Abstrak
Penelitian ini berjudul ” Penggunaan Metode Demonstrasi Untuk
MeningkatkanPrestasi Belajar Siswa Tentang Penjumlahan PecahanKelas IV SD Negeri
03PedagungKec. BantarbolangTahun Pelajaran 2011 / 2012. Pemilihan judul di atas
dengan alasan bahwa masih kurangnya keaktifan serta kemampuan siswa kelas IV SDN
03 Pedagung, dalam pembelajaran matematika materi Penjumlahan Pecahan. Hal ini
disebabkan oleh kurangnya pemberdayaan strategi belajar matematika. Adapun salah
satu cara pemberdayaan strategi pembelajaran yang mudah menarik minat dan
dipahami siswa, dengan menggunakan metode demonstrasi dan pemberian tugas. Tujuan
penelitian tindakan kelas ini untuk mengetahui tingkat keberhasilan kemampuan siswa
yang terjadi dengan menggunakan metode demnstrasi dalam pengerjaan penjumlahan
pecahan serta tingkat keaktifan, keterampilan dalam menggunakan alat peraga dan
kemampuan siswa dalam menyelesaikan tugas-tugasnya. Manfaat penelitian ini bagi
peneliti agar lebih berani mengambil prakarsa profesionalisme dan meningkatkan rasa
percaya diri, pengetahuan serta pengalaman. Sedangkan bagi siswa, dapat lebih kreatif
dan inovatif.
Penelitian tindakan kelas ini menggunakan metode pengumpulan data, dengan
melihat keaktifan, penggunaan alat peraga dan kemampuan siswamenyelesaikan tugas.
Subyek penelitian ini ditujukan pada 26 orang siswa kelas IV SDN 03 Pedagung yang
mana terdiri dari 17 orang siswa laki-laki, 9 perempuan. Penelitian tindakan ini terbagi
dalam 2 (dua) siklus dan masing-masing siklus terdiri dari 4 tahap, tahap perencanaan,
pelaksanaan, pengamatan, dan diakhiri refleksi.
Kata Kunci: Demonstrasi, Prestasi, Pecahan
I. Pendahuluan
A. Latar Belakang Masalah
1. Latar Belakang
Hasil evaluasi tentang penjumlahan pecahan mata pelajaran Matematika
di kelas IV semester 2 SD Negeri 03 Pedagung dapat diketahui bahwa prestasi
belajar siswa masih rendah yaitu dari 26 siswa yang mengikuti evaluasi, hanya 8
siswa yang mendapat nilai 60 ke atas atau sekitar 30,77 %. Dari temuan ini
penulis mengadakan refleksi diri dengan menjawab pertanyaan – pertanyaan di
bawah ini :
a. Apakah siswa berminat terhadap materi pelajaran yang disajikan oleh guru ?
2
b. guru belum menggunakan metode yang sesuai dengan materi yang disajikan;
c. guru belum memanfaatkan alat peraga dalam penanaman konsep
penjumlahan pecahan;
d. guru belum menggunakan sumber yang sesuai dengan materi penjumlahan
pecahan ;
e. bahasa yang digunakan guru kurang dipahami oleh siswa;
f. guru dalam menyampaikan materi terlalu cepat;
g. guru kurang memberikan latihan soal – soal;
h. guru tidak memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya.
Secara garis besar setelah melakukan analisis pembelajaran Matematika
dengan materi pecahan senilai dapat dikatakan bahwa nilai matematika siswa
kelas IV SD Negeri 03 Pedagung belum memenuhi KKM yaitu 60.
Untuk meningkatkan prestasi belajar siswa maka sangat perlu diadakan
perbaikan pembelajaran. pada mata pelajaran Matematika menggunakan metode
demonstrasi dan media gambar, kertas.
2. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah pada siswa kelas IV SD Negeri 03 Pedagung dalam
pembelajaran mata pelajaran Matematika adalah sebagai berikut :
Prestasi siswa kelas IV SD Negeri 03 Pedagung dalam pembelajaran Matematika
rendah. Nilai rata-rata kelas masih dibawah KKM yaitu 54,44. Prestasi belajar
siswa dalam proses belajar mengajar sangat rendah. Dari 26 siswa hanya 6 siswa
yang dapat menjawab pertanyaan guru dengan benar.
3. Analisis Masalah
Analisis masalah pada siswa kelas IV SD Negeri 03 Pedagung dalam
pembelajaran matematika sebagai berikut :
a. Prestasi siswa dalam pembelajaran matematika rendah karena guru
dalam mengajarkan konsep penjumlahan pecahan hanya menggunakan
metode ceramah.
b. Pemahaman siswa rendah disebabkan guru dalam mengajarkan konsep
penjumlahan pecahan tidak menggunakan alat peraga.
B. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah dan analisis masalah di
atas, maka dibuat rumusan masalah sebagai berikut : “Apakah penggunaan metode
4
C. Tujuan Perbaikan
Perbaikan pembelajaran melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
mempunyai tujuan sebagai berikut :
1. Tujuan secara umum
a. Melatih guru untuk melakukan perbaikan-perbaikan pada pembelajaran yang
hasil prestasinya rendah.
b. Meningkatkan prestasi belajar siswa tentang penjumlahan pecahan pada mata
pelajaran matematika.
c. Memperbaiki pembelajaran khususnya mata pelajaran matematika tentang
penjumlahan pecahan melalui metode demonstrasi untuk meningkatkan
prestasi belajar siswa.
d. Mendeskripsikan penggunaan alat peraga gambar dan kertas dalam perbaikan
pembelajaran untuk meningkatkan prestasi belajar siswa tentang
penjumlahan pecahan di kelas IV SD Negeri 03 Pedagung.
e. Meningkatkan kinerja guru dalam melaksanakan perbaikan pembelajaran
secara profesional.
D. Manfaat Perbaikan
Manfaat yang diharapkan pada penelitian ini adalah :
1. Bagi siswa
a. Mendapatkan suatu proses pembelajaran yang menyenangkan.
b. Meningkatnya minat siswa dalam mempelajari matematika
c. Dapat mengoptimalkan kemampuan berpikir.
d. Mendapatkan hasil evaluasi yang meningkat.
2. Bagi guru
a. Dapat mengetahui kekurangan dalam proses pembelajaran yang dilakukan.
b. Guru lebih percaya diri.
c. Membantu guru dalam menciptakan kegiatan pembelajaran secara kreatif dan
inovatif.
d. Memiliki keterampilan menggunakan alternative metode pembelajaran yang
aktif.
5
(2010:5), “mengartikan belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan oleh
lain kemampuannya”.
6
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses
Perubahan tingkah laku sebagai hasil dari proses belajar dipengaruhi oleh
faktor dari dalam diri individu (faktor intern) misalnya minat, perhatian,
kebiasaan, motivasi, usaha dan sebagainya. Sedangkan faktor dari luar (faktor
yang belajar (dalam arti behavioral change) baik aktual maupun potensial.
kurang timbul kreatifnya. Selanjutnya anak menjadi kurang percaya diri akan
kemampuannya
mengubah diri peserta didik dalam arti yang luas serta mampu
pribadinya. Kunci pokok pembelajaran ada pada seorang guru ( pengajar ) dalam
7
hal ini bukan berarti dalam proses pembelajaran hanya guru yang aktif, sedang
peserta didik pasif. Pembelajaran menuntut keaktifan kedua belah pihak yang
2. Pembelajaran
sistem yang terdiri atas berbagai komponen yang saling berhubungan dan
mempengaruhi.
fasilitasi, peningkatan proses belajar siswa dan adanya interaksi yang sengaja
diprogramkan.
