Materidirekturpa16mei2018 180518015712 PDF
Materidirekturpa16mei2018 180518015712 PDF
Kinerja Pelaksanaan Anggaran 2017 Regulasi: Target 2018 Uji coba penggunaan
Pelaksanaan Anggaran 2018 Indikator TA 2016 TA 2017
Pertumbuhan Simplifikasi pelaksanaan anggaran Porsi Realisasi: Tw I Kartu Kredit
2017 Banper (PMK 173/PMK.05/2016) (15%), Tw II (40%), Tw
III (60%), Tw IV (90%) Pemerintah
Tingkat Tata cara pembayaran tukin
Pemesanan
Pengiriman
Realisasi Belanja K/L REALISASI PER JENIS BELANJA REALISASI PER KATEGORI OUTPUT*
s.d. 14 Mei 2018 103,11 T 25,95 T
72,48 T 67,36 T 28% 16%
Operasional Pelayanan
32% 20% Publik
Pagu DIPA: Realisasi: Pegawai (51) Barang (52)
857,21 T 197,07 T 20,94 T 46,64 T
21,68 T 35,59 T 11% 32%
Sisa: Infrastruktur Kesejahteraan
660,15 T 10% 46% * Tidak termasuk realisasi di luar 4 kategori output
Modal (53) Bansos (57) di atas (tidak teridentifikasi) sebesar Rp429,16 M
KINERJA PENYERAPAN ANGGARAN k/l
TRIWULAN I - 2018
Pertahanan Laut dan Dukungan Poros Maritim 4.281,12 202,99 4,7% 1.561,54 36,5%
Pemantapan Wawasan Kebangsaan dan Karakter Bangsa 10.314,55 419,75 4,07% 998,38 9,7%
TOTAL 42.699,38 1.978,68 4,6% 6.386,35 15,0%
Isu Strategis:
• Inefisiensi belanja operasional • Terdapat kegiatan yang masih diblokir dananya
• Tingkat serapan belanja operasional yang rendah • Pelaksanaan kegiatan yang ditentukan arahan/
• Karakteristik kegiatan yang tidak memungkinkan kebijakan pimpinan
dilaksanakan pada awal tahun
10
10 INDIKATOR PENGUKURAN
Kinerja Pelaksanaan Anggaran
PAGU MINUS
DISPENSASI SPM
Persentase Jumlah
besarnya dispensasi
minus pagu SPM yang
belanja diterbitkan
(baik SPM
benar dan
SPM yang
salah/retur)
11
FORMULA
INDIKATOR Kinerja Pelaksanaan Anggaran
Kesesuaian Dengan Perencanaan Efektivitas Pelaksanaan Kegiatan
01 02 03 04 05 06
Revisi DIPA Halaman III DIPA Pagu Minus Penyelesaian Tagihan Penyerapan Anggaran Retur SP2D
Dihitung berdasarkan Dihitung berdasarkan Dihitung berdasarkan Dihitung berdasarkan Dihitung berdasarkan Dihitung dengan
jumlah revisi anggaran rata-rata gap antara persentase pagu minus rasio penyelesaian tingkat realisasi membandingkan
K/L per Satker (hanya realisasi dgn rencana terhadap pagunya tagihan yang tepat terhadap target per jumlah retur SP2D
revisi pagu tetap) penarikan dana (% gap waktu dibagi dengan triwulan (TW 1 = 15%; dengan jumlah SP2D
realisasi thdp rencana) seluruh SPM LS Non TW 2 = 40%; TW 3 = yang terbit
Belanja Pegawai 60%; dan TW 4 = 90%)
Bobot: Bobot: Bobot: Bobot: Bobot: Bobot:
5% 5% 5% 20% 20% 5%
Kepatuhan Terhadap Regulasi Efisiensi Pelaksanaan Kegiatan
07 08 09 10 11 12
Pengelolaan UP Rekon LPJ Bendahara Data Kontrak Dispensasi SPM Perencanaan Kas Pengembalian SPM
Dihitung berdasarkan Dihitung berdasarkan Dihitung berdasarkan Dihitung berdasarkan Dihitung berdasarkan Dihitung berdasarkan
jumlah GUP tepat rasio LPJ tepat waktu rasio data kontrak rasio dispensasi SPM rasio Renkas yang rasio pengembalian
waktu dibagi seluruh terhadap seluruh LPJ tepat waktu terhadap terhadap seluruh SPM tepat waktu terhadap SPM terhadap seluruh
record GUP yang disampaikan ke seluruh data kontrak yang diterbitkan K/L seluruh Renkas yang SPM yang diterbitkan
KPPN yang disampaikan ke disampaikan ke KPPN K/L
KPPN
Bobot: Bobot: Bobot: Bobot: Bobot: Bobot:
10% 5% 10% 5% 5% 5%12
Kinerja Pelaksanaan Anggaran
Triwulan i tahun 2017-2018
12 Indikator Kinerja 2017 2018 Status Kondisi TW I 2018
Revisi DIPA 100 100 ● Jumlah DIPA: 20.647 ● Revisi: 2.665
57 63 ● ● Realisasi: 103,14 T
79
Halaman III DIPA Rencana: 95,25 T
Kesesuaian Dengan Perencanaan
Pengelolaan UP 86 90 ● Jumlah SPM GUP: 58.627 ● Tepat waktu: 52.884
*Dispensasi SPM - - ● -
*Pagu Minus - - ● -
82
NILAI KINERJA 74 78 Keterangan: *) Pengukuran kinerja dilakukan tahunan Efisiensi Pelaksanaan13Kegiatan
14
Kendala Pelaksanaan Anggaran Rekomendasi Kementerian/Lembaga
Kegiatan tidak dimungkinkan untuk dilaksanakan pada awal tahun anggaran, sesuai Melaksanakan kegiatan sesuai dengan rencana kegiatan sehingga kegiatan dapat Kementerian Pertahanan, KPU, Kemendikbud,
dengan jadwal dan atau ketentuan penyaluaran. terealisasi tepat waktu dan tidak menumpuk di akhir tahun anggaran. Bawaslu
Alokasi sebagian besar ditempatkan pada satker pusat, meskipun pelaksana Dalam rangka percepatan pelaksanaan anggaran, agar mempertimbangkan untuk Kementerian Pertahanan
kegiatan/instansi pengguna dana adalah satker daerah. Hal ini mengakibatkan merelokasi anggaran yang semula menumpuk pada satker pusat di relokasi ke satker
proses pelaksanaan anggaran membutuhkan waktu yang lebih lama. daerah/instansi pengguna.
