Anda di halaman 1dari 9

PANDUAN PENETAPAN DPJP

RUMAH SAKIT BETHSAIDA

BAB I

PENDAHULUAN

Rumah sakit adalah institusi tempat memberikan pelayanan kesehatan kepada


masyarakat dengan tujuan penyembuhan penyakit serta terhindar dari kematian atau
kecacatan. Dalam melaksanakan fungsinya rumah sakit harus pula mengendalikan atau
meminimalkan risiko baik klinis maupun non klinis yang mungkin terjadi selama proses
pelayanan kesehatan berlangsun, sehingga terlaksana pelayanan yang aman bagi pasien.
Oleh karena itu keselamatan pasien di rumah sakit merupakan prioritas utama dalam
semua bentuk kegiatan di rumah sakit. ntuk mencapai kondisi pelayanan yang efektif,
e!sien dan aman bagi pasien itu diperlukan komitmen dan tanggung ja"ab yang tinggi
dari seluruh personil pemberi pelayanan di rumah sakit sesuai dengan kompetensi dan
ke"enangannya.
#elanjutnya kerjasama tim para pemberi asuhan pasien merupakan prasyarat untuk
mencapai tujuan tersebut, dan dilengkapi dengan komunikasi yang baik. #erta tidak
dapat dipungkiri bah"a peranan dokter sebagai ketua tim sangat besar dan
sentral dalam menjaga keselamatan pasien, karena semua proses pelayanan
bera"al dan ditentukan oleh dokter.
#ebagai instrumen monitoring dan e$aluasi maka tidak kalah pentingnya faktor catatan
medis yang lengkap dan baik, dimana semua proses pelayanan terhadap pasien
direkam medis secara real time dan akurat. #ehingga apabila terjadi sengketa medis
rekam medis ini benar%benar dapat menjadi alat bukti bagi rumah sakit bah"a proses
pelayanan telah dijalankan dengan benar dan sesuai prosedur, atau kalau terjadi
sebaliknya dapat pula berfungsi sebagai masukan untuk memperbaiki proses pelayanan
yang ada.
#alah satu elemen dalam pemberi asuhan kepada pasien & Patien Care' adalah asuhan
medis. (suhan medis diberikan oleh dokter yang dalam standar keselamatan
pasien disebut DP)P * Dokter Penanggung )a"ab Pelayanan. Panduan ini
disusun untuk memudahkan rumah sakit mengelola penyelenggaraan asuhan medis
oleh DP)P.

BAB II

Page 1 of 10
RUANG LINGKUP

Pedoman ini berlaku pada semua l ini pelayanan rumah sakit yang meliputi * Ra"at jalan,
mergensi, ra"at inap, ruang pera"atan khusus &-,/,-,P--,-,/emodialisis' dan
ruang tindakan. Dokter penanggung ja"ab palayanan &DP)P' bertanggung ja"ab
untuk koordinasi selama pasien dira"at diketahu dan tersedia dalam seluruh
fase asuhan ra"at.

A. DASAR
ang menjadi dasar dalam penetapan dokter penanggung ja"ab
pelayanan &DP)P' adalah *
1.  no 22 tahun +003 tentang Rumah #akit pasal 4 * Rumah sakit mempunyai
fungsi * huruf b. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui
pelayanan kesehatan yang pari purna tingkat kedua dan ketiga sesuai
kebutuhan medis.
+.  no 22 tahun +003 tentang Rumah #akit pasal +3 #etiap Rumah #akit
mempunyai ke"ajiban * huruf r. 5enyusun dan melaksanakan
peraturan internal Rumah #akit &hospial by laws'.
6.  no +3 tahun +002 tentang praktik kedokteran pasal 6 pengaturan praktik
kedokteran bertujuan untuk *
a. 5emberikan perlindungan kepada pasien,
b. 5empertahankan dan meningkatkan mutu pelayanan medis yang diberikan
oleh dokter dan dokter gigi, dan
c. 5emberikan kepastian hukum kepada masyarakat, dokter dan dokter gigi
2.  no 22 tahun +003 tentang Rumah #akit pasal 26 menyatakan Rumah #akit
"ajib menerapkan sasaran keselamatan pasien.
4. Permenkes 1731 tahun +011 tentang keselamatan pasien Rumah #akit
7. Pasal 8 Permenkes 1731 tahun +011 mengatur hal berikut *
a. #etiap Rumah #akit "ajib menerapkan standar keselamatan pasien
b. #tandar keselamatan pasien sebagaimana dimaksud pada ayat &1'
meliputi * 1' /ak Pasien
+' 5endidik pasien dan keluarga
6' 9eselamatan pasien dalam kesinambungan pelayanan
2' Penggunaan metode peningkatan kinerja untuk melakukan e$aluasi
dan program peningkatan keselamatan pasien
4' 5endidik staf tentang keselamatan pasien dan
7' 9omunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai keselamatan
pasien.
8' Pada lampiran Permenkes 1731 tahun +011 pengaturan tentang
standar -. /ak pasien, adalah sebagai berikut.
#tandar * Pasien dan keluarganya mempunyai hak untuk
mendapatkan informasi tentang rencana dan hasil pelayanan
termasuk kemungkinan terjadinya insiden.
a' 9riteria *

