Anda di halaman 1dari 13

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif.

Menurut Sugiyono (2017 : 8) mengatakan bahwa Metode penelitian kualitatif

sering disebut metode penelitian naturalistik karena penelitiannya dilakukan pada

kondisi yang alamiah (natural setting). Disebut sebagai metode kualitatif, karena

data yang terkumpul dan analisisnya lebih bersifat kualitatif. Alasan peneliti

menggunakan pendekatan kualitatif ialah untuk mendeskripsikan dan

menerangkan peristiwa yang dialami subjek penelitian tentang aktifitas belajar

dengan menggunakan Metode Demostrasi dan Media. Dengan menggunakan

pendekatan ini, maka akan diperoleh signifikansi hubungan antar variabel yang

dikembangkan yaitu Menerapan Metode Demostrasi dan Media pada materi

Selalu berhemat energi Sub Tema Manfaat energi Kelas IV pada SD Negeri 1

Halmahera Selatan tahun ajaran 2020/2021

2. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action

research), maka penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas model

spiral Kemmis dan Taggart yaitu terbentuk sepiral dari siklus yang satu ke siklus

yang berikutnya. Model Kemmis dan Taggart merupakan pengembangan dari


konsep dasar yang diperkenalkan Kurt Lewin, hanya saja komponen acting dan

observing dijadikan satu kesatuan karena keduanya merupakan tindakan yang

tidak terpisahkan, terjadi dalam waktu yang sama. Dalam perencanaannya

Kemmis menggunakan sistem sepiral refleksi diri yang setiap siklus meliputi

rencana (planning), tindakan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi

(reflecting). Langkah pada siklus berikutnya adalah perencanaan yang sudah

direvisi dari siklus sepiral tahap-tahap penelitian tindakan kelas dapat dilihat pada

gambar berikut:

Gambar 5. Alur PTK Model Spiral Kemmis & Taggart


Penjelasan alur diatas adalah :

1. Rancangan atau rencana awal, sebelum mengadakan penelitian peneliti menyusun

rumusan masalah, tujuan dan membuat rencana tindakan, termasuk didalamnya

instrumen penelitian dan rancangan pembelajaran.

2. Kegiatan dan pengamatan, meliputi tindakan yang dilakukan oleh para peneliti sebagai

upaya membangun pemahaman, siswa serta mengamati hasil atau dampak dari

diterapkannya model pembelajaran ini.

3. Refleksi, para peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil atau dampak

dari tindakan yang dilakukan berdasarkan lembar pengamatan yang diisi oleh pengamat.

4. Rencana yang direvisi, berdasar hasil refleksi pengamat membuat rencana yang

direvisi untuk dilaksanakan pada siklus berikutnya.

B. Setting dan Subyek Penelitian

1. Setting Penelitian

Peneliti melakukan penelitian pada anak Kelompok B3 di PAUD Kemala

Bhayangkari Takoma Maluku Utara dengan alamat Jalan Hasan Ese No.01 Takoma

Ternate Tengah Mauku Utara.

2. Subyek Penelitian

Subyek dalam penelitian ini adalah anak di PAUD Kemala Bhayangkari Takoma

Maluku Utara yang dipimpin oleh seorang Kepala Sekolah dan diajar oleh 9

(sembilan) guru. Kelompok A (4-5 tahun) sebanyak satu kelas dan kelompok B (5-6

tahun) sebanyak empat kelas dengan jumlahpeserta didik sebanyak 122 orang. Secara

khusus subyek dala pengembangan ini adalah peserta didik Kelompok B3 yang

berjumlah 12
orang yaitu 6 anak perempuan dan 6 anak laki-laki.

C. Desain dan Prosedur Penelitian

Adapun prosedur dari eksperimen sederhana yang akan dilakukan dalam

pengembangan model tutorial untuk meningkatkan kemampuan menggambar anak

Kelompok B3 di PAUD Kemala Bhayangkari Takoma Maluku Utara yaitu :

1. Mengamati anak baik dari segi hasil maupun proses sebelum tindakan.

2. Tahap Perencanaan Tindakan.

3. Tahap Pelaksanaan Tindakan.

4. Tahap Refleksi (Observasi dan Perbandingan Anatara Hasil Observasi 1

(sebelum tindakan) dengan Hasil Observasi 2 (setelah tindakan)).