Terdapat kegiatan yang masih diblokir baik karena adanya kebijakan pemerintah Percepatan dalam proses pembukaan blokir dengan sesegera mungkin menyiapkan Kementerian Pertahanan, Kemenhub,
maupun belum lengkapnya persyaratan/kelengkapan dokumen persyaratan untuk pembukaan blokir Kemendikbud, Kemenkes, Kemenag, Kemen PUPR,
Polri,Kemendag
Terkait capaian output tanpa adanya realisasi belanja dimungkinkan untuk terjadi Perlu dilakukan penyempurnaan tata kelola keuangan pada Kementerian Pertahanan, Kementerian Pertahanan
terutama untuk kegiatan kontraktual yang dibayarkan menggunakan mekanisme terutama terkait adanya kegiatan kontraktual yang dibayarkan menggunakan
UP, sehingga realisasi belanja akan terjadi saat dilakukan revolving UP. mekanisme UP
Keterlambatan lelang atau pelaksanaan lelang yang tertunda atau kontrak Mempercepat proses seleksi/proses pelelangan untuk percepatan pelaksanaan Kemenkumham RI, Kemenkeu, Kemendikbud,
kegiatan Kemensos, Polri, BPS, Kemendag, TVRI
Perbedaan harga antara harga pasar dengan harga yang dianggarkan Menyesuaikan dengan alokasi atau menyesuaikan volume dengan harga pasar Kemenkumham RI,
Proses revisi karena kebijakan penganggaran masih belum selesai Segera mempercepat penyelesaian revisi dengan melengkapi persyaratan Kemenkeu, Kemendikbud,
Keterlambatan penerbitan pedoman/ juknis Mempercepat penerbitan Pedum/Juknis pengelolaan/pelaksanaan kegiatan Kementerian Pertanian, Kemendikbud, Kemenag,
termasuk melakukan simplifikasi penerbitan juknis yang tidak hanya berlaku untuk
tahun yang bersangkutan saja tetapi berlaku untuk beberapa tahun, sehingga tidak
mengganggu pencairan di awal tahun anggaran. Perubahan juknis hanya dilakukan
apabila diperlukan.
Dalam rangka percepatan pelaksanaan anggaran, agar dilaksanakan proses
pelelangan tidak mengikat (Pra-DIPA)
Unit kerja masih belum memahami dengan baik mekanisme penganggaran yang secara intensif mengadakan pelatihan terhadap pegawainya Kementerian Pertanian
baru (KRISNA)
Adanya perubahan pengelola keuangan, mutasi jabatan PA/KPA, rangkap jabatan, secara intensif mengadakan pelatihan terhadap pegawainya Kementerian Pertanian, Kemenpora, TVRI
dan tekanan psikologis
Kendala penertiban dan pengadaan lahan serta penerbitan sertifikasi lahan melakukan koordinasi intensif dengan Pemda, Kantor Pertanahan & stakeholders Kemenhub, Kemen PUPR
terkait agar kegiatan pembangunan dapat segera dilaksanakan.
Adanya usulan realokasi dari identifikasi kegiatan yang tidak dilaksanakan dan atau Revisi DIPA yang kurang mendesak sebaiknya tidak dilakukan di awal tahun sehingga Kemenhub, Kemen PUPR
karena perubahan kebijakan tidak mengganggu proses pencairan dana.
Perubahan anggaran terkait Prioritas Nasional segera dikoordinasikan dengan Itjen
Kementerian PUPR, Bappenas dan DJA karena membutuhkan penelaahan lebih lanjut
Kesalahan akun dalam pengalokasian anggaran K/L harus segera menyesuaikan akun belanja bantuan pemerintah yang telanjur Kemendikbud
dialokasikan
15
KESIAPAN
PELAKSANAAN KEGIATAN
KETEPATAN WAKTU
PEMBAYARAN/PENCAIRAN DANA
16
TERIMA KASIH
17