Anda di halaman 1dari 13

UJIAN TENGAH SEMESTER GENAP

STIKES HAFSHAWATY PESANTREN ZAINUL HASAN


PROGRAM STUDI D IV KEBIDANAN
TAHUN AKADEMIK 2019/ 2020

Nama : Maria Achmad Makassari

NIM : 15301.11. 19072

Mata Ujian : Promosi Kesehatan


Semester : II (dua)
Waktu : 100 Menit
Dosen : Sunanto., M.Kes
Titik Suhartini, M.Kep

Dosen : Sunanto, M.Kes

1. Sebagai tenaga kesehatan di tengah merebaknya covid 19 yang melanda Indonesia,


promosi kesehatan seperti apakah yang paling utama diberikan kepada masyarakat?
Berikan alasan dan contoh materinya!
2. Sebutkan dan jelaskan 5 level dalam kegiatan promosi kesehatan!

Dosen : Titik Suhartini, M.Kep

1. Promosi Kesehatan merupakan kombinasi berbagai dukungan menyangkut pendidikan,


organisasi, kebijakan dan peraturan/perundangan untuk perubahan lingkungan dan
perilaku yang menguntungkan Kesehatan. Jelaskan peran masing-masing...?
2. Membangun infrastruktur dan kapasitas promosi kesehatan secara berkelanjutan pada
semua tingkatan adalah sangat penting untuk memperkecil kesenjangan yang ada.
Jelaskan peran dari tenaga kesehatan untuk memperkecil kesenjangan tersebut...?
3. Masyarakat perlu untuk Berbagi Tugas dalam Kebijakan, sumber daya dan pengambilan
keputusan sebagai jaminan dan untuk menjamin dan mempertahankan kondisi optimal
dari kebijakan kesehatan. Jelaskan peran serta dari masyarakat dalam mendukung strategi
promosi kesehatan...?
4. Pelaksanaan promosi kesehatan yang dilakukan kepada masyarakat, perlu memperhatikan
aspek etik. Jelaskan pertimbangan etik yang harus diperhatikan dalam proses pelaksanaan
promosi kesehatan...!

5. Buatlah contoh tema promosi kesehatan berdasarkan indikator...:


a. Analisis Masalah
b. Prioritas Masalah
c. Tujuan Promkes
d. Sasaran Promkes
e. Menetapkan isi / pesan pokok promkes
f. Menetapkan Metode/Media Sasaran dan Komunikasi
g. Menyusun Rencana Evaluasi
h. Menyusun Jadwal
i. Pertimbangan Etik Promkes

Jawaban !

Dosen : Sunanto, M.Kes

1. Baru-baru ini tengah menjadi perhatian mengenai adanya virus baru yang menyerang
saluran pernafasan yaitu virus COVID-19. Diketahui virus ini sudah mewabah di
Wuhan, China pada bulan Desember 2019. Lalu pada awal Januari ini WHO sudah
mengidentifikasi virus tersebut sebagai Novel Coronavirus atau 2019-nCoV kemudian
pada Februari WHO mengumumkan nama resmi virus ini adalah COVID-19.

Virus corona ini adalah keluarga besar dari virus yang menyebabkan flu biasa hingga
penyakit yang seperti MERS atau SARS. Masyarakat dihimbau untuk tidak panik
karena hingga saat ini masih belum ditemukan pasien di Indonesia yang terkena virus
corona. Adapun kasus demam yang ada bisa juga disebabkan karena faktor lain.

Kementerian Kesehatan juga saat ini tengah mengupayakan secara maksimal


agar virus corona tidak masuk ke Indonesia dengan cara menyiapkan pemindai suhu
tubuh atau thermoscanner di 135 pintu ke luar masuk bandara seluruh Indonesia.

