Anda di halaman 1dari 14

LARUTAN

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata kuliah Desain Bentuk


Sediaan Obat I yang diasuh KHAIRIAH,S.Farm.,Apt.
OLEH :

HAYATUL LISA

NORA MAULIDATUL SAPUTRI

YAYASAN MIFTAHUL JANNAH


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIkes)
CITRA BANGSA SIGLI
2017
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah dengan rasa syukur ke hadirat Allah swt yang


dengan rahmat dan hidayahNya serta kekuatan yang diberikan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini disusun sebagai salah satu syarat
untuk memenuhi tugas Mata Kuliah PATOFISIOLOGI yang berjudul
METASTASIS SEL TUMOR GANAS / KANKER. maka semoga makalah ini
bisa menjadi referensi dan menambah wawasan kita.

Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan kita


mengenai metastatis dari sel kanker dan pengobatan yang dapat diambil dari
penanganan penyebaran sel kanker tersebut.

kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih belum sempurna. Untuk
itu dengan segala kerendahan hati kami mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini, dan kami berharap semoga
makalah ini bermanfaat bagi kita semua.

Sigli, April 2017

Penyusun
DAFTAR ISI

JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Rumusan masalah
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A.
B.
C.
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian larutan (solution)

Larutan atau solutio adalah sediaan cair yang mengandung satu zat aktif atau lebih
yang terlarut didalamnya, biasanya menggunakan pelarut air. Perbedaan potio dan
larutan (solutio) adalah potio merupakan sediaan cair untuk konsumsi obat secara
oral, sedangkan larutan (solutio) merupakan sediaan cair yang bisa digunakan
secara oral, topikan, parenteral dan sebagainya.

 larutan yang mengandung air dan gula disebut sebagai sirup, 


 larutan yang mengandung hidroalkohol (kombinasi air dan etil alkohol)
disebut eliksir
 larutan yang berbau harum disebut sipiritus jika pelarut mengandung
alkohol atau aqua aromatik jika pelarutnya mengandung air
 larutan yang diperoleh dengan penyarian zat aktif dari bahan alam disebut
ekstrak atau tinktur

Formulasi larutan umumnya mengandung:

 zat aktif
 pelarut
 pelarut pembantu
 pengawet
 pewarna
 pendapar
 pengaroma dan pewarna
 antioksidan dan sebagainya

Istilah istilah kelarutan


istilah deskriptif ---> bagian pelarut yang digunakan untuk melarutkan 1 bagian
zat

 sangat mudah larut  ---> kurang dari 1


 mudah larut             ---> 1 sampai 10
 larut                       ---> 10 sampai 30
 agak sukar larut      ---> 30 sampai 100
 sukar larut              ---> 100 sampai 1000
 sangat sukar larut    ---> 1000 sampai 11000
 praktis tidak larut    ---> lebih dari 11000

air merupakan pelarut yang paling sering digunakan.


alkohol, gliserin dan propilen glikol umumnya digunakan sebagai pelarut
pembantu
aseton, etiloksida dan isopropil alkohol terlalu toksik bila digunakan untuk
sediaan oral

Hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan larutan/solutio


untuk mempercepat melarutnya obat dapat digunakan beberapapa cara seperti
menggunakan panas, mengecilkan ukuran partikel zat, menggunakan pelarut
pembant mapun membantu kelarutan dengan melakukan pengadukan.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat larutan, :
1. kelarutan zat aktif harus jelas dan bisa larut
2. kestabilan zat aktif dalam larutan/pelarut maupun kosolven harus baik
3. dosis takaran tepat
4. penyimpanan yang sesuai

