Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI TUMBUHAN

KOMPETISI

Oleh:
1. MelliniaAnthika Sari (1820801020)
2. Nadya Dwicahya (1820801021)
3. RafikaNurFadilah (1820801022)
4. Riany Roudho (1820801023)
5. Ade Kusumah (1830801025)

Dosen Pengampu:
Awalul Fatiqin, M .Si

PROGRAM STUDI BIOLOGI


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) RADEN FATAH
PALEMBANG
2019
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Makhluk hidup dalam suatu ekosistem dapat mengalami adanya
interaksi antar satu spesies dengan spesies yang lain. Interaksi ini dapat
berupa interaksi positif yang saling menguntungkan ataupun interaksi
negatif seperti kompetisi atau persaingan. Persaingan tumbuhan dalam suatu
spesies dapat dilihat dari jarak antar tumbuhan, di mana sebenarnya
persaingan yang paling keras terjadi antara tumbuhan yang sama spesiesnya,
sehingga tegakan besar dari spesies tunggal sangat jarang ditemukan di
alam. Persaingan antar tumbuhan yang sejenis ini mempengaruhi
pertumbuhannya karena pada umumnya bersifat merugikan [ CITATION
Kus18 \l 2057 ].
Kompetisi merupakan suatu interaksi populasi yang didalam nya
terdapat dua individu atau lebih memiliki kebutuhan-kebutuhan yang
bersamaan terhadap satu jenis sumber atau satu kualitas sumber, namun
persediaan sumber tidak mencukupi kebutuhan semua individu. Kompetisi
dapat terjadi diantara individu-individu dari spesies yang sama maupun
spesies yang berbeda. Disamping haltersebut, kompetisi memengaruhi
kemampuan kemampuan individu untuk bertahan hidup dan bereproduksi.
Peristiwa ini dapat dibuktikan dengan perubahan-perubahan ukuran populasi
pada suatu ekosistem [ CITATION Ard15 \l 2057 ].
Interaksi yang terjadi antar spesies anggota populasi akan
mempengaruhi kondisi populasi mengingat keaktifan atau tindakan individu
mempengaruhi kecepatan pertumbuhan populasi. Setiap anggota populasi
bersaing terhadap makanan dan interaksi tersebut dapat searah ataupun dua
arah (timbal balik). Oleh karena itu dilihat dari segi pertumbuhan atau
kehidupan populasi, interaksi antar spesies anggota populasi dapat
merupakan interaksi yang positif, negatif, atau tidak berpengaruh [ CITATION
Kus18 \l 2057 ].
Pada setiap habitat pasti terdapat sumberdaya alam yang jumlah nya
terbatas untuk menyokong semua organisme hidup dan persaingan diantara
organisme itu tidak dapat dihindarkan. Penggantian spesies tumbuhan oleh
spesies tumbuhan lainnya dalam suatu habitat bergantung kepada
kemampuannya untuk bersaing dalam memanfaatkan ruang atau tempat,
cahaya, air, dan unsure hara yang ada. Dapat dikatakan bahwa kemampuan
bersaing atau berkompetisi suatu spesies organisme erat kaitan nya dengan
kemampuan adaptasi pada relung yang berbeda [ CITATION Vic84 \l 2057 ].
Persaingan atau kompetisi pada spesies seperti contohnya pada
tumbuhan akan menyebabkan terbentuknya susunan masyarakat tetumbuhan
yang khas dari segi bentuk (life form), jumlah jenis, dan jumlah individu-
individu penyusunnya, sesuai dengan keadaan tempat tumbuh dan
habitatnya [ CITATION Ard15 \l 2057 ].

B. TujuanPraktikum
Adapun tujuan pada praktikum ekologi tumbuhan mengenai
kompetisi yaitu sebagai berikut:
1. Mengetahui terjadinya kompetisi intraspesifik pada populasi tanaman
2. Mengetahui pengaruh kompetisi pada pertumbuhan tanaman
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Kacang Hijau (Vigna radiata)