Berikut adalah gejala klinis apabila terinfeksi Coronavirus:

1. Demam

2. Batuk dan Pilek


3. Gangguan Pernafasan

4. Sakit tenggorokan

5. Letih dan Lesu

Masyarakat tidak perlu khawatir dan tetap menjaga pola hidup bersih dan sehat setiap
hari untuk mencegah penularan penyakit. Berikut adalah tips pencegahan penyakit
yang bisa anda lakukan:

a. Rajin cuci tangan pakai sabun (CTPS)

b. Gunakan masker apabila anda sedang batuk atau pilek

c. Konsumsi gizi seimbang, perbanyak makan sayur dan buah

d. Hati-hati apabila kontak dengan hewan

e. Rajin olahraga dan istirahat yang cukup

f. Jangan mengonsumsi daging yang tidak dimasak

g. Bila batuk, pilek, sesak nafas segera ke fasilitas kesehatan

h. Apabila anda ingin melakukan perjalanan ke Cina, anda dapat melakukan hal
berikut:

i. Gunakan masker apabila sedang berada di kerumunan orang

j. Jika mengalami penyakit pernafasan selama perjalanan ke Cina atau setelah


kembali ke tanah air, segera hubungi petugas kesehatan dan sampaikan
riwayat perjalanan

k. Disarankan tidak mengunjungi ke pasar hewan

Demikian beberapa informasi terkait dengan coronavirus dan juga tips


pencegahan terinfeksi Coronavirus. Pada intinya, masyarakat dapat menikmati hidup
sehat dengan mengikuti pola hidup bersih dan sehat serta rutin GERMAS setiap hari
(Rutin beraktivitas fisik, makan sayur dan buah, serta rutin periksakan kesehatan).

2. 5 level kegiatan promosi kesehatan :


1. Health Promotion : romosi kesehatan adalah proses pemberdayaan masyarakat
agar mampu memelihara dan meningkatkan kesehatannya. ( Definisi yang selama
ini dipakai oleh pusat promkes )
2. Specific Protection : romosi kesehatan adalah proses pemberdayaan masyarakat
agar mampu memelihara dan meningkatkan kesehatannya. ( Definisi yang selama
ini dipakai oleh pusat promkes )
3. Early Diagnosis and Prompt Treatment : Adalah tindakan upaya kesehatan yang
dilakukan saat awal sakit suatu penyakit.
Tujuan :
· Sebagai upaya menghentikan penyakit pada tingkat permulaan.
· Agar penyakit tidak menjadi lebih parah.
Pada Secondary prevention ini individu mengeluh sakit secara jelas tapi agen sudah
dalam tubuh karena mulai timbul gejala gejala,seperti:kelelahan, berat badan
bertambah, tidaktahan dingin, kulit kering, kolesterol tinggi, depresi dan
pembesaran kelenjar tiroid Biasanya kelenjar ini tidak dapat dideteksi atau diraba
dengan tangan telanjang. Namun, kalau ada pembengkakan di leher, maka bisa jadi
itu merupakan gejala awal penyakit gondok.
Tindakan atau upaya kesehatan Early Diagnosis and Prompt Treatment
,seperti:
a. Upaya penemuan kasus secara akitf atau pasif
b. Survey Kesehatan
c. Monitoring & survailans gondok epidemologis
d. Screning survey
e. Pemeriksaan general check up
4. Disability Limitation : Adalah tindakan atau upaya kesehatan yang dilakukan
dalam taraf penyakit sudah nyata dan lanjut.ditandai dengan pembengkakan atau
benjolan besar pada leher sebelah depan (pada tenggorokan) dan terjadi akibat
pertumbuhan kelenjar gondok yang tidak normal.
Tujuan :
· Agar penyakit tidak parah lagi Karena jika dibiarkan, hormon tiroid yang berlebih
akan memacu jantung.Pun terhadap indera penglihatan, kalau sampai menonjol dan
tidak segera diobati, maka mata akan tetap terbuka. Kondisi ini bisa menyebabkan
terjadinya kekeringan kornea dan mudah luka. Akibatnya, bisa terjadi infeksi yang
berat, lalu terjadi pula krisis Tirotoksikosis. Ini berbahaya sekali.
· Agar penderita tidak cacat yang menetap dengan cara dilakukan tindak operasi
apabila pembengkakan nya sudah parah
· Agar penyakit tidak menjadi menahun
Tindakan atau upaya yang dilakukan
a. Pengobatan atau terapai yang adekuat,yaitu dengan mengkomsumsi obat hormon
gondok seperti tablet thyrax atau euthyrox yang dosisnya dinaikkan secara
perlahan-lahan. Umumnya penyakit hipotiroid harus menelan obat sampai waktu
yang cukup lama.Sedang untuk hipertiroid dianjurkan untuk mengkomsumsi obat
untuk menghalangi pembentukan hormon tiroksin, sehingga jumlah kadar hormon
normal bias diperoleh dan kemudian mempertahankannya selama beberapa bulan.
Pengobatan jangka panjang dengan obat-obat antitiroid seperti PTU atau
methimazol, yang diberikan paling sedikit selama 1 tahun. Obat-obat ini menyekat
sintesis dan pelepasan tiroksin.penyekat beta seperti propranolol diberikan
bersamaan dengan obat-obat antitiroid. Karena manifestasi klinis hipertiroidisme
adalah akibat dari pengaktifan simpatis yang dirangsang oleh hormon tiroid, maka
manifestasi klinis tersebut akan berkurang dengan pemberian penyekat beta;
penyekat beta manurunkan takikardia, kegelisahan dan berkeringat yang
berlebihan. Propranolol juga menghambat perubahan tiroksin perifer menjadi
triiodotironin.pembedahan tiroidektomi subtotal sesudah terapi PTU
prabedah.Pengobatan dengan iodium radioaktif (RAI).--> kontarindikasi untuk
anak-anak dan wanita hamil.
b. Menekan munculnya komplikasi.
c. Menekan timbulnya kecacatan
3). Tertiary Prevention
5. Rehabilitation : Adalah tindakan atau upaya kesehatan yang dilakukan dalam taraf
pemulihan (recovery).
Tujuan :
· Agar penderita dapat berfungsi seperti sebelum sakit
· Agar penderita dapat mandiri (tidak tergantung pada orang lain)
· Agar penderita dapat produktif lagi.
· Agar penderita dapat bersosialisasi kembali di rumah, masyarakat, sekolah,
tempat kerja, dan lain lain.

Tindakan atau upaya kesehatan Rehabilitasi:


a. Fisioterapi yaitu drngan rehabilitasi fisik
b. Psikoterapi yaitu dengan rehabilitasi kejiwaan
c. Vacationalterapi yaitu dengan rehabilitasi provesi
d. Sosialterapi yaitu dengan rehabilitasi sosial
e. Rehabilitasi aesthesis yaitu yang berhubungan dengan kecantikan
Rehabilitasi ini menbuat penderiat lebih percaya diri,fisik segar &bugar dan
keluarga dan masyarakat dapat menerima kehadirannya.

Dosen : Titik Suhartini, M.Kep

1. Promosi Kesehatan merupakan upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat


melalui proses pembelajaran dari-oleh-untuk dan bersama masyarakat, agar mereka dapat
menolong dirinya sendiri, serta mengembangkan kegiatan yang bersumber daya
masyarakat, sesuai dengan kondisi social budaya setempat dan didukung oleh kebijakan
publik yang berwawasan kesehatan. Menolong diri sendiri artinya bahwa masyarakat
mampu berperilaku mencegah timbulnya masalah-masalah dan gangguan kesehatan,
memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan serta mampu pula berperilaku mengatasi
apabila masalah gangguan kesehatan tersebut terlanjur terjadi di tengah-tengah kehidupan
masyarakat. Banyak masalah kesehatan yang ada di negeri kita Indonesia, termasuk
timbulnya Kejadian Luar Biasa (KLB) yang erat kaitannya dengan perilaku masyarakat
itu sendiri. Sebagai contoh KLB Diare dimana penyebab utamanya adalah rendahnya
perilaku hidup bersih dan sehat seperti kesadaran akan buang air besar yang belum benar
(tidak di jamban), cuci tangan pakai sabun masih sangat terbatas, minum air yang tidak
sehat, dan lain-lain.
Promosi kesehatan bukan hanya proses penyadaran masyarakat atau pemberian dan
peningkatan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan saja, tetapi juga disertai upaya-
upaya menfasilitasi perubahan perilaku. Dengan demikian promosi kesehatan adalah
program-program kesehatan yang dirancang untuk membawa perubahan (perbaikan) baik
di dalam masyarakat sendiri maupun dalam organisasi dan lingkungannya (lingkungan
fisik, sosial budaya, politik dan sebagainya). Atau dengan kata lain promosi kesehatan
tidak hanya mengaitkan diri pada peningkatan pengetahuan, sikap dan perilaku kesehatan
saja, tetapi juga meningkatkan atau memperbaiki lingkungan (fisik dan non-fisik) dalam
rangka memelihara dan meningkatkan kesehatan masyarakat.