Larutan merupakan sediaan cair yang mengandung satu atau lebih zat
kimia yang terlarut. Misal : terdispersi secara molekular dalam pelarut
yang sesuai atau campuran pelarut yang saling bercampur.
Karena molekul-molekul dalam pelarut terdispersi secara merata, maka
penggunaan larutan sebagai bentuk sediaan, umumnya memberikan
jaminan keseragaman dosis dan memiliki ketelitian yang baik jika larutan
diencerkan atau dicampur.
Bila zat A dilarutkan dalam air atau pelarut lain akan menjadi tipe larutan
sebagai berikut:
1. Larutan encer, yaitu larutan yang mengandung sejumlah kecil zat A
yang terlarut.
2. Larutan, yaitu larutan yang mengandung sejumlah besar zat A yang
terlarut.
3. Larutan jenuh, yaitu larutan yang mengandung jumlah maksimum zat A
yang dapat larut dalam air pada tekanan dan temperatur tertentu.
4. Larutan lewat jenuh, yaitu larutan yang mengandung jumlah zat A yang
terlarut melebihi batas kelarutannya didalam air pada temperature tertentu.
Zat pelarut disebut juga solvent, sedangkan zat yang terlarut disebut
solute. Solvent yang biasa dipakai :
1. Air, untuk macam-macam garam.
2. Spirtus, misalnya untuk kamfer, iodium, menthol.
3. Gliserin, misalnya untuk tanin, zat samak, borax dan fenol.
4. Eter, misalnya untuk kamfer, fosfor dan sublimat.
5. Minyak, misalnya untuk kamfer dan menthol.
6. Parafin, liquidum, untuk cera, cetaceum, minyak-minyak, kamfer,
menthol dan klorbutanol.
7. Eter minyak tanah, untuk minyak-minyak lemak.
B. Faktor yang mempengarui kelarutan
1. Sifat dari solute dan solvent

Solute yang polar akan larut dalam solvent yang polar pula. Misalnya garam-
garam anorganik larut dalam air. Solute yang nonpolar larut dalam solvent
yang nonpoar pula. Misalnya alkaloid basa (umumnya senyawa organik) larut
dalam kloroform.

2. Cosolvensi

Cosolvensi adalah peristiwa kenaikan kelarutan suatu zat karena adanya


penambahan pelarut lain atau modifikasi pelarut. Misalnya luminal tidak larut
dalam air, tetapi larut dalam campuran air dan gliserin atau solutio petit.

3. Kelarutan

Zat yang mudah larut memerlukan sedikit pelarut, sedangkan zat yang sukar
larut memerlukan banyak pelarut. Kelarutan zat anorganik yang digunakan
dalam farmasi umumnya adalah :

a. Dapat larut dalam air

Semua garam klorida larut, kecuali AgCl, PbCl2, Hg2Cl2. Semua garam
nitrat larut kecuali nitrat base. Semua garam sulfat larut kecuali BaSO 4,
PbSO4, CaSO4.

b. Tidak larut dalam air


Semua garam karbonat tidak larut kecuali K2CO3, Na2CO3. Semua oksida
dan hidroksida tidak larut kecuali KOH, NaOH, BaO, Ba(OH)2. semua
garam phosfat tidak larut kecuali K3PO4, Na3PO3.

4. Temperatur

Zat padat umumnya bertambah larut bila suhunya dinaikkan, zat padat tersebut
dikatakan bersifat endoterm, karena pada proses kelarutannya membutuhkan
panas.

Zat terlarut + pelarut + panas → larutan.

Beberapa zat yang lain justru kenaikan temperatur menyebabkan tidak larut,
zat tersebut dikatakan bersifat eksoterm, karena pada proses kelarutannya
menghasilkan panas.

Zat terlarut + pelarut → larutan + panas

Contoh : KOH dan K2SO4

Berdasarkan pengaruh ini maka beberapa sediaan farmasi tidak boleh


dipanaskan, misalnya :

a. Zat-zat yang atsiri, Contohnya : Etanol dan minyak atsiri.

b. Zat yang terurai, misalnya : natrium karbonas.

c. Saturatio

d. Senyawa-senyawa kalsium, misalnya : Aqua calsis.

5. Salting Out

Salting Out adalah Peristiwa adanya zat terlarut tertentu yang mempunyai
kelarutan lebih besar dibanding zat utama, akan menyebabkan penurunan
kelarutan zat utama atau terbentuknya endapan karena ada reaksi kimia.
Contohnya : kelarutan minyak atsiri dalam air akan turun bila kedalam air
tersebut ditambahkan larutan NaCl jenuh.

6. Salting In

Salting in adalah adanya zat terlarut tertentu yang menyebabkan kelarutan zat
utama dalam solvent menjadi lebih besar. Contohnya : Riboflavin tidak larut
dalam air tetapi larut dalam larutan yang mengandung Nicotinamida.