Kacang hijau adalah salah satu jenis tanaman pangan yang dijadikan
sebagai sumber protein nabati yang mana kandungan protein pada kacang
hijau sebesar 22% berada diurutan ketiga setelah kacang kedelai dan kacang
tanah. Kacang hijau memiliki umur sampai 55-65 hari, tahan terhadap
kekeringan, variasi penyakit relatif sedikit, dapat tumbuh pada lahan yang
kurang subur, serta memiliki harga jual yang tinggi dan stabil [ CITATION
Des18 \l 1057 ].
Dibanding dengan jenis kacang-kacangan lainnya, kacang hijau
memiliki banyak keunggulan seperti serangan hama dan penyakit lebih
sedikit, dapat dipanen pada umur 55-60 hari, dapat tumbuh dilahan yang
kurang subur, dan cara budidayanya yang relatif mudah [ CITATION Wan14 \l
1057 ].
Pada masa pertumbuhan pada kacang hijau ada beberapa hal yang dapat
menyebabkan turunnya jumlah produksi kacang hijau. Hal-hal yang dapat
memengaruhi pertumbuhan tersebut antara lain kesuburan tanah yang rendah,
adanya alih fungsi lahan, iklim yang tidak mendukung, adanya kompetisi
dengan tumbuhan lain, dan praktik budidaya yang tidak tepat. Upaya
peningkatan jumlah produktivitas kacang hijau dapat dilakukan dengan
memperbaiki efisiensi pemupukan dan jumlah tanaman perlubangnya. Pupuk
organik mempunyai peran penting dalam memperbaiki sifat fisik, kimia, dan
biologi pada tanah. Pupuk organik berfungsi sebagai penggembur tanah,
memacu aktivitas mikroorganisme yang ada pada tanah dan membantu proses
pengangkutan unsur hara ke dalam akar tanaman [ CITATION Des18 \l 1057 ].
Dalam pertumbuhan kacang hijau, kerapatan antara tanaman satu
dengan tanaman yang lain juga dapat memengaruhi pertumbuhannya. Hal-hal
yang dapat dipengaruhi dari kerapatan ini ialah berupa kecepatan laju tumbuh
dan hasil biji yang dihasikan. Jumlah tanaman perlubang dapat digunakan
dalam meningkatkan efisiensi terhadap penggunaan faktor lingkungan bagi
tanaman. Kompetisi intraspesifik tanaman dapat terjadi akibat populasi yang
tinggi karena adanya jarak tanam yang rapat [ CITATION Des18 \l 1057 ].

B. Pengertian Kompetisi
Kompetisi merupakan suatu interaksi pada populasi yang didalamnya
terdapat dua individu atau lebih yang memiliki kebutuhan yang sama
terhadap satu jenis sumber atau satu kualitas sumber, namun persedian
sumber tersebut tidak mencukupi kebutuhan dari semua individu tersebut
sehingga terjadinya suatu persaingan untuk memenuhi kebutuhan masing-
masing. Kompetisi dapat terjadi diantara individu satu dengan individu yang
lain baik yang sama spesies maupun yang berbeda spesies. Disamping hal
tersebut, kompetisi dapat mempengaruhi kemampuan-kemampuan dari
individu untuk bertahan hidup dan bereproduksi. Peristiwa ini dapat
dibuktikan dengan adanya perubahan-perubahan ukuran populasi pada suatu
ekosistem [ CITATION Ard15 \l 1057 ].
Kompetisi dapat terjadi jika salah satu dari dua individu atau lebih yang
hidup di dalam satu lingkungan yang sama saling membutuhkan faktor
lingkungan yang mana kesediaannya terbatas dan tidak mencukupi kebutuhan
bersama [ CITATION Dan11 \l 1057 ].Kompetisi terbagi menjadi dua macam
yaitu kompetisi intraspesifik dan kompetisi interspesifik. Kompetisi
intraspesifik merupakam kompetisi/persaingan antara organisme yang sama
dalam suatu tempat yang sama. Sedangkan kompetisi interspesifik merupakan
kompetisi/persaingan antara organisme yang beebeda spesies tetapi berada
dalam lingkungan yang sama [ CITATION Kas05 \l 1057 ].
Pada setiap habitat pasti terdapat sumber daya alam yang jumlahnya
berbeda-beda, ada yang jumlah sumber dayanya melimpah dan adapula yang
terbatas. Pada lingkungan yang sumber dayanya terbatas tidak semua
organisme dapat menikmati sumber daya tersebut sehingga
persaingan/kompetisi antar orgamisme tidak dapat dihindarkan. Penggantian
spesies tumbuhan oleh tumbuhan yang lainnya dalam suatu lingkungan
bergantung pada kemampuan dari organisme tersebut untuk bersaing dalam
memanfaatkan ruang atau tempat, cahaya, air, udara, unsur hara dan mineral
yang ada. Dapat dikatakan bahwa kemampuan bersaing atau berkompetisi
pada suatu spesies organisme erat kaitannya dengan kemampuan adaptasi
pada relung yang berbeda [ CITATION Vic84 \l 1057 ].