Hasil penelitian digambarkan berdasarkan indikator yang dicapai dalam

pengembangan model tutorial untuk meingkatkan kemampuan menggambar anak

Kelompok B3 di PAUD Kemala Bhayangkari Takoma Maluku Utara. Kegiatan akan

dilakukan dalam siklus sampai memperoleh hasil yang memuaskan, adapun prosedur

pengembangan yang terdiri dari 4 tahapan:

1. Tahap Perencanaan

Tahap perencanaan dilakukan melalui perkenalan dengan pihak sekolah. Mulai dari

mengambil data anak didik dan guru, mengamati anak baik hasil maupun proses

belajarnya khususnya kemampuan menggambarnya, mengamati guru dan proses

belajar mengajarnya. Setelah megumpulkan data kemudian mengusulkan model yang

dapat meningkatkan kemampuan menggambar anak , kemudian memperlihatkan

skenario pembelajaran kepada Kepala PAUD dan guru kelas. Skenario pembelajaran
bertujuan untuk mengetahui penggunaan media yang digunakan dalam model tutorial

untuk meningkatkan kemampuan menggambar anak, perencanaan antara lain:

a. Membuat rancangan pembelajaran taman kanak-kanak yang dituangkan ke dalam

RPPM tema Negaraku dan RPPH dengan tema Negeraku.

b. Membuat skenario kegiatan pembelajaran yang menjadi panduan bagi guru untuk

menggunakan model tutuorial pada kegiatan pembelajaran untuk meningkatkan

kemampuan menggambar anak.

c. Menyiapkan media Gambar tutorial gambar bendera yang akan dijadikan alat bantu

pembelajaran dalam pelaksanaan metode tutorial.

d. Bersama teman sejawat menyusun lembar observasi untuk melihat pengembangan

model tutorial untuk meningkatkan kemampuan menggambar anak pada saat proses

pembelajaran berlangsung selama pengembangan.

2. Tahap Pelaksanaan

Pelaksanaan tindakan kelas dengan mengalokasikan waktu 1 x 120 menit dengan

langkah-langkah yang diajukan dalam pelaksanaan tindakan kelas terdiri sebagai berikut:

a) Guru menyiapkan alat menggambar dan media gambar tutorial gambar bendera yang

akan digunakan.

28

b) Guru membuka kegiatan dengan memperkenalkan tema Negaraku ( Bendera Merah

Puti ) kepada anak.

c) Guru menjelaskan manfaat pembelajaran dengan menggunakan model tutorial

d) Guru menerangkan bagaimana menggambar bentuk bendera dengan bantuan metode

pembelajaran tutorial.
e) Guru memberikan kesempatan kepada anak untuk menggambar setelah proses

tutuorial untuk membantu meningkatkan kemampuan menggambar anak.

Langkah-langkah pelaksanaan tindakan diharapkan dapat meningkatkan kemampuan

menggambar anak didik taman kanak-kanak melalui pengembangan metode tutuorial.

A.          Subjek Penelitian

1.      Tempat Penelitian

Tempat yang digunakan untuk melaksanakan penelitian ini adalah SD Negeri

Randusari Kecamatan Gadingrejo Kota Pasuruan.

2.      Waktu Penelitian

Waktu yang digunakan peneliti dalam melaksanakan penelitian tindakan kelas ini

selama 2 siklus, yaitu pada tanggal 17 Oktober 2008 (Siklus 1) dan 24 Oktober 2008

(Siklus 2).

3.      Mata Pelajaran

Mata pelajaran yang diteliti adalah Ilmu Pengetahuan Alam denga materi struktur

akar bagi siswa kelas IV semester I SDN-4 KASONGAN BARU Tahun pelajaran

2008/2009.

4.      Subjek Penelitian

Subjek penelitiannya adalah siswa SD Negeri Randusari kelas IV yang berjumlah

16 siswa, terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 13 siswa perempuan.

5.      Karakteristik Siswa

Peserta yang berada pada SD Negeri Randusari Kecamatan Gadingrejo Kota

Pasuruan khususnya kelas IV, berjumlah 16 siswa yang dibagi menjadi 5 kelompok

belajar.Mereka memiliki sifat ingin menang sendiri, rasa ingin tahunya tinggi, rasa ingin
mencoba sesuatu yang belum pernah dilihat selain itu mereka memiliki semangat yang

tinggi dalam belajar.

B.           Deskripsi Per Siklus

1.      Rencana Perbaikan

Perencanaan adalah suatu rencana tindakan yang akan dilakukan untuk

memperbaiki, meningkatkan, membuat perubahan perilaku dan sikap sebagai solusi.

Tindakan adalah hal-hal yang dilakukan guru atau peneliti sebagai upaya perbaikan,

peningkatan atau membuat perubahan yang diinginkan. Setelah melakukan identifikasi

masalah yang dialami pada proses pembelajaran sebelumnya, dengan teman sejawat, guru

merencanakan pelaksanaan perbaikan. Dalam tahap perencanaan ini tindakan yang

dilakukan oleh peneliti adalah membuat skenario pembelajaran dengan penerapan metode

demonstrasi dan menggunakan media nyata.Dalam hal ini menggunakan media seperti

bentuk akar sebagai contoh nyata bagi siswa.

a.      Rencana Perbaikan Siklus 1

1.      Kegiatan Awal

1.1        Pada kegiatan ini guru bertanya jawab dengan siswa.

1.2        Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

2.      Kegiatan Inti

2.1        Guru menjelaskan pengertian tentang bentuk daun dan jenis-jenisnya.

2.2        Guru membagikan lembar kerja dan menjelaskan cara kerjanya.

2.3        Siswa bekerja kelompok mengamati bahan yang dibawa masing-masing dengan

panduan lembar kerj, dan dibimbing oleh guru.


