Anda di halaman 1dari 4

1.

Pengertian warga negara dan kewarganegaraan

Warga negara adalah warga suatu negara. Dalam pasal 26 UUD 1945, menegaskan
bahwa: “Yang menjadi warga negara ialah orang-orang Bangsa Indonesia asli dan
orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga negara”.

Selanjutnya, pengertian kewarganegaraan di Indonesia dapat dielaborasi dalam Bab


I Pasal 1 (2) UU Nomor 12 Tahun 2006 tentang kewarganegaraan di Indonesai, yang
menegaskan “Kewarganegaraan adalah segala ihwal yang berhubungan dengan warga
negera”. Dalam UU sebelumnya, pasal II Peraturan Penutup Undang-undang Nomor 62
Tahun 1958, yang menegaskan: “Kewarganegaraan adalah segala jenis hubungan
dalam sesuatu negara yang mengakibatkan adanya kewajiban negara untuk melindungi
orang-orang yang telah memenuhi syarat sebagai warga negara.”

Dengan memperhatikan substansi yang melatari hubungan antar negara dengan


warga negara, penegertian kewarganegaraan dapat ditinjau dalam beberapa makna,
baik yang bersifat yuridis, sosiologis, formal dan material.

a. Kewarganegaraan dalam arti yuridis

Secara yuridis, orang yang ingin menjadi warga negara suatu negara harus
melakukan tindakan-tindakan hukum agar mereka bisa diterima sebagai warga
negera.

b. Kewarganegaraan dalam arti sosiologis

Dalam arti sosiologis, seseorang yang ingin menjadi warga negara suatu negara
tidak perlu melakukan tindakan yuridis, akan tetapi negara ‘secara otomatis’
seseorang sebagai warga negaranya.

c. Kewarganegaraan dalam arti formal

Pengertian kewarganegaraan dalam arti formal, menyangkut tempat


‘kewarganegraan’ itu dalam sistematika hukum nasional.

d. Kewarganegaraan dalam arti material


Persoalan yang hendak dijawab dalam pengertian ini, materi apakah yang digunakan
apabila negara ingin mengadakan hubungan dengan warga nergaranya.

2. Kedudukan Warga Negara dalam Negara

Status seorang warga negara menjadi sangat penting, terkait dengan hak dan
kewajibannya sebagai seorang warga dari sebuah negara. Perbedaan status
kewarganegaraan yang dimiliki seorang warga negara memiliki pengaruh yang besar
terkait hak dan kewajiban yang harus ditaati dan dijalankan di segala bidang kehidupan,
baik secara sosial, politik , budaya, perekonomian maupun dari segi keamanan.
Berdasarkan teori, ada beberapa status yang dimiliki seorang warga negara diantaranya
sebagai berikut:
 Status atau peran positif, merupakan status warga negara yang memiliki hak untuk
memperoleh sesuatu yang positif dari lembaga negara, dalam hal ini menuntuht
haknya dalam hal perlindungan baik jiwa raga maupun harta seorang warga negara.
 Status atau peran Negatif, bahwa negara tidak boleh turut campur dalam hak asasi
warga negaranya, seperti halnya dalam menentukan keyakinan beragama seorang
warga negara.
 Status atau peran Aktif, bahwa warga negara diberikan hak untuk turut berperan
serta aktif dalam kegiatan penyelenggaraan negara, seperti halnya dalam pemilihan
umum.
 Status atau peran Pasif, bahwa warga negara memiliki kewajiban untuk tunduk dan
patuh terhadap setiap peraturan yang dibuat oleh penyelenggara negara, dan juga
peraturan perundangan yang berlaku.
3. Kewarganegaraan Indonesia

Kewarganegaraan Republik Indonesia diatur dalam UU no. 12 tahun 2006 tentang


Kewarganegaraan Republik Indonesia. Menurut UU ini, orang yang menjadi Warga
Negara Indonesia (WNI) adalah

1. setiap orang yang sebelum berlakunya UU tersebut telah menjadi WNI


2. anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari ayah dan ibu WNI
3. anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah WNI dan ibu warga
negara asing (WNA), atau sebaliknya
4. anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ibu WNI dan ayah yang tidak
memiliki kewarganegaraan atau hukum negara asal sang ayah tidak memberikan
kewarganegaraan kepada anak tersebut
5. anak yang lahir dalam tenggang waktu 300 hari setelah ayahnya meninggal dunia
dari perkawinan yang sah, dan ayahnya itu seorang WNI
6. anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari ibu WNI
7. anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari ibu WNA yang diakui oleh seorang
ayah WNI sebagai anaknya dan pengakuan itu dilakukan sebelum anak tersebut
berusia 18 tahun atau belum kawin
8. anak yang lahir di wilayah negara Republik Indonesia yang pada waktu lahir tidak
jelas status kewarganegaraan ayah dan ibunya.
9. anak yang baru lahir yang ditemukan di wilayah negara Republik Indonesia selama
ayah dan ibunya tidak diketahui
10. anak yang lahir di wilayah negara Republik Indonesia apabila ayah dan ibunya tidak
memiliki kewarganegaraan atau tidak diketahui keberadaannya
11. anak yang dilahirkan di luar wilayah Republik Indonesia dari ayah dan ibu WNI, yang
karena ketentuan dari negara tempat anak tersebut dilahirkan memberikan
kewarganegaraan kepada anak yang bersangkutan
12. anak dari seorang ayah atau ibu yang telah dikabulkan permohonan
kewarganegaraannya, kemudian ayah atau ibunya meninggal dunia sebelum
mengucapkan sumpah atau menyatakan janji setia.
Selain itu, diakui pula sebagai WNI bagi

1. anak WNI yang lahir di luar perkawinan yang sah, belum berusia 18 tahun dan belum
kawin, diakui secara sah oleh ayahnya yang berkewarganegaraan asing
2. anak WNI yang belum berusia lima tahun, yang diangkat secara sah sebagai anak
oleh WNA berdasarkan penetapan pengadilan
3. anak yang belum berusia 18 tahun atau belum kawin, berada dan bertempat tinggal
di wilayah RI, yang ayah atau ibunya memperoleh kewarganegaraan Indonesia
4. anak WNA yang belum berusia lima tahun yang diangkat anak secara sah menurut
penetapan pengadilan sebagai anak oleh WNI.
Kewarganegaraan Indonesia juga diperoleh bagi seseorang yang termasuk dalam situasi
sebagai berikut:

1. Anak yang belum berusia 18 tahun atau belum kawin, berada dan bertempat tinggal
di wilayah Republik Indonesia, yang ayah atau ibunya memperoleh
kewarganegaraan Indonesia
2. Anak warga negara asing yang belum berusia lima tahun yang diangkat anak secara
sah menurut penetapan pengadilan sebagai anak oleh warga negara Indonesia
Di samping perolehan status kewarganegaraan seperti tersebut di atas, dimungkinkan pula
perolehan kewarganegaraan Republik Indonesia melalui proses pewarganegaraan. Warga
negara asing yang kawin secara sah dengan warga negara Indonesia dan telah tinggal di
wilayah negara Republik Indonesia sedikitnya lima tahun berturut-turut atau sepuluh tahun
tidak berturut-turut dapat menyampaikan pernyataan menjadi warga negara di hadapan
pejabat yang berwenang, asalkan tidak mengakibatkan kewarganegaraan ganda.
4. Hak dan Kewajiban Warga negara Indonesia

Hak Warga Negara Indonesia

Hak merupakan sesuatu yang dapat diperoleh maupun diberikan, dalam hal ini oleh
negara. Dalam UUD 1945 diuraikan mengenai hak yang dimiliki setiap warga negara,
diantaranya:

 Hak memiliki pekerjaan yang dapat memberikan penghidupan seorang warga


negara secara layak dan patut.
 Hak dalam upaya membela negara dari hal-hal yang mengancam ketertiban dan
keamann suatu negara.
 Hak untuk mengikuti kegiatan dalam berorganisasi untuk mengeluarkan pndapat
serta gagasan dengan cara yang tidak melawan hukum dan aturan yang berlaku.
 Hak untuk memilih dan menentukan keyakinan serta beribadah menurut
keyakinan yang dianut dalam beragama tanpa suatu paksaan.
 Hak untuk mempertahankan keamanan didalam suatu negara.
 Hak mendapatkan pendidikan secara baik dan layak.
 Hak untuk melestarikan adat istiadat dan budaya yang telah berlaku di
masyarakat.
 Hak dalam mendapatkan keadilan dan jaminan sosial untuk warga negara tidak
mampu dan fakir miskin

Kewajiban Warga Negara Indonesia

Kewajiban warga negara merupakan sesuatu hal yang harus dilakukan dan dijalankan
terkait statusnya sebagai seorang warga negara dalam suatu negara. Kewajiban
menjadi penting kedudukannya sebagai bagian dari partisipsi seorang warga negara
dalam membangun negaranya, beberapa kewajiban seorang warga negara di Indonesia
diantaranya:

 Kewajiban untuk patuh dan tunduk pada keputusan perundang-undangan yang


telah ditetapkan demi menjaga stabilitas nasional, bangsa dan negara.
 Kewajiban dalam hal pembayaran pajak.
 Kewajiban ikut membela negara dalam upaya pertahanan keamanan serta
ketertiban bangsa dan negara.
 Kewajiban menjaga fasilitas umum.

Anda mungkin juga menyukai