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil
Tabel Hasil Pengamatan Pengaruh Kompetisi
Hari ke-2

Perlak Pertumbuhan Batang Kacang Hijau (cm)


uan
1A -
1B 1 cm
1C 0,5 cm
2A 1 cm 0,5cm
2B 3 cm -
2C - -
4A 4,5 cm 3 cm 0,5cm -
4B 2 cm 0,5cm 0,5cm -
4C 2,5 cm 1 cm - -
6A 2,8 cm 1,3cm 1,3cm 0,5cm 0,5cm -
6B 1 cm 0,5 0,5 0,3 0,3 -
cm cm cm cm
6C 4 cm 1,5 1,5 1 cm 0,5 -
cm cm cm
8A 2,5 cm 1,2 1 cm 0,5 0,5 0,5 1 cm -
cm cm cm cm
8B 6 cm 1 cm 1 cm 1 cm 0,3 0,3 0,3 0,5
cm cm cm cm
8C 3 cm 3 cm 2 cm 1 cm 0,3 0,3 0,3 0,3
cm cm cm cm

Hari ke-4

Perlak Pertumbuhan Batang Kacang Hijau (cm)


uan
1A 2 cm
1B 2 cm
1C 2 cm
2A 1,8 cm 1 cm
2B 5 cm 1 cm
2C 2 cm 2,5
cm
4A 5 cm 4 cm 1,5cm 0,5
cm
4B 3 cm 1 cm 1,5cm 1 cm
4C 3 cm 2 cm 1,5 1 cm
cm
6A 3,5 cm 2 cm 2 cm 1 cm 1 cm 0,5
cm
6B 1,5 cm 1,5 1,5 0,5 0,5 0,5
cm cm cm cm cm
6C 5 cm 2 cm 2 cm 1,5 1 cm 0,5
cm cm
8A 3 cm 2 cm 1,5 1 cm 1 cm 1 cm 1,5 1 cm
cm cm
8B 6,5 cm 1,5 1,5 1,8 1 cm 1 cm 1 cm 1 cm
cm cm cm
8C 3,5 cm 3,5 2,5 2 cm 0,5 0,5 0,5 0,5
cm cm cm cm cm cm

Hari ke-6

Perlakua Pertumbuhan Batang Kacang Hijau (cm)


n
1A 20 cm
1B 22 cm
1C 23 cm 24 cm
2A 15 cm 20 cm
2B 17,5 19 cm
cm
2C 21 cm 17 cm
4A 12 cm 17,5 18 cm 13 cm
cm
4B 16 cm 17,5 18 cm 17,5
cm cm
4C 18 cm 15 cm 14 cm 12 cm
6A 20 cm 19 cm 11 19 cm 19 15
cm cm
6B 16 cm 19 cm 19 cm 16 cm 20 20 cm
cm
6C 12 cm 17 cm 12 cm 20 cm 10 9 cm
cm
8A 18 cm 15 cm 14 cm 15 cm 19 12 cm 16 15
cm cm cm
8B 18 cm 20 cm 18 cm 17 cm 15 19 cm 21 20
cm cm cm
8C 19 14 15 19 20 18 15 9
cm cm cm cm cm cm cm cm

Hari ke-8

Perlakua Pertumbuhan Batang Kacang Hijau (cm)


n
1A 22 cm
1B 23 cm
1C 25 cm 25 cm
2A 17 cm 18 cm
2B 18,5 18 cm
cm
2C 23 cm 18 cm
4A 14 cm 20 cm 19 cm 14 cm
4B 17 cm 18 cm 18,5 17 cm
cm
4C 20 cm 17,5 16 cm 14 cm
cm
6A 21,5 20 cm 12 21 cm 20 16
cm cm cm
6B 18 cm 20 cm 19 cm 17 cm 22 22
cm
6C 13 cm 18 cm 12 cm 19 cm 12 -
cm
8A 20 cm 16 cm 16 cm 18 cm 20 13 cm 17 17
cm cm cm
8B 20 cm 22 cm 18 cm 17 cm 15 21 cm 22 23
cm cm cm
8C 19 14 16 18 19 18 17 4
cm cm cm cm cm cm cm cm