Page + of 10
b' /arus ada dokter penanggung ja"ab pelayanan
c' Dokter penanggung ja"ab pelayanan "ajib membuat rencana
pelayanan
d' Dokter penanggung ja"ab pelayanan "ajib
memberikan penjelasan secara jelas dan benar kepada pasien
dan keluarganya tentang rencana dan hasil pelayanan,
pengobatan atau prosedur untuk pasien termasuk kemungkinan
terjadinya insiden.

8. Permenkes 844 tahun +011 tentang penyelenggaraan 9omite 5edik Rumah


#akit.
:. Permenkes 126: tahun +010 tentang standar pelayanan kedokteran.
3. 9ode etik kedokteran -ndonesia, P; -D-, +01+.
10. #9 Pengurus ;esar -D- no 111<P;<(.2<0+<+016 tentang Penerapan 9ode tik
9edokteran -ndonesia.
11. 9eputusan 9onsil 9edokteran -ndonesia no +1(<99-<9P<-=<+007
tentang Pengesahan #tandar 9ompetensi Dokter dan 9eputusan 9onsil
9edokteran
-ndonesia no +6<99-<9P<=-<+007 tentang Pengesahan #tandar 9ompetensi
Dokter >igi.
1+. Peraturan konsil kedokteran -ndonesia no 11 yahun +01+ tentang standar
9ompetensi Dokter -ndonesia.
16. Peraturan 9onsil 9edokteran -ndonesia no 2:<99-<PR<=--<+010 tentang
9e"enangan Dokter -ndonesia.
12. Peraturan 9onsil 9edokteran -ndonesia no 2 ?ahun +011 tentang Disiplin
Profesional Dokter dan Dokter >igi.
14. 9eputuran 9onsil 9edokteran -ndonesia no 13<99-<9P<-=<+007 tentang ;uku
9emitraan Dalam /ubungan Dokter @ Pasien.
17. 9eputusan 9Onsil 9edoktearn -ndonesia no 1:<99-<9P<-=<+007 tentang ;uku
Penyelenggaraan Praktik 9edokteran ang ;aik di -ndonesia.
18. 9onsil 9edokteran -ndonesia * 9omunikasi fektif Dokter @ Pasien, +007.

B. PENGERTIAN
1. DP)P &Dokter Penanggung )a"ab Pelayanan' * adalah seorang
dokter memberikan asuhan medis lengkap &paket' kepada satu pasien
dengan satu patalogi < penyakit sesuai dengan ke"enangan klinis yang
diberikan rumah sakit dari a"al sampai dengan akhir pera"atan di rumah
sakit, baik pada pelayanan ra"at jalan dan ra"at inap. (suhan medis lengkap
artinya melakukan asesmen medis sampai dengan implementassi rencana
serta tindak lanjutnya sesuai kebutuhan pasien.
+. DP)P adalah dokter spesialis, dokter umum dan dokter gigi spesialis.
6. Pasien dengan lebih dari satu penyakit dikelola oleh lebih dari satu DP)P sesuai
ke"enangan klinisnya, dalam pola asuhan secara tim atau terintegrasi. ontoh *
pasien dengan Diabetes 5ellitus, 9atarak dan #troke, dikelola oleh lebih dari
satu DP)P * Dokter #pesialis Penyakit Dalam, Dokter #pesialis 5ata dan Dokter
#pesialis #araf.

