Anda di halaman 1dari 6

UJIAN TENGAH SEMESTER GENAP

STIKES HAFSHAWATY PESANTREN ZAINUL HASAN


PROGRAM STUDI D IV KEBIDANAN
TAHUN AKADEMIK 2019/ 2020

Mata Ujian : Promosi Kesehatan


Semester : II (dua)
Waktu : 100 Menit
Dosen : Sunanto., M.Kes
Titik Suhartini, M.Kep
Nama : Dyaning Lalitta Arrahim
Absen/NIM : 12 / 15301.11.19055

Dosen : Sunanto, M.Kes

1. Sebagai tenaga kesehatan di tengah merebaknya covid 19 yang melanda Indonesia,


promosi kesehatan seperti apakah yang paling utama diberikan kepada masyarakat?
Berikan alasan dan contoh materinya!
2. Sebutkan dan jelaskan 5 level dalam kegiatan promosi kesehatan!
Jawaban :
1. a) Menerapkan Physical Distancing
Physical distancing adalah melakukan jaga jarak fisik antar manusia, sehingga
yang dihindari bukan hanya kerumunan. Tindakan jaga jarak fisik ( physical
distancing) dengan meniadakan kegiatan yang melibatkan kerumunan orang
seperti membatalkan acara olahraga, konser, kegiatan keagamaan, kegiatan
belajar mengajar dan pertemuan besar lainnya sehingga dapat membantu
memperlambat penularan virus
b) Selalu pakai masker dan Membudayakan PHBS (Pola hidup Bersih dan Sehat)
 Penularan virus melalui droplet yang menempel di permukaan benda dapat
dicegah dengan menggunakan masker bersih dan terstandar bila batuk agar
droplet tidk menyebar.
 Tangan harus selalu di cuci dengan air mengalir dan sabun atau pembersih
tangan berbasis alcohol (handsanitizer), untuk memutus kontak dengan
droplet yang menempel dipermukaan benda
 Permukaan benda dan pakaian perlu dicuci atau disinfeksi dengan cairan
pembersih atau alcohol yang dapat membunuh virus
 Upaya upaya PHBS diatas harus di imbangi dengan asupan gizi seimbang
untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan sangat dianjurkan mengkonsumsi
vitamin juga.

c) Isolasi Diri
isolasi diri dirumah diujukan bagi individu degan faktor risiko dan bagi
pederita gejala terkait COVID-19, yang dapat dilakukan dengan cara
 tetap dirumah dan dapat dikontak
 membatasi tamu yang berkunjung kerumah
 membuat ventilasi dan sirkulasi udara rumah yang baik
 mengupayakan ruangan agar terjadi kontak fisik lebih dari 1 meter
2. lima level dalam kegiatan promosi kesehatan :
a. Peningkatan kesehatan (health promotion)
Pada tingkat ini dilakukan tindakan umum untuk menjaga keseimbangan proses
bibit penyakit-pejamu-lingkungan, sehingga dapat menguntungkan manusia
dengan cara meningkatkan daya tahan tubuh dan memperbaiki lingkungan.
Tindakan ini dilakukan pada seseorang yang sehat.
Contoh :
 Penyediaan makanan sehat dan cukup (kualitas maupun kuantitas)
 Perbaikan hygiene dan sanitasi lingkungan, misalnya penyediaan air
bersih, pembuangan sampah, pembuangan tinja dan limbah.
 Pendidikan kesehatan kepada masyarakat. Misalnya untuk kalangan
menengah ke atas di negara berkembang terhadap resiko jantung koroner.
 Olahraga secara teratur sesuai kemampuan individu.
 Kesempatan memperoleh hiburan demi perkembangan mental dan sosial.
 Nasihat perkawinan dan pendidikan seks yang bertanggung jawab.
 Rekreasi atau hiburan untuk perkembangan mental dan sosial
b. Perlindungan umum dan khusus terhadap penyakit-penyakit tertentu (general and
specific protection)
Merupakan tindakan yang masih dimaksudkan untuk mencegah penyakit,
menghentikan proses interaksi bibit penyakit-pejamu-lingkungan dalam tahap
prepatogenesis, tetapi sudah terarah pada penyakit tertentu. Tindakan ini
dilakukan pada seseorang yang sehat tetapi memiliki risiko terkena penyakit
tertentu.
Contoh :
 Memberikan immunisasi pada golongan yang rentan untuk mencegah penyakit
dengan adanya kegiatan Pekan Imunisasi Nasional (PIN )
 Isolasi terhadap penderita penyakit menular, misalnya yang terkena flu burung
ditempatkan di ruang isolasi.
 Pencegahan terjadinya kecelakaan baik di tempat umum maupun tempat kerja
dengan menggunakan alat perlindungan diri.
 Perlindungan terhadap bahan-bahan yang bersifat karsinogenik, bahan-bahan
racun maupun alergi.
 Pengendalian sumber-sumber pencemaran, misalnya dengan kegiatan jumsih “
jum’at bersih “ untuk mebersihkan sungai atau selokan bersama – sama.
 Penggunaan kondom untuk mencegah penularan HIV/AIDS

