Anda di halaman 1dari 15

MATERI

PRAMUKA

OLEH :
ROSITA PRILIANI MARSELINA NGILO
201802034

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

CITRA BAKTI

NGADA

2020
MATERI PRAMUKA

1. Sandi Morse
2. Api Unggun
3. Berkemah
4. Baris Berbaris
5. Semaphore
6. Yel-Yel Pramuka
7. Simpul
8. Upacara Pramuka
ISI MATERI PRAMUKA

A. SANDI MORSE
1. Pengertian Sandi Morse
Sandi morse merupakan salah satu cara yang digunakan untuk media komunikasi. Ini
merupakan suatu sandi yang menerapkan sebuah sistem representasi huruf dan angka serta
tanda baca sinyal dengan menggunakan sinyal dengan menggunakan simbol titik (.) dan garis
(-) yang disusun sebagai karakter tertentu. Sandi ini pertama kali digunakan secara luas
setelah teknologi radio dan telegrafi berkembang pesat di akhir abad ke-19.ada masa awal
berkembangnya hingga pada pertengahan abad ke-20, sandi morse yang dikirim melalui
telegraf adalah media komunikasi yang jangkauannya terluas dan tercepat dan menjadi sarana
utama pengiriman berita di kantor-kantor post di seluruh dunia hingga saat telepon menjadi
populer di masyarakat. Pen
B. API UNGGUN
1. Pengertian api Unggun
Api Unggun berasal dari dua kata, yaitu: api dan unggun. Kata api mempunyai
kesamaan kata dengan agni, geni, bromo, latu. Sedangkan kata unggun adalah onggokan kayu
atau timbunan kayu, atau tumpukan kayu. Api Unggun adalah api yang dibuat atau
dinyalakan pada unggun (timbunan kayu) agar nyalanya lebih terang dan hangatnya lebih
meluas untuk suatu kepentingan. Makna yang terkandung dalam api unggun adalah api yang
berkobar menyala yakni semangat yang membara. Juga panasnya api melambangkan
kekuatan atau daya pelebur perpecahan dan cahaya melambangkan petunjuk persatuan dan
persaudaraan.
2. Sejarah api Unggun
Api Unggun telah lama dikenal orang, sebelum orang mengenal bahan bakar sebangsa
minyak, orang menggunakannya untuk penerangan dan alat penghangat dikala dingin. Api
yang dipuja-puja dan dikenal oleh orang Yunani Kuno, Babilon, dan Mesir kuno pada
hakekatnya adalah api unggun. Demikian pula kebiasaan nenek moyang kita yang “Bediang”
itu juga termasuk api unggun dan masih dijalankan di gunung-gunung atau daratan-daratan
tinggi, sampai sekarang. Untuk menentuk kapan sejarah api unggun dimulai hal ini
merupakan sesuatu yang sangat sulit. Karena dapat dikatakan bahwa sejak orang mengenal
api maka saat itulah sejarah api unggun dimulai.
C. BERKEMAH
1. Pengertian Berkemah
Berkemah adalah sebuah kegiatan rekreasi di luar ruangan. Kegiatan ini umumnya
dilakukan untuk beristirahat dari ramainya perkotaan, atau dari ke-ramaian secara umum,
untuk menikmati keindahan alam. Berkemah biasanya dilakukan dengan menginap di lokasi
perkemahan, dengan menggunakan tenda, di bangunan primitif, atau tanpa atap sama
sekali.Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kemah (kata benda) adalah tempat tinggal
darurat, biasanya berupa tenda yang ujungnya hampir menyentuh tanah dibuat dari kain
terpal dan sebagainya.Berkemah sebagai aktivitas rekreasi mulai populer pada awal abad ke-
20. Kegiatan ini juga umumnya disertai dengan kegiatan rekreasi luar ruangan lainnya,
seperti mendaki gunung, berenang, memancing, dan bersepeda gunung.
2. Tujuan Perkemahan
Selain sebagai kegiatan untuk rekreasi atau refresing, berkemah juga mempunyai tujuan
sebagai berikut:
a) Memberikan pengalaman adanya saling ketergantungan antara unsur-unsur alam
dan kebutuhan untuk melestarikannya, menjaga lingkungan dan mengembangkan
sikap bertanggung jawab akan masa depan yang menghormati keseimbangan
alam. 
b) Mengembangkan kemampuan diri mengatasi tantangan yang dihadapi, menyadari
tidak ada sesuatu yang berlebih di dalam dirinya, menemukan kembali cara hidup
yang menyenangkan dalam kesederhanaan. 
c) Membina kerjasama dan persatuan dan persaudaraan.
3. Macam Perkemahan
Ada beberapa macam perkemahan ditinjau dari beberapa hal:
 Ditinjau dari Lamanya Waktu, yaitu:
a) Perkemahan Satu Hari. Yang termasuk dalam Perkemahan satu hari adalah
Pesta Siaga.
b) Perkemahan Sabtu Malam Minggu (Persami).
c) Perkemahan lebih dari tiga hari.
 Ditinjau dari Tempat Pelaksanaannya, yaitu:
a) Perkemahan Menetap
b) Perkemahan Safari (Berpindah pindah)
 Ditinjau dari Tujuannya, yaitu:
a) Kemah Bakti. Seperti; Perkemahan Wirakarya (Pw)
b) Kemah Pelantikan. seperti; Perkemahan Pelantikan Tamu Ambalan, Pelantikan
Penggalang Ramu dan lain-lain.
c) Kemah Lomba. Seperti; Lomba Tingkat (LT).
d) Kemah Rekreasi
e) Kemah Jambore. Seperti; Jambore Ranting (tingkat Kwartir Ranting/
Kecamatan), Jambore Cabang (tingkat Kwartir Cabang/ Kabupaten/kota,
Jambore Daerah (tingkat Kwartir Daerah/Provinsi, Jambore Nasional (tingkat
Kwartir Nasional se-Indonesia).
f) Kemah Riset/penelitian.
 Ditinjau berdasarkan jumlah pesertanya, yaitu:
a) Perkemahan satu regu/sangga
b) Perkemahan satu Pasukan/Ambalan/Racana
c) Perkemahan tingkat Ranting/Cabang/Daerah/Nasional/ Regional/Dunia.
4. Manfaat Berkemah
Manfaat berkemah yang akan kita peroleh dalam kegiatan diluar ruangan diantaranya
sebagai berikut:
a) Mengagumi alam ciptaan Tuhan.
b)  Mempercakap diri dalam melaksanakan ajaran Pramuka.
c) Mempraktikkan sistem kerukunan.
d) Mengenal alam dan kawan dari dekat.
e) Menemukan hal-hal yang baru, yang akan mempertebal mentalitas.
5. PerlengkapanBerkemah
Perlengkapan yang harus dipersiapkan sebelum berkemah adalah sebagai berikut:
a) Tenda, tali, tikar, tongkat patok.
b) Tas obat-obatan. kotak tempat jahitan, benang, jarum, dan Iain-lain. Kompas, kapak,
baterai (lilin, korek api). koran bekas, buku catatan. 
c) Perkakas masak: ceret, periuk, panci, wajan, ember, pisau. 
d) Sabun, gula, teh kopi, beras. kecap, minyak, garam, dendeng/ ikan asin.
D. BARIS BERBARIS
1. Pengertian Baris Berbaris
Baris-berbaris adalah Suatu wujud fisik yang diperlukan untuk menanamkan kebiasaan
tata cara hidup suatu organisasi masyarakat yang diarahkan kepada terbentuknya perwatakan
tertentu.
2. MaksudDan Tujuan
Menumbuhkan sikap jasmani yang tegap dan tangkas, rasa persatuan, disiplin sehingga
dengan demikian senantiasa dapat mengutamakan kepentingan tugas diatas kepentingan
individu, dan secara tak langsung juga menanamkan rasa tanggung jawab. Menumbuhkan
adalah mengarahkan pertumbuhan tubuh yang diperlukan untuk tugas pokok tersebut sampai
dengan sempurna. Rasa persatuan adalah rasa senasib sepenanggungan serta adanya ikatan
batin yang sangat diperlukan dalam menjalankan tugas.Disiplin adalah mengutamakan
kepentingan tugas diatas kepentingan individu yang hakikatnya tidak lain dari pada
keihklasan, penyisihan/menyisihkan pilihan hati sendiri.
E. SEMAPHORE
Semaphore adalah suatu cara untuk mengirim dan menerima berita dengan
menggunakan bendera, dayung, batang, tangan kosong atau dengan sarung tangan. Informasi
yang didapat dibaca melalui posisi bendera atau tangan. Namun kini yang umumnya
digunakan adalah bendera, yang dinamakan benderasemaphore. Pengiriman sandi melalui
bendera semaphore ini menggunakan dua bendera, yang masing-masing bendera tersebut
berukuran 45 cm x 45 cm. Bentuk bendera yang persegi merupakan penggabungan dua buah
segitiga sama kaki yang berbeda warna. Warna yang digunakan sebenarnya bisa bermacam-
macam, namun yang lazim digunakan adalah warna merah dan kuning, dimana letak warna
merah selalu berada dekat tangkai bendera. Pada awal abad ke 19,semaphore digunakan
dalam komunikasi kelautan.
Semaphore merupakan salah satu bentuk isyarat menggunakan bendera yang lazim
digunakan ketika perang sipil di Amerika Serikat. K