Page 6 of 10
2. DP)P tama * bila pasien dikelola oleh lebih dari satu DP)P, maka asuhan medis
tersebut dilakukan secara terintegrasi dan secara tim diketuai oleh seorang DP)P
tama. Peran DP)P utama adalah sebagai coordinator proses
pengelolaan asuhan medis bagi pasien ybs &A9apten ?imB', dengan
tugas menjaga terlakasananya asuhan medis komprehensif @ terpadu @
efektif, keselamatan pasien, komunikasi efektif, membangun sinergisme,
dengan mendorong penyesuaian pendapat &adjusmen ' antar anggota,
mengarahkan agar tindakan masing @ masing DP)P bersifat kontributif &bukan
inter$ensi', serta mencegah duplikasi.
4. Dokter yang memberikan pelayanan interpretati$e, misalnya memberikan
uraian < data tentang hasil laboratorium atau radiologi, tidak dipakai istilah DP)P,
karena tidak memberikan asuhan medis yang lengkap.
7. (suhan pasien & patien care' diberikan dengan pola Pelayanan ;erfokus pada
Pasien &Patien Cenered Care ', dan DP)P merupakan 9etua &Team Leader ' dari
tim yang terdiri dari paraprofessional pemberi asuhan pasien < staf klinis
dengan kompetensi dan ke"enangan yang memadai, yang a.l.
terdiri dari dokter,pera"at,ahli giCi,apoteker,!sioterapis dsb.
8. 5anajer Pelayanan Pasien * adalah professional di rumah sakit yang
melaksanakan manajemen pelayanan pasien, yaitu proses kolaboratif
mengenai asesmen, perencanaan, fasilitasi,koordinasi asuhan, e$aluasi dan
ad$okasi untuk opsi dan pelayanan bagi pemenuhan kebutuhan pasien dan
keluarganya yang komprehensif, melalui komunikasi dan sumebr daya yang
tersedia sehingga memberi hasil &oucome' yang bermutu dengan biaya @
efektif.

C. PELAYANAN KESEHATAN DI RUMAH SAKIT


Dalam  22<+003 pasal 4 huruf b, dinyatakan bah"a pelayanan kesehatan di
rumah sakit adalah pelayanan kesehatan yang paripurna tingkat
keduadanketiga sesuai kebutuhan medis.
Pada penjelasan pasal 4 huruf b, disebutkan * yang dimaksud dengan pelayanan
kesehatan paripurna tingkat kedua adalah upaya kesehatan perorangan tingkat
lanjut dengan mendayagunakan pengetahuan dan teknologi kesehatan spesialistik.
ang dimaksud dengan pelayanan kesehatan pasipurna tingkat ketiga
adalah upaya kesehatan perorangan tindak lanjut dengan mendayagunakan
pengetahuan dan teknologi kesehatan sub spesilaistik. Dengan demikian
asuhan medis kepada pasien diberikan oleh dokter spesialis.

D. ASUHAN MEDIS
(suhan pasien & patien care' dapat terdiri dari a.l. asuhan medis,
asuhan kepera"atan, asuhan obat, asuhan giCi dsb. (suhan pasien dalam
konteks Pelayanan okus pada Pasien & Patien Cenered Care ', dilakukan oleh
semua professional pemberi asuhan, a.l. dokter, pera"at, ahli giCi,
apoteker dsb, disebut sebagai ?im -nterdisiplin. (suhan medis
diselenggarakan berdasarkan

Page 2 of 10
kesepakatan antara dokter dengan pasien & no +3<+002 tentang Praktik
9edokteran pasal 63'. (suhan pasien yang dilakukan oelah masing @ masing
pemberiasuhan, terdiridari + blok kegiatan * (sesment Pasien dan -mplemetasi
rencanana.
1. ?erdiri dari 6 langkah *
a. Pengumpulan informasi, a.l. pemriksaan !sik, pemerikaan penunjang, dsb
b. (nalisis -nformasi menghasilkan diagnosis, masalah atau kondisi,
untuk mengidenti!kasi kebutuhan pelayanan pasien
c. 5enyusun rencana &care plan ' pelayanan dan pengobatan,
untuk memenuhi kebutuhan pelayanan
+. -mplementasi rencana dan monitor
(suhan medis dirumah sakit diberikan oleh dokter spesialis,
disebut sebagai DP)P. Di unit < instalasi ga"at darurat dokter jaga
yang telah menjalani pelatihan @ berserti!kat kega"at%daruratan, a.l.
(?E#, (E#, PP>D, menjadi DP)P pada saat asuhan a"al pasien ga"at @
darurat. #aat pasien dikonsul < rujuk ke dokter spesialis dan
memberikan asuhan medis, maka dokter spesilis tsb menjadi DP)P
pasien tersebut menggantikan DP)P tsb sebelumya.
Pemberian asuhan medis di rumah sakit agar mengacu kepada ;uku
Penyelenggaraan Praktik 9edokteran ang ;aik di -ndonesia &9ep 9onsil no
1:<99-<9P<-=<+007'. Penerapan panduan ini selain menjaga mutu asuhan
dan keselamatan pasien, juga dapat menghindari pelanggaran disiplin.