Faktor yang Mempengaruhi Masyarakat dalam Pola Perilaku

Umumnya ada empat faktor yang dapat mempengaruhi masyarakat agar merubah
perilakunya, yaitu

a. Fasilitasi, yaitu bila perilaku yang baru membuat hidup masyarakat yang
melakukannya menjadi lebih mudah, misalnya adanya sumber air bersih yang lebih
dekat;

b. Pengertian yaitu bila perilaku yang baru masuk akal bagi masyarakat dalam konteks
pengetahuan lokal,

c. Persetujuan, yaitu bila tokoh panutan (seperti tokoh agama dan tokoh agama) setempat
menyetujui dan mempraktekkan perilaku yang di anjurkan dan

d. Kesanggupan untuk mengadakan perubahan secara fisik misalnya kemampuan untuk


membangun jamban dengan teknologi murah namun tepat guna sesuai dengan potensi
yang di miliki.

2. yaitu Dengan adanya pengelompokkan dan tugas, peran dan fungsi masing-masing
kelompok ditegaskan dalam undang-undang, seharusnya tidak ada lagi tumpang tindih
kewenangan dalam menjalankan tugas. Karena tugas yang diamanatkan undang-undang
sangat berat, perencanaan Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatan menjadi salah satu
agenda yang dilaksanakan oleh pemerintah. Beberapa agenda di bidang SDM kesehatan
adalah melakukan :  

1. Peningkatan kualitas ketersediaan data SDM Kesehatan yang komprehensif (Sistem


Informasi SDM Kesehatan).

2. Penguatan dan harmonisasi regulasi terkait SDM Kesehatan

3. Pengembangan metode perencanaan SDM Kesehatan

4. Peningkatan produksi SDM Kesehatan

5. Pengembangan kurikulum pendidikan SDM Kesehatan


6. Peningkatan kualitas dan kompetensi SDM Kesehatan melalui pendidikan, pelatihan
dan pengembangan profesi berkelanjutan (CPD), termasuk dokter layanan primer.

7. Pemenuhan tenaga dan pemberian insentif bagi SDM Kesehatan

8. Pembinaan dan pengawasan mutu SDM Kesehatan melalui sertifikasi, registrasi dan
lisensi

9. Koordinasi, integrasi dan sinkronisasi lintas program dan sektor terkait dengan
kesehatan. Permasalahan dalam pengelolaan SDM Kesehatan selama ini adalah dalam
pemenuhan jumlah, jenis, distribusi dan mutu yang belum terpenuhi.  Untuk itu dalam
rencana pembangunan 5 tahun kedepan, permasalahan ini akan ditanggulangi

3. Bentuk lain peran serta masyarakat adalah semua jenis institusi, lembaga atau kelompok
kegiatan masyarakat yang mempunyai aktifitas dibidang kesehatan. Beberapa contohnya
adalah sebagai berikut:

1) Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM). Yaitu segala bentuk kegiatan
kesehatan yang bersifat dari, oleh dan untuk masyarakat, seperti :

• Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu)

• Pos Obat Desa (POD)

• Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK)

• Pos kesehatan di Pondok Pasantren (Pokestren)

• Pemberantasan Penyakit Menular dengan Pendekatan PKMD (P2M-PKMD)


• Penyehatan Lingkungan Pemungkiman dengan Pendekatan PKMD (PLp-PKMD)
sering disebut dengan desa pencontohan kesehatan lingkungan (DPKL).

• Suka Bakti Husada (SBH)

• Taman Obat Keluarga (TOGA)

• Bina Keluarga Balita (BKB)

• Pondok Bersalin Desa (Polindes)

• Pos Pembinaan Terpadu lanjut usia (Posbindu Lansia/Posyandu Usila)

• Pemantau dan Stimulasi Perkembangan Balita (PSPB)

• Keluarga Mandiri

• Upaya Kesehatan Mesjid


4. Pertimbangan-pertimbangan etis yang perlu kita lakukan dan pikirkan yakni :
1. Promotor kesehatan tidak akan secara sengaja menunda pelayanan atau informasi,
dilihat dari status pengetahuan sekarang yang dapat memberikan manfaat kepada klien,
mereka berusaha mengikuti perkembangan promosi kesehatan
2. Promotor kesehatan akan menghargai kerahasiaan informasi yang dapat mereka akses
kecuali atas permintaan hokum dan demi kepentingan klien
3. Promotor kesehatan harus tidak melakukan kegiatan promosi kesehatan yang tidak
kompoten bisa kerjakan.

