DAFTAR ISI
Module Outline Document ........................................................ 2
1
SERV1832 – 14 M Motor Grader
TERDIRI ATAS:
2
SERV1832 – 14 M Motor Grader
3
SERV1832 – 14 M Motor Grader
Tujuan:
Module ini mencakup pengetahuan dan skill tentang Motor Grader. Untuk menyelesaikan module ini
siswa akan melakukan service dan perbaikan pada 14 M Motor Grader.
Prerequisite:
• Basic Mechanic Training
• Electronic Engine
• Electric & Electronic
• Internediate Hydraulic
• Lebih disukai yang memiliki pengalaman bekerja pada Machine Motor Grader
Version: 1.0
Recommended Delivery
1. Instruktur yang menyampaikan modul ini minimal harus telah mempunyai status Caterpillar
Trainer Assessor Program (CTAP) Level 1, atau yang setara.
5. Resources:
6. Referensi:
- STMG SERV1832
- Spesifikasi pabrik yang sesuai
4
SERV1832 – 14 M Motor Grader
Revisi
Assessment
Modul ini merupakan modul underpinning knowledge dan praktek. Learning Outcome harus dinilai
dengan menggunakan penilaian formatif dan summatif. Bukti tercapainya learning outcome ini dalam
hal pengetahuan, diperoleh dari penilaian lisan dan tertulis. Assessment tertulis dilakukan secara
close book dan harus tercapai standar minimum 80%. Perolehan kinerja siswa pada dalam hal
praktek, diperoleh dari penilaian secara hand-on yang dicapai dengan kegiatan praktek yang
disesuaikan dengan pedoman penilaian.
Kegiatan praktek dapat digunakan sebagai kegiatan pembelajaran atau sebagai assessment praktek.
Jika kegiatan praktek digunakan sebagai assessment praktek, siswa harus bekerja sendiri dan
dianggap kompeten di semua aspek. Metode assessment harus konsisten dan akurat terhadap
performa siswa bersamaan dengan penerapan underpinning knowledge. Assessment harus dilakukan
secara langsung pada saat siswa melakukan tugas, dengan menanyakan hal yang berkaitan dengan
underpinning knowledge. Assessor harus berstatus sebagai workplace assessor.
5
SERV1832 – 14 M Motor Grader
1.1 Mampu melakukan identifikasi komponen – komponen utama dan sistem kontrol machine
pada 14 M MOTOR GRADER
1.2 Mampu melakukan pemeriksaan keliling dan perawatan harian.
2.1 Mampu melakukan identifikasi komponen – komponen utama pada engine C11 ACERT.
2.2 Mampu menjelaskan system operation & melakukan testing adjusting pada engine C11
ACERT
2.3 Mampu mengaplikasikan prinsip keselamatan & kesehatan prosedur kerja saat bekerja
pada engine.
3.1 Mampu melakukan identifikasi komponen – komponen utama pada system Powertrain14 M
MOTOR GRADER.
3.2 Mampu menjelaskan system operation & melakukan testing adjusting pada system
Powertrain.
3.3 Mampu mengaplikasikan prinsip keselamatan & kesehatan prosedur kerja saat bekerja
pada system Powertrain.
4.1 Mampu melakukan identifikasi komponen – komponen utama pada sistem monitoring.
4.2 Mampu menjelaskan system operation & melakukan testing adjusting pada sistem
Implement dan Steering 14 M MOTOR GRADER.
4.3 Mampu mengaplikasikan prinsip keselamatan & kesehatan prosedur kerja saat bekerja
pada system Implement dan Steering 14 M MOTOR GRADER.
6
SERV1832 – 14 M Motor Grader
5.1 Mampu melakukan identifikasi komponen – komponen utama pada sistem monitoring.
5.2 Mampu menjelaskan system operation & melakukan testing adjusting pada sistem Brake
dan Fan 14 M MOTOR GRADER.
5.3 Mampu mengaplikasikan prinsip keselamatan & kesehatan prosedur kerja saat bekerja
pada sistem Brake dan Fan 14 M MOTOR GRADER.
7
SERV1832 – 14 M Motor Grader
TOPIK 1
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
14M Motor Grader adalah product terbaru Caterpillar yang merupakan pengembangan dari 14H/16H
Motor Grader. 14M/16M memenuhi peraturan standar emisi dari U.S Environmental Protection Agency
(EPA) Tier III dan European Union Stage IIIa.
Fitur – fitur yang yang dikembangkan pada 14M Motor Grader adalah:
- Operator's station
- C11 ACERT™ Engine
- ECPC controlled power shift countershaft transmission
- Joystick steering
- Electro-hydraulic steering
- Electro-hydraulic implements
- Hydraulic braking system
8
SERV1832 – 14 M Motor Grader
Technical Specifications
14M
- Serial number prefix: B9J
- Base machine weight: 21,151 kg (46,630 lb)
- Max machine weight: 28,849 kg (63,600 lb)
- Max ground speed forward: 48.3 km/h (30 mph)
- Max ground speed reverse: 38.2 km/h (23.8 mph)
- Engine: 6 cylinder C11 ACERT™ with VHP (Variable Horse Power)
- Net power with VHP: 183 kW - 194 kW/(245 hp - 260 hp)
- Net power with VHP Plus: 183 kW - 209 kW/(245 hp - 280 hp)
- Derating Altitude: 3962 m (13,000 ft)
- Length: 9.4 m (31 ft)
- Width: 2.8 m (9 ft)
- Height: 3.5 m (11.5 ft)
9
SERV1832 – 14 M Motor Grader
RUANG OPERATOR
Design baru dari ruang operator untuk memperluas sudut pandang operator pada saat melakukan
pekerjaan. Ruang operator pada "M" series juga dilengkapi dengan fitur – fitur yang sudah
dikembangkan dengan teknologi lebih daripada "H" series.
10
SERV1832 – 14 M Motor Grader
3
Sistem Monitoring
Catatan: Operator di anggap “present” jika kondisi – kondisi di bawah ini terpenuhi:
- Operator duduk dan “Operator in Seat switch” aktif..
- Transmission Output Speed (TOS) tidak nol (not zero).
11
SERV1832 – 14 M Motor Grader
- Right blade float indicator (15): akan menyala jika right blade control valve pada posisi float.
- Right turn indicator (16): akan menyala jika sinyal belok kanan di operasikan.
- Differential lock indicator (17): akan menyala untuk menginformasikan differential lock dalam
kondisi aktif (engaged).
- High beam indicator (18): menyala untuk menginformasikan high beams dalam kondisi aktif
(on).
Jika key starts switch pada posisi ON position, dash cluster akan melakukan self test selama 3 detik.
Selama melakukan self test, semua alert indicators akan menyala dan gauges akan bergerak penuh 1
kali (single sweep).
Kadang – kadang data yang dibutuhkan oleh indicator tidak diketahui (unknown). Hal ini bisa terjadi
dikarenakan data link communication bermasalah atau active sensor diagnostics. Data yang tidak
diketahui (unknown data) akan menyebabkan hal – hal berikut terjadi pada dash cluster:
- Ketika data yang dibutuhkan oleh indicator – indicator tidak di ketahui maka indicator tersebut
akan menyala.
12
SERV1832 – 14 M Motor Grader
- Ketika data yang dibutuhkan oleh gauge tidak di ketahui maka gauge akan bergerak sampai
posisi zona merah (red zone).
- Ketika data yang dibutuhkan oleh LCD tidak di ketahui maka LCD akan menampilkan layar
kosong (blank) atau menampilkan "---".
- Ketika ada sebuah pesan (Messenger) ditampilkan pada dash cluster tentang “communication
problem” maka yang terjadi adalah semua indikator pada posisi mati (off), semua gauges
pada posisi sebelah kiri dan action lamp akan berkedip berwarna kuning sawo (amber).
13
SERV1832 – 14 M Motor Grader
Electronic joysticks yang memilki position sensors dan switches akan digerakan operator berfungsi
untuk memberikan sinyal input ke Implement ECMs yang akan mengontrol pergerakan implement.
Implement ECMs akan mengirimkan sinyal output jika kondisi – kondisi yang ditentukan telah
terpenuhi.
14
SERV1832 – 14 M Motor Grader
Joystick sebelah kiri di gunakan untuk mengontrol fungsi – fungsi sebagai berikut:
- wheel lean left (1)
- transmission upshift (2)
- wheel lean right (3)
- left blade lower (4)
- steer left (5)
- transmission downshift (6)
- steer right (7)
- left blade raise (8)
- articulation auto recenter (9)
- articulate right (10)
- articulate left (11)
- transmission direction control (12)
Joystick sebelah kanan di gunakan untuk mengontrol fungsi – fungsi sebagai berikut:
- right blade lower (13)
- blade tip forward (14)
- centershift right (15)
- blade sideshift right (16)
- centershift left (17)
- blade tip back (18)
- blade sideshift left (19)
- right blade raise (20)
- throttle resume/decelerate switch (21)
- differential lock (22)
- circle drive clockwise (23)
- circle drive counterclockwise (24)
15
SERV1832 – 14 M Motor Grader
"M" Series cab switches di pasang pada panel di sebelah kanan. Pada gambar di atas menunjukkan
switch – switch pada panel:
- centershift lock switch (1)
- defroster fan switch (2)
- warning beacon switch (3)
- heated mirror switch (4)
- switch for headlights and tail lights (5)
- headlight dimmer switch (6)
- blade cushion switch (7)
16
SERV1832 – 14 M Motor Grader
17
SERV1832 – 14 M Motor Grader
Window wiper switches terletak di dalam kabin sebelah kanan kabin bagian atas. Switch – switch
tersebut adalah:
- front window wiper (1)
- left front window wiper (2)
- rear window wiper (3)
- right front (4)
18
SERV1832 – 14 M Motor Grader
10
Switch yang ada di dash adalah secondary steering test switch (1) dan parking brake switch (2).
Fuse panel (3) terletak di cab floor sebelah kiri. Circuit breaker (4) digunakan untuk defroster fan
motor. Diagnostic port (5) digunakan untuk penghubung dengan Caterpillar Electronic Technician (Cat
ET).
19
SERV1832 – 14 M Motor Grader
11
20
SERV1832 – 14 M Motor Grader
12
MESSENGER
Menu pada Messenger dibagi kedalam tiga bagian. Bagian atas mengidentifikasi nama menu yang
sedang aktif. Bila nama menu yang sedang aktif dipisahkan dengan tanda “:” (titik dua), ini berarti
bahwa nama setelah tanda “:” adalah menu terkini dan nama sebelum tanda “:” adalah menu induk
dari menu yang sedang tampil. Bagian tengah menampilkan pilihan menu saat ini yang dapat dipilih
dengan menekan tombol OK. Panah disebelah kiri layar menunjukkan apakah kita dapat mengulung
layar ke tampilan berikutnya untuk melihat pilihan menu lebih jauh.
Terdapat 5 buah menu utama yang tersedia untuk ditelusuri. Hanya satu menu saja yang dapat
ditampilkan dalam satu saat. Menu-menu dapat diakses dari default menu dengan menekan tombol
panah Back (mundur). Kelima menu tersebut adalah:
Performance
Total
Setting
Service
21
SERV1832 – 14 M Motor Grader
13
Menu Performance memungkinkan operator ataupun teknisi untuk menampilkan informasi dan
memantau data-data sistem pada machine yang vital selama machine bekerja. Informasi - informasi
ini hanya dapat ditampilkan. Informasi – informasi tersebut adalah:
22
SERV1832 – 14 M Motor Grader
- Blade R. Lift Cyl: Pada pilihan ini akan menampilkan right blade lift cylinder pada posisi float atau
not in float.
- Sec Steer Test: Pada pilihan ini akan menampilkan jika secondary steering test pada kondisi
active atau inactive.
- Sec Steer Signal: Pada pilihan ini akan menampilkan jika Implement ECM meminta secondary
steering function dari Transmission/Chassis ECM.
- PT Filter Status: Pada pilihan ini akan menampilkan jika kondisi powertrain filter pada posisi
filtering atau bypassing oil.
- Inching Pedal: Pada pilihan ini akan menampilkan position inching pedal dalam presentase.
23
SERV1832 – 14 M Motor Grader
14
Diagnostic/Events
- View Diagnostics: Pada pilihan ini akan menampilkan codes/events yang active/logged yang
terdeteksi oleh monitoring system.
System Parameters
Gunakan scroll up/left button dan scroll down/right button untuk berpindah – pinah menu screens dan
gunakan "Back" button untuk kembali ke Service Menu.
Monitoring System
- Battery Voltage: Pilihan ini akan menampilkan battery voltage.
- Fuel Level: Pada pilihan ini akan menampilkan presentasi isi bahan bakar di tangki
- Alternator Status: Pada pilihan ini akan menampilkan status alternator (check when running).
Engine
- Engine Speed: Pada pilihan ini akan menampilkan actual engine speed.
- Desired Engine Speed: Pada pilihan ini akan menampilkan desired engine speed.
- Oil Pressure: Pada pilihan ini akan menampilkan the engine oil pressure.
- Engine Coolant Temp: Pada pilihan ini akan menampilkan engine coolant temperature
- Fuel Temp: Pada pilihan ini akan menampilkan fuel temperature.
- Fuel Pressure: Pada pilihan ini akan menampilkan fuel pressure.
- Intake Air Temp: Pada pilihan ini akan menampilkan intake air temperature.
- Atmospheric Pressure: Pada pilihan ini akan menampilkan atmospheric pressure.
- Turbo Inlet Pressure: Pada pilihan ini akan menampilkan turbo inlet air pressure.
- Turbo Outlet Pressure: Pada pilihan ini akan menampilkan turbo outlet pressure dan atmospheric
pressure.
- Boost Pressure: Pada pilihan ini akan menampilkan boost pressure.
- Fuel Position: Pada pilihan ini akan menampilkan fuel position.
- Throttle Position Sensor: Pada pilihan ini akan menampilkan presentase throttle position.
24
SERV1832 – 14 M Motor Grader
Transmission
- Req. Gear: Pada pilihan ini akan menampilkan gear yang diinginkan operator.
- Actual Gear: Pada pilihan ini akan menampilkan gear actual pada transmissi.
- TOS (Trans output speed): Pada pilihan ini akan menampilkan transmission output speed.
- Tran Oil Temp: Pada pilihan ini akan menampilkan temperature transmission oil.
- PT Filter Status: Pada pilihan ini akan menampilkan jika kondisi powertrain filter pada posisi filtering
atau bypassing oil.
- Inching Pedal: Pada pilihan ini akan menampilkan presentase inching pedal.
Steering
- Steering Control Pos: Pada pilihan ini akan menampilkan presentase steering function untuk left
joystick.
- Steer Duty Cycle: Pada pilihan ini akan menampilkan presentase duty cycle steering lever sensors.
- Left Cyl Ext: Pada pilihan ini akan menampilkan presentase left steering cylinder.
- Right Cyl Ext: Pada pilihan ini akan menampilkan presentase right steering cylinder.
- Sec Steer Pos: Pada pilihan ini akan menampilkan position secondary steering switch di dashboard.
- Sec Steer Test: Pada pilihan ini akan menampilkan apakah operator mengaktifkan secondary
steering test.
- Sec Steer Signal: Pada pilihan ini akan menampilkan apakah Implement ECM mengirimkan
permintaan ke secondary steering function ke Transmission/Chassis ECM.
- Sec Steer Relay Status: Pada pilihan ini akan menampilkan status secondary steering relay.
25
SERV1832 – 14 M Motor Grader
15
ECM ARCHITECTURE
"M" series motor graders dilengkapi dengan 5 standard ECMs dan tambahan 4 attachment ECMs
tergantung dari machine configuration. 5 standard ECMs tersebut adalah:
- Engine ECM (A4 E4)
- Implement ECM (A4 M1)
- Implement 2 ECM (A4 M1)
- Implement 3 ECM (A4 M1) (if equipped)
- Transmission/Chassis Control (A4 M1)
- AWD ECM (A4 M1) (if equipped)
- Messenger
Komunikasi antara ECMs dilakukan melalui data link circuits. Data link circuits adalah circuit dua arah
sehingga ECMs dapat mengirim dan menerioma information. ECMs di lengkapi dengan dua jenis data
link systems:
- Cat Data Link (CDL): Cat Data Link digunakan untuk mengirim system status information antara
ECMs dan Caterpillar Electronic Technician (ET).
- SAE J1939 (CAN): SAE J1939 Data Link digunakan untuk mengirim system status information
dengan kecepatan tinggi antar ECM.
CATATAN: Jika terjadi kerusakan pada SAE J1939 Data Link maka Cat Data Link system dapat
digunakan sebagai back-up system untuk operational communication.
26
SERV1832 – 14 M Motor Grader
Beberapa Machine ECMs memiliki part number yang sama. Setiap ECMs yang memiliki part number
sama akan dibedakan dengan location code. Location code akan memberika informasi ke ECM fungsi
dan dimana ECM di pakai. Location code ditentukan dengan grounding pada pins 26, 27, 28, atau
kombinasi lainnya pada J1. Machine ECMs dapat di flashed dengan file yang tidak cocok dengan
location code-nya (contoh: Implement flash file dapat dimasukkan ke Transmission/Chassis ECM).
Jika flash file tidak cocok dengan location code, maka 1326-02 diagnostic code akan diaktifkan.
27
SERV1832 – 14 M Motor Grader
TOPIK 2
ENGINE C11
16
C11 ACERT™ dan C13 ACERT™ engine menggunakan A4:E4 V2.0 Electronic Control Module (ECM)
engine control dan dilengkapi dengan sistem pemasukkan udara tipe Air to Air Aftercooler (ATAAC).
C15 ACERT™ Technology menggunakan Engine ECM jenis Advanced Diesel Engine Management
(ADEM IV) untuk mengontrol fuel injector solenoid dan memonitor fuel injection. Sistem yang di pakai
adalah Mechanically Actuated Electronic Control Unit Injection (MEUI).
C11 engine mempunyai arrangement in-line six-cylinder dengan displacement engine 11.1 L. C13
engine mempunyai arrangement in-line six-cylinder dengan displacement engine 12.5 L.
C11 dan C13 ACERT™ engines telah memenuhi EPA Tier III/EU Stage IIIa Emission Specifications
untuk U.S. dan Europe 2010.
28
SERV1832 – 14 M Motor Grader
17
Engine Electrical Block Diagram
Terlihat pada gambar diatas adalah diagram komponen electronic control system untuk C11/C13
engine yang digunakan pada 14 M dan 16 M. Fuel injection dikontrol oleh Engine Electronic Control
Module (ECM).
Berbagai sinyal elektronik dikirim ke Engine ECM oleh sensor dan switch. Engine ECM menganalisa
sinyal ini dan kemudian menentukan kapan dan berapa lama harus meng-energize (mengirimkan arus
ke) injector solenoid.
Saat kapan injector solenoid di-energize disebut sebagai timing dari engine. Berapa lama solenoid di-
energize menentukan engine speed.
Terkadang Caterpillar melakukan pengembangan pada internal software (personality module) yang
mengontrol performa engine. Perubahan ini dapat dilakukan dengan program WinFlash yaitu bagian
dari ET. ET digunakan untuk diagnostic dan programming electronic control pada 740 ADT. Jika
menggunakan program WinFlash, “flash” file dapat diperoleh dari Caterpillar dan di-upload ke dalam
ECM personality module.
Pull-up Voltage
Engine ECM akan memberikan ”Pull-up Voltage” pada kabel sinyal pada kebanyakan sensor
saat OPEN circuit. Sensor frequensi tidak menerima pull-up voltage. Signal circuit terdapat pada Pin C
dari 3-pin connector sensor. Pull-up voltage pada kebanyakan sensor adalah sekitar ± 6,50 Volt, akan
29
SERV1832 – 14 M Motor Grader
tetapi nilai ini akan bervariasi dengan electronic control yang berbeda. Pada umumnya, pull-up voltage
lebih besar dari nilai pada saat normal. Contoh, nilai normal pada coolant temperature sensor adalah
0,4 sampai 4,6 Volt dengan suhu antara -40º C dan +120º C (-40º F sampai +248º F). Pull-up voltage
11 Volt untuk sensor ini lebih tinggi dari pada nilai tertinggi saat normal yakni 4,6 Volt.
ECM engine dan Transmission/Chassis ECM berkomunikasi melalui CAN Data Link dan Cat Data
Link. CAT Data Link juga memungkinkan ET service tool dapat berkomunikasi dengan engine ECM.
Beberapa komponen terhubung dengan Engine ECM melalui machine interface connectors yaitu:
throttle pedal position sensor, ether aid solenoid, dan ground level shutdown switch.
Komponen Input:
Atmospheric pressure sensor – Sensor ini memberikan informasi ke Engine ECM yang akan di
gunakan sebagai referensi untuk semua pressure sensor. Pengukuran atmospheric pressure oleh
sensor memberikan referensi/acuan untuk altitude (ketinggian daerah) untuk tujuan Automatic
Altitude Compensation.
Intake manifold air temperature sensor - Sensor ini membaca temperatur udara pada intake
manifold.
Intake manifold air pressure sensor - Sensor ini membaca tekanan udara pada intake manifold dan
digunakan oleh ECM untuk referensi dalam mengatur air/fuel ratio secara elektronis. Tekanan udara
pada intake manifold disebut dengan boost pressure.
Fuel differential pressure switch – Switch ini memberikan informasi tekanan fuel pada filter base
jika tersumbat.
Engine coolant temperature sensor - Sensor ini memberikan informasi ke Engine ECM tentang
coolant temperature.
Engine oil pressure sensor - Sensor ini memberikan informasi ke Engine ECM tentang engine oil
pressure.
Throttle pedal position sensor - Throttle position sensor memberikan posisi throttle yang diinginkan
operator ke Engine ECM.
Ground level shutdown switch - Switch ini memberikan sinyal input ke Engine ECM. Informasi dari
switch ini di gunakan oleh engine ECM untuk tidak terjadi penginjeksian fuel saat engine di start-up.
Crank dan cam speed/timing sensors - Speed sensor tipenya passive speed sensor yang
mengirimkan sinyal berupa amplitude dan frequency gelombang sinusoida yang bervariasi pada saat
kecepatan engine meningkat.
Key start switch - key start switch "ON" mengirimkan +Voltage ke electrical system.
Fuel temperature sensor - Sensor ini memberikan informasi ke Engine ECM tentang fuel
temperature.
Fuel pressure sensor - Sensor ini memberikan informasi ke Engine ECM tentang fuel pressure.
Timing calibration connector - TDC probe digunakan untuk Engine Speed/Timing Sensor
Calibration jika Engine ECM di flash atau di ganti.
Mechanically Actuated Electronic Unit Injectors (6) - Injector mensuplai fuel yang terkontrol ke
ruang bakar.
30
SERV1832 – 14 M Motor Grader
18
Komponen diatas merupakan komponen terpenting pada EUI Fuel System. ECM (1) merupakan
“jantung” dari engine. ECM melakukan pengaturan engine governing, timing dan fuel limiting.
