Anda di halaman 1dari 6

1.

Carilah sebuah data resmi berupa tabel yang berhubungan dengan pendidikan,
kemudian tuliskan kesimpulan serta kebijakan yang bisa diambil berdasarkan tabel
tersebut!
Jawab :
Berikut adalah tabel Angka Putus Sekolah menurut Daerah Tempat Tinggal, Jenis
Kelamin, dan Jenjang Pendidikan pada Tahun 2016.

Berdasarkan tabel di atas, untuk angka putus sekolah menurut daerah tempat tinggal,
jenis kelamin, dan jenjang pendidikan pada tahun 2016 terlihat bahwa semakin tinggi
jenjang pendidikan, semakin besar angka putus sekolah di jenjang pendidikan
tersebut. Sedangkan jika dilihat dari daerah tempat tinggal, perdesaan memiliki angka
putus sekolah yang lebih besar. Selisih angka perkotaan dan perdesaan semakin besar
seiring meningkatnya jenjang pendidikan. Sementara itu, jika dilihat dari jenis
kelamin, laki-laki yang putus sekolah lebih banyak dibandingkan perempuan pada
semua jenjang pendidikan.
Adapun kebijakan yang dapat diambil adalah sebagai berikut.
 Membebaskan biaya sekolah berupa SPP gratis
Dapat dilihat bahwa angka putus sekolah di daerah perdesaan lebih besar
dibandingkan di daerah perkotaan. Dimana salah satu faktor utama yang mungkin
menyebabkan hal tersebut adalah faktor ekonomi. Seorang anak akan putus sekolah
ketika ia tidak mampu membayar uang sekolah. Selain itu, mereka juga harus
membantu orang tua mencari uang dan makan. Akibatnya mereka akan meninggalkan
bangku sekolah dan tidak melanjutkan pendidikannya. Sehingga, sangat diperlukan
untuk membebaskan biaya sekolah berupa SPP gratis kepada anak-anak yang berada
di perdesaan terutama di daerah terpencil dan tertinggal.
 Memberikan bantuan pendidikan berupa beasiswa
Selain membebaskan biaya sekolah, hal yang perlu dilakukan selanjutnya adalah
memberi bantuan pendidikan berupa beasiswa seperti Program Indonesia Pintar
berupa Kartu Indonesia Pintar (KIP) sehingga selain dapat bersekolah, anak tersebut
juga mampu membeli perlengkapan sekolah seperti buku, tas atau seragam dan
kebutuhan sehari-hari.
 Melakukan pembangunan sekolah
Selanjutnya, pemerintah juga dapat melakukan pembangunan sekolah di daerah
terpencil, agar anak usia sekolah lebih mudah menjangkau tempat belajar seperti
Program Sekolah Garis Depan (GDP).
2. Carilah sebuah data resmi berupa diagram yang berhubungan dengan pendidikan,
kemudian tuliskan kesimpulan serta kebijakan yang bisa diambil berdasarkan diagram
tersebut!
Jawab :
Berikut adalah diagram batang yang menampilkan skor rata-rata PISA di ASEAN
pada tahun 2018.

Berdasarkan diagram di atas, skor rata-rata PISA untuk 6 negara di ASEAN


yang ikut serta pada tahun 2018 yang memperoleh rata-rata tertinggi dari semua
kompetensi yakni matematika (mathematics), sains (science), dan membaca (reading)
diraih oleh Singapura. Sedangkan Indonesia berada di posisi kedua terendah pada
semua kompetensi di ASEAN setelah Filipina, dimana kompetensi yang paling
rendah skornya yang diraih oleh Indonesia adalah kompetensi membaca (reading)
dengan skor 371 yang mana mengalami penurunan dari skor pada tahun 2015 yakni
397.
Adapun kebijakan yang dapat diambil sebagai berikut.
 Menggalakkan Gerakan Literasi Sekolah seperti membuat pojok-pojok dan
panggung literasi di sekolah, Taman Baca Masyarakat serta perpustakaan
keliling untuk di luar sekolah dimana buku-buku bacaan yang disediakan
sebaiknya disesuaikan dengan usia dan minat siswa selain itu juga diperlukan
dukungan orang tua dan masyarakat dalam menumbuhkan budaya membaca.

 Menerapkan pendidikan karakter agar terciptanya lingkungan belajar yang


mendukung siswa sehingga akan tercapai efektifitas dalam pembelajaran
seperti Program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK).

 Meningkatkan kompetensi guru dengan mencanangkan program ProDEP


(Professional Development for Education Personnel), Uji Kompetensi Guru
(UKG) dan sebagainya serta membuat program pembelajaran yang efektif
untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

