Anda di halaman 1dari 16

TUGAS 2

RESUME
Nilai Waktu Dari Uang dan Capital Budgeting

Disusun Oleh :
Za’im Rofif
P100200007

MAGISTER MANAJEMEN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2020
NILAI WAKTU DARI UANG

A. Definisi Nilai Waktu Terhadap Uang

Nilai waktu terhadap uang adalah nilai uang dari beberapa waktu yang berbeda,
yakni antara nilai uang dimasa depan atau nilai uang saat ini. Konsep nilai waktu uang di
perlukan oleh manajer keuangan dalam mengambil keputusan ketika akan melakukan
investasi pada suatu aktiva dan pengambilan keputusan ketika akan menentukan sumber
dana pinjaman yang akan di pilih. Suatu jumlah uang tertentu yang di terima waktu yang
akan datang jika di nilai sekarang maka jumlah uang tersebut harus di diskon dengan
tingkat bunga tertentu (discountfactor). Tentunya hal ini akan sangat membantu kita
dalam perencanaan-perencanaan dimasa mendatang. Banyak hal yang dapat kita
perhitungkan menggunakan rumus-rumus dari perhitungan present value, future value,
present anuity dan future anuity seperti merencanakan tabungan pendidikan untuk anak-
anak dan tabungan masa depan.
Konsep nilai waktu dari uang adalah bahwa setiap individu berpendapat bahwa nilai
uang saat ini lebih berharga daripada nanti. Sejumlah uang yang akan diterima dari hasil
investasi pada akhir tahun, kalau kita memperhatikan nilai waktu uang, maka nilainya
akan lebih rendah pada akhir tahun depan. Jika kita tidak memperhatikan nilai waktu
dari uang, maka uang yang akan kita terima pada akhir tahun depan adalah sama
nilainya yang kita miliki sekarang. Yang digunakan:

Pv     =  Present Value (Nilai Sekarang)


Fv     =  Future Value (Nilai yang akan datang)
I        =  Bunga (i = interest/suku bunga)
n        =  Tahun ke-
An     =  Anuity
SI      =  Simple interest dalam rupiah
P0     =  Pokok/jumlah uang yg dipinjam/dipinjamkan pada periode waktu

Dari pengertian di atas kita dapat menyimpulkan bahwa ada beberapa bahasan pokok
yang harus kita mengerti sebelumnya untuk mengetahui materi lebih dalam lagi
diantaranya Present Value, Future Value, Anuitas dan yang tidak kalah pentingnya
adalah bunga yang digunakan dalam penentuan perhitungannya.
B. Bunga      
Adalah imbal jasa atas pinjaman uang. Imbal jasa ini merupakan suatu kompensasi
kepada pemberi pinjaman atas manfaat kedepan dari uang pinjaman tersebut apabila
diinvestasikan atau sejumlah uang yang dibayarkan atau dihasilkan sebagai kompensasi
terhadap apa yang dapat diperoleh dari penggunaan uang. Ada dua jenis bunga yang
umum dan juga digunakan dalam perhitungan present ataupun future value yakni  Bunga
tunggal, Bunga majemuk.
Bunga sederhana (simple interest) adalah bunga yang dibayarkan/dihasilkan hanya
dari jumlah uang mula-mula atau pokok pinjaman yang dipinjamkan atau dipinjam atau
bunga yang dibayar satu kali dalam setahun.

Rumus : SI = P0(i)(n)
Dimana :
Si = jumlah bunga sederhana
Po = pinjaman atau tabungan pokok
i = tingkat bunga per periode waktu dalam persen
n = jangka waktu
Contoh :
Pak Ali memiliki uang Rp. 80.000,- yang ditabung di bank dengan bunga 10% per
tahun selama 10 tahun. Pada akhir tahun ke-10 jumlah akumulasi bunganya adalah :
Si = 80.000 (0.10) (10) = Rp. 80.000,-
Bunga majemuk atau (compound interest) adalah bunga yg dibayarkan/dihasilkan
dari bunga yg dihasilkan sebelumnya, sama seperti pokok yang dipinjam/dipinjamkan
atau bunga dibayar lebih dari 1 kali.

C. Future Value

Digunakan untuk menghitung nilai investasi yang akan datang apabila uang tersebut
diberikan sekarang berdasarkan tingkat suku bunga dan angsuran yang tetap selama
periode tertentu kemudian definisi lain dari future value adalah nilai uang yang akan
datang dari satu jumlah uang atau suatu seri pembayaran pada waktu sekarang, yang
dievaluasi dengan suatu tingkat bunga tertentu.

a. Perhitungan Future Value Dengan Bunga Tunggal


Kita dapat menggunakan rumus di bawah ini:
FV = PV (1 + i)n 

keterangan:
FV = nilai future value
PV = nilai saat ini
i = bunga
n = jangka waktu
Sedangkan untuk mencari nilai masa depan (future value, FV) atau nilai akhir
tabungan PADA soal tersebut diakhir tahun kesepuluh (FV10), yaitu dengan
menjumlahkan pinjaman pokok dan penghasilan bunganya.
Maka : FV10 = 80.000 + [80.000 (0.10)(10)]
= Rp. 160.000,-
Untuk setiap tingkat bunga sederhana, maka nilai akhir untuk perhitungan akhir n
periode adalah:
FVn = Po + Si = Po + Po (i)(n)

FVn = Po [1 + (i)(n)]

Untuk contoh diatas maka : FV10 = 80.000 [1 + (0.1)(10)]


FV10 = 80.000 (1 + 1) FV10 = Rp. 160.000,-

b. Perhitungan Future Value Dengan Bunga Majemuk


Kita dapat menggunakan rumus di bawah ini:
FV = PV (1 + i / m)m x n

Keterangan:
FV = nilai future value
PV = nilai saat ini
i = bunga
n = jangka waktu
m = periode yang dimajemukkan

Contoh :
Misalkan seseorang ingin mendepositokan uangnya di Bank PT “MANDIRI
JAYA”sebesar Rp. 800.000,-. Jika tingkat bunga deposito adalah 8% per tahun dan
dimajemukkan setiap tahun, maka menjadi berapakah investasi orang tersebut pada akhir
tahun pertama, kedua, ketiga ?
Pembahasan dari pertanyaan tersebut adalah :
FV1 = Po (1 + i)
= Rp. 800.000 (1 + 0.08)
= Rp. 864.000,-
Apabila deposito Rp. 800.000,- tersebut kita biarkan selama 2 tahun, maka nilai akhir
tahun ke-2 adalah :
FV2 = FV1 (1 + i) = Po (1 + i)(1 + i) = Po (1 + i)2
= Rp. 864.000 (1+0.08) = 800.000 (1.08)(1.08) = 800.000
2
(1.08)
= Rp. 933.120,-
Pada akhir tahun ke-3 menjadi :
FV3 = FV2 (1 + i) = FV1 (1 + i)(1 + i) = Po (1 + i)3
= Rp. 933.120 (1+0.08) = 864.000 (1.08)(1.08) = 800.000
3
(1.08)
= Rp. 1.007.770,-
Secara umum nilai masa depan (future value) dari deposito pada akhir periode n adalah :

FVn = Po (1 + i)n atau FVn = Po (FVIFi,n)


Dimana :
FVn = Future Value (nila masa depan atau nilai yang akan datang) tahun
ke-n
FVIFi,n = Future Value Interest Factor (yaitu nilai majemuk dengan tingkat bunga i
% untuk n
periode). Faktor bunga tersebut sama dengan (1 + i)n

D. Present Value

Digunakan untuk mengetahui nilai investasi sekarang dari suatu nilai dimasa datang
ataupun lebih sederhananya lagi menghitung nilai tunai sekarang dari sejumlah uang
yang akan diterima dalam suatu periode di masa yang akan datang.

a. Perhitungan Present Value Dengan Bunga Tunggal


Kita dapat menggunakan rumus di bawah ini:
PV = FV / (1 + i)n                   
Keterangan:
PV = nilai saat ini
FV = nilai future value
i = bunga
n = jangka waktu

b. Perhitungan Present Value Dengan Bunga Majemuk


Kita dapat menggunakan rumus di bawah ini:
PV = FV / (1 + i/m)m x n         

Keterangan:
PV = nilai saat ini
FV  = nilai future value
i = bunga
n = jangka waktu
m = periode yang dimajemukkan

E. Anuitas

Anuitas adalah suatu rangkaian penerimaan atau pembayaran tetap yang dilakukan
secara berkala pada jangka waktu tertentu. Selain itu anuitas juga diartikan sebagai
kontrak di mana perusahaan asuransi memberikan pembayaran secara berkala sebagai
imbalan premi yang telah Anda bayar.
Contohnya adalah bunga yang diterima dari obligasi atau dividen tunai dari suatu
saham preferen. Ada dua jenis anuitas:
1. Anuitas biasa (ordinary) adalah anuitas yang pembayaran atau penerimaannya terjadi
pada akhir periode
2. Anuitas jatuh tempo (due) adalah anuitas yang pembayaran atau penerimaannya
dilakukan di awal periode.

F. Nilai Sekarang Anuitas (Present Value Annuity)

Nilai Sekarang Anuitas adalah nilai hari ini dari pembayaran sejumlah dana tertentu
yang dilakukan secara teratur selama waktu yang telah ditentukan. Dengan kata lain,
jumlah yang harus anda tabung dengan tingkat bunga tertentu untuk mandapatkan
sejumlah dana tertentu secara teratur dalam jangka waktu tertentu.
a. Anuitas Abadi
Anuitas abadi adalah serangkaian pembayaran yang sama jumlahnya dan diharapkan
akanberlangsung terus menerus.
PV (Anuitas Abadi) = Pembayaran = PMT
Tingkat suku bunga i
Obligasi terusan adalah sebuah obligasi terbitan pemerintah inggris untuk
mengkonsolidasikan utang-utang masa lalu, dengan kata lain consol adalah obligasi
terusan.

b. Pinjaman yang Diamortisasi


Salah satu penerapan penting dari bunga majemuk adalah pinjaman yang
dibayarkan secara dicicil selama waktu tertentu. Termasuk di dalamnya adalah kredit
mobil, kredit kepemilikan rumah, kredit pendidikan, dan pinjaman-pinjaman bisnis
lainnya selain pinjaman jangka waktu sangat pendek dan obligasi jangka panjang.
Jika suatu pinjaman akan dibayarkan dalam periode yang sama panjangnya (bulanan,
kuartalan, atau tahunan), maka pinjaman ini disebut juga sebagai pinjaman yang
diamortisasi (amortized loan).

G. Kesimpulan

Konsep nilai waktu dari uang ini adalah konsep yang memperhatikan waktu dalam
menghitung nilai uang. Artinya, Uang yang dimiliki seseorang pada hari ini tidak akan
sama nilainya dengan satu tahun yang akan datang. Bunga adalah sejumlah uang yang
dibayarkan atau dihasilkan sebagai kompensasi terhadap apa yang dapat diperoleh dari
penggunaan uang. Annuity adalah suatu rangkaian pembayaran uang dalam jumlah yang
sama yang terjadi dalam periode waktu tertentu.
CAPITAL BUDGETING

A. Definisi Capital Budgeting


Capital Budget adalah rencana belanja perusahaan untuk pembelian aktiva
tetap. Sedangkan Capital Budgeting adalah keseluruhan proses analisis proyek-proyek
yang pengembalianya diharapkan akan berlanjut lebih dari satu tahun dan menentukan
proyek mana yang akan dimasukkan dalam anggaran modal.

B. Pentingnya Penganggaran Modal


Penganggaran modal sebagai keputusan yang paling penting bagi manajemen
keuangan, sebab semua eksekutif yang terlepas dari tanggung jawab utamanya, harus
mengetahui bagaimana keputusan penganggaran modal dilakukan.
1. Dampak Jangka Panjang
Umur ekonomis dari suatu aktiva yang dibeli menggambarkan ramalan implisit
selama jangka waktu umur aktiva. Kegagalan meramalkan secara tepat akan
berakibat kelebihan atau kekurangan investasi dalam aktiva tetap. Ramalan
kebutuhan aktiva yang salah akan menimbulkan konsekuensi yang serius. Investasi
yang terlalu besar dalam aktiva akan menimbulkan biaya besar yang sebenarnya
tidak perlu.
2. Penentuan Saat Ketersediaan Aktiva Modal
Aspek lainya dari penganggaran modal adalah Timing, yaitu waktu tersedianya
aktiva modal agar aktiva itu bisa diterima dalam pada saat yang tepat.
Penganggaran modal yang tepat akan memperbaik penentuan saat pengadaan aktiva
dan kualitas aktiva yang dibeli. Hal ini karena pengaruh wujud barang–barang
modal dan para produsennya
3. Menghimpun Dana (Raising Funds)
Alasan lain akan pentingnya penganggaran modal adalah penambahan aktiva selalu
membutuhkan dana yang besar. Sebelum suatu perusahaan membelanjakan uangnya
dalam jumlah besar seharusnya ia membuat penganggaran yang tepat, karena uang
dalam jumlah yang besar tidak akan tersedia secara otomatis.

C. Usulan–Usulan Invetasi ( Investmen Proposal )


Langkah pertama dalam proses penganggaran modal adalah menyusun daftar usulan
investasi baru yang dilengkapi data secukupnya untuk bahan analisis. Macam- macam
Investasi :
1. Penggantian (Replacement) dalam rangka mempertahankan usaha Dalam
kelompok ini termasuk penggantian yang rusak
2. Penggantian dalam rangka penghematan biaya
Dalam kelompok ini termasuk pengganian peralatan yang telah kuno walaupun
masih bisa beroperasi. Tujuan penggantian adalah penurunan biaya upah buruh,
Bahan baku, atau sumber tenaga (mis: listrik)
3. Ekspansi Pasar/ Produk yang Ada
Termasuk di dalamnya pembelanjaan untuk peningkatan omset produksi dari
barang-barang yang ada atau pengembangan saluran dan fasilitas distribusi
pemasaran.
4. Ekspansi ke Pasar/ Produk yang Baru
Ini adalah biaya untuk memproduksi barang baru atau untuk pengembangan ke
daerah baru.
5. Proyek Keamanan atau Lingkungan
Biaya yang diperlukan untuk mematuhi ketentuan pemerintah, persetujuan
perburuhan, atau persyaratan polis asuransi.

D. Kriteria Investasi
Ada beberapa cara / metode yang digunakan untuk evaluasiproyek atau menilai
rencana suatu investasi. Metode-metode tersebut antara lain :
1. Metode Pemulihan (Payback Methode)
Metode pemulihan adalah jumlah tahun yang dibutuhkan perusahaan untuk
mendapatkan kembali investasi awalnya dari arus kas netto yang diterimanya.
Kebaikan :
a. metode ini masih digunakan oleh beberapa perusahaan karena mudah dan
murah biayanya
b. memberikan parameter likuiditas proyek bersangkutan atau kecepatan
pengembalian kas yang ditanamkan dalam proyek.
c. Sebagai indikator tingkat resiko suatu proyek.
Keburukan :
a. Diabaikannya arus kas diluar batas periode pemulihan
b. Pengolahan nilai waktu dan uang
c. Lebih mementingkan pengembalian nilai investasidaripada aspek laba dalam
waktu umur investasi.
d. Tidak memperhatikan variasi besar kecilnya cashflow tiap tahun.
2. Net Present Value (Metode Nilai Bersih sekarang)
Implementasi pendekatan ini adalah dengan cara mencari nilai sekarang arus kas
netto yang diharapkan dari suatu investasi, kemudian didiskontokan pada tingkat
biaya modal dan dikurangi biaya awal proyek.
Rumuanya :
NPV = Present Cash Inflow – Present Value Investasi

Atau diformulasikan :

n
NPV = ∑ Pt - IO
I (I + i)

Dimana :

Pt : Net Cashflow pada tahun ke-t


i : Tingkat diskonto
n : Lama waktu/periode berlangsung investasi
IO : Pengeluaran mula-mula/ nilai investasi
Jika proyek yang dinilai memiliki pola cashflow konvensional, maka
present value investasi adalh sebesar modal yang ditanamkan. Sebaliknya bila
cash flow memiliki pola non konvensional, maka terlebih dahulu harus dihitung
present value dari keseluruhan modal yang telah diInvestasikan, kemudian
dikurangkan dari present value keseluruhan cashflow.
Usulan-usulan proyek akan dapat diterima apabila :

NPV > 0
Artinya “Hasil yang diperoleh adalah lebih besar dari Rate of Return minimum
yang telah ditetapkan.”

3. Metode tingkat hasil pengembalian internal (internal rate and return)

Average Rate Internal Rate of return adalah tingkat diskonto (discount rate) yang
menjadikan sama antara present value dari penerimaan cash dan present value dari
nilai investasi. Tingkat diskonto yang menunjukkan NPV sama dengan nol (0).
Perhitungan IRR harus dilakukan secara Trial dan Error yaitu dengan mencari
NPV pada discount rate yang kita sukai.
IRR merupakan tk. Diskonto dari persamaan :
IO = P1 + P2
+ …… Pn
(1+i) (1+i)2
1
(1+i)
n

Atau IO = ∑ Pn
(1+i)n
I

Dimana :

IO : Internal Outlays (nilai Investasi Mula-mula)


Pt : Net Cash Flow (proceed)
pada tahun ke-t i : Tingkat
diskonto
n : Lama waktu/periode umur investasi

Rumus IRR = ( IR1 - NPV2 ) IR2 – IR1


NPV2 – NPV1
Dimana :
IRR : Internal Rate of Return yang akan dicari
IR1 : Internal Rate ( tk. Bunga ) untuk
penetapan ke-1 IR2 : Internal Rate ( tk.
Bunga ) untuk penetapan ke-2 NPV1: Net
Present Value dari hasil IR1
NPV2: Net Present Value dari hasil IR2

Usulan investasi diterima apabila :


IRR > Required Rate of Return atau IRR > Weighted Cost of capital Dan sebaliknya
usulan investasi ditolak apabila IRR < Cost of Capital

4. Average Rate of Return


ARR adalah metode penilaian investasi yang berusaha menunjukkan rasio/
perbandingan antara keuntungan netto tahunan terhadap nilai investasi yang
diperlukan untuk memperoleh laba, baik diperhitungkan dengan nilai awal investasi
atau rata-rata investasi Jadi Averange Rate of Return dapat dihitung dengan :

Keuntungan netto tahunan = Net Income Nilai


Investasi awal Initial Investment
Atau

Atas dasar rata-rata investasi = Keuntungan Netto Tahunan _


Nilai Investasi_

Diterima tidaknya Investasi yang direncanakan berdasarkan ARR adalah


dibandingkan dengan target ARR minimum yang ditetapkan. Masing-masing
dengan dasar nilai investasi awal dan rata-rata investasi. Atau dibandingkan dengan
biaya penggunaan dana (Cost of Fund)
Investasi yang diterima adalah investasi yang menggahasilkan ARR yang
lebih besar Cost of Fund.
Kelebihan dari metode ARR :
Penerapannya mudah karena jumlah investasi/ initial investment serta
proyeksi keuntungan bersih sesudah pajak tidak terlalu sulit diperoleh.
Kelemahan Metode ARR :
1. Tidak mempertimbangkan time value of money
2. Menitik beratkan pada perhitungan accounting income bukan pada
cash flow dari investasi yang bersangkutan.
3. ARR dapat dianalisis dengan beberapa cara, sehingga diperlukan
standart perbandingan yang sesuai dengan cara-cara tersebut, dan
dimungkinkan dapat terjadi kesalahan perbandingan.
Contoh soal

Ada usulan pembelian mesin baru dengan harga perolehan Rp.130.000.000,-


Umur ekonomis mesin 5 tahun. Estimasi nilai sisa Rp.10 juta. Metode
penyusutan yang digunakan adalah metode garis lurus (straight Line
Method). Earning after tax selama umur ekonomis diestimasi sebagai
berikut :
Tahun EAT (Juta Rupiah)
1 20
2 25
3 26
4 25
5 23

Apabila tingkat keuntungan yang disyaratkan 12%, coba saudara analisis


apakah usulan tersebut layak atau tidak untuk dilaksanakan. Gunakan
Metode Payback Period, Net Present Value (NPV, IRR, ARR, dan
Profitability Index!
Jawaban :

Harga perolehan : Rp.


130.000.000,00 Nilai Residu
: Rp.
10.000.000,00
Periode : 5 th
Tingkat keuntungan : 12 %
Penyusutan : Straight Line Mehtode (Metode Garis Lurus)
: HP-NS
VE
: 130.000.000,00-10.000.000,00
5
: 24.000.000,00

Penyusutan EAT Proceed


24.000.000,00 20.000.000,00 44.000.000,00
24.000.000,00 25.000.000,00 49.000.000,00
24.000.000,00 26.000.000,00 50.000.000,00
24.000.000,00 25.000.000,00 49.000.000,00

24.000.000,00 23.000.000,00 47.000.000,00


119.000.000,00 239.000.000,00

Payback Periode
= 130.000.000,00 - (44.000.000,00 + 49.000.000,00 + 37.000.000,00)
= 2 thn 8,88 bln < 5 tahun jadi proyek diterima

ARR
= Average EAT
x 100 % Nilai
Inv. Awal
=
(119.000.00
0,00/5) x
100 %
130.000.00
0,00
= 23.800.000,00 x 100 %
130.000.000,00
= 18 % > 12 jadi proyek diterima

NPV

Proceed PVIF PV
44.000.000,00 0,893 39.292.000,00
49.000.000,00 0,797 39.053.000,00
50.000.000,00 0,712 35.600.000,00
49.000.000,00 0,636 31.164.000,00
47.000.000,00 0,567 26.649.000,00
171.758.000,00
130.000.000,00 -
41.758.000,00
NPV = 41.758.000,00 > 0 atau bernilai + (positif) jadi proyek diterima

Profitability Indeks (PI) = PV dari Proceed


Investasi Awal
= 171.758.000,00
130.000.000,00
= 1.32 > 1 jadi proyek diterima
IRR
Kita coba prosentasenya 30 %

Proceed PVIF PV
44.000.000,00 0,769 33.836.000,00
49.000.000,00 0,592 29.008.000,00
50.000.000,00 0,455 22.750.000,00
49.000.000,00 0,350 17.150.000,00
47.000.000,00 0,269 12.643.000,00
115.387.000,00
130.000.000,00 -
-14.613.000,00

NPV
12 % 41.758.000
30 % -14.613.000

IRR = 12 % + ( 41.758.000,00 x 18 %)
56.371.000,00
= 25 % > dari 12 jadi proyek diterima

Atau,
IRR =30 % + ( 14.613.000,00 x 18 %)
56.371.000,00
= 25 %

Anda mungkin juga menyukai