A4:E4 Electronic Control Module (ECM) terletak di sebelah kiri engine. A4:E4 ECM dilengkapi dengan
120 pin connector (J-2) dan 70 pin connector (J-1). Pastikan untuk mengidentifikasi J1 dan J2
connector sebelum melakukan diagnostic test.
ECM mengontrol berdasarkan informasi sinyal input dari switch-type dan sensor serta data pada
memory. Engine ECM berkomunikasi melalui CAN Data Link atau CAT Data Link.
Komponen – komponen input ECM adalah crank dan cam speed/timing sensor, pressure sensor dan
temperature sensor.
31
SERV1832 – 14 M Motor Grader
19
Sensor Speed/Timing yang berada sebelah belakang front housing dipasang dengan celah antara
sensor dan timing wheel. Celah ini tidak dapat diatur.
Primary engine speed/timing sensor (crank) (1) terletak di bawah timing gear cover. Primary engine
speed/timing sensor mengirimkan sinyal frequency ke Engine ECM pada contact J2-35 dan J2-25
indicating crankshaft speed. Sensor Speed/Timing memiliki empat fungsi dalam system:
Speed/timing sensors mempunyai clearance antara sensor dan timing wheel. Tetapi clearance ini
tidak dapat di stel. (not adjustable)
32
SERV1832 – 14 M Motor Grader
20
Semua sensor pada system mengukur tekanan absolute (tekanan sebenarnya) dan disini, dibutuhkan
atmospheric pressure sensor untuk mengitung gauge pressure (tekanan pada alat ukur/gauge).
Pembacaan sensor digunakan secara individu untuk mengukur tekanan atmosphere (nilai tekanan
absolute/sesungguhnya) dan digunakan bersama-sama untuk mengkalkulasi tekanan oli dan tekanan
boost (nilai gauge pressure).
Semua output sensor disesuaikan dengan output Atmospheric Pressure Sensor selama proses
kalibrasi. Proses kalibrasi dapat dilakukan dengan menggunakan ET service tool atau hanya dengan
memutar key start switch ke posisi ON tanpa engine starting dalam rentang waktu kurang lebih lima
detik, maka secara otomatis akan mengkalibrasi semua sensor.
Secondary engine speed/timing sensor (cam) (2) terletak di sebelah kiri engine di belakang timing
gear cover. Secondary engine speed/timing sensor mengirimkan sinyal frequency ke Engine ECM
pada contact J2-46 dan contact J2-47 indicating camshaft speed.
Speed/timing sensors mempunyai clearance antara sensor dan timing wheel. Tetapi clearance ini
tidak dapat di stel. (not adjustable)
33
SERV1832 – 14 M Motor Grader
21
Timing Calibration Sensor (magnetic pick up) harus dipasang pada lokasi (2) apabila akan
melakukan timing calibration dan hubungkan timing calibration connector (1) yang terletak di atas
Engine ECM.
Masuk ke menu untuk kalibrasi pada ET kemudian pilih timing calibration. Ikuti syarat – syarat yang
harus di penuhi untuk melakukan timing kalibrasi. Timing calibration akan secara otomatis dilakukan.
Engine speed yang diinginkan (oleh ECM) akan diset menjadi 800 rpm. Pengesetan rpm ini dilakukan
untuk menghindari ketidakstabilan dan memastikan tidak terdapat backlash pada timing gear saat
kalibrasi berlangsung.
34
SERV1832 – 14 M Motor Grader
22
Fuel System
Fuel dihisap dari tangki melalui primary fuel filter oleh fuel transfer pump. Fuel mengalir dari transfer
pump melewati Engine ECM menuju secondary fuel filter. Dari fuel filter base, fuel mengalir menuju
fuel injector di dalam cylinder head. Kembalinya fuel dari injector, mengalir melalui fuel pressure
regulator yang terletak di secondary fuel filter.
Fuel pressure regulator berfungsi untuk menjaga tekanan minimum antara fuel transfer pump dan fuel
pressure regulator.
Dari fuel pressure regulator, kelebihan fuel di alirkan kembali ke fuel tank. Ratio antara fuel yang di
gunakan untuk Pembakaran dan di kembalikan ke tanki adalah 3:1 (Injector menerima 4 kali jumlah
fuel yang diperlukan untuk penyemprotan. Kelebihan fuel digunakan untuk pendinginan)
35
SERV1832 – 14 M Motor Grader
23
Fuel transfer pump (panah) tipenya adalah gear pump yang terletak di dekat balancer di depan
engine. Fuel transfer pump digerakan oleh front gear train. Fuel di hisap dari fuel tank melalui primary
fuel filter dan water separator oleh fuel transfer pump kemudian di alirkan ke secondary fuel filter.
Fuel transfer pump memiliki check valve (tidak terlihat). Check valve akan membuat fuel mengalir di
sekitar gears pump ketika melakukan priming. Relief valve (not shown) terpasang di dalam fuel
transfer pump. Relief valve membatasi tekanan maksimum di dalam fuel system.
36
SERV1832 – 14 M Motor Grader
24
Primary fuel filter (1) terletak di sebelah kiri engine. Primary filter dilengkapi dengan water separator
untuk memisahkan air dari fuel. Air pada high pressure fuel system dapat menyebabkan kerusakan
injector karena korosi atau pelumasan yang tidak bagus.
Air di dalam water separator harus di buang setiap hari menggunakan drain valve yang terletak di
bawah filter.
37
SERV1832 – 14 M Motor Grader
25
Coolant temperature sensor (panah) terletak di depan engine pada water temperature regulator
housing. Sensor ini memberikan informasi ke Engine ECM tentang temperatur coolant.
38
SERV1832 – 14 M Motor Grader
26
Jika temperature coolant melebihi 110° C (230° F), Engine ECM akan memunculkan Level 1 Warning.
Jika temperature coolant melebihi 111° C (231° F), Engine ECM memunculkan Level 2 Warning. Pada
111° C (231° F) Engine ECM akan men-derate tenaga e ngine 25%.
Seperti terlihat pada gambar di atas menunjukkan grafik high engine coolant temperature derates.
Pada 100% derate, tenaga engine yang tersedia hanya 50%.
39
SERV1832 – 14 M Motor Grader
27
Engine oil pressure sensor (1) terletak di sebelah kiri engine di dekat Engine ECM (2). Oil pressure
sensor mengirimkan informasi tentang tekanan oli engine.
40
SERV1832 – 14 M Motor Grader
28
Intake manifold pressure sensor/turbocharger outlet pressure sensor (1) terletak di depan engine di
sebelah kiri cylinder head. Sensor ini membaca tekanan udara pada intake manifold dan digunakan
oleh ECM untuk referensi dalam mengatur air/fuel ratio secara elektronis. Tekanan udara pada intake
manifold disebut dengan boost pressure (tekanan boost). Intake manifold pressure
sensor/turbocharger outlet pressure sensor menerima suplai tegangan +5 VDC signal dari Engine
ECM pada contact J2-72 dan mengirimkan sinyal ke ECM pada contact J2-15.
Intake manifold air temperature sensor (2) terletak di sebelah kiri engine.
Air temperature sensor mengirimkan sinyal ke ECM pada contact J2-56. Jika sensor in
menginformasikan bahwa temperature udara di intake manifold terlalu tinggi maka ECM akan akan
men-derate tenaga engine, engine shutdown dan memperingatkan operator melalui monitoring.
41
SERV1832 – 14 M Motor Grader
29
Informasi dari sensor ini digunakan untuk memunculkan warning levels dan engine derates.
Setelah engine running sekitar 3 menit dan intake manifold air temperature naik lebih dari 82° C (180°
F), Engine ECM akan memunculkan Level 1 Warning.
Setelah engine running sekitar 3 menit dan intake manifold air temperature naik lebih dari 86° C (187°
F), Engine ECM akan memunculkan Level 2 Warning. Pada Level 2 Warning, Engine ECM akan men-
derate tenaga 3% derate. Maksimum deratenya adalah 20%.
42
SERV1832 – 14 M Motor Grader
30
Sensor ini digunakan bersama atmospheric pressure sensor untuk mengukur air filter restriction
(hambatan pada air filter) untuk tujuan melindungi engine. Perbedaan nilai antara kedua tekanan
disebut sebagai filter differential pressure. Engine ECM menggunakan perhitungan ini untuk
menentukan apakah engine perlu di derate untuk melindungi engine dari pengaruh hambatan pada
filter yang berlebihan.
Sensor menerima suplai tegangan +5 VDC dari Engine ECM pada J1-2 dan sinyal di kirimkan ke ECM
pada contact J1-15.
43
SERV1832 – 14 M Motor Grader
31
Hambatan atas udara masuk (air inlet restriction) merupakan perhitungan berdasarkan pada
perbedaan tekanan antara pembacaan turbo inlet pressure sensor dan atmospheric pressure sensor.
Turbo inlet pressure sensor membaca tekanan udara pada turbocharger compressor housing.
Saat hambatan aliran udara meningkat, perbedaan tekanan akan naik pula. Bila engine telah hidup
selama lebih dari 4 menit dan hambatan udaranya sekitar 7,5 kPa (30 in of water) selama 30 detik,
ECM engine akan mengaktifkan Peringatan 1. Bila hambatan naik mencapai 9,0 kPa (36 in. of water)
selama 30 detik atau turbo inlet pressure sensor rusak, maka akan terjadi Peringatan 2 dan engine
akan mulai di-derate.
Bila perbedaan tekanan antara turbo inlet pressure sensor dan atmospheric pressure sensor
mencapai 10,0 kPa (40 in. of water), ECM engine akan men-derate engine sekitar 2%. Untuk setiap
kenaikan tekanan sebesar 1 kPa selanjutnya maka akan di-derate lagi sebesar 2% sampai maksimal
20%.
44
SERV1832 – 14 M Motor Grader
32
Differential fuel pressure switch (1) terpasang di atas secondary fuel filter housing di sebelah kiri
engine. Switch ini akan menginformasikan jika fuel filter buntu. Sinyal input di kirimkan ke Engine ECM
pada contact J2-65. Warning juga akan di kirimkan Engine ECM ke Machine Monitor System.
Fuel pressure sensor (2) membaca tekanan fuel dan menerima tegangan suplai +5 VDC dari Engine
ECM pada contact J2-72 dan mengirimkan sinyal input ke ECM pada contact J2-40.
Fuel temperature sensor (3) mengirimkan sinyal input ke Engine ECM pada contact J2-62. Engine
ECM menggunakan informasi fuel temperature dari fuel temperature sensor untuk menon-aktifkan
(disable) fuel filter restriction strategy jika fuel temperature kurang dari 30° C (86° F).
45
SERV1832 – 14 M Motor Grader
33
Ilustrasi diatas menunjukkan grafik untuk peringatan dan derate akibat suhu solar. Bila suhu solar
o o o
melebihi 90 C (194 F), ECM engine akan mengaktifkan Peringatan 1. Bila suhu solar melebihi 91 C
o
(196 F) maka ECM akan mengaktifkan Peringatan 2. Pada saat bersamaan, engine akan di-derate
sampai 12,5%. Bila suhu solar melebihi 92oC (198oF), engine akan di-derate sebesar 25%.
Bila sirkuit fuel temperature sensor putus maka engine akan di-derate sebesar 12,5%.
Suhu solar yang berlebihan akan menyebabkan keausan pada injector.
46
SERV1832 – 14 M Motor Grader
34
Bila differential pressure switch merasakan tekanan solar sebesar 138 kPa (20 psi) selama 1 jam,
ECM engine akan mengaktifkan Peringatan 1.
Bila differential pressure switch merasakan tekanan solar sebesar 138 kPa (20 psi) selama 4 jam,
ECM engine akan mengaktifkan Peringatan 2, serta akan men-derate engine sebesar 35%.