5. TEMA : Puasa Sehat Tubuh Kuat Ibadah Semangat Dengan

Aktivitas Fisik Dan Asupan Makanan Sehat

A. Dunia saat ini mengalami kejadian luar biasa dengan adanya pandemi Corona Virus
Diseases yang disebut COVID-19. Pandemi corona saat ini sudah melanda 210 negara
(WHO 2020). Pemerintah di semua Negara yang berdampak masih terus berupaya
mengerem penyebaran virus jenis baru ini (SARS-CoV-2) termasuk Indonesia.

B.Pemerintah Indonesia terus berupaya mencegah penyebaran penyakit COVID 19 yang


kasusnya masih terus meningkat dengan berbagai upaya sejak bulan Maret seperti
pemberlakuan belajar dari rumah, bekerja dari rumah sebagai upaya jaga jarak (social
distancing), menggunakan masker saat keluar rumah dan menerapkan perilaku hidup
bersih dengan rajin cuci tangan pakai sabun.

C. Berada di rumah saja membuat seseorang untuk cenderung malas bergerak atau Bahasa
trend nya MAGER, sedangkan hal ini dapat menurunkan daya tahan tubuh dan menjadi
mudah sakit. Salah satu upaya untuk melawan virus akibat COVID 19 dan virus lainnya
adalah dengan meningkatkan daya tahan tubuh (imunitas) menjadi kuat dengan cara
olahraga secara teratur dan asupan makanan sehat. Olahraga teratur dapat menjaga
kesehatan dan kebugaran tubuh serta meningkatkan daya tahan tubuh.

Menjelang bulan ramadhan, Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga melakukan


edukasi dan desiminasi informasi melalui seminar webinar tentang sehat dan bugar
selama puasa dan bahagia tanpa mudik yang disiarkan live melalui Facebook
Kemenkes dan IG @Kesjaor dengan mengundang pakar dibidangnya.

Olahraga Saat Pandemi COVID-19 dan Puasa


D.Pakar Kedokteran Olahraga, dr. Andi Kurniawan, Sp.KO mengatakan, risiko tinggi
yang mengakibatkan komplikasi dari COVID 19 adalah lansia terutama usia lebih dari
65 tahun, dengan penyakit jantung, imun defisiensi (HIV dan lainnya). Diluar itu boleh
melakukan latihan fisik atau exercise yang terukur.

Lebih lanjut beliau mengatakan “Apabila kita kurang gerak malah akan mengurangi
imunitas kita”, exercise (latihan fisik) dengan intensitas sedang dianjurkan untuk
meningkatkan imunitas dan mengurangi risiko terjadinya infeksi termasuk COVID 19.
Sedangkan exercise dengan intensitas tinggi justru akan mengurangi imunitas (imuno
supresi) dan meningkatkan risiko terjadinya infeksi.

E. Pada prinsipnya ada jenis olahraga physicalexercise (latihanfisik) untuk menjaga


kesehatan dan menjaga kebugaran dan Olahraga tersebut bisa dilakukan di rumah pada
saat pandemi COVID-19,"

Olahraga bisa dilakukan setiap hari, Olahraga dilakukan jika memungkinkan 2-


3x/seminggu (selang-seling), minimal 30-50 menit, jenis Olahraga yang bisa dilakukan
berupa permainan seperti basket, bulutangkis bisa juga olahraga bukan permainan seperti
lari pelan/sepeda, gerakan kekuatan otot dasar. Setiap kegiatan olahraga harus didahului
dengan pemanasan dan diakhiri dengan pendinginan untuk menghindari cedera.