3. Carilah angka statistik yang berkaitan dengan pendidikan dari sumber terpercaya dan
berikan komentar!
Jawab :

Menurut data Susenas (Survei Sosial Ekonomi Nasional) oleh Badan Pusat
Statistik pada tahun 2018, rata-rata lama sekolah untuk umur 15 tahun ke atas adalah
8,58 tahun artinya secara rata-rata penduduk Indonesia yang berumur 15 tahun ke atas
hanya mampu sekolah sampai dengan jenjang pendidikan menengah pertama lebih
tepatnya kelas 2 SMP/Sederajat. Angka tersebut setidaknya mengalami kenaikan tiap
tahunnya, meskipun demikian, angka tersebut masih di bawah standar mengingat
Indonesia telah lama melaksanakan program wajib belajar 9 tahun.
4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan rata-rata hitung, rata-rata harmonis, dan rata-rata
geometri serta berikan contoh!
Jawab :
Pengertian rata-rata hitung, rata-rata harmonis, dan rata-rata geometri
 Rata-rata hitung adalah jumlah nilai suatu data dibagi dengan banyaknya data
tersebut.
 Rata-rata harmonis adalah rata-rata yang dihitung dengan cara mengubah semua data
menjadi pecahan, dimana nilai data dijadikan sebagai penyebut dan pembilangnya
adalah satu, kemudian semua pecahan tersebut dijumlahkan dan selanjutnya dijadikan
sebagai pembagi jumlah data. Rata-rata harmonis sering disebut juga dengan
kebalikan dari rata-rata hitung. Rata-rata harmonis biasanya digunakan dalam kasus
kecepatan dan data yang memiliki outlier yang besar.
 Rata-rata geometri adalah rata-rata yang diperoleh dengan mengalikan semua data
dalam suatu kelompok sampel, kemudian diakarpangkatkan dengan banyaknya data
sampel tersebut. Karena mengikuti proses akar pangkat, maka apabila terdapat unsur
data yang bernilai negatif maka rata-rata ukur tidak bisa dilakukan. Rata-rata geometri
biasanya digunakan dalam kasus investasi.
Contoh penggunaan rata-rata hitung, rata-rata harmonis dan rata-rata geometri
 Penggunaan rata-rata harmonis vs rata-rata hitung
Misalkan Ansyaf menegendarai mobil dari kota A ke kota B yang berjarak 60 km
dengan kecepatan 60 km/jam. Sesampai di kota B, Ansyaf langsung kembali lagi ke
kota A dengan kecepatan 30 km/jam. Berapakah rata-rata kecepatan mobil yang
dikendarai oleh Alesha dari kota A ke kota B dan kembali lagi ke kota A?
Jika rata-rata yang kita gunakan adalah rata-rata hitung, maka nilai rata-rata

1
kecepatan mobil yang dikendarai Alesha adalah  ( 60+30 ) =45km/jam. Sebenarnya
2
nilai rata-rata ini bias karena tidak menggambarkan rata-rata yang sebenarnya.
Mengapa bias? Begini penjelasannya.
Jika Ansyaf mengendarai mobil dari kota A ke kota B yang berjarak 60 km dengan
kecepatan 60 km/jam, maka waktu tempuh yang ia butuhkan adalah 1 jam. Kemudian
ia kembali lagi ke kota A dengan kecepatan 30 km/jam. Dengan kecepatan 30 km/jam
tersebut, waktu yang dibutuhkan Alesha untuk kembali adalah 2 jam. Artinya jarak
perjalanan yang ditempuh Ansyaf adalah 120 km (60 km pergi dan 60 km pulang) dan
waktu tempuh yang dibutuhkannya adalah 3 jam (1 jam pergi dan 2 jam pulang).

120
Dengan demikian kecepatan mobil Alesha pergi-pulang adalah  =40km/jam. Jadi,
3
kecepatan mobil yang dikendarai Ansyaf pergi-pulang ternyata berbeda dengan hasil
hitungan rata-rata hitung. Oleh karena itu rata-rata hitung tidak tepat dalam
mengestimasi rata-rata sebenarnya.
Bagaimana dengan rata-rata harmonis? Mari kita lakukan penghitungan
dengan menggunakan rata-rata harmonis.

n
H= n

∑ x1
i=1 i

2
¿
1 1
+
60 30
km
¿ 40
jam
Nilai rata-rata harmonis ternyata sama dengan rata-rata sebenarnya yaitu 40
km/jam. Oleh karena itu untuk kasus seperti di atas rata-rata harmonis lebih tepat
digunakan daripada rata-rata hitung.
 Penggunaan rata-rata geometri vs rata-rata hitung

Tentukan return (keuntungan) rata-rata investasi tersebut tiap tahunnya!


Pertama, kita hitung dengan rata-rata hitung di excel diperoleh hasil sebagai berikut.

Berdasarkan perhitungan pada excel di atas diperoleh rata-rata hitung yaitu 9,4%.
Selanjutnya, kita hitung pula rata-rata geometri di excel diperoleh hasil sebagai
berikut.

Berdasarkan perhitungan pada excel di atas diperoleh rata-rata geometri yaitu 9,057%.
Ternyata hasil yang diperoleh berbeda antara rata-rata hitung dan rata-rata geometri.
Lantas yang manakah yang benar? Tentu saja, rata-rata geometri. Hal ini dikarenakan,
dalam investasi ada kejadian bunga-berbunga yang berkelanjutan sehingga
perhitungan geometri lebih tepat. Sedangkan rata-rata hitung lebih tepat untuk data
kejadian independen seperti menghitung rata-rata nilai ujian siswa. Mari perhatikan
gambar berikut.

Berdasarkan gambar tersebut dapat dilihat bahwa rata-rata geometri dari keuntungan
sama dengan perhitungan aslinya sehingga terbukti bahwa rata-rata yang harus
digunakan dalam kasus ini adalah rata-rata geometri.

Anda mungkin juga menyukai