7. Pembentukan Kompleks

Pembentukan kompleks adalah peristiwa terjadinya interaksi antara senyawa


tak larut dengan zat yang larut dengan membentuk garam kompleks.
Contohnya : Iodium larut dalam larutan KI atau NaI jenuh.

Kecepatan kelarutan dipengauhi oleh :

1. Ukuran partikel : Makin halus solute, makin kecil ukuran partikel ; makin luas
permukaan solute yang kontak dengan solvent, solute makin cepat larut.

2. Suhu : Umumnya kenaikan suhu menambah kenaikan kelaruta solute.

3. Pengadukan.

C.Macam-Macam Sediaan Larutan Obat

Bentuk sediaan larutan berdasarkan cara pemberiannya dibedakan atas :

Larutan oral

Yaitu sediaan cair yang dibuat untuk pemberian oral, mengandung satu atau lebih
zat dengan atau tanpa bahan pengaroma, pemanis atau pewarna yang larut dalam
air atau campuran cosolvent-air.

1. Potiones (obat minum)


Adalah solutio yang dimaksudkan untuk pemakaian dalam (peroral). Selain
berbentuk larutan potio dapat juga berbentuk emulsi atau suspensi.

2. Sirup

Ada 3 macam sirup yaitu :

a. Sirup simpleks, mengandung 65 % gula dalam larutan nipagin 0,25 % b/v.

b. Sirup obat, mengandung satu atau lebih jenis obat dengan atau tanpa zat
tambahan digunakan untuk pengobatan.

c. Sirup pewangi, tidak mengandung obat tetapi mengandung zat pewangi atau
penyedap lain. Penambahan sirup ini bertujuan untuk menutup rasa atau
bau obat yang tidak enak.

3. Elixir

Adalah sediaan larutan yang mengandung bahan obat dan bahan tambahan
(pemanis, pengawet, pewarna dan pewangi) sehingga memiliki bau dan rasa
yang sedap dan sebagai pelarut digunakan campuran air – etanol.

Disini etanol berfungsi mempertinggi kelarutan obat pada elixir dapat pula
ditmbahkan glicerol, sorbitol atau propilenglikol. Sedangkan untuk pengganti
gula bisa digunakan sirup gula.

4. Netralisasi, saturatio dan potio effervescent.

a. Netralisasi adalah obat minum yang dibuat dengan mencampurkan bagian


asam dan bagian basa sampai reaksi selesai dan larutan bersifat netral.
Contohnya : solutio citratis magnesici, amygdalas ammonicus.

b. Saturatio adalah Obat minum yang dibuat dengan mereaksikan asam


dengan basa tetapi gas yang terjadi ditahan dalam wadah sehingga larutan
jenuh dengan gas.
c. Potio effervescent adalah Saturatio yang CO2 nya lewat jenuh.

5. Guttae (drops)

Guttae / obat tetes adalah sediaan cair berupa larutan, emulsi atau suspensi,
apabila tidak dinyatakan lain maka dimaksudkan untuk obat dalam.

6.Dll

Larutan topikal

Larutan topikal adalah larutan yang biasanya mengandung air tetapi seringkali
juga pelarut lain, misalnya etanol untuk penggunaan topikal pada kulit dan untuk
penggunaan topikal pada mukosa mulut. Larutan topikal yang berupa suspensi
disebut lotio. Sediaan-sediaan termasuk larutan topikal :

1. Collyrium

Adalah sediaan berupa larutan steril, jernih, bebas pirogen, isotonis,


digunakan untuk membersihkan mata. Dapat ditambahkan zat dapar dan zat
pengawet.

2. Guttae Ophthalmicae

Tetes mata adalah larutan steril bebas partikel asing merupakan sediaan yang
dibuat dan dikemas sedemikian rupa hingga sesuai digunakan pada mata.
Tetes mata juga tersedia dalam bentuk suspensi, partikel halus dalam bentuk
termikronisasi agar tidak menimbulkan iritasi atau goresan pada kornea.