2.4        Siswa melaporkan hasil kerja kelompok.

2.5        Guru bersama siswa membahas hasil kerja kelompok dan mengambil kesimpulan.

3.      Kegiatan Akhir

3.1        Siswa memajangkan hasil kerja kelompok.

3.2        Siswa mengerjakan tes evaluasi secara individu.

4.      Evaluasi

4.1    Prosedur          :  Pada akhir pembelajaran

                                    Penilaian proses selama pembelajaran

4.2    Jenis tes           :  Tertulis

4.3    Bentuk tes       :  Subjektif

4.4    Alat evaluasi   :  Soal evaluasi

b.      Rencana Perbaikan Siklus 2

a.      Kegiatan Awal

1.1        Guru melakukan apersepsi dengan bertanya jawab bersama siswa tentang pelajaran

yang lalu.

1.2        Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

2.      Kegiatan Inti

2.1        Guru bertanya jawab dengan siswa tentang jenis-jenis batang dan akar.

2.2        Guru membagikan lembar kerja dan menjelaskan cara kerjanya.

2.3        Siswa bekerja kelompok mengamati bahan yang dibawa masing-masing dengan

panduan lembar kerja, dan dibimbing oleh guru.

2.4        Siswa melaporkan hasil kerja kelompok disertai mendemonstrasikan macam-macam

bentuk daun, akar dan batang.


2.5        Guru bersama siswa membahas hasil kerja kelompok dan mengambil kesimpulan.

3.      Kegiatan Akhir

3.1        Siswa memajangkan hasil kerja kelompok.

3.2        Siswa mengerjakan tes evaluasi secara individu.

4.      Evaluasi

4.1    Prosedur          :  Pada akhir pembelajaran

                                    Penilaian proses selama pembelajaran

4.2    Jenis tes           :  Tertulis

4.3    Bentuk tes       :  Subjektif

4.4    Alat evaluasi   :  Soal evaluasi

2.   Pelakasanaan Perbaikan

Berikut ini penulis melaporkan langkah-langkah yang ditempuh dalam perbaikan

pembelajaran IPA dalam siklus 1 adalah sebagai berikut:

1.      Guru mengawali pelajaran dengan bertanya kepada siswa.

2.      Guru menjelaskan tujuan pembelajaran

3.      Guru bersama siswa bertanya jawab tentang jenis-jenis daun.

4.      Guru menjelaskan tugas yang harus dilakukan oleh siswa yaitu mengidentifikasi dan

mengamati daun untuk membedakannya.

5.      Siswa melaporkan hasil kerja kelompok dan kelompok lain memberi tanggapannya.

6.      Guru bersama siswa membahas hasil kerja kelompok dan menyimpulkannya.

7.      Sebagai kegiatan terakhir siswa mengerjakan tes tulis secara individu.

Sesuai dengan masalah yang dihadapi yaitu kurangnya pemahaman konsep pada

pembelajaran IPA khususnya materi tentang struktur tumbuhan, beberapa kegiatan yang
menjadi perhatian dalam perbaikan pembelajaran IPA adalah diupayakan setiap siswa

mendapat kesempatan dalam mengamati akar pada tumbuhan.

Pelaksanaan perbaikan pada siklus 2, penulis melaksanakan langkah-langkah

perbaikan pembelajaran IPA sebagai berikut:

1.      Guru membagi siswa menjadi tujuh kelompok. Setiap kelompok diberikan satu

tumbuhan air, dan tempatnya serta lainnya.

2.      Guru memberikan beberapa petunjuk misalnya:

-          Beberapa kelompok akar tumbuhannya supaya dibungkus rapat dengan plastic dan

dimasukkan dalam air.

-          Beberapa kelompok lainnya memberikan akar tanaman terendam dalam air yang telah

diberi pewarna.

3.      Guru meminta siswa mengamati beberapa menit, apa yang terjadi pada tumbuhan.

4.      Guru memintasetiap kelompok mencatat hasilnya pada table yang telah disediakan.

5.      Setiap kelompok membacakan hasilnya.

3.      Pengamatan/Pengumpulan Data

Pada tahap ini peneliti meminta teman sejawat untuk mengamati selama proses

pelaksanaan pembelajran sehingga dapat diperoleh data bahwa siswa kelas IV SDN-4

KASONGAN BARU yang berjumlah 16 siswa, berdasarkan hasil pengamatan selama

proses belajar mengajar, pemahaman konsep ilmiah masih sangat kurang dan

berpengaruh juga pada hasil belajarnya. Dalam pelaksanaan perbaikan pertama guru

masih kurang berperan aktif sebagai pengamat selama proses belajar berlangsung. Pada

kegiatan siswa jug aberlaku sebagai pengamat terhadap kelompok lain pada waktu

presentasi dan demonstrasi.