(sas, Dasar, 9aidah, dan ?ujuan Praktik 9edokteran di -ndonesia


intinya adalah sbb *
 (sas * nilai ilmiah, manfaat, keadilan, kemanusiaan, kesemimbangan, serta
perlindungan dan keselamatan pasien
 9aidah dasar moral * 5enghormati martabat manusia & respec for person ',
;erbuat baik &benecence ', ?idak berbuat yang merugikan
&non- malecence ', 9eadilan & justice'
 ?ujuan * 5emberikan perlindungan kepada pasien, 5empertahankan dan
meningkatkan mutu pelayanan medic, 5emberikan kepastian hukum
kepada masyarakat, dokter, dan dokter gigi.

E. KEWENANGAN KLINIS DAN EVALUASI KINERJA


1. #etiap dokter yang bekerja di rumah sakit yang melakukan asuhan medis,
termasuk pelayanan interpretati$e, harus memiliki #?R, #-P, #9 dari Direktur <
9epala Rumah #akit berupa #urat Penugasan 9linis < #P9 & Clinical appoinmen'  ,
dengan lampiran Rincian 9e"enangan 9linis < R99 &Clinical
Privilege'. Penerbitan #P9 dan R99 tsb harus melalui proses kredensial dan
rekredensial yang mengacu kepada Permenkes 844<+011 tentang
penyelengaraan 9omite 5edik di Rumah #akit.
+. Regulasi tentang e$aluasi kinerja professional DP)P ditetapkan Direktur dengan
mengacu ke Permenkes 844<+011 tentang penyelenggaraan 9omite 5edik di

Page 4 of 10
Rumah #akit dan #tandar (kreditasi Rumah #akit Fersi +01+, khususnya ;ab 9P#
&9uali!kasi dan Pendidikan #taf'.

F. PENUNJUKAN DPJP DAN PENGELOMPOKAN STAF MEDIS


1. Regulasi tentang penunjukkan seorang DP)P untuk mengelola seorang pasien,
pergantian DP)P, selesainya DP)P karena asuhan medis nya telah tuntas,
ditetapkan Direktur < 9epala Rumah #akit. Penunjukan seorang DP)P dapat a.l.
berdasarkan permintaan pasien, jad"al praktek, jad"al jaga,
konsul<rujukan langsung. Pergantian DP)P perlu pengaturan rinci tentang alih
tanggung
 ja"abnya. ?idak dibernarkan pergantian DP)P yang rutin, contoh * pasien
( ditangani setiap minggu dengan pola hari #enin oleh Dr#p PD =, hari Rabu
Dr#p PD , hari #abtu Dr#p PD G.
+. Regulasi tentang pelaksanaan asuhan medis oleh lebih dari satu DP)P dan
penunjukan DP)P tama, tugas dan ke"enangannya ditetapkan Direktur <
9epala Rumah #akit.
6. 9riteria penunjukan DP)P tama untuk seorang pasien dapat digunakan butir @
butir sbb *
a. DP)P tama dapat merupakan DP)P yang pertama kali mengelola pasien
pada a"al pera"atan.
b. DP)P tama dapat merupakan DP)P yang mengelola pasien
dengan penyakit dalam kondisi &relatif' terparah.
c. DP)P tama dapat ditentukan melalui kesepakatan antar para DP)P terkait.
d. DP)P tama dapat merupakan pilihan dari pasien.
2. Pengaturan tentang pengelompokan #taf 5edis ditetapkan oleh D-rektur
sesuai kebutuhan. Pengelompokan dapat dilakukan a.l. dengan kategori per
disiplin &9elompok #taf 5edis ;edah, Penyakit Dalam, Radiologi, 5ata, dsb',
kategori penyakit &9elompok 9erja < ?im 9anker Payudara, 9anker er$iks, dsb',
kategori organ &9elompok 9erja < ?im erebro$asculer, ardio$asculer, /ati,
dsb'.

BAB III
TATA LAKSANA DPJP

1. #etiap pasien yang mendapat asuhan medis di rumah sakit baik ra"at jalan
maupun ra"at inap harus memiliki DP)P.