F. Memasuki bulan puasa, bukan berarti kita tidak berolahraga, beberapa tips yang dapat
dilakukan untuk olahraga pada saat bulan puasa antara lain:

1. Olahraga sebaiknya menjelang berbuka atau sesudah berbuka.


2. Pastikan jeda sekitar 2 jam antara OR dengan makan dan tidur.

3. Istirahat yang baik dan cukup, usahakan tidur siang 10-20 menit.

4. Asupan gizi yang baik secara kuantitas dan kualitas.

G. Asupan Makanan Sehat Saat Pandemi dan Puasa

Selain olahraga yang teratur, cara yang baik untuk meningkatkan imunitas tubuh adalah
dengan asupan makanan sehat. Pakar Gizi dari ISNA, Dr. Rita Ramayulis, DCN,
M.Kes mengatakan, manusia sudah diberikan sistem imunitas yang sangat kompleks,
sangat kuat dan sempurna yang butuh pemeliharaan yang terkait dengan gizi sehingga
perlu dipertahankan. Sementara virus dan bakteri akan berkembang lebih cepat, dalam
kondisi :

1. Perubahan Cuaca

2. Gizi tidak seimbang

3. Kondisi rentan (bumil, anak, lansia)

4. Orang dengan mobilitastinggi

5. Stress
Lebih lanjut beliau mengatakan, Mikroflora usus merupakan bakteri baik dalam usus
yang sangat berfungsi sebagai proteksi dan metabolik yang sangat dipengaruhi oleh
serat pangan dan oligosakarida. Probiotik tidak harus pada formula khusus, probiotik
adapada fungsional food misal makanan fermentasi (tempe yang ditemukan orang
Indonesia) namun dengan pengolahannya yang baik seperti , minuman fermentasi
(misal susu probiotik) ini adalah makanan yang dapat meningkatkan bakteri baik.
Probiotik harus diberi makan berupa serat yang ada pada buah-buahan, sayuran,
kacang-kacangan, dan biji bijian tetapi dengan jumlah yang cukup.

Sel darah putih dan imunitas mempunyai kemampuan fagosit (memakan bakteri hidup
yang masuk ke peredaran darah). Makanan dan minuman tinggi gula sangat
berdampak, gula sangat disukai oleh bakteri jahat dan menekan bakteri baik.

Makanan apa yang baik untuk meningkatkan imunitas :

1. Buah dengan 3-4 porsi

2. Sayuran dengan 2-3 porsi

3. Air putih sebanyak ¾ gelas sekitar 100gram.

4. Karbohidrat kompleks terdapat serat yang baik misal beras merah,jagung

5. Protein : pilih protein dengan lemak yang sedikit, missal isal ayam tanpa kulit,
ikan, telur, dan protein nabati, daging sapi, hindari sosis, kornet, dan minyak yang
tinggi

H. Pengolahan makanan juga penting diperhatikan dan dilakukan, makanan dengan cara
merebus lebih baik daripada menggoreng karena tidak membutuhkan minyak
berlebih.

Bagaimana di saat Puasa, makanan apa sebaiknya yang dikonsumsi?

Lebih lanjut Dr. Rita mengatakan perhatikan konsumsi terhadap makanan yang kita
makan, sebaiknya dapat mengandung 3 (tiga) unsur makanan yang mengandung
probiotik, prebiotik dan sinbiotik (eubiotik) yaitu kombinasi probiotik dan prebiotik.

Pada saat sahur sebaiknya memilih makanan dengan mengandung 3 unsur diatas dan
memperhatikan jenis pengolahannya, hindari konsumsi minuman yang berpengaruh
pada sering kencing (efek diuretic) seperti teh dan kopi.

Saat berbuka dianjurkan dengan yang manis namun jangan berlebihan, dapat pilih
manis dari buah–buahan atau apabila minuman manis upayakan gunakan pemanis
maksimal 1sendok makan pergelas.
 

Pesan untuk Hidup Lebih sehat kala berpuasa dan menjaga imunitas yang baik jangan
lupakan isi piringku, isi piringku yang tercukupi dapat mempengaruhi metabolisme tubuh.

Mariaphotos

I. Pertimbangan-pertimbangan etis yang perlu kita lakukan dan pikirkan yakni :


1. Promotor kesehatan tidak akan secara sengaja menunda pelayanan atau informasi,
dilihat dari status pengetahuan sekarang yang dapat memberikan manfaat kepada
klien, mereka berusaha mengikuti perkembangan promosi kesehatan

2. Promotor kesehatan akan menghargai kerahasiaan informasi yang dapat mereka


akses kecuali atas permintaan hukum dan demi kepentingan klien

3. Promotor kesehatan harus tidak melakukan kegiatan promosi kesehatan yang tidak
kompoten bisa di kerjakan

Anda mungkin juga menyukai