3. Aktifitas Belajar
kepandaian (ilmu) atau berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan
pengalaman. Jadi aktifitas belajar adalah keaktifan atau kegiatan seseorang unutk
Teori kognitif dari Gagne dan Berliner berkenaan dengan prinsip aktifitas
dimana jiwa tidak sekedar menerima informasi/materi akan tetapi mengolah dan
lebih luas.
a. Melibatkan siswa
b. Menarik minat
d. Prinsip individual
c. Merangsang minat
9
d. Mengarahkan perhatian
e. Membimbing belajar
f. Mengembangkan ingatan
g. Memperoleh balikan
4. Prestasi Belajar
mengikuti proses pembelajaran di sekolah serta dambaan bagi orang tua maupun
guru. Sebenarnya kata Prestasi belajar merupakan suatu pengertian yang terdiri
dari dua kata Prestasi dan belajar, yang masing-masing mempunyai arti sendiri-
Pengertian Prestasi belajar tidak hanya yang tersebut di atas akan tetapi
ada pengertian lain mengenal kata prestasi belajar yang dinyatakan oleh Suharto
adalah suatu yang ada (terjadi) oleh suatu kerja. Selanjutnya makna kata
yang didapat atau dicapai seseorang setelah mengalami proses belajar yang
b. Prestasi belajar yang dicapai oleh tiap-tiap anak setelah belajar atau usaha
menyatakan bahwa : Prestasi belajar yang utama adalah pola tingkah laku yang
bulat. Prestasi belajar ditandai dengan perubahan seluruh aspek tingkah laku yaitu
pengertian, (3) kebiasaan, (4) ketrampilan (skill), (5) apresiasi, (6) emosional, (7)
hubungan sosial, (8) jasmani, (9) etika atau budi pekerti, dan (10) sikap
(attitude).
Prestasi belajar dari aspek kognitif menjadi enam : (a) pengetahuan hafalan, (b)
pemahaman atau komprehensif, (c) penerapan aplikasi, (d) analisis, dan (f)
evaluasi.
menjadi tiga golongan, yaitu (1) aspek kognitif meliputi pengetahuan hafalan,
mental, (5) sikap-sikap dan respons-respons emosional dan (6) fakta-fakta dan
dari : (a) ketrampilan (skill), (b) informasi, (c) pengertian (konsep) dan (d) sikap
(attitude).
bahwa selain aspek-aspek yang telah dibahas di atas, juga terdapat perubahan
memberi arti dari kesimpulan yang diterimanya melalui alat indra, (2) Berpikir
assosiatif daya ingatan adalah suatu proses berpikir di mana terbentuk hubungan
6. Metode
tujuan yang telah ditentukan, untuk itu perlu dipikirkan bagaimana cara agar
dapat melakukan kegiatan belajar mengajar dengan efisien. Cara yang ditempuh
untuk mencapai tujuan belajar mengajar ini dinamakan dengan metode belajar
mengajar.
a. Ceramah
b. Diskusi
dan penyajian materinya melalui suatu problem atau pertanyaan yang harus
c. Simulasi
games).
d. Demonstrasi
mengorganisasikan kelas
siswa dalam kelas dapat melihat, mendengar, dan merasakan proses yang
S. Nasution ( 1986 )
1). Menambah aktifitas belajar siswa karena siswa turut melakukan peragaan
yang dilengkapi dengan LKS bertujuan agar siswa dapat meningkatkan hasil
prestasi belajar.
1). Membantu siswa untuk memahami dengan jelas jalannya suatu proses
1). Metode ini memerlukan keterampilan guru secara khusus karena tanpa
2). Fasilitas seperti peralatan, tempat dan biaya yang memadaitidak selalu
e. Eksperimen
sampai bahan dikuasai siswa. Metode ini sangat efektif untuk melatih
1997 : 11.12 )
15
digunakan , sebab metode merupakan salah satu cara yang mempunyai fungsi
b. Sebagai gambaran aktivitas yang harus ditempuh oleh siswa dan guru dalam
kegiatan pembelajaran
pembelajaran