Fitur ini akan dinonaktifkan bila suhu solar dibawah 30oC (86oF).
47
SERV1832 – 14 M Motor Grader
TOPIK 3
POWERTRAIN
35
POWER TRAIN
Transmission (2) pada 14M & 16M Motor Grader diatur secara elektronis. ECM Transmission/ Chassis
mengatur ECPC countershaft transmission shifting dan kerja lockup clutch torque converter.
Transmission mempunyai DELAPAN gigi MAJU dan ENAM gigi MUNDUR.
Tenaga dari engine diteruskan menuju rear wheel (roda belakang) melalui power train. Komponen-
komponen utama power train adalah:
- Engine (1)
- Countershaft transmission (2)
- Parking brake (3)
- Drive shaft (4)
- Differential and final drives
- (5)Chains (not shown)
- Sprocket (6)
- Wheel stations (7)
48
SERV1832 – 14 M Motor Grader
36
Transmission/Chassis ECM (1) terpasang pada transmission (2) yang terletak di bagian belakang
machine.
49
SERV1832 – 14 M Motor Grader
37
Input Components:
Operator Present Switch: Komponen input yang akan mengirimkan sinyal ke ECM untuk
menginformasikan operator sedang duduk di kursi operator (operator present).
Key Start Switch: Komponen input yang akan mengirimkan sinyal ke Transmission/Chassis ECM jika
operator ingin menghidupkan engine. Machine conditions harus di penuhi sebelum
Transmission/Chassis ECM akan mengaktifkan (energize) engine start relay.
Left Hand Joystick: Komponen input yang akan memberikan 10 inputs yang berbeda ke
Transmission/Chassis ECM. Input – input tersebut adalah: directional control switch, upshift switch,
dan downshift switch.
Inching Pedal Position Sensor: Komponen input yang akan mengirimkan sinyal ke ECM untuk me-
modulasi arus listrik yang di kirim ke directional clutch pada transmission.
Inching Pedal Switch: Komponen input yang akan mengirimkan sinyal ke ECM untuk
menginformasikan jika inching pedal sedang di injak. Switch berfungsi untuk cadangan (backup) jika
inching pedal position sensor mengalami kerusakan.
Transmission Input Speed Sensor: sensor yang akan memberikan informasi input speed pada
transmission.
Transmission Intermediate Speed Sensors: sensor yang akan memberikan informasi transmission
intermediate speed. ECM dapat mengetahui arah putaran transmission dengan cara mengetahui
perbedaan antara phase dari kedua sensor tersebut.
50
SERV1832 – 14 M Motor Grader
Transmission Output Speed Sensors: sensor yang akan memberikan informasi transmission output
speed.
ECM dapat mengetahui arah putaran transmission dengan cara mengetahui perbedaan antara phase
dari kedua sensor tersebut.
Transmission Oil Temperature Sensor: sensor yang akan memberikan informasi temperature
power train oil.
Transmission Filter Bypass Switch: switch yang akan memberikan informasi kondisi transmission
filter jika dalam kondisi ter-bypass.
Parking Brake Switch: switch yang akan memberikan informasi jika operator ingin menonaktifkan
parking brake.
Parking Brake Pressure Switch: switch yang akan memberikan informasi status tekanan pada
system parking brake.
Service Brake Switches: switch yang akan memberikan informasi jika operator menginjak service
brake pedal.
Service Brake Accumulator Pressure Sensor: sensor yang akan memberikan informasi tekanan
pada service brake accumulators.
Right Steering Cylinder Position Sensor: sensor yang akan memberikan informasi signals posisi
rod pada steering cylinder.
Left Steering Cylinder Position Sensor: sensor yang akan memberikan informasi signals posisi rod
pada steering cylinder.
Articulation Angle Sensor 1 and 2: sensor yang akan memberikan informasi sudut frame belakang
yang di bandingkan dengan sudut pada frame bagian depan.
Differential Lock Switch: switch yang akan memberikan informasi jika operator mengaktifkan atau
menonaktifkan differential lock.
Autoshift Switch: Signals the Transmission/Chassis ECM which shift mode the operator wants to
operate on the machine. The operator can select between manual shifting or automatic shifting.
Fuel Level Sensor: sensor yang akan memberikan informasi level bahan bakar di fuel tank.
Output Components:
Engine Start Relay: Power Train ECM akan mengaktifkan engine start relay jika kondisi – kondisi
yang sudah di tentukan terpenuhi.
Secondary Steering Relay: Transmission/Chassis ECM akan mengaktifkan relay jika tekanan pada
system steering rendah. ECM akan mengaktifkan relay dan arus listrik akan di suplai ke secondary
steering motor.
Differential Lock Relay: Transmission/Chassis ECM akan mengaktifkan differential lock relay jika
operator mengaktifkan differential lock switch.
Back-up Alarm Relay: Transmission/Chassis ECM akan mengaktifkan back-up alarm relay jika
operator menggunakan REVERSE direction.
A/C Clutch Relay: Transmission/Chassis ECM akan mengaktifkan a/c clutch relay jika air conditioning
di aktifkan.
Clutch Solenoids: solenoids berfungsi untuk mengontrol aliran oli sesuai dengan respective speed,
range, dan directional modulating valves.
Parking Brake Solenoid: Transmission/Chassis ECM akan mengaktifkan solenoid untuk
menonaktifkan parking brake jika kondisi – kondisi yang di tentukan terpenuhi.
Secondary Steering Solenoids: Transmission/Chassis ECM akan mengirimkan arus listrik ke
solenoids jika primary steering valve tidak berfungsi (malfunction). proportional solenoids mengontrol
aliran oli ke spools pada primary steering control valve.
Autoshift Enabled LED: Transmission/Chassis ECM akan menghidupkan indicator LED jika autoshift
di aktifkan (enabled).
+5 Volt Supply: Power supplied untuk komponen dari Transmission/Chassis ECM.
+8 Volt Supply: Power supplied untuk komponen dari Transmission/Chassis ECM.
+10 Volt Supply: Power supplied untuk komponen dari Transmission/Chassis ECM.
51
SERV1832 – 14 M Motor Grader
38
Secondary steering test switch (1) akan mengirimkan sinyal ke Transmission/Chassis ECM jika
operator ingin melakukan pengetesan secondary steering system. Ketika switch (1) di tekan, ECM
akan mengaktifkan secondary steering pump relay.
NOTE: Secondary steering test switch akan mengaktifkan steering pump relay HANYA jika engine
hidup. Untuk melakukan pengetesan dalam kondisi engine mati harus menggunakan Messenger.
Parking brake switch (2) akan mengirimkan sinyal ke Transmission/Chassis ECM jika operator ingin
menonaktifkan parking brake. Jika operator telah duduk di kursi operator (operator present) dan
parking brake switch (2) ditekan, ECM akan mengaktifkan parking brake solenoid untuk me-release
parking brake.
Key start switch (3) akan mengirimkan sinyal ke Transmission/Chassis ECM jika operator ingin
menghidupkan (start) engine. ECM akan memeriksa directional control switch (not shown) harus
dalam kondisi NEUTRAL dan operator harus duduk (present). Ketika directional control switch pada
posisi NEUTRAL, operator duduk (present), dan key start switch (3) di putar ke posisi START maka
ECM akan mengaktifkan starter relay.
52
SERV1832 – 14 M Motor Grader
39
Upshift switch (1) dan downshift switch (2) dapat digunakan oleh operator untuk melakukan manually
upshift atau downshift posisi gears pada transmission. Ketika operator menurunkan gigi tetapi akan
menyebabkan engine overspeed, maka Transmission/Chassis ECM tidak akan melakukan penurunan
gigi sampai kondisinya aman untuk menurunkan gigi transmissi tercapai.
Directional control switch (3) akan mengirimkan sinyal ke Transmission/Chassis ECM jika operator
ingin melakukan perpindahan gigi ke maju atau mundur. Transmission/Chassis ECM tidak akan akan
melakukan perpindahan gigi ke posisi maju atau mundur jika ECM tidak mendeteksi sinyal dari
transmission output speed sensors.
53
SERV1832 – 14 M Motor Grader
40
Differential lock switch (1) merupakan jenis momentary switch yang terpasang pada bagian depan
joystick kanan (2). Differential lock selalu pada posisi tidak terkunci (unlocked position) ketika machine
pertama kali di hidupkan.
Jika switch (1) ditekan maka sinyal akan di kirimkan ke Transmission/Chassis ECM differential lock
relay akan di aktifkan. Jika switch (1) ditekan lagi maka ECM akan menonaktifkan (de-energize)
differential lock relay.
54
SERV1832 – 14 M Motor Grader
41
Manual Mode: Pada manual mode, operator dapat memindahkan gigi secara manual. Pada posisi
manual mode, untuk melakukan perpindahan gigi operator dapat menggunakan upshift dan downshift
buttons pada joystick sebelah kiri. Manual mode merupakan “standard feature” yang ditawarkan untuk
machine ini. “Autoshift feature” merupakan optional yang dapat di pasang sebagai attachment.
Autoshift Mode: Pada automatic mode, Transmission/Chassis ECM akan melakukan perpindahan
gigi secara otomatis sesuai dengan range gigi yang sudah di setting oleh operator. Operator dapat
men-setting Minimum dan Maximum gears autoshift function menggunakan messenger atau Cat ET.
Transmission/Chassis ECM akan melakukan perpindahan gigi sesuai dengan informasi yang di
berikan oleh transmission output speed. Jika ada active diagnostics pada system transmission maka
ECM akan menonaktifkan (disable) “autoshift function”.
Dan juga jika ada active diagnostics untuk FNR selector, autoshift switch, atau parking brake system
maka autoshift function akan dinonaktifkan (disabled). Autoshift feature akan bekerja untuk gigi arah
maju dan mundur.
55
SERV1832 – 14 M Motor Grader
42
Inching pedal (1) dapat digunakan operator untuk mengontrol me-modulasi oli yang ada di direction
clutches. Inching pedal position sensor (2) akan mengirimkan sinyal PWM ke Transmission/Chassis
ECM untuk memodulasi oli yang ada di directional clutches. Jika position sensor (2) mengalami
kerusakan, inching pedal switch (3) dapat di gunakan untuk memodulasi oli yang ada di directional
clutches.
Service brake switch (4) akan mengirimkan sinyal ke Transmission/Chassis ECM untuk menonaktifkan
throttle lock.
Service brake light switch (5) di gunakan untuk meng-aktifkan/menyalakan lampu brake di bagian
belakang machine.
56
SERV1832 – 14 M Motor Grader
43
44
Transmission dilengkapi dengan 5 speeds sensors yang selalu dimonitor oleh Transmission/Chassis
ECM. ECM menggunakan sensor –sensor ini untuk mengetahui kecepatan dan arah putaran
transmission.
Transmission input speed sensor (1) terpasang di bagian atas transmission dan akan mengirimkan
informasi kecepatan transmission input shaft. Intermediate speed sensors (2) dan (3) terpasang di
bagian tengah sebelah kiri transmission dan akan mengirimkan informasi kecepatan intermediate gear
pada transmission. Transmission output speed sensors (4) dan (5) terpasang di bagian baeah sebelah
kanan transmission dan akan mengirimkan informasi kecepatan transmission output.
57
SERV1832 – 14 M Motor Grader
45
Transmission relief valve terpasang di bagian kiri transmission dan akan mengatur tekanan maksimum
pada transmission hydraulic system. Ttransmission relief valve memiliki pressure tap (1) untuk
memeriksa tekanan relief pada transmission hydraulic system. Transmission relief valve dapat di stel.