c. Penegakkan diagnosa secara dini dan pengobatan yang cepat dan tepat (early
diagnosis and prompt treatment)
Merupakan tindakan menemukan penyakit sedini mungkin dan melakukan
penatalaksanaan segera dengan terapi yang tepat.
Contoh :
 Pada ibu hamil yang sudah terdapat tanda – tanda anemia diberikan tablet Fe
dan dianjurkan untuk makan makanan yang mengandung zat besi
 Mencari penderita dalam masyarakat dengan jalan pemeriksaan . Misalnya
pemeriksaan darah, rontgent paru.
 Mencari semua orang yang telah berhubungan dengan penderita penyakit
menular (contact person) untuk diawasi agar bila penyakitnya timbul dapat
segera diberikan pengobatan.
 Melaksanakan skrining untuk mendeteksi dini kanker
d. Pembatasan kecacatan (dissability limitation)
Merupakan tindakan penatalaksanaan terapi yang adekuat pada pasien dengan
penyakit yang telah lanjut untuk mencegah penyakit menjadi lebih berat,
menyembuhkan pasien, serta mengurangi kemungkinan terjadinya kecacatan yang
akan timbul.
Contoh :
 Pengobatan dan perawatan yang sempurna agar penderita sembuh dan tak
terjadi komplikasi, misalnya menggunakan tongkat untuk kaki yang cacat
 Pencegahan terhadap komplikasi dan kecacatan dengan cara tidak melakukan
gerakan – gerakan yang berat atau gerakan yang dipaksakan pada kaki yang
cacat.
 Perbaikan fasilitas kesehatan sebagai penunjang untuk dimungkinkan
pengobatan dan perawatan yang lebih intensif.
e. Pemulihan kesehatan (rehabilitation)
Merupakan tindakan yang dimaksudkan untuk mengembalikan pasien ke
masyarakat agar mereka dapat hidup dan bekerja secara wajar, atau agar tidak
menjadi beban orang lain.
Contoh :
 Mengembangkan lembaga-lembaga rehabilitasi dengan mengikutsertakan
masyarakat. Misalnya, lembaga untuk rehabilitasi mantan PSK, mantan
pemakai NAPZA dan lain-lain.
 Menyadarkan masyarakat untuk menerima mereka kembali dengan
memberikan dukungan moral setidaknya bagi yang bersangkutan untuk
bertahan. Misalnya dengan tidak mengucilkan mantan PSK di lingkungan
masyarakat tempat ia tinggal.
 Mengusahakan perkampungan rehabilitasi sosial sehingga setiap penderita
yang telah cacat mampu mempertahankan diri.
 Penyuluhan dan usaha-usaha kelanjutan yang harus tetap dilakukan seseorang
setelah ia sembuh dari suatu penyakit