Page 7 of 10
+. Di unit < instalasi ga"at darurat, dokter jaga menjadi DP)P pada pemberian asuhan
medis a"al < penanganan kega"at @ daruratan. 9emudian selanjutnya
saat dikonsul < rujuk ditempat&on side' atau lisan ke dokter spesialis, dan dokter
spesilais tersebut memberikan asuhan medis&termasuk intruksi secara lisan'
maka dokter spesialis tersebut telah menjadi DP)P pasien ybs, sehingga DP)P
berganti.
6. (pabila pasien mendapat asuhan medis lebih dari satu DP)P, maka harus ditunjuk
DP)P tama yang berasal dari para DP)P pasien terkait. 9esemua DP)P tsb bekerja
secara tim dalam tugas mandiri maupun kolaboratif, berinteraksi dan berkoordinasi
&dibedakan dengan Abekerja sendiri @ sendiriB'.
2. Peran DP)P utama adalah sebagai koordinator proses pengelolaan asuhan medis bagi
pasien ybs &sebagai A9apten ?imB', dengan tugas menjaga terlaksananya
asuhan medis komprehensif @ terpadu @ efektif, keselamatan pasien, komunikasi
efektif, membangun sinergisme dengan mendorong penyesuaian pendapat
&adjusmen ' antar anggota, mengarahkan agar tindakanmasing @ masing
DP)P bersifat kontributif &bukan inter$ensi', dan juga mencegah duplikasi.
4. DP)P dalam pelaksanaannya dibantu oleh dokter jaga untuk menjelaskan kepada
pasien atau keluarga tentang *
a. Rencana < ulsulan Pelayanan.
b. 9ondisi medis dan diagnosa.
c. /asil pelayanan dan pengobatan.
d. ?ermasuk hasil yang tidak diharapkan.
e. ama indi$idu yang memberikan pengobatan.
f. Potensi manfaat dan kekurangannya.
g. 9emungkinan alternatif.
h. 9emungkinan keberhasilan.
i. 9emungkinan timbulnya masalah selama masa pemulihan serta kemungkinan
yang terjadi apabila tidak diobati.
-nformasi pelayanan dan pengobatan termasuk hasil yang tidak diharapkan dari
pelayanan akan disampaikan kepada pasien saat a"al pasien masuk, saat ada
perubahan kondisi pasien dan saat pasien akan dilakukan tindakan.
7. ?im membuat keputusan melalui DP)P tama, termasuk keinginan
DP)P mengkonsultasikan ke dokter spesialis lain agar dikoordinasikan melalui DP)P
tama. 9epatuhan DP)P terhadap jad"al kegiatan dan ketepatan "aktu
mislanya a.l. kehadiran atau menjanjikan "aktu kehadiran, adlaah sangat penting
bagi pemenuhan kebutuhan pasien serta untuk kepentingan koordinasi sehari @ hari.
8. #etiap penunjukkan DP)P harus diberitahu kepada pasien dan < keluarga, dan
pasien dan < keluarga dapat menyetujuinya ataupun sebaliknya. Rumah sakit
ber"enang mengubah DP)P bias terjadi pelanggaran prosedur.
:. 9oordinasi dan transfer informasi antar DP)P dilakukan secara lisan dan
tertulis sesuai kebutuhan. ;ila ada pergantian DP)P pencatatan di rekam medis
harus jelas tentang alih tanggung ja"abnya.
3. Di unit pelayanan intensif DP)P tama adalah dokter intensi!es. 9oordinasi
dan tingkatan keikut%sertaan para DP)P terkait, tergantung kepada
system yang

