Anda di halaman 1dari 17

RESUME KEPERAWATAN GERONTIK

Oleh:

Aryfatul Nuraini (1810006)

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGRAM DIPLOMA III

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KEPANJEN

2020
Resume Materi

A. Pengertian gerontik
- Gerontologi berasal dari kata geros yang berarti lanjut usia dan logos
berarti ilmu
- Gerintologi adalah ilmu