Anda di halaman 1dari 3

NAMA : GELIS SEPTIA UTAMI

NIM : 7193240003

PRODI/KELAS : ILMU EKONOMI/B

MATA KULIAH : EKONOMI INTERNASIONAL

KEBIJAKAN EKONOMI INTERNASIONAL (KUOTA)

Kuota adalah pembatasan jumlah fisik terhadap barang yang masuk (kuota impor) dan
keluar (kuota ekspor).

1) Kuota Impor

Jenisnya kuota impor adalah: absolute atau unilateral quota, negotiated atau bilateral
quota, tariff quota dan mixing quota.

a) Absolute atau unilateral quota adalah quota yang besar/kecilnya ditentukan sendiri oleh
suatu negara tanpa persetujuan dengan negara lain. Kuota semacam ini serimg
menimbulkan tindakan balasan oleh negara lain.
b) Negotiated atau bilateral quota adalah kuota yang besar/kecilnya ditentukan berdasarkan
perjanjian antara 2 negara atau lebih.
c) Tariff quota adalah gabungan antara tarif dan kuota. Untuk sejumlah tertentu barang
diizinkan masuk (impor) dengan tarif tertentu, tambahan impor masih diizinkan tetapi
dikenakan tarif yang lebih tinggi.
d) Mixing quota yakni membatasi penggunaan bahan mentah yang di impor dalam proporsi
tertentu dalam produksi barang akhir. Pembatasan ini untuk mendorong berkembangnya
industri didalam negeri.

- Efek quota impor

Pembatasan jumlah barang yang diimpor akan menyebabkan berkurangnya barang impor
tersebut di pasar dalam negeri, sedangkan permintaan relatif tetap. Keadaan ini akan
mengakibatkan harga barang impor tersebut di pasar dalam negeri lebih tinggi daripada di pasar
dunia sehingga akan menimbulkan adanya "monopoly profits (keuntungan karena monopoli)".

Timbulnya keuntungan monopoli tersebut dapat dijelaskan dengan grafik berikut.


Grafik Efek Kuota Impor

Anggapan yang digunakan adalah:

- Produksi dengan keadaan increasing cost


- Tidak ada produksi dalam negeri
- Tidak ada efek pendapatan serta efek yang lain

Kurva permintaan dan penawaran (yang asalnya dari barang impor semua) negara A
tersebut adalah Da dan S; dengan jumlah yang diimpor pada harga equilibrium (OP) adalah OQ.
Nėgara A membebankan quota impor sebesar OQ', maka produsen luar negeri hanya mau
menerima harga OP', sedang konsumen dalam negeri mau membayar dengan harga OP", karena
makin sedikitnya jumlah barang.

Pembebanan harga inilah yang menimbulkan adanya keuntungan monopoli (monopoly


profits) yakni sebesar P'P"LK. Siapa yang akan menikmati keuntunganmonopoli ini? Hal ini
tergantung:

- Apabila eksportir dan importir terpisah dan mereka saling bersaing di pasar dan tidak ada
sistem lisensi maka harga impor tendensinya sama dengan harga di pasar dunia.
Kenaikan harga di dalam negeri akan lebih kecil daripada quota profits yang akan
diterima importir tersebut.
- Apabila importir yang memiliki lisensi impor, jadi memiliki monopoli untuk mengimpor
maka keuntungan monopoli ini akan dinikmati seluruhnya oleh importir. Sebaliknya
apabila eksportir yang menguasai pasar barang tersebut, maka keuntungan monopoli ini
akan jatuh pada eksportir.
- Akhirnya apabila Pemerintah mengadakan lelang untuk lisensi impor tersebut maka
keuntungan monopoli ini sebagian jatuh pada Pemerintah dan sebagian pada pemegang
lisensi impor.
2) Kuota Ekspor

Seperti juga halnya dengan quota impor, maka ekspor pun dapat dibatasi jumlahnya,
pembatasan jumlah ekspor ini bertujuan antara lain:

- Untuk mencegah barang-barang yang penting jatuh/berada di tangan musuh.


- untuk menjamin tersedianya barang didalam negeri dalam proporsi yang cukup.
- untuk mengadakan pengawasan produksi serta pengendalian harga guna mencapai
stabilisasi harga.

Quota ekspor biasanya dikenakan terhadap bahan mentah yang merupakan barang
perdagangan penting dan di bawah suatu pemgawasan badan internasional (misalnya kopi dan
timah).

SUMBER :

Nopirin. (2018). Ekonomi Internasional. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai