Anda di halaman 1dari 2

Seorang perempuan berusia 26 tahun saat ini dirawat di ruang intensif karena kelemahan

anggota gerak. Hasil pengkajian didapatkan, pasien merupakan seorang buruh pabrik yang

sehari-hari bekerja dari pukul 07.30 sampai dengan pukul 17.00. Pada awalnya, pasien

mengeluh demam selama kurang lebih tiga hari, merasakan nafsu makan menurun, lidah terasa

pahit saat menelan. Hari berikutnya pasien merasakan kedua kakinya terasa lemah dan

keluarga hanya melakukan terapi pijat seadanya. Pasien memiliki keyakinan yang kuat

terhadap tuhan yang maha esa dan merasa penyakitnya bukanlah karena hal gaib ataupun

sejenisnya. Tak kunjung merasa baikan, akhirnya demam berangsur turun namun

lama-kelamaan kedua kaki pasien tidak mampu digerakkan dan pasien sudah tidak mampu lagi

melakukan aktivitas apapun. Keluarga beranggapan kemungkinan pasien diguna-guna. Kondisi

pasien semakin memburuk sehingga pasien merasakan lidahnya kelu dan kesulitan dalam

berkomunikasi. Pada akhirnya keluarga pasien mengajak pasien ke rumah sakit untuk diberikan

penanganan lebih lanjut. Setelah dilakukan pemeriksaan penunjang dan menganalisa seluruh

keluhan yang dialami pasien, maka tim kesehatan memberikan diagnosa Myasthenia Gravis

pada pasien tersebut. Saat hari pertama pasien dirawat, pasien sudah tidak mampu bernapas

karena terjadi kelemahan pada otot-otot pernapasannya, sehingga pasien diharuskan

menggunakan alat bantu pernapasan. Selain itu, pasien juga diharuskan melakukan terapi

plasmapharesis untuk penyakitnya. Saat ini pasien kondisinya sangat lemah, namun masih

memiliki kesadaran penuh, dan berkomunikasi hanya menggunakan pulpen dan kertas saja.

Hasil pemeriksaan saat ini didapatkan : terdapat sekret pada jalan napas, suara napas

wheezing pada kedua lapang paru. Kelemahan pada kedua ekstremitas, dan saat ini

menggunakan kateter dengan urin output 300ml. Tekanan darah 100/60 mmHg, frekuensi nadi
68x/menit, frekuensi napas -, suhu 38,3 ℃

Anda mungkin juga menyukai