Transmission memiliki temperature sensor (2) yang akan digunakan oleh Transmission/Chassis ECM
untuk memonitor transmission oil temperature.
58
SERV1832 – 14 M Motor Grader
46
Pada gambar di atas juga menunjukkan komponen Main power relay (2).
59
SERV1832 – 14 M Motor Grader
47
Secondary steering relay (1) terpasang di frame bagian belakang di dekat articulation hitch.
Secondary steering relay akan diaktifkan jika primary implement/steering pump mengalami kerusakan.
Pada gambar di atas juga menunjukkan komponen secondary steering pump (2).
60
SERV1832 – 14 M Motor Grader
48
Differential lock relay (panah) akan diaktifkan oleh Transmission/Chassis ECM jika differential lock
switch ditekan oleh operator.
61
SERV1832 – 14 M Motor Grader
49
Back-up alarm relay (1) akan diaktifkan oleh Transmission/Chassis ECM jika directional control switch
di posisikan ke REVERSE. A/C clutch relay (2) akan diaktifkan oleh Transmission/Chassis ECM jika
air conditioning di nyalakan oleh operator.
62
SERV1832 – 14 M Motor Grader
50
Charging pump menghisap oli dari transmission sump kemudian dialirkan ke differential sump
melewati magnetic screen. Oli dari differential sump dipompakan oleh charging section transmission
pump menuju ke power train filter.
Oli yang sudah terfilter dialirkan ke seluruh power train hydraulic system:
- Park brake solenoid: Park brake solenoid mempunyai 2 posisi. Jika solenoid di nonaktifkan (de-
energized), maka suplai oli akan dialirkan menuju parking brake dan melumasi komponen internal
park brake kemudian dialirkan kembali ke transmission case.
Jika solenoid diaktifkan (energized), ), maka suplai oli akan dialirkan untuk menekan internal spring
yang ada didalam park brake housing untuk me-release parking brake.
- Eight modulating valves: Clutch modulation valve mengatur engagement transmission clutch.
Solenoid diatur dengan sinyal pulse width modulated (PWM) dari Transmission/Chassis ECM. Supply
oil mengalir menuju tangki bila solenoid tidak sedang dialiri arus. Aliran oli akan ditutup oleh ball saat
solenoid dialiri arus. Spool akan bergerak kebawah dan clutch akan mulai terisi oli. Sinyal dari
Transmission/Chassis ECM menentukan berapa lama proses pengisian oli berlangsung untuk setiap
clutch.
- Transmission temperature sensor: Sensor ini mengirimkan sinyal ke Transmission/Chassis ECM
yang memberitahu kan suhu oli transmission.
63
SERV1832 – 14 M Motor Grader
51
Transmission pump terdiri dari dua section pompa. Scavenge section (1) akan mengalirkan oli dari
transmission sump ke differential sump. Charging section (2) akan mengalirkan oli dari differential
sump ke power train hydraulic system.
64
SERV1832 – 14 M Motor Grader
52
Power train filter (1) terpasang di sebelah kanan bagian belakang transmission case. Power train filter
(1) dilengkapi dengan filter bypass switch. Tap (2) adalah S•O•S port. Tap (3) adalah pressure tap
untuk melakukan pengetesan tekanan suplai pompa.
65
SERV1832 – 14 M Motor Grader
59
53
Clutch modulating valves terpasang di bagian belakang sebelah kiri transmission. Setiap satu
transmission clutches di control oleh satu modulating valve. Pressure taps pada modulating valves
untuk melakukan pengetesan tekanan pada clutch pressures, yaitu:
- Clutch 1 (1) (forward high)
- Clutch 2 (2) (forward low)
- Clutch 3 (3) (reverse)
- Clutch 4 (4) (second speed)
- Clutch 5 (5) (third speed)
- Clutch 6 (6) (first speed)
- Clutch 7 (7) (low range)
- Clutch 8 (8) (high range)
66
SERV1832 – 14 M Motor Grader
62
54
Transmission cooler relief valve (1) terpasang di bawah main relief. Cooler relief valve berfungsi untuk
melindungi power train oil cooler dari tekanan yang berlebihan.
Transmission lubrication relief valve (2) terpasang di sebelah kanan main relief valve. Lubrication relief
valve berfungsi untuk melindungi lubrication system pada transmission dari tekanan yang berlebihan.
Relief valve (3) untuk low range solenoid valve terpasang di bawah solenoid valve. Relief valve
digunakan untuk meningkatkan proses modulation pada low range clutch.
67
SERV1832 – 14 M Motor Grader
55
Power train cooler (1) terpasang di belakang engine sebelah kanan. Power train cooler menggunakan
engine coolant untuk menyerap panas dari the power train oil sebelum dikembalikan ke transmission
untuk pelumasan.
68
SERV1832 – 14 M Motor Grader
56
Differential lock solenoid (panah) terpasang di sebelah kir bagian belakang differential case.
Differential lock solenoid di aktifkan dan di nonaktifkan oleh differential lock relay. Relay di control oleh
differential lock switch pada operator joystick sebelah kanan.
69
SERV1832 – 14 M Motor Grader
57
58
Differential (1) dilengkapi dengan hydraulically engaged differential lock (4) untuk meningkatkan
traction pada kondisi medan yang jelek. Differential lock menggunakan clutch pack (5) untuk
mengunci salah satu differential side gear terhadap spider gear case.
Final drives (2) juga terpasang pada pada case yang sama dengan differential. Final drives
menggunakan gears untuk melipatgandakan torsi sebelum menggerakan roda.
Differential dan final drive (3) berjenis modular design untuk meningkatkan serviceability. Design baru
ini juga meningkatkan dari aspek contamination control dimana differential dan final drive tidak dapat
lagi di perbaiki di machine.
70
SERV1832 – 14 M Motor Grader
59
Pada gambar di atas menunjukkan aliran tenaga pada countershaft transmission. Countershaft
transmission menyediakan eight forward speeds dan six reverse speeds. Transmission terdiri dari
delapan clutches yang akan aktif (engaged) secara hydraulically dan non-aktif (released) oleh tekanan
spring. Input shaft digerakkan oleh flywheel engine.
71
SERV1832 – 14 M Motor Grader
60
72
SERV1832 – 14 M Motor Grader
61
Pada gambar di atas menunjukkan transmission hydraulic system dalam kondisi engine running,
directional control switch pada posisi FORWARD position, dan FIRST SPEED yang di pilih.
Ketika FIRST SPEED FORWARD di pilih maka Transmission/Chassis ECM akan mengaktifkan No. 6,
dan No. 7 solenoids sebelum mengaktifkan No. 1 solenoid. Modulating valves akan mengontrol aliran
oli yang ke clutches.
73
SERV1832 – 14 M Motor Grader
62
Ilustrasi diatas adalah transmission modulating valve sedang tidak dialiri arus. Transmission/ Chassis
ECM mengatur rate aliran oli melalui transmission modulating valve menuju clutch dengan mengubah
kekuatan sinyal arus menuju solenoid. Dengan tidak adanya arus menuju solenoid, transmission
modulating valve TIDAK DI ENERGIZE dan aliran oli menuju clutch ditutup.
Dari pompa oli mengalir menuju valve body disekeliling valve spool dan masuk melalui drilled passage
di tengah valve spool, melewati orifice menuju sisi kiri valve spool dan drain orifice. Karena tidak ada
gaya yang menekan pin assembly untuk menahan ball menutup drain orifice, maka oli akan mengalir
melalui spool dan drain orifice, melewati ball menuju tangki.
Spring yang terletak di ujung kanan valve spool akan menahan valve spool di kiri. Valve spool
membuka saluran antara clutch dan tangki dan menutup saluran dari pompa menuju clutch.
Karenanya oli dari clutch di drain ke tangki dan clutch menjadi release.
74
SERV1832 – 14 M Motor Grader
63
Ilustrasi diatas menunjukkan modulating valve solenoid dialiri arus dibawah nilai maksimum. Clutch
engagement dimulai saat Transmission/Chassis ECM mengirimkan initial current signal untuk meng-
ENERGIZE solenoid. Besar commanded current signal proporsional ter-hadap tekanan oli menuju
clutch yang diinginkan untuk setiap tahapan siklus engagement dan disengagement.
Awal clutch engagement mulai saat arus menuju solenoid menghasilkan medan magnet disekeliling
pin. Gaya magnet yang terjadi akan menggerakkan pin melawan ball yang besar gayanya
proporsional terhadap besarnya arus dari Transmission/Chassis ECM.
Ball akan menutup orifice sekaligus menutup aliran oli menuju drain. Besar gaya menentu-kan berapa
besaran hambatan pada orifice oleh ball. Aksi penutupan orifice oleh ball menyebabkan naiknya
tekanan di ujung kiri valve spool. Oli bertekanan akan menggerakkan valve spool ke kanan melawan
spring sehingga valve spool akan bergerak ke kanan,
Pergerakkan valve spool mulai membuka saluran di ujung kanan valve spool dan mengalir-kan oli dari
pompa menuju clutch. Oli juga mulai mengisi ruang spring di ujung kanan valve spool.
Pada tahap awal pengisian clutch (initial clutch filling), Transmission/Chassis ECM mengirim kan arus
yang besar untuk menggerakkan valve spool dengan cepat untuk memulai peng-isian clutch. Dalam
waktu yang singkat ini, piston pada clutch bergerak mendorong disc sehingga bersentuhan dengan
plate. Dengan cepatnya gerakkan piston maka waktu peng-isian dapat diminimalkan. ECM kemudian
mengurangi arus dan akan juga mengurangi pressure setting proportional solenoid valve. Perubahan
pada nilai arus akan pula merubah aliran oli menuju clutch. Kondisi dimana plate dan disc pada clutch
mulai bersentuhan disebut TOUCH-UP.
Setelah TOUCH-UP didapatkan, Transmission/Chassis ECM memulai pengaturan peningkat an sinyal
untuk memulai siklus MODULASI. Kenaikan pada nilai arus menyebabkan ball dan pin lebih
menghambat aliran oli menuju drain orifice sehingga spool akan bergerak ke kanan dengan terkontrol.
Pergerakkan spool memungkinkan tekanan pada clutch meningkat.
Saat siklus MODULASI, valve spool bekerja sama dengan variable commanded current signal dari
Transmission/Chassis ECM yang bertindak seperti variable pressure reducing valve.
Tahapan partial engagement (engage sebagian) disebut dengan desired slippage. Desired slippage
diatur oleh program aplikasi yang disimpan pada Transmission/Chassis ECM.
75
SERV1832 – 14 M Motor Grader
64
Ilustrasi diatas menunjukkan modulating valve dengan maximum current signal commanded menuju
solenoid. Saat siklus modulasi berhenti, ECM Transmisson/Chassis mengirimkan arus yang maksimal
untuk meng-engage-kan clutch secara penuh.
Arus yang konstan akan mendorong pin dengan kuat menekan ball pada solenoid valve. Ball menutup
drain orifice. Hambatan ini menyebabkan meningkatnya tekanan pada sisi kiri valve spool. Valve spool
akan bergerak lebih jauh ke kanan untuk mengalirkan oli agar clutch engage dengan sempurna.
Dalam waktu yang singkat, tekanan maksimal akan dirasakan di kedua ujung proportional solenoid
valve spool. Tekanan ini bersama dengan gaya spring di ujung kanan valve spool akan menyebabkan
valve spool bergerak ke kiri sampai gaya pada ujung kanan dan kiri valve spool seimbang.
Pergerakkan valve spool ke kiri (posisi seimbang) akan mengurangi aliran oli menuju clutch.