3. Gargarisma

Gargarisma / obat kumur mulut adalah sediaan berupa larutan umumnya


dalam keadaan pekat yang harus diencerkan dahulu sebelum digunakan.
Dimaksudkan untuk digunakan sebagai pencegahan atau pengobatan infeksi
tenggorokan. Contohnya : Betadin gargle.
4. Guttae Oris

Tetes mulut adalah Obat tetes yang digunakan untuk mulut dengan cara
mengencerkan lebih dahulu dengan air untuk dikumur-kumur, tidak untuk
ditelan.

5. Guttae Nasalis

Tetes hidung adalah obat yang digunakan untuk hidung dengan cara
meneteskan obat kedalam rongga hidung, dapat mengandung zat pensuspensi,
pendapar dan pengawet. Minyak lemak atau minyak mineral tidak boleh
digunakan sebagai cairan pembawa.

6. Inhalation

Sediaan yang dimaksudkan untuk disedot oleh hidung atau mulut, atau
disemprotkan dalam bentuk kabut kedalam saluran pernafasan. Tetesan
butiran kabut harus seragam dan sangat halus sehingga dapat mencapai
bronkhioli.

7. Injectiones / Obat suntik

Injeksi adalah sediaan steril berupa larutan, emulsi atau suspensi atau serbuk
yang harus dilarutkan atau disuspensikan lebih dahulu sebelum digunakan,
yang disuntikan dengan cara merobek jaringan kedalam kulit atau melalui
kulit atau selaput lendir.

8. Lavement / Enema / Clysma

Cairan yang pemakaiannya per rectum / colon yang gunanya untuk


membersihkan atau menghasilkan efek terapi setempat atau sistemik. Enema
yang digunakan untuk membersihkan atau penolong pada sembelit atau
pembersih feces sebelum operasi, tidak boleh mengandung zat lendir. Selain
untuk membersihkan enema juga berfungsi sebagai karminativa, emolient,
diagnostic, sedativa, anthelmintic dan lain-lain.
9. Douche

Adalah larutan dalam air yang dimaksudkan dengan suatu alat kedalam
vagina, baik untuk pengobatan maupun untuk membersihkan. Karena larutan
ini mengandung bahan obat atau antiseptik. Contoh : Betadin Vagina Douche.

10. Epithema / Obat kompres

Adalah cairan yang dipakai untuk mendatangkan rasa dingin pada tempat-
tempat yang sakit dan panas karena radang atau berdasarkan sifat perbedaan
tekanan osmose digunakan untuk mngeringkan luka bernanah. Contoh :
Rivanol.

11. Litus Oris

Oles bibir adalah cairan agak kental dan pemakaiannya secara disapukan
dalam mulut. Contoh larutan 10 % Borax dalam gliserin.

Keuntungan bentuk sediaan larutan (solutio) dibandingkan dengan jenis


sediaan lainnya antara lain :

 lebih mudah ditelan daripada sediaan yang lain, sehingga dapat lebih
mudah digunakan bayi, anak-anak, dewasa, maupun usia lanjut
 segera diabsorpsi karena telah berbentuk sediaan cair (tidak mengalami
proses disintegrasi maupun pelarutan seperti pada tablet/pil dsb
 obat secara homogen terdistribusi keseluruh bagian sediaan
 mengurangi resiko terjadinya iritasi lambung oleh zat zat iritan (Aspirin,
KCl) karena larutan langsung diencerkan dalam lambung
 lebih mudah untuk menutupi rasa dan bau tidak enak pada obat dengan
cara penambahan pemanis dan pengaroma

B. Kerugian bentuk sediaan larutan (solutio) dibandingkan dengan jenis


sediaan lainnya antara lain :

 bersifat voluminous, sehingga kurang menyenangkan untuk dibawa atau


diangkut dan disimpan, lebih berat.
 stabilitas dalam bentuk cair kurang baik dibandingkan dalam bentuk
sediaan tablet, kapsul, pil, terutama apabila zat aktif/bahan mudah
terhidrolisis
 larutan/air merupakan media ideal mikroorganisme untuk berkembang-
biak sehingga diperlukan penambahan pengawet yang lebih banyak
dibanding sediaan tablet, pil, krim, dll
 ketepatan dosis tergantung kemampuan pasien dalam menakar obat
 rasa obat yang tidak menyenangkan akan terasa lebih tidak enak apabila
dalam bentuk larutan, terutama jika tidak dibantu dengan pemanis dan
pengaroma

Anda mungkin juga menyukai