4.      Refleksi

Refleksi adalah merenungkan kembali apa yang telah peneliti lakukan selama

proses perbaikan. Hasil refleksi pada siklus 1 adalah sebagai berikut:

1.      Pada awal kegiatan di kelas minat siswa masih terlihat kurang, hal ini disebabkan

proses belajar mengajar menggunakan medi alangsung siswa asyik memainkannya.

2.      Siswa masih belum menguasai sepenuhnya konsep pembelajaran.

3.      Guru kurang dalam pengelolaan kelas.

Berdasarkan kegiatan pada siklus 1, maka pada siklus 2 kegiatan belajar mengajar

tampak labih baik dari pada siklus 1.Hal ini dapat ditunjukkan dengan munculnya

keaktifan siswa, keantusiasan siswa dan keseriusan siswa dalam mendemonstrasikan

jenis-jenis batang dan akar yang diamati.Dengan demikian metode demonstrasi dan

penggunaan media nyata dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran IPA.

5.      Metode Pengumpulan Data

Jenis data yang akan diambil dalam penelitian ini adalah berupa data kualitatif.

Metode yang digunakan untuk pengumpulan data pada penelitian ini adalah sebagai

berikut:

a.       Metode Observasi

Menurut Purwanto (1985:150), observasi ialah metode atau cara-cara menganalisa

dan mengadakan pencatatan secara sistematis menganai tingkah laku dengan melihat atau

mengamati secara langsung. Observasi dilakukan sebelum kegiatan yaitu sebagai

pengumpulan data observasi awal, serta pada saat siklus berlangsung.Objek penelitian ini

adalah kegiatan siswa dan guru kelas IV SDN-4 KASONGAN BARU .


b.      Dokumentasi

Menurut Arikunto (2006:231) “Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai

hal-hal atau variable benda-benda tertulis yang berupa dokumen, transkrip, buku-buku,

peraturan-peraturan, catatab hasrian dan sebagainya”. Data yang diperlukan dalam

penelitian ini adalah daftar nama dan presensi.

6.      Analisis Data

Analisa data dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Analisis deskriptif

kualitatifmerupakan analisis yang menggambarkan keadaan  yangada  lapangan  disertai

dengan fakta-fakta yang ada. Dalam analisis data ada beberapa tahap yang dilakukan

peneliti, yaitu:

a.       Reduksi data, yaitu proses penyeleksian, pengelompokan dan pengorganisasian data

mentah.

b.      Deskripsi data yaitu proses penyusunan hasil dari reduksi data untuk menampilkan data

secara jelas dan mudah untuk dimengerti baik dalam bentuk narasi, table maupun grafik.

c.       Sintesis data yaitu penarikan kesimpulan dari analisis dan sintesis. Analisis dilakukan

dengan memikirkan kemdali yang menyebabkan munculnya sesuatu yang diharapkan

atau tidak diharapkan.

Analisis data hasil observasi selama proses pembelajaran berlangsung berupa

deskriptif kualitatif. Dalam pelaksanaan observasi peneliti dibantu oleh observer untuk

mengisi daftar ceklist lembar observasi yang telah dipersiapkan.Adapun aspek yang

diobservasimeliputi keaktifan siswa dalam memperhatikan dan mendengarkan penjelasan

guru, bertanya, menjawab dan mengemukakan pendapat, serta kegiatan dalam

pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi.


Ketuntasan hasil belajar siswa dapat dilihat dari perolehan skor siswa setelah

mengikuti pembelajaran IPA denga menggunakan metode demonstrasi. Untuk

menghitung jumlah skordigunakan pedoman sebagai berikut:

P =  X 100%

Keterangan :    P    = Persentase

                        N   = Skor yang diperoleh peserta didik

                        M   =  Skor maksimal                             (Sukardi, 1983:100)

Untuk mengetahui keberhasilan belajar menggunakan kriteria keberhasilan belajar

dengan ketuntasan klasikal 75%.Secara individual, siswa dikatakan berhasil mendapatkan

ketuntasan belajarjika telah mendapatkan nilai minimal70. Untuk mencari presentase

ketuntasan hasil belajar siswa digunakan rumus:

P =  X 100%

Keterangan:

P = Persentase ketuntasan belajar

n = Jumlah siswa yang tuntas belajarnya

N = Jumlah seluruh siswa

Anda mungkin juga menyukai