F. YEL-YEL PRAMUKA
Yel –yel Pramuka adalah pekikan atau sorakan para pelajar (mahasiswa, anggota
perkumpulan, dsb) untuk memberi dorongan semangat kpd regunya yg sedang bermain
(bertanding dsb); teriakan khusus di kalangan pramuka.
G. SIMPUL
1. Pengertian Sampul
Simpul merupakan salah satu hasil bentukan dari dua tali atau lebih. Tali sendiri adalah
benda yang biasa digunakan dalam membuat simpul maupun jerat.Berbeda dengan simpul,
jerat merupakan ikatan antara satu tali dengan satu benda, misalnya ikatan antara tali dengan
satu tongkat.Jenis tali yang biasa digunakan dalam kegiatan kepramukaan adalah tali yang
berbahan nylon. Kelebihan dari tali berbahan nylon, yaitu ringan, mudah diatur, tingkat
elstisitasnya tinggi, mudah dibuat simpul, dan sedikit menyerap air.
2. Macam-macam Simpul
Berikut ini macam-macam tali simpul pramuka dilengkapi gambar.
a) Simpul Hidup
Simpul hidup merupakan simpul yang digunakan untuk mengikat tiang atau benda.
Simpul ini cukup mudah untuk dilepas kembali. Di dalam kehidupan sehari-hari, simpul
hidup dipakai untuk mengikat hewan.
b) Simpul Mati
Simpul mati digunakan untuk menyambung dua buah tali yang sama besar dan
tidak licin (kering). Simpul mati akan sulit untuk dilepaskan kembali karena digunakan
untuk mengakhiri simpul tali.
c) Simpul Jangkar
Simpul jangkar biasanya digunakan untuk mengikat jangkar darurat atau untuk
mengikat tali ember.Simpul jangkar juga berfungsi untuk menautkan tali pada benda lain
dan membuat tandu, tentu dipadukan dengan simpul dan ikatan lain.
d) Simpul Pangkal
Simpul ini biasanya sering digunakan untuk mengawali atau mengakhiri simpul. Di
dalam kehidupan sehari-hari simpul ini dapat digunakan untuk mengikat tali pada kayu
ataupun tongkat.
e) Simpul Tarik
Simpul tarik biasanya digunakan untuk mengikat leher binatang, tetapi tidak
tercekik, karena simpul ini akan menghasilkan loop tali yang dapat diperbesar atau
dikecilkan lagi.DI dalam kehidupan sehari-hari, biasanya simpul ini digunakan untuk
turun ke jurang, atau turun dari atas pohon
f)  Simpul Ujung Tali
Simpul ujung tali digunakan agar tali pintalan pada ujung tali tidak mudah lepas.
g) Simpul Anyam
Simpul anyam digunakan untuk menyambung dua utas tali yang tidak sama besar
dan dalam keadaan kering
h) Simpul Rantai
Simpul rantai beguna untuk memendekkan dan memperkuat tali.
LATIHAN UPACARA PRAMUKA
PENGGALANG

1. Upacara Pembukaan
 Perlengkapan:
1. Bendera Merah Putih,
2. Tiang bendera (tongkat yang disambung),
3. Teks Pancasila,
4. Teks Dasa Darma.
 Petugas:
1. Pengibar Bendera 3 orang
2. Pratama/ Pemimpin Upacara
3. Pembaca Dasa Darma
4. Pembina Upacara
 Persiapan:
1. Tiap pemimpin regu mengumpulkan anggotanya dalam barisan bersaf sambil
memeriksa kebersihan, kerapian, absensi, iuran, dan sebagainya (untuk regu yang
bertugas: membagi tugas sebagai petugas upacara, mempersiapkan perlengkapan
upacara)
2. Pratama memanggil seluruh pasukan dengan membuat barisan angkare.
3. Pratama memeriksa kerapian barisan upacara.
 Pelaksanaan Upacara:
Pratama menjemput Pembina Upacara (sekaligus laporan bahwa upacara pembukaan
latihan siap dilaksanakan)
1. Pembina Upacara dan Pembantu Pembina mengambil tempat di belakang tiang
bendera
2. Penghormatan kepada Pembina Upacara (Pembina Upacara melangkah satu kali)
dipimpin oleh Pratama diikuti oleh seluruh peserta upacara.
3. Pratama menyerahkan pasukan kepada Pembina Upacara dan kembali ke tempatnya
(regunya)
4. Pengibaran bendera Merah Putih, penghormatan dipimpin oleh Pembina Upacara
diikuti seluruh peserta upacara.
5. Pembacaan teks Pancasila oleh Pembina Upacara diikuti seluruh peserta upacara.
6. Pembacaan teks Dasa Darma oleh petugas pembaca Dasa Darma.
7. Amanat / kata bimbingan dari Pembina Upacara (Pembina istrahat di tempat diikuti
seluruh peserta upacara)
8. Doa dipimpin oleh Pembina Upacara.
9. Pembina Upacara menyerahkan pasukan kepada Pratama.
10. Penghormatan kepada Pembina Upacara dipimpin oleh Pratama diikuti seluruh
peserta upacara.
11. Pembina Upacara meninggalkan lapangan upacara, Pratama mengambil
alih/membubarkan pasukan.
12. Upacara Selesai dan dilanjutkan dengan kegiatan latihan.
2. Upacara Penutupan
Perlengkapan:
1. Bendera Merah Putih,
2. Tiang bendera (tongkat yang disambung).
 Petugas:
1. Penurun Bendera 3 orang
2. Pratama/ Pemimpin Upacara
3. Pembina Upacara
 Persiapan:
1. Tiap pemimpin regu mengumpulkan anggotanya dalam barisan bersaf sambil
memeriksa kebersihan, kerapian, absensi, dan sebagainya (untuk regu yang bertugas:
membagi tugas sebagai petugas upacara, mempersiapkan perlengkapan upacara).
2. Pratama memanggil seluruh pasukan dengan membuat barisan angkare.
3. Pratama memeriksa kerapian barisan upacara.
 Pelaksanaan Upacara:

1. Pratama menjemput Pembina Upacara (sekaligus laporan bahwa upacara penutupan


latihan siap dilaksanakan)
2. Pembina Upacara dan Pembantu Pembina mengambil tempat di belakang tiang
bendera
3. Penghormatan kepada Pembina Upacara (Pembina Upacara melangkah satu kali)
dipimpin oleh Pratama diikuti oleh seluruh peserta upacara.
4. Pratama menyerahkan pasukan kepada Pembina Upacara dan kembali ke tempatnya
(regunya)
5. Penurunan bendera Merah Putih, (petugas penurunan bendera terlebih dahulu hormat
sebelum membuka ikatan bendera pada tiang) penghormatan dipimpin oleh Pembina
Upacara diikuti seluruh peserta upacara.
6. Amanat / kata bimbingan dari Pembina Upacara (Pembina istrahat di tempat diikuti
seluruh peserta upacara).
7. Doa dipimpin oleh Pembina Upacara.
8. Pembina menyerahkan pasukan kepada Pratama.
9. Penghormatan kepada Pembina Upacara dipimpin oleh Pratama diikuti seluruh
peserta upacara.
10. Pembina Upacara meninggalkan lapangan upacara, Pratama mengambil alih/
membubarkan pasukan.
11. Upacara Selesai.
LATIHAN UPACARA PRAMUKA
PENEGAK

1. Upacara Pembukaan
( Kerapihan setiap anggota ambalan،Sangga Kerja menyiapkan perlengkapan
upacara ). Pradana mengumpulkan anggota ambalan dalam bentuk barisan bersaf.
1. Laporan ( pinsa kepada Pradana )
2. Saat pinsa meninggalkan tempat untuk laporan, Wapinsa pindah ke tempat pinsa
yang kosong.
3. Setelah laporan,para pinsa mengambil tempat di sebelah kanan barisan.
4. Pradana menjemput Pembina dan mengantarnya ke sebelah kanan para pinsa.
5. Pradana mengambil tempat di depan barisan, sesuai dengan adat ambalan yang
berlaku.
6. Petugas bendera mengibarkan Sang Merah Putih, Pradana memimpin
penghormatan.
7. Pembacaan Dasadarma oleh petugas.
8. Pembina Penegak atau Pembina Upacara membaca Pancasila diikuti oleh anggota
ambalan.
9. Pengumuman dari Pradana/Pembina.
10. Pradana memimpin doa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing.
11. Barisan dibubarkan oleh Pradana dilanjutkan dengan acara latihan.
2. Upacara Penutupan

Pradana mengumpulkan anggota ambalan dalam bentuk barisan bersaf.


1. Pinsa mengambil tempat di sebelah kanan barisan.
2. Wapinsa pindah ke tempat Pinsa yang telah kosong.

3. Pradana menjemput Pembina Penegak dan mengantarkannya ke sebelah kanan


barisan para pinsa.

4. Pradana mengambil tempat di depan barisan sesuai dengan adat ambalan yang
berlaku.

5. Petugas bendera menurunkan Sang Merah Putih untuk disimpan.

6. Pembacaan renungan atau sandi ambalan oleh petugas.

7. Pengumuman tentang sangga kerja untuk latihan yang akan datang, dan lain-lain.

8. Pradana memimpin berdoa sesuai agama dan kepercayaan masing-masing.

9. Laporan Pradana kepada Pembina Penegak.

10. Pradana membubarkan barisan.

Anda mungkin juga menyukai