Page 8 of 10
ditetapkan misalnya system terbuka < tertutup < semi terbuka. ;ila rumah sakit
memakai system terbuka, gunakan kriteria DP)P tama tsb diatas &lihat ;ab F--'.
10. Di kamar operasi DP)P ;edah adalah ketua dalam seluruh kegiatanpada
saat di kamar operasi tsb.
11. Pada keadaan khusus misalnya seperti konsul saat diatas meja operasi < sedang
dioperasi, dokteryang dirujuk tsb melakukan tindakan < memberikanintruksi, maka
otomatis menjadi DP)P juga bagi pasien tsb.
1+. Dalam pelaksanaan pelayanan dan asuhan pasien, bila DP)P dibantu oleh dokter lain
&a.l.dokter ruangan, residen', maka DP)P yang bersangkutan harus
memberikan super$ise, dan melakukan $alidasi berupa pemberian paraf <
tandatangan pada setiap catatan kegiatan tsb di rekam medis.
16. (suhan pasien dilaksanakan oleh para professional pemberi asuhan yang
bekerja secara tim &A?im -nterdisiplinB' sesuai konsep Pelayanan okus pada Pasien &
Patien Cenered Care', DP)P sebagai ketua tim & Team Leader ' harus proaktif
melakukan koordinasi dan mengintegrasikan asuhan pasien, serta
berkomunikasi intensif dan efektif dalam tim. ?ermasuk dalam kegiatan ini
adalah perencanaan pulang efektif dalam tim. ?ermasukdalan kegiatan ini adalah
perencanaan pulang & discharge plan' yang dapat dilakukan pada a"al masuk
ra"at inap atau pada akhir ra"at inap &#tandar (kreditasi Rumah #akit $ersi
+01+, ;ab (P9 @ akses ke Pelayanan dan 9ontinuitas Pelayanan dan ;ab (P @
(sesmen Pasien'.
12. DP)P harus aktif dan intensif dalam pemberian edukasi < informasi kepada pasien
dan keluarganya. >unakandan kembangkan tehnik komunikasi yang berempati.
9omunikasi merupakan elemen yang penting dalam konteks Pelayanan okus pada
Pasien &Patien Cenered Care', selain juga merupakan kompetensi dokter dalam
area kompetensi ke 6 &#tandar 9ompetensi Dokter -ndonesia, 99- +01+H
Penyelenggaraan Praktik 9edokteran ang ;aik -ndonesia, 99- +007'.
14. Pendokumentasian yang dilakukan oleh DP)P di rekam medis harus
mencantumkan nama dan paraf < tandatangan. Pendokumentasian tersebut
dilakukan a.l. di form asesmen a"al medis, catatan perrkembangan pasien
terintegrasi < PP? & Inegraed noe',  form asesmen pra anesesi < sedasi, intruksi
passca bedah, form edukasi < informasi ke pasien dsb. ?ermasuk juga
pendokumentasian keputusan hasil pembahasan tim medis, hasil ronde
bersama multi kelompok staf medis < departemen, dsb.
17. Resume 5edis adalah tanggung ja"ab DP)P. ;ila dira"at bersama oleh
beberapa DP)P maka resume yang merupakan rangkuman dan kompilasi dari
resume setiap DP)P, menjadi tanggung ja"ab DP)P tama.
18. Pada setiap rekam medis harus ada pencatatan &kumulatif, bila lebih dari
satu' tentang DP)P, dalam bentuksatu formulir yang diisi secara periodic sesuai
kebutuhan
< penambahan < pengurangan < penggantian, yaitu nama dan gelar setiap
DP)P, tanggal mulai dan akhir penanganan pasien, DP)P tama nama dan gelar,
tanggal mulai dan akhir sebagaiDP)P tama. DaIar ini bukan berrfungsi
sebagai daIar hadir.
1:. 9eterkaitan DP)P dengan (lur Perjalanan 9linis < Clinical Pahway , setiap
DP)P bertanggung ja"ab mengupayakan proses asuhan pasien &baik asuhan
medis

Page : of 10
maupun asuhan kepera"atan atau asuhan lainnya' yang diberikan kepada pasien
patuh pada (lur Perjalanan 9linis < linical Path"ay yang telah ditetapkan oleh R#.
?ingkat kepatuhan pada (lur Perjalanan 9linis < Clinical Pahway   ini akan
menjadi objek (udit 9linis dan (udit 5edis.
13. ;ila DP)P cuti atau berhalangan hadir, DP)P dapat melimpahkan ke dokter spesialis
lain yang mempunyai ke"enangan klinis untuk menangani pasien tersebut. Dalam
hal ini DP)P tersebut disebut sebagai DP)P pengganti.

BAB IV
DOKUMENTASI

Regulasi yang adekuat tentang DP)P dalam pelaksanaan asuhan medis, dan panduan ini
merupakan acuan utama bagi rumah sakit. Regulasi mencerminkan pengelolaan risiko
klinis dan pelayanan berfokus kepada pasien & patien cenered care '. Regulasi tsb diatas
agar dapat diterapkan oleh para pemberi asuhan, termasuk DP)P, sehingga
ter"ujud asuhan pasien yang bermutu dan aman.

Di Rumah #akit ;ethsaida pendokumentasian dalam menetapkan dokter penanggung


 ja"ab pelayanan &DP)P' adalah dengan menggunakan formulir surat pengantar
ra"at

Page 3 of 10

Anda mungkin juga menyukai