B. Pembahasan
Adapun hasil dari praktikum pengamatan kompetisi dengan mengguanakn
biji kacang hijau dan perlakuan yang berbeda di dapatkan perbedaan antara
ukuran batang yang tumbuh. Perbedaan tersebut dikarenakan setiap individu
tanaman membutuhakan nutrisi, intensitas cahaya, kelembapan dan kebuhan
air. Dengan demikian tanaman yang mendapatkan perlakuan dalam satu wadah
menggunakan 8 biji lebih bervariatif ukuran batang yang tumbuh di
bandingkan dengan tanaman yang di perlakukan dalam satu wadah hanya 1
biji. Perlakuan yang berbeda antara tumbuhan yang di letakkan di ruang gelap
lebih cepat panjang tetapi warna batangnya agak putih pucat dibandingkan
dengan tanaman yang berada pada ruangan yang cahayanya cukup warna
tanaman lebih menghijau dan segar serta pertumbuhan relatif berbeda-beda.
Dalam hal ini hubungan antara tanaman dengan tanaman serta tanaman
dengan lingkungan, tanaman tidak dapat berdiri sebagai individu atau
kelompok tanaman yang terisolasi. Karena semua tanaman berinteraksi sesama
jenisnya, dengan tanaman lainnya dan dengan lingkungan abiotik. Dalam hal
ini ada berbagai faktor lingkungan mempengaruhi kehidupan lingkungan yang
spesifiok untuk setiap jenisnya [ CITATION Zoe17 \l 1057 ].
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat


Pada praktikum ekologi tumbuhan mengenai kompetisi dilaksanakan pada
tanggal 1 Oktober 2019, bertempat di

B. Alat dan Bahan


1. Alat
Adapun alat yang digunakan pada praktikum ekologi tumbuhan
mengenai kompetisi yaitu cup plastik, mistar, dan alat tulis.
2. Bahan
Adapun bahan yang digunakan pada praktikum ekologi tumbuhan
mengenai kompetisi yaitu tanah gembu, kacang hijau, dan air.

C. Cara Kerja
Adapun cara kerja pada praktikum ekologi tumbuhan mengenai kompetisi
yaitu:
1. Siapkan alat dan bahan
2. Siapkan tanah gembur atau humus
3. Masukkan tanah yang sudah disiapkan ke dalam wadah cup plastik
4. Berilah tanda atau label untuk setiap wadah
5. Isi wadah dengan biji yang telah disiapkan
6. Siram dengan air
7. Amati selama 4x dalam 2 minggu
8. Catat hasil pengamatan

DAFTAR PUSTAKA

Ardhana, I. P. (2015). Ekologi Tumbuhan. Bali: Udayana University Press.

Barus, W. A., Khair, H., & Siregar, M. A. (2014). Respon Pertumbuhan dan
Produksi Kacang Hijau (Phaseolus radiatus L.) Akibat Penggunaan Pupuk
Organik Cair dan Pupuk TSP. Agrium, Vol: 19. No: 1. ISSN 0852-1077
(Print) ISSN 2442-7306 (Online) .

Hastuti, D. P., Supriyono, & Hartati, S. (2018). Pertumbuhan dan Hasil Kacang
Hijau (Vigna radiata, L.) pada Beberapa Dosis Pupuk Organik dan
Kerapatan Tanam. Caraka Tani: Journal of Sustainable Agriculture, Vol:
33. No: 2. Hal: 89-95. ISSN 2613-9456.

Kastono. (2005). Ilmu Gulma, Jurusan Budidaya Pertanian. Yogyakarta.: UGM


Press.

Kusumawati, D. E. (2018). Pengaruh Kompetisi Intraspesifik dan Interspesifik


Terhadap Pertumbuhan Tanaman Jagung (Zea mays) dan Kacang Hijau
(Vigna radiata).Jurnal Agroradix, 1(2), 28-33.

Sagala, D., Mualim, L., & Darmadi, D. (2011). Kompetisi Antara Tanaman
Sorgum dengan Rottboellia. Jurnal Agroqua, Vol: 9. No: 2.

Vickery, M. (1984). Ecology of Tropical Plants. Jakarta: Yayasan Obor


Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai