Anda di halaman 1dari 6

1.

Jelaskan kenapa tekanan pada ruangan sitotoksik semakin ke dalam semakin positif
sedangkan tekanan untuk ruangan non sitotoksik semakin kedalam negative.
Jawab :
Setiap ruangan memiliki perbedaan tekanan 10-20 pascal dimana ruang paling bersih
memiliki tekanan yang paling positif untuk produk non sitostatika. Sedangkan untuk
produk atau obat sitostatika dibuat tekananya semakin negatif untuk mencegah paparan
zat kepada petugas dan lingkungan. Udara akan mengalir dari tekanan yang lebih tinggi
ke tekanan yang lebih rendah, sehingga jika mengutamakan keamanan produk maka
digunakan tekanan positif, sedangkan jika yang diutamakan adalah petugas maka
menggunakan tekanan negatif.
Tujuan dilakukan pemisahan antar ruang adalah agar tidak ada kontaminasi dan
terpaparnya alat atau bahan lainnya dari efek pencampuran dan pembuatan bahan obat
sitostatika serta petugasnya.

2. Bagaimana cara kerja LAF dan BSC, prinsip kerja dan perbedaan dari BSC dan LAF?
Kemudian pada saat kapan kita menggunakan BSC atau LAF jelaskan!
Jawab :
Pengertian BSC
Biosafety cabinet atau disebut juga Biological Safety cabinet merupakan sebuah area
kerja laboratorium dengan ventilasi udara yang telah direkayasa untuk mengamankan
pekerja yang bekerja dengan sampel material, lingkungan kerja dan sampel material dari
kemungkinan bahaya terkontaminasi atau menimbulkan penyebaran bakteri / virus yang
bersifat pathogen. Biosafety cabinet mempunyai beberapa kelas keamanan, dan tujuan
kelas keamanan ini juga berbeda beda
Prinsip kerja BSC
Prinsip kerja BSC (Biological Safety Cabinet) yaitu menciptakan aliran masuk udara
untuk melindungi operator yang sedang menangani sampel biologis yang beresiko
dengan membuang udara keluar melalui HEPA (High Efficiency Particular Air) filter.
Tujuan dari penggunaan BSC terutama dalam laboratorium mikrobiologi yaitu untuk
melindungi operator dari mikroorganisme. Kebanyakan BSC juga menawarkan produk
yang dapat menjaga sampel dari kontaminan ruangan.
Cara kerja Biosafety cabinet dibagi menjadi 3 kelas :
a) Biosafety cabinet Kelas I : Biosafety cabinet Kelas I menyediakan perlindungan
pada personil namun tidak termasuk pada produk sampel / material di dalam chamber
biosafety cabinet. Udara akan mengalir dari arah personil dan bisa menyebabkan
kontaminasi pada sampel. Kecepatan minimum biosafety jenis ini 0,38 m/s. Jendela
depan dibiarkan terbuka, sehingga udara masuk, lalu dihisap, dan disaring dengan
HEPA Filter.
b) Biosafety cabinet Kelas II : Kelas 1 menyediakan proteksi untuk 2 hal yaitu sampel
dan lingkungan. Sesuai standar dari NSF, biosafety kelas II ini dibagi menjadi 4 tipe
yaitu : Type A1, Type A2, Type B1, dan Type B2. Prinsip operasi Biosafety cabinet
Kelas II menggunakan kipas hisap dipasang di atas lemari untuk menarik udara dari
luar + Chamber, kemudian disaring dengan HEPA Filter sebelum diteruskan untuk
sirkulasi mau pun dikeluarkan. Sistem menarik udara ini membuat operator aman
karena arah udara akan mengarah ke dalam sistem saringan.
c) Biosafety cabinet Kelas III : Biosafety cabinet kelas III digunakana di laboratorium
dengan pengamanan maksimum, didesain untuk pemakaian dengan bahan patogen
yang berbahaya. Sirkulasi udara di dalam chamber ditutup rapat, dan semua material
yang masuk dan keluar harus melalui pass box. Sarung tangan disertakan di depan
sehingga personil bisa bekerja tanpa kontak langsung dengan material.
Pengertian LAF
Laminar air flow sendiri merupakan suatu tempat atau meja kerja yang steril untuk
melakukan kegiatan mulai dari persiapan bahan tanam, inokulasi atau penanaman dan
pemindahan tanaman dari satu tempat ke tempat lain dalam satu kultur (Departemen
Kesehatan Republik Indonesia, 2007).
Prinsip kerja LAF
Menarik udara sekitar ruangan kedalam alat dengan blower melalui filter pertama ( pre
filter) yang kemudian disaring lagi oleh HEPA Filter untuk dialirkan ke ruang meja kerja
yang selanjutnya udara keluar melalui pintu depan tempat petugas meracik / mencampur
obat.
Cara kerja LAF
1. Hubungkan instrument dengan sumber listrik
2. Tekan tombol on/off pada instrument
3. Tekan tombol back pada layar monitor instrument
4. Buka kaca pelindung pada instrumen sebelum mengatur penggunaan instrument
5. Tekan tombol home pada monitor
6. Tunggu sampai kecepatan alir udara stabil (pada monitor nilai kecepatan alir pada
layar berubah dari warna merah menjadi biru)
7. Tekan tombol kipas untuk menghentikan aliran udara
8. Untuk sterilisasi, semprot kan alcohol pada lap kering dan ratakan pada ruang bagian
dalam instrument, lalu biarkan sampai kering
9. Nyalakan lampu UV dengan menekan tombol pada layar
10. Tutup pintu kaca instrument
11. Tekan tombol panah untuk mengatur lama waktu sterilisasi dengan lampu UV
12. Setelah selesai proses sterilisasi (lampu UV mati secara otomatis sesuai waktu yang
diatur) tekan tombol home pada layar
13. Tunggu sampai aliran udara stabil, instrument siap digunakan.
14. Setelah selesai digunakan,keluarkan bahan dan alat,
15. Selanjutnya, LAF disterilkan dengan cara menyemprotkan alcohol pada lap kering
dan ratakan pada ruang bagian dalam instrument, lalu biarkan sampai kering
16. Kemudian tekan tombol kipas untuk menghentikan aliran udara
17. Tekan tombol lampu untuk mematikan lampu
18. Tutup kaca instrument
19. Matikan instrument dengan cara menekan tombol on/off
20. Cabut aliran listrik instrument
Perbedaan BSC dengan LAF
Perbedaan yang mendasar antara BSC sengan LAF adalah perlindungan yang diberikan.
Jika LAF hanya melindungi produknya saja, maka BSC melindungi personelnya (orang
yang bekerja) dan lingkunganya.
Waktu penggunaan BSC atau LAF
- Penggunaan BSC dilakukan pada saat mengerjakan suatu penelitian dengan
mikroorganisme yang berbahaya sekalipun.

