1.12.

Turbin Curtis yang dipakai biasanya dari jenis dua tingkat kecepatan, jadi
dari jenis satu rotor dengan dua baris sudu-sudu gerak yang disebut juga
sebagai turbin Tingkat Ganda. Keuntungan sistem kombinasi Curtis –
Rateau ialah:
Dengan kecepatan tangensial yang sama pada efisiensi sudu maksimum,
tingkat ganda dapat kehilangan energi potensial secara teori 4 kali lipat dari
yang dapat dilakukan oleh satu tingkat De Laval. Jadi satu tingkat ganda
dapat menggantikan tingkat tekanan pertama pada turbin Rateau. Sehingga
turbin yang dikombi- nasikan lebih ringan dan lebih murah, lagipula ukuran
panjangnya menjadi lebih pendek dan dapat menghemat tempat
7

BAB III
PEMBAHASAN

Tipe dasar Turbin dapat dibagi dalam dua klasifikasi utama yaitu:

1 Kondensasi, unit kondensasi dengan tekanan uap keluar kurang dari


tekanan atmosfir pada kondensor, yang mana sangat besar nilai
efisiensinya.
2 Tanpa Kondensasi, tidak dapat diterapkan pada penggerak utama
kapal, tekanan uap keluar lebih besar dari tekanan atmosfir dan
kurang mahal, tidak membutuhkan kondensor.

Turbin kondensasi (condensing turbine) dengan regenerator; pada turbin jenis ini
uap pada tekanan yang lebih rendah dari tekanan atmosfer dialirkan ke kondenser;
di samping itu uap juga dicerat dari tingkat-tingkat menengahnya untuk
memanaskan air pengisian ketel, jumlah penceratan yang demikian itu biasanya
dari 2-3 hingga sebanyak 8-9. Kalor laten uap buang selama proses kondensasi
semuanya hilang pada turbin ini. Turbin kapasitas kecil pada desain yang
terdahulu sering tidak mempunyai. pemanasan air pengisian. Compound Flow ini
merupakan salah satu bentuk dari turbin kondensasi tersebut.

Compound Flow adalah turbin uap di mana ada dua selubung, selubung
bertekanan tinggi dan selubung bertekanan rendah, yang beroperasi secara
bersamaan untuk mengekstraksi kerja dari satu sumber uap tunggal. Uap sebagian
diperluas dalam selubung bertekanan tinggi, kemudian dihabiskan untuk selubung
bertekanan rendah. Berikut ini merupakan gambar dari Compound Flow.
8

Kapal yang menggunakan mesin turbin uap dimana tenaga yang dihasilkan
oleh mesin jenis ini sangat rata dan uniform dan pemakaian uap sangat efisien
baik pada tekanan tinggiataupun rendah.Mesin jenis ini mempunyai kelemahan
yang utama adalah tidak dapat berputar balik atau non reversible sehingga
diperlukan reversing turbine yang tersendirikhusus untuk keperluan
tersebut,putarannya sangat tinggi sehingga reduction propeller gear sangat
diperlukan untuk membuat perputaran propeller jangan terlalutinggi. Kelebihan
dari masin jenis ini adalah vibration sangat kecil dan pemakaian bahan bakar lebih
kecil kalaudibandingkan dengan mesin uap torak. Mesin semacam ini dapatdibuat
bertenaga sangat besar, oleh karena itu digunakan untukkapal yang membutuhkan
tenaga besar.
9
10

BAB IV
KESIMPULAN

Berdasarkan hasil diskusi :


Penggunaan Turbin uap pada kapal terdapat kelebihan dan kekurangannya
tersendiri,yakni :

kelebihan nya yaitu dapat


 menghasilkan daya yang cukup besar, sehingga cocok digunakan
pada kapal yang membutuhkan dorongan dan daya yang cukup
besar, misalnya kapal pesiar
 Mempunyai efisiensi yang bear,khususnya pda compound flow
karena proses terjadi 2 kali atau lebih.

kekurangan penggunaan turbin yaitu :


 Membutuhkan ruang kanar mesin yang lebih besar
 Penggunan bahan bakarnya lebih besar
 penggunaan bahan bakar yg lebih besar , sehingga membutuhkan
biaya yang mahal
 menghasilkan suara yang bising
 mesin turbin uap tidak dapat berputar balik (non reverseable)
sehingga diperlukan reversing turbin tersendiri.
11

Anda mungkin juga menyukai