Anda di halaman 1dari 4

Nama : Rifqa Rahni

NIM : 1909046033
Prodi : Teknik Lingkungan

Pewarnaan Gram adalah salah satu teknik pewarnaan yang paling penting dan luas yang
digunakan untuk mengidentifikasi bakteri. Pada pewarnaan gram ada 4 reagen yang
diperlukan yaitu zat warna utama (violet kristal), mordan (larutan iodin), pencuci zat
warna yang berupa alkohol atau aseton, dan zat penutup yaitu safranin. Mordan berfungsi
untuk mengintensifkan warna utama sedangkan pencuci zat warna berfungsi untuk
melunturkan zat warna utama. Fungsi Pewarnaan Gram yaitu untuk mewarnai kembali sel-sel
yang telah kehilangan warna utama karena efek alkohol, untuk mempermudah melihat
mikroba dengan mikroskop, untuk memperjelas ukuran serta bentuk mikroba, untuk melihat
struktur dalam bakteri, seperti dinding sel dan vakuola, dan untuk memproduksi sifat-sifat
fisik dan kimia khas dari bakteri dengan zat warna.

Bakteri yang terwarnai dengan metode ini dibagi menjadi dua kelompok, yaitu Bakteri Gram
Positif dan Bakteri Gram Negatif. Bakteri Gram Positif akan mempertahankan zat pewarna
kristal violet dan karenanya akan tampak berwarna ungu tua di bawah mikroskop. Adapun
Bakteri Gram Negatif akan kehilangan zat pewarna kristal violet setelah dicuci dengan
alkohol dan sewaktu diberi zat pewarna tandingannya yaitu dengan zat penutup safranin akan
tampak berwarna merah. Perbedaan warna ini disebabkan oleh perbedaan dalam struktur
kimiawi dinding selnya. Bakteri dari kedua kelompok ini memiliki zat berlemak dalam
jumlah besar di dalam dinding-dinding selnya. Oleh karena itu, mereka menjadi tidak
permeabel terhadap zat-zat warna umum. Akibatnya, sel-sel bakteri tersebut tidak terdeteksi
oleh metode pewarnaan yang umum, misalnya pewarnaan sederhana.
Bakteri gram positif hanya mempunyai membran plasma tunggal yang dikelilingi dinding sel
tebal berupa peptidoglikan. Sekitar 90 persen dari dinding sel tersebut tersusun
atas peptidoglikan sedangkan sisanya berupa molekul lain bernama asam teikhoat. Contoh
dari bakteri gram positif ialah Clostridium perfringens, Staphylococcus aureas, Neisseria
gonnorrhoaeae, Treponema pallidum, Vibrio cholerae dan Bacillus subtilis. Bakteri gram
negatif memiliki sistem membran ganda di mana membran plasmanya diselimuti oleh
membran luar permeabel. Bakteri ini mempunyai dinding sel tebal berupa peptidoglikan yang
terletak di antara membran dalam dan membran luarnya. Bakteri gram negatif
misalnya Streptococcus mutans, Staphylococcus aureus dan Eschericia coli. 

Komposisi dinding sel bakteri Gram-positif berbeda dengan bakteri Gram-negatif dan ini
diduga berperan dalam terjadinya reaksi Gram yang berbeda-beda. Dinding sel yang lebih
tebal pada bakteri Gram positif menyusut oleh perlakuan alkohol karena terjadinya dehidrasi
menyebabkan pori-pori dinding sel menutup sehingga mencegah larutnya kompleks ungu
kristal-iodium pada langkah pemucatan. Sel-sel Gram negatif mempunyai kandungan lipid
yang lebih tinggi pada dinding selnya dan lipid pada umumnya larut dalam alkohol dan
aseton. Larutnya lipid oleh pemucat yang digunakan dalam pewarnaan Gram diduga
memperbesar pori-pori dinding sel dan inilah yang menyebabkan proses pemucatan pada sel-
sel Gram negatif berlangsung lebih cepat. Jadi terdapat perbedaan yang nyata dalam laju
pemucatan antara sel-sel Gram positif dan Gram negatif. Dinding sel itulah yang merupakan
penghalang terhadap pemucatan pada sel-sel Gram positif. Pendapat ini didukung oleh
kenyataan bahwa berubahnya atau dibuangnya dinding sel bakteri Gram positif menyebabkan
organisme tersebut berubah menjadi Gram negatif.

Komponen utama dari dinding sel bakteri adalah peptidoglikan atau disebut juga
dengan murein. Peptidoglikan adalah komponen utama dinding sel bakteri yang bersifat kaku
dan bertanggungjawab untuk menjaga integritas sel serta menentukan bentuknya. Pada
dinding sel bakteri gram positif memiliki molekul tambahan berupa asam teikoat yang terdiri
atas gliserol, fosfat, dan ribitol gula alkohol dalam bentuk polimer dengan panjang 30 unit.
Pada bakteri gram positif  memiliki lapisan peptidoglikan yang relatif tebal dengan ukuran
20-80 nm. Lapisan peptidoglikan tersebut menempel pada permukaan luar membran sel.
Bakteri jenis ini tidak memiliki membran luar maupun
ruang periplasmik sehingga dengan menggunakan
pewarnaan gram maka bakteri ini akan nampak berwarna
ungu.

Adapun pada bakteri gram negatif memiliki struktur yang


lebih kompleks dibandingkan dengan bakteri gram
positif. Komposisi peptidoglikan sekitar 10-20% dan
sisanya berupa polisakarida, protein, dan lipid. Dinding
sel terdiri atas membran luar yang menyusun permukaan
luar dinding dan berbatasan dengan ruang periplasmik
yang sangat sempit. Pada pewarnaan gram, bakteri ini
tidak bisa mempertahankan warna kristal violet pada tahap dekolorisasi. Hal ini dikarenakan
dinding selnya sangat tipis dan jumlah lipoprotein serta lipopolisakarida banyak pada dinding
sel.

Anda mungkin juga menyukai