Transmission/Chassis ECM mengirimkan arus maksimum yang konstan menuju solenoid untuk
mempertahankan tekanan clutch sesuai dengan yang diinginkan.
Perbedaan nilai tekanan maksimum pada setiap clutch disebabkan oleh perbedaan besar nilai arus
yang dikirimkan oleh Transmission/Chassis ECM ke masing-masing modulating valve. Perbedaan nilai
maksimum arus menyebabkan perbedaan pada gaya dorong pin melawan ball untuk menutup aliran
oli melalui drain orifice pada setiap solenoid valve. Perbedaan rate kebocoran melalui spool drain
orifice memberikan perbedaan posisi kesetimbangan pada proportional solenoid valve spool.
Perubahan pada posisi valve spool mengubah aliran oli menuju clutch dan menghasilkan perbedaan
dalam nilai maksimum tekanan clutch.
Kerja proportional solenoid untuk mengatur proses engage dan release clutch tidak sesederhana
siklus ON dan OFF. Transmission/Chassis ECM memvariasikan besar arus melalui siklus program
untuk mengatur pergerakkan valve spool.
Tekanan clutch dapat diubah menggunakan Caterpillar Electronic Technician (ET) saat melakukan
proses kalibrasi.
76
SERV1832 – 14 M Motor Grader
65
Pada gambar di atas menunjukkan transmission hydraulic system dalam kondisi engine running,
directional control switch pada posisi FORWARD position, dan SECOND SPEED yang di pilih.
Ketika SECOND SPEED FORWARD di pilih maka Transmission/Chassis ECM akan mengaktifkan No.
4, dan No. 7 solenoids sebelum mengaktifkan No. 2 solenoid. Modulating valves akan mengontrol
aliran oli yang ke clutches.
77
SERV1832 – 14 M Motor Grader
66
Pada gambar di atas menunjukkan transmission hydraulic system dalam kondisi engine running,
directional control switch pada posisi REVERSE position, dan FIRST SPEED yang di pilih.
Ketika FIRST SPEED REVERSE di pilih maka Transmission/Chassis ECM akan mengaktifkan No. 6,
dan No. 7 solenoids sebelum mengaktifkan No. 3 solenoid. Modulating valves akan mengontrol aliran
oli yang ke clutches. Speed dan range clutches akan engaged lebih dahulu ketika ketiga clutches
digunakan dalam perpindahan gigi.
78
SERV1832 – 14 M Motor Grader
67
Tabel diatas menunjukkan daftar solenoid yang di-energize dan clutch yang engage pada setiap
transmission speed. Tabel ini akan berguna untuk mendiagnosa transmission.
79
SERV1832 – 14 M Motor Grader
TOPIK 4
SISTEM IMPLEMENT DAN STEERING
68
"M" Series Motor Graders dilengkapi dengan Priority Proportional, Pressure Compensated (PPPC)
implement electrohydraulic system. PPPC system akan menghasilkan aliran pompa yang bervariasi
sesuai dengan load sensing yang diterima. Steering system merupakan electrohydraulically controlled
system. Implement ECM, Transmission/Chassis ECM, dan steering control valve bekerjasama untuk
mengontrol primary steering system dan secondary steering system.
Komponen – komponen berikut adalah komponen pada implement dan steering systems:
- Implement ECMs
- Left hand and right hand joysticks
- Implement and steering pump
- PPPC electrohydraulic control valves
- Steering control valve
- Implement and steering cylinders
- Hydraulic tank
80
SERV1832 – 14 M Motor Grader
69
Implement ECMs terpasang didalam kabin operator dibelakang tempat duduk operator. Semua "M"
series machines menggunakan dua Implement ECMs, dan tambahan auxiliary Implement ECM untuk
attachments dan All Wheel Drive ECM jika machine dilengkapi dengan all wheel drive.
Implement ECM (1): ECM ini merupakan primary Implement ECM. Semua diagnostic codes
diaktifkan oleh control module ini dengan module identifier 082. Implement control module yang lain
berkomunikasi melalui CAN Data Link (J1939) ke Implement ECM (1) yang akan mengaktifkan
diagnostic codes dan events jika diperlukan. Primary Implement ECM mengontrol semua joystick
inputs.
Implement ECM 2 (2): ECM ini merupakan secondary Implement ECM yang akan mengontrol semua
standard implement outputs. ECM ini akan menerima inputs dari primary Implement ECM melalui CAN
Data Link (J1939) dan auxiliary control pod. ECM ini akan mengirimkan outputs ke attachment
auxiliary control valves 1, 2, dan 7, jika dilengkapi.
Input Components:
Operator Present Switch: Merupakan komponen input ke ECM yang akan mengirimkan informasi
jika operator telah duduk di kursi operator (operator present).
Key Start Switch: Merupakan komponen input ke Implement ECM yang akan mengirimkan informasi
jika operator ingin menghidupkan engine.
Hydraulic Oil Temperature Sensor: Merupakan komponen input ke ECM yang akan mengirimkan
informasi temperature hydraulic oil.
Pilot Filter Bypass Switch: Merupakan komponen input ke ECM ketika tekanan melebihi 172 kPa
(25 psi) pada oil filter.
Secondary Steering Test Switch: Merupakan komponen input ke ECM yang akan mengirimkan
informasi jika operator ingin menge-test secondary steering motor dan pump.
Hydraulic Pump Pressure Sensor: Merupakan komponen input ke ECM yang akan mengirimkan
informasi tekanan oli pada steering dan implement hydraulic system.
81
SERV1832 – 14 M Motor Grader
70
Joystick sebelah kiri memiliki 14 functions. Gear selection, neutral articulation, dan direction functions
menggunakan switch type inputs. Wheel lean function menggunakan linear pushbuttons yang akan
mengirimkan PWM signal ke Implement ECM. Left blade lift, steering, dan articulation functions
menggunakan hall cell type sensors yang akan mengirimkan PWM signals ke corresponding ECMs.
CATATAN: Joystick tidak dapat diperbaiki jika mengalami kerusakan (not serviceable). Joystick harus
diganti jika ada switch atau sensor yang rusak.
Joystick sebelah kiri terdiri dari 3 (tiga) steering sensors yang akan menentukan steering operation
yang sesuai. Ketiga sensor tersebut akan mengirimkan PWM signal ke Implement ECM dan
Transmission/Chassis ECM. Steering sensors 1 dan 2 diberi suplai power dari Implement ECM.
Steering sensor 3 is suplai power dari Transmission/Chassis ECM.
Jika ada kerusakan pada steering lever position sensor fails maka Level 3 Warning akan di munculkan
oleh system monitoring. Machine akan tetap bisa beroperasi (Level 3 warning akan tetap aktif)
menggunakan dua sensor yang masih bagus.
82
SERV1832 – 14 M Motor Grader
71
CATATAN: Joystick tidak dapat diperbaiki jika mengalami kerusakan (not serviceable). Joystick harus
diganti jika ada switch atau sensor yang rusak.
83
SERV1832 – 14 M Motor Grader
72
Hydraulic tank (1) terletak di belakang engine di sebelah kiri machine. Return filter (2) terpasang di
hydraulic tank (1) I ebelah kiri machine. Return filter (2) berfungsi untuk menyaring partikel – partikel
kotoran dari hydraulic oil sebelum oli kembali ke hydraulic tank.
Return filter (2) memiliki filter bypass valve. Filter bypass tidak dimonitor oleh ECMs. Filter bypass
akan mengijinkan oli kotor mengalir ke hydraulic tank jika filter element mengalami kebuntuan. Oleh
sebab itu ikuti service intervals yang direkomendasikan untuk filter ini.
84
SERV1832 – 14 M Motor Grader
73
Implement dan steering pump (1) terpasang di bagian kiri belakang engine. Pompa ini merupakan
type variable displacement piston pump yang dilengkapi dengan pump control (2) agar pompa dapat
menghasilkan aliran oli yang bervariasi sesuai dengan kebutuhan system. Pressure tap (3) untuk
mengecek tekanan oli sinyal Load sensing untuk steering atau implement terpasang pada pump
control valve.
85
SERV1832 – 14 M Motor Grader
74
86
SERV1832 – 14 M Motor Grader
75
Pilot oil filter (1) berfungsi untuk menyaring partikel – partikel kotoran dari hydraulic oil sebelum oli ke
pilot system.
Pilot filter terpasang di belakang transmission sebelah kiri machine. Pilot oil filter memiliki bypass
switch (2) yang akan di monitor oleh Implement ECM. Pilot filter juga dilengkapi dengan S•O•S port
(3).
87
SERV1832 – 14 M Motor Grader
76
77
Steering control valve (1) terletak di depan kabin operator. Secondary back-up steering solenoids (2)
terpasang diatas steering control valve (1).
Steering control valve (1) merupakan electro-hydraulic valve yang terdiri dari dua bagian yang akan
mensuplai ke system masing -masing.
Sistem pertama adalah hydraulic section (3). Hydraulic section memiliki priority valve yang berfungsi
untuk memastikan kebutuhan oli untuk steering circuit terpenuhi sebelum oli dialirkan ke implement
circuit. Hydraulic section juga memiliki pressure reducing valve yang berfungsi untuk mengatur pilot oil
yang ke secondary back-up steering solenoids. Fungsi utama dari steering control valve yang lain
adalah untuk mengalirkan suplai oli ke steering cylinders ketika operator melakukan steering
menggunakan joystick kiri. Steering control valve memiliki beberapa komponen internal yang lain yang
akan di bahas lebih detail dengan menggunakan skematik hidrolik.
Sistem kedua pada steering control valve adalah electronic system. Implement ECM akan mengontrol
primary steering functions. Implement ECM akan mengirimkan control signal ke steering control
module (4) jika operator menggerakan joystick kiri (contoh: operator ingin berbelok ke kanan atau ke
kiri). Steering control module akan mengirimkan pilot oil untuk menggerakkan directional control spool
yang ada di dalam steering control valve. Steering cylinders kemudian bergerak. ECM akan
memonitor posisi steering cylinders terhadap perubahan posisi pada directional control spool yang
ada di dalam steering control valve. Implement ECM akan mengurangi control signal ke steering
control module jika steering cylinders telah mendekati posisi yang di inginkan (desired position).
88
SERV1832 – 14 M Motor Grader
Steering control module (4) juga dilengkapi dengan LED (5) yang akan menampilkan operational
status dari steering control module.
Implement ECM tidak akan mengijinkan steering system beroperasi jika kondisi – kondisi yang telah
ditentukan tidak terpenuhi. Kondisi – kondisi tersebut adalah:
- Engine operating
- Tekanan oli hydraulic system cukup
- Operator present
- Park brake ON, transmission in NEUTRAL
- Tidak ada kerusakan pada steering cylinder (fault).
Kondisi yang lain adalah posisi joystick kiri harus lurus (aligned) dengan sudut pada front wheels
sebelum Implement ECM akan mengijkinkan steering system untuk beroperasi.
89
SERV1832 – 14 M Motor Grader
78
Ada 3 tipe sinyal yang di kirimkan antara Implement ECM dan Steering Control Valve. Sinyal – sinyal
tersebut adalah:
- Steering control signal: Steering control signal merupakan jenis PWM signal yang di kirim dari
Implement ECM ke steering control module. Duty cycle dari control signal tergantung input signals dari
steering cylinder position sensors dan position sensor pada joystick kiri yang di kirim ke Implement
ECM. Steering control module akan mengatur posisi directional valve spool berdasarkan besarnya
duty cycle dari control signal.
Implement ECM tidak memonitor control signal circuit untuk keperluan diagnostics. Steering control
module akan mendeteksi masalah (problem) seperti high atau low voltage pada signal circuit dan akan
mengirimkan error signal ke implement ECM. Implement ECM akan mematikan power supply ke
steering control module jika steering control module mengirimkan error signal. Implement ECM juga
akan mengirimkan permintaan ke Transmission/Chassis ECM untuk mengaktifkan secondary steering
system.
- Spool position signal: Implement ECM menerima input dari steering control module yang
menginformasikan posisi directional valve spool yang ada di dalam steering control valve. Implement
ECM menggunakan informasi ini untuk memastikan steering valve control module merespon dengan
benar steering control signal yang di kirimkan. Implement ECM memonitor posisi spool circuit untuk
diagnostics. Implement ECM akan mematikan power supply ke steering control module jika ECM
mendeteksi terjadinya high voltage condition, low voltage condition, atau short. Implement ECM juga
akan mengirimkan permintaan ke Transmission/Chassis ECM untuk mengaktifkan secondary steering
system jika ada event pada steering control valve diagnostic.
- Error signal: steering control module dapat memonitor operasi dari module itu sendiri dan juga
memonitor Implement ECM circuits yang terhubung ke module. Steering control module akan
mengirimkan error signal ke Implement ECM jika steering control module mendeteksi terjadinya
kerusakan pada system electrical. . Implement ECM akan mematikan power supply ke steering control
module jika ECM mendeteksi terjadinya steering control module mengirimkan error signal. Implement
ECM juga akan mengirimkan permintaan ke Transmission/Chassis ECM untuk mengaktifkan
secondary steering system.
Steering control valve dilengkapi dengan “status LED”. LED ini akan menyala “hijau” jika tidak ada
faults. LED ini akan berkedip - kedip berwarna merah jika ada kerusakan pada input signal (fault).
Closed loop faults akan menyebabkan LED menyala merah.
90
SERV1832 – 14 M Motor Grader
79
Pada table diatas ditunjukkan hubungan antara command signal percentage, command signal
voltage, supply voltage, dan spool position. Tabel di atas juga menunjukkan hubungan yang
berbanding lurus antara command voltage dan spool position.
91
SERV1832 – 14 M Motor Grader
80
"M" series motor graders dilengkapi dengan secondary steering system. Transmission/Chassis ECM
dan Implement ECM bekerjasama untuk menghidupkan secondary steering system jika primary
steering system mengalami kerusakan. Transmission/Chassis ECM dan Implement ECM akan
memonitor joystick kiri, steering cylinder position sensors, pump pressure sensor, dan articulation
sensors.
Implement ECM akan mengirimkan PWM signal ke Transmission/Chassis ECM jika secondary
steering system ingin di aktifkan pada saat secondary steering test atau terjadi masalah pada primary
steering system. Duty cycle dari PWM signal akan digunakan untuk menentukan komponen spesifik
secondary steering yang perlu di aktifkan. Presentase PWM duty cycle sebagai berikut:
Implement ECM akan mengirimkan permintaan signal untuk mengaktifkan secondary steering system
ketika kondisi – kondisi di bawah ini terjadi:
- Ada active CID 2202 FMI 12 "Steering Valve Control Module Error" diagnostic code.
- Kerusakan pada main hydraulic pump.
- Steering motion terdeteksi ketika tidak ada primary steering command.
- Steering motion tidak terdeteksi ketika ada primary steering command.
- Steering motion terdeteksi salah arah.
- Manual secondary steer test dilakukan.
- Automatic secondary steer pump test dilakukan pada saat initial start up.
NOTE: secondary steering system di rancang tidak digunakan dalam waktu yang lama untuk
memindahkan machine ke area yang aman pada kondisi darurat. Mengoperasikan secondary steer
pump motor untuk waktu yang lama akan menyebabkan secondary steer pump motor to overheat.
92
SERV1832 – 14 M Motor Grader
81
Transmission/Chassis ECM akan mengaktifkan secondary steering pilot solenoid valves (1) atau (2)
ketika 60 percent duty cycle di kirimkan oleh Implement ECM. Transmission/Chassis ECM akan
mengirimkan PWM output signal ke solenoid yang tepat berdasarkan steering cylinder position
sensors dan left joystick position sensor. Secondary steering pilot solenoid akan mengalirkan pilot oil
ke salah satu sisi directional valve spool yang ada di dalam steering control valve. Jumlah oli yang di
alirkan ke spool tergantung duty cycle dari PWM signal yang di kirim oleh Transmission/Chassis ECM.
Secondary steering system akan tetap aktif sampai machine di matikan. Primary steering system akan
aktif lagi jika machine restarted dan kondisi yang menyebabkan secondary steering system aktif tidak
ada lagi.
93
SERV1832 – 14 M Motor Grader
82
83
Steering control valve (1) memiliki screen (2) yang terpasang di supply port pada solenoids. Screen
berfungsi untuk melindungi solenoids dari partikel kotoran pada hydraulic system.
Secondary steering manifold (3) memiliki screen (4) yang terpasang di supply port pada secondary
steering solenoids. Screen berfungsi untuk melindungi solenoids dari partikel kotoran pada hydraulic
system.
.
94
SERV1832 – 14 M Motor Grader
84
Secondary steering pump (panah) terpasang di belakang articulation hitch. Secondary steering pump
dapat di akses dari bawah machine.
Transmission/Chassis ECM akan mengaktifkan secondary steering relay ketika 40 percent duty cycle
di kirimkan oleh Implement ECM ke Transmission/Chassis ECM. Secondary steering relay akan aktif
dan menghidupkan secondary steering pump dan secondary steering motor.
Secondary steering dapat di test dengan dua cara untuk mengetahui apakah secondary steering
system bekerja atau tidak. Tests tersebut adalah:
1. Automatic secondary steering test:
2. Manual secondary steering test:
95
SERV1832 – 14 M Motor Grader
85
Implement dan steering pump mensuplai aliran oli ke steering control valve. Supply oli akan mengalir
ke masuk ke steering control valve dan mengalir ke priority valve.
Compensator valve akan mengalirkan steering priority oil ke beberapa lokasi. Lokasi pertama adalah
pressure reducing valve dan lokasi kedua adalah direction spool. Compensator valve juga memiliki
internal passage yang terdiri dari dua buah orifices. Internal orifice pertama berfungsi untuk mengatur
oli di sebelah kiri compensator valve. Internal orifice yang kedua berfungsi untuk mengatur suplai oli
yang ke load sense circuit.
Suplai pompa berhenti ketika direction spool pada posisi HOLD position. Oli pada load sense circuit
akan mengijinkan oli mengalir ke direction spool dan metering valve. Metering valve berfungsi untuk
menjaga tekanan oli cukup pada internal passage untuk mensuplai steering control solenoids untuk
menggerakkan direction spool ketika operator ingin berbelok.
Pressure reducing valve mengarahkan aliran oli ke secondary steering control solenoids. Pressure
reducing valve will akan menutup suplai oli ketika secondary steering control solenoid circuit mencapai
3000 kPa (435 psi).
Secondary steering control solenoids digunakan sebagai back-up apabila primary steering control
solenoids mengalami kerusakan. Secondary steering control solenoids akan mengatur pilot oil yang ke
tangki ketika Transmission/Chassis ECM tidak mengaktifkan salah satu dari secondary steering
control solenoids.
96
SERV1832 – 14 M Motor Grader
86
Implement ECM akan mengirimkan permintaan untuk steering ke right steering control solenoids jika
operator ingin berbelok ke kanan. Upper dan lower right steering control solenoids akan aktif dan
bergerak ke kiri. Pilot oil yang di atur tekanannya oleh metering valve di arahkan ke bawah right
steering control solenoid dan right shuttle valve di sebelah kanan direction spool. Direction spool akan
bergerak ke kiri dan mengalirkan suplai oli ke steering cylinders. Direction spool juga akan
mengalirkan suplai oli ke load sense circuit untuk menggerakan check valve.
97
SERV1832 – 14 M Motor Grader
98
87
Implement ECM akan mengirimkan permintaan untuk steering ke secondary right turn solenoids jika
operator ingin berbelok ke kanan tetapi primary steering solenoid tidak bekerja dengan benar.
Solenoid akan aktif dan bergerak turun. Pilot oil yang di atur tekanannya oleh metering valve di
arahkan ke solenoid, dan right shuttle valve di sebelah kanan direction spool. Direction spool akan
bergerak ke kiri dan mengalirkan suplai oli ke steering cylinders. Direction spool juga akan
mengalirkan suplai oli ke load sense circuit untuk menggerakan check valve.
98
SERV1832 – 14 M Motor Grader
88
Steering cylinders (1) terpasang di depan machine. Steering cylinders memilki internal position sensor
yang akan di monitor oleh Implement ECM dan Transmission/Chassis ECM untuk mengetahui
steering angle dari steering cylinders.
New software files harus di download dan di flash ke Implement ECM jika melakukan penggantian
steering cylinder.
CATATAN: steering cylinder position sensors di beri suplai power oleh dua ECM yang berbeda.
Sensor sebelah kiri di beri suplai oleh Transmission/Chassis ECM dan yang kanan oleh Implement
ECM.
99
SERV1832 – 14 M Motor Grader
89
Steering cylinders memilki internal position sensor. Sensor akan mengirimkan sinyal Pulse Width
Modulated (PWM) ke ECM yang akan menginformasikan cylinder piston position ketika bergerak.
100
SERV1832 – 14 M Motor Grader
90
Articulation position sensor 1 (1) di beri suplai power oleh Implement ECM dan di monitor oleh
Implement ECM dan Transmission/Chassis ECM. Articulation position sensor 2 (2) di beri suplai
power oleh Transmission/Chassis ECM dan di monitor oleh Implement ECM dan
Transmission/Chassis ECM.
101
SERV1832 – 14 M Motor Grader
91
Center shift lock (1) terpasang di belakang support arms untuk blade cylinders. Center shift lock (1)
menggunakan oli dari implement pilot system untuk mengunci (lock) center shift link (2) pada
tempatnya. Center shift solenoid (3) akan mengarahkan oli untuk retract atau extend center shift lock.
Mechanical switch (4) akan menyalakan indicator pada dash ketika center shift lock pada kondisi
retracted. Indicator pada center shift lock terletak di bawah instrument cluster pada sebelah kanan
console
102
SERV1832 – 14 M Motor Grader
92
Implement control valves terpasang di dua tempat. Rear set control valves (1) terpasang di frame
didepan kabin. Front set control valves (2) terpasang di frame di bagian depan machine.
103
SERV1832 – 14 M Motor Grader
82
83
93
104
SERV1832 – 14 M Motor Grader
94
Implement control valves menggunakan common supply passage yang mengalir melalui bagian
tengah valve. Pada posisi HOLD, suplai oli tidak bisa mengalir karena tertutup oleh direction spool.
Compensator spool mencegah agar single circuit tidak menerima aliran pompa yang maksimum ketika
multiple circuits di aktifkan secara bersamaan. Oli yang masuk ke signal network melalui signal
network check valves mengalir ke bagian belakang compensator spool. Gaya dari spring ditambah
gaya dari oli pada signal network menyebabkan compensator spools pada setioa control valve yang
diaktifkan mengatur aliran oli ke circuit yang diaktifkan.
Check valves pada implement control valve digunakan untuk mengurangi cylinder drift. Check valves
akan tetap menutup sampai tekanan oli dari suplai pompa mampu mendorong pistons kea rah check
valves. Hal yang perlu di ingat adalah check valves dalam kondisi selalu tertutup kecuali implement di
aktifkan, sehingga pada implement lines akan selalu ada oli yang terjebak di dalamnya. Oli yang
terperangkap ini mungkin bertekanan meskipun machine sudah tidak dioperasikan untuk beberapa
lama. Oleh sebab itu hal ini perlu diperhatikan pada saat akan melepas dan membuka implement line
atau cylinder.
105
SERV1832 – 14 M Motor Grader
95
Implement ECM akan mengirimkan signal ke implement solenoid ketika operator ingin menggerakan
implement. Solenoid yang di aktifkan akan mengarahkan pilot oil ke bagian kanan direction spool.
Pilot oil akan menggerakkan direction spool ke arah kiri mengalahkan tekanan spring. Non-energized
solenoid akan mengijinkan oli dari sebelah kiri direction spool mengalir kembali ke tangki.
Suplai oli dari pompa akan dialirkan ke sekeliling direction spool dan melewati compensator valve.
Suplai oli juga di alirkan ke internal passage dan mendorong pistons keluar. Pistons akan bergerak
untuk membuka check valves. Suplai oli dari pompa kemudian akan mengalir melalui sebelah kiri
internal passage ke direction spool. Direction spool akan mengontrol oli ke internal passage yang lain.
Supply oil kemudian akan melewati check valve sebelah kiri menuju ke implement cylinder. Oli dari
implement yang sebelahnya akan di alirkan kembali menuju tangki.
Supply oli juga akan membuka signal network check valve dan masuk ke signal network setelah
melewati compensator spool. Signal oil ditambah takanan spring akan bereaksi terhadap bagian
bawah compensator spool ketika multiple circuits diaktifkan. Signal oli juga akan mengalir ke pump
control valve untuk memberikan sinyal agar aliran oli bertambah.
106
SERV1832 – 14 M Motor Grader
96
Right wheel lean solenoid akan diaktifkan ketika operator mengoperasikan wheel lean right.
Wheel lean solenoid yang diaktifkan akan mengarahkan pilot oil ke sebelah kanan direction spool.
Direction spool akan bergerak ke kiri dan mengarahkan oli ke compensator valve. Supply oli akan
menggerakkan compensator ke kiri melawan tekanan spring. Supply oli akan mengalir melalui
compensator, melewati direction spool, check valve, kemudian menuju ke head end dari wheel lean
cylinder.
Suplai oli juga di arahkan kek signal network. Suplai oli pada signal network akan mengalir ke
compensator valves pada setiap control valve. Compensator valve pada wheel lean control valve akan
tetap bergerak ke kiri karena signal oli ditambah tekanan compensator spring tidak akan mengalahkan
tekanan suplai oli.
Signal oli juga akan mengalir melalui shuttle valve antara implement dan steering system kemudian
kembali ke the pressure compensator pada implement dan steering pump. Signal oli dan tekanan
pressure compensator spring akan mengatur aliran pompa sesuai dengan kebutuhan suplai oli yang
di butuhkan wheel lean circuit.
Signal network memiliki sebuah relief valve yang akan melindungi system dari tekanan yang
berlebihan (high pressures).
107
SERV1832 – 14 M Motor Grader
TOPIK 5
SISTEM BRAKE DAN FAN
97
Brake dan fan pump (1) terpasang di sebelah kiri di depan transmission case. Brake dan fan pump
merupakan jenis variable displacement piston pump yang di lengkapi dengan flow compensator valve.
Piston pump berfungsi untuk mensuplai oli ke brake dan fan hydraulic systems.
108
SERV1832 – 14 M Motor Grader
98
Combination valve untuk brake dan fan system terpasang di sebelah kanan machine, tepat berada di
belakang engine. Combination valve berfungsi untuk memastikan braking system mendapatkan
prioritas di bandingkan dengan fan system. Suplai oli dari combination valve mengalir ke brake
accumulators dan fan motor.
Priority valve (1) mengalirkan sebagian besar oli ke brake system hingga brake accumulators terisi
penuh. Ketika accumulators sudah terisi penuh kemudian oli akan diarahkan ke fan motor. Fan speed
solenoid (2) mengontrol jumlah sinyal oli yang mengalir ke fan circuit ke brake and fan pump. Cut-in
valve (3) dan cut-out valve (4) mengontrol cut-in dan cut-out pressure pada brake system. Pressure
tap (5) digunakan untuk mengetes tekanan oli pada brake dan fan system. Transmission/Chassis
ECM menggunakan pressure sensor (6) untuk memonitor accumulator charge oil pressure. Relief
valve (7) berfungsi untuk membatasi tekanan maksimum pada brake dan fan system.
109
SERV1832 – 14 M Motor Grader
99
Service brake accumulators (1) terletak di belakang cab. Accumulators di isi oleh combination valve,
dan akan menyimpan oli bertekanan hingga operator menginjak service brake pedal. Accumulators
akan menyediakan oli yang di butuhkan untuk mengaktifkan service brakes.
110
SERV1832 – 14 M Motor Grader
100
Service brake control valve (1) terletak didepan operator station. Service brake control valve akan
mengarahkan oli dari accumulators ke service brakes.
111
SERV1832 – 14 M Motor Grader
101
Pada gambar di atas menunjukan internal components pada brake control valve.
Service brake control valve merupakan dual pressure reducing valve dengan dua independent output
pressures. Service brake control valve memodulasi tekanan oli dari brake accumulators ke service
brake section pada wheel brakes. Posisi service brake pedal mengontrol tekanan oli yang ke brake.
Jika salah satu braking circuit mengalami kerusakkan pada braking circuit yang satunya tetap akan
bekerja karena adanya mechanical contact antara spool bagian atas dan bawah. Dengan kondisi
engine running, oli akan mengalir dari accumulators ke service brake control valve. Ketika operator
menginjak service brake pedal maka springs akan menyebabkan spool bagian atas dan bawah
bergerak ke bawah mengalahkan tekanan spring yang ada di bawah.
Ketika spool bagian atas bergerak ke bawah maka oli dari accumulator akan mengalir ke brake
belakang. Spool bagian atas juga akan menyebabkan spool bagian bawah bergerak turun sehingga
oli juga akan mengalir ke brake depan.
112
SERV1832 – 14 M Motor Grader
102
Service brakes (1) terpasang pada tandem houses dekat motor grader bagian belakang. Service
brakes akan di aktifkan oleh oli dari accumulators. Brakes di dinginkan oleh oli di dalam tandem
housing.
113
SERV1832 – 14 M Motor Grader
103
Brake dan fan pump akakn mulai mengisi brake dan fan system ketika tekanan pada brake
accumulators turun di bawah nilai “cut-in pressure”. Brake dan fan pump akan “upstroked” oleh
internal spring.
Suplai oli dari pompa akan mengalir ke charge valve. Didalam charge valve, oli mengalir ke priority
valve, fan speed solenoid, melewati check valve dan orifice serta ke cut-in valve. Cut-in valve akan
bergerak ke atas sehingga signal oil dapat mengalir ke resolver valve kemudian ke pump flow control
valve. Signal oil ditambah tekanan flow control spool spring akan memastikan pump tetap dalam
kondisi upstroked sampai brake accumulators terisi penuh. Signal oil juga akan menahan priority valve
tetap dalam kondisi menutup. Suplai oli akan diatur melalui internal orifice pada charge valve dan
mengalir di sekitar priority valve. Oli yang terkontrol ini akan menyebabkan fan berputar pada
kecepatan minimum.
Suplai oli yang mengalir melalui check valve dan orifice akan menuju ke inverse shuttle valve untuk
menjaga tekanan pada accumulators tetap sama dengan cara mengalirkan oli ke accumulator dengan
tekanan yang rendah.
Fan speed solenoid akan di-energized penuh sehingga oli pada fan signal circuit diatur yang kembali
ke tangkinya.
Charge valve juga memiliki relief valve untuk menjaga tekanan pada brake system dan pressure
switch untuk memonitor tekanan pengisian accumulator.
114
SERV1832 – 14 M Motor Grader
104
Cut-out valve akan membuka ketika tekanan pada accumulator mencapai settingan cut-out pressure.
Cut-out valve akan membuka pada bagian bawah cut-in valve ke tangki sehingga tekanan pada
charged accumulator circuit dapat mendorong cut-in valve ke bawah melawan tekanan spring.
115
SERV1832 – 14 M Motor Grader
105
Cut-in valve akan membuka spring yang ada di bagian bawah cut-in valve chamber ke tangki ketika
tertekan ke bawah. Hal ini akan menyebabkan cut-out valve menutup tetapi cut-in valve akan tetap
tertekan ke bawah. Cut-in valve akan tetap tertekan ke bawah sampai spring pada bagian bawah
dapat melawan tekanan oli pada accumulator circuit.
116
SERV1832 – 14 M Motor Grader
106
Accumulators akan tetap menjaga tekanan hingga operator siap untuk menggunakan service brakes.
Brake control valve akan tertekan dan bergerak ke bawah ketika operator menginjak brake pedal.
Brake control valve akan mengalirkan oli bertekanan dari accumulators ke service brakes. Service
brakes akan memperlambat gerak machine.
117
SERV1832 – 14 M Motor Grader
107
108
Parking brake (1) system kerjanya adalah aktif (engaged) oleh spring dan akan non-aktif (released)
oleh oli bertekanan. Parking brake terpasang di transmission output shaft.
Park brake solenoid (2) terpasang di sebelah kiri parking brake. Solenoid akan aktif jika operator
memposisikan parking brake switch pada kondisi off. Ketika solenoid diaktifkan, oli akan dialirkan dari
power train pump menuju ke parking brake. Oli bertekanan akan menekan parking brake spring
sehingga parking brake menjadi tidak aktif (released). Joystick harus aligned dengan steering wheels
untuk dapat me-release parking brake. Level 2 warning akan aktif jika parking brake tidak align
dengan joystick dan steering wheels.
When the parking brake switch is on, the parking brake solenoid is de-energized and the solenoid
directs oil from the parking brake chamber to the transmission sump. The parking brake engages.
When de-energized, the solenoid will also direct pump supply oil to the parking brake for lubrication.
The Transmission/Chassis ECM uses a pressure switch (3) to monitor the parking brake pressure.
CATATAN: Dalam konsisi darurat, machine dapat digerakan tanpa me-release parking brake.
Joystick dan wheels harus align sebelum machine dapat dimasukan gigi-nya. Level 3 Warning akan
aktif jika machine digerakkan dalam kondisi parking brake engaged.
118
SERV1832 – 14 M Motor Grader
109
Fan System
Fan motor (1) terpasang di bagian belakang machine. Fan motor berjenis gear motor ilengkapi dengan
makeup valve yang berfungsi untuk mencegah terjadinya kavitasi pada motor ketika machine di
matikan (shut off).
119
SERV1832 – 14 M Motor Grader
110
Fan circuit dilengkapi dengan sebuah temperature sensor (1) yang akan memonitor fan circuit
temperature sebelum masuk ke cooler. Temperature sensor merupakan komponen input untuk
Implement ECM. Implement ECM akan mengirimkan informasi temperature yang di baca ke Engine
ECM . Engine ECM akan menggunakan informasi ini untuk mengontrol fan speed solenoid.
Fan cooler (2) terpasang diantara radiator dan service center. Fan cooler akan menurunkan
temperature oli hydraulic sebelum kembalike tangki.
120
SERV1832 – 14 M Motor Grader
111
KESIMPULAN
Pada buku ini telah dibahas pengenalan dasar untuk Caterpillar 14 M Motor Grader semua komponen
utama telah diidentifikasi dan sistem-sistem utama telah pula dibahas. Informasi-informasi yang
terdapat pada buku ini dan digabung dengan yang terdapat pada service manual, akan dapat
membantu tehnisi dalam menganalisa masalah-masalah pada sistem-sistem utama pada machine ini.
121
SERV1832 – 14 M Motor Grader
133
122