Dosen : Titik Suhartini, M.Kep


1. Promosi Kesehatan merupakan kombinasi berbagai dukungan menyangkut pendidikan,
organisasi, kebijakan dan peraturan/perundangan untuk perubahan lingkungan dan
perilaku yang menguntungkan Kesehatan. Jelaskan peran masing-masing...?
 Meningkatkan pengetahuan, merubah sikap, persepsi dan perilaku (strategi
pemberdayaan dengan metode komunikasi berbasis lokal )
 Mengubah masyarakat melalui perubahan nilai, norma dan kepercayaan (strategi
advokasi dan sosial suport untuk pengembangan kebijakan publik yang sehat,
pengmbangan jaringan kerjasama,) dan
 Menurunkan jumlah populasi tingkat melek kesehatan.
2. Membangun infrastruktur dan kapasitas promosi kesehatan secara berkelanjutan pada
semua tingkatan adalah sangat penting untuk memperkecil kesenjangan yang ada.
Jelaskan peran dari tenaga kesehatan untuk memperkecil kesenjangan tersebut...?
 Melalui integrasi promosi kesehatan yang sistematis ke dalam pelayanan
kesehatan dan pelayanan masyarakat lainnya, pada semua usia.
 Melalui penambahan promosi kesehatan ke dalam program-program
prioritas seperti HIV/AIDS, malaria, tuberculosis, kesehatan jiwa, kesehatan ibu
dan anak, kekerasan dan kecelakaan, penyakit-penyakit tropis, dan penyakit-
penyakit tidak menular seperti diabetes.
 Menggunakan sasaran-sasaran, pengukuran dan insentif berkualitas utk
promosi kesehatan yang sistematis dan berkelanjutan.
 Melalui pengembangan pendekatan khusus yang ditujukan terhadap wanita,
karena adanya keunikan tertentu yang dapat meningkatkan keberhasilan program
promosi kesehatan.
 Melalui implementasi strategi promosi kesehatan thdp penyandang cacat, untuk
meningkatkan kualitas dan kesejahteraan hidupnya.
 Melalui pemberian jaminan bahwa sistem pelayanan kesehatan dpt dijangkau,
sesuai kebutuhan, dan dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat, termasuk
masyarakat pinggiran/miskin.\
 Melalui penegasan bahwa informasi dan sumber daya sistem kesehatan dapat
diakses secara luas untuk promosi kesehatan baik itu secara budaya, linguistik,
umur, gender, dan semua kalangan.
 Melalui pencarian dana dan sumber pembiayaan yang inovatif.

3. Masyarakat perlu untuk Berbagi Tugas dalam Kebijakan, sumber daya dan pengambilan
keputusan sebagai jaminan dan untuk menjamin dan mempertahankan kondisi optimal
dari kebijakan kesehatan. Jelaskan peran serta dari masyarakat dalam mendukung strategi
promosi kesehatan...?
 Melalui penyusunan mekasnisme pembiayaan yang dapat menjamin terlaksananya
tindakan yang terkordinasi, terintegrasi, dan holistik dalam pencapaian tujuan
kesehatan masyarakat sesuai jadwal yang ditetapkan.
4. Pelaksanaan promosi kesehatan yang dilakukan kepada masyarakat, perlu memperhatikan
aspek etik. Jelaskan pertimbangan etik yang harus diperhatikan dalam proses pelaksanaan
promosi kesehatan...!
 Kebebasan (freedom)
 Tidak merugikan (non maleficence)
 Menguntungkan (beneficence)
 Adil (justice)

5. Buatlah contoh tema promosi kesehatan berdasarkan indikator...:


Tema PHBS di Sekolah
a. Analisis Masalah
Usia anak sekolah sangatlah rawan terhadap penyakit, sekolah selain berfungsi
sebagai tempat pembelajaran juga dapat menjadi ancaman penularan penyakit jika
tidak dikelola dengan baik lebih dari itu usia sekolah bagi anak merupakan masa
rawan terserang berbagai penyakit.
b. Prioritas Masalah
Anak – anak sekolah masih belum paham tentang PHBS khususnya disekolah.
c. Tujuan Promkes
Memberikan edukasi kepada siswa dan semua warga sekolah tentang PHBS di
sekolah.
d. Sasaran Promkes
Anak usia sekolah
e. Menetapkan isi / pesan pokok promkes
Jika anak – anak sekolah sudah bisa menanamkan nilai – nilai perilaku hidup bersih
dan sehat (PHBS) sehingga berpotensi sebagai agen perubahan untuk
mempromosikan PHBS, baik dilingkungan sekolah, keluarga dan masyarajat.
f. Menetapkan Metode/Media Sasaran dan Komunikasi
 Leaflet
 Penyuluhan
 Alat peraga
g. Menyusun Rencana Evaluasi
Perencanaan dilakukan oleh petugas promkes dengan evaluasi tiap bulan.
h. Menyusun Jadwal
Jadwal disesuaikan oleh petugas promosi kesehatan dengan mempertimbangkan
jadwal yang ada disekolah
i. Pertimbangan Etik Promkes
 Kebebasan : petugas promkes menentukan media atau cara menyampaikan
promkes tentang PHBS di sekolah sesuai dengan jadwal kurikulum disekolah
 Tidak merugikan bahkan memberikan pengetahuan baru kepada peserta didik
 Menguntungkan : sekolah bisa berbasis PHBS
 Adil : berlaku bagi seluruh guru / staf dan semua peserta didik untuk terlibat
dalam pelaksanaan program PHBS

SELAMAT MENGERJAKAN.....!

Anda mungkin juga menyukai