Pada BSC, udara masuk lewat bagian depan (A) di mana di situ pula orang yang bekerja
berada. Udara ini tentu saja adalah udara kotor dari lingkungan di luar BSC. Udara ini
masuk melewati bagian bawah meja kerja, ditarik ke belakang, selanjutnya naik dan
terbagi menjadi dua. Sebagian masuk ke area kerja melewati HEPA filter, dan sebagian
lagi didorong keluar ke lingkungan setelah melewati HEPA filter juga. Tidak ada udara
yang keluar melalui bagian depan dan mengarah ke personel, inilah yang
menjadikannya aman bagi personel yang bekerja. Udara yang dibuang keluar juga
melewati HEPA filter, inilah yang menjadikannya aman bagi lingkungan. Kemudian
udara yang berasal dari atas adalah udara bersih, dan udara tersebut telah diatur
sedemikian rupa sehingga tidak berputar-putar di area kerja, namun langsung ditarik ke
bagian belakang. Inilah yang menyebabkan materi atau produk yang sedang dikerjakan
di dalamnya tidak akan terkontaminasi atau saling mengkontaminasi.
- LAF baik digunakan untuk mengerjakan alat-alat elektronik, IC misalnya, yang perlu
udara bersih namun tidak memberikan perlindungan terhadap orang yang
mengerjakannya. LAF tidak direkomendasikan untuk digunakan dalam penelitian
dengan mikroorganisme.
Gambar tersebut menunjukkan adanya aliran udara masuk dari lingkungan ke dalam
LAF melalui filter (C), biasanya HEPA (High Efficiency Particulate Air) filter,
didorong oleh blower (D) sampai melewati meja kerja dan akhirnya keluar melalui A.
Udara yang melewati C adalah udara yang sudah bersih, karena sudah disaring oleh
filter C. Dari mekanisme tersebut dapat dilihat bahwa orang yang bekerja berada
didepan A. Sehingga dikatakan LAF hanya melindungi produk atau materi yang
dikerjakan, tapi tidak melindungi orang yang bekerja.
3. Seorang apoteker mendapatkan resep untuk tuan B42 tahun (BB 68 kg) yaitu Cefotaxime
injeksi 1 g. Di ruang pencampuran terdapat WFI, Aquabides, NaCl 0,9%, Ringer laktat.
a. Siapkan dosis siap pakai untuk pasien (tuliskan Langkah-langkah pengerjaan)
b. Informasi apa saja yang harus ada dalam label etiket
Jawab :
Perhitungan dosis cefotaxime:
Identitas : pasien A umur 42 tahun, BB 68 kg
Menurut AHFS tahun 2001 dan buku ISO dosis cefotaxime untuk dewasa : 1gr tiap 12
jam maka untuk seharinya 2 gr.
Pelarut yang digunakan : WFI, sebanyak 10 ml dalam 1gr untuk sekali pakai (jika
digunakan secara IV) dan jika digunakan untuk dimasukkan kedalam larutan infus
gunakan NaCl0,9% sebanyak 50ml atau 100 ml.
Menurut Farmakope edisi V kelarutan Cefotaxime : mudah larut dalam air.
Proses pencampuran
- Gunakan APD
- Melakukan dekontaminasi dan desinfeksi sesuai protab (caranya: siapkan alkohol
swab, alkohol 70% botol spray, sterilkan alat meliputi: spuit jarum dll, bahan APD
seperti : sarung tangan, masker, baju, topi, sarung kaki, dan desinfektan etiket, label,
klip pastik dengan penyemprotan alkohol 70%).
- Menghidupkan Laminar Air Flow (LAF) sesuai protab
- Menyiapkan meja kerja LAF dengan memberi alas penyerap cairan dalam LAF
- Menyiapkan kantong kantong buangan sampah dalam LAF untuk bekas obat-obatan
- Melakukan pencampuran (sediaa cefotaxime berupa ampul)
 Membuka ampul larutan obat
 Pegang ampul dengan posisi 45 derajat celcius dimasukkan spuit ke dalam
ampul dan Tarik seluruh larutan dari ampul, tutup needle.
 Pegang ampul dengan posisi 45 derajat celcius, sesuaikan volume larutan
dalam syiringe sesuai yang diinginkan dengan menyuntikkan kembali larutan
obat yang berlebih ke ampul.
 Setelah selesai, buang semua bahan yang telah terkontaminasi ke dalam
kantong buangan tertutup.
Penandaan pada etiket
- Nama pasien
- No. RM dan ruangan
- Nama obat (dosis berapa, dan berapa ml pelarut)
- Rute pemberian
- Tanggal dan waktu penyiapan serta jamnya
- Cara penyimpanan

DAFTAR PUSTAKA
http://labkeslingbjb.blogspot.com/2019/02/inilah-perbedaan-bio-safety-cabinet-
bsc.html#:~:text=Perbedaan%20mendasar%20dari%20BSC%20dan,penting%2C
%20sedangkan%20LAF%20hanya%20satu.
http://devel.uad.ac.id/farmasi/wp-content/uploads/2009/10/Prosedur-Operasional-
LAF.pdf

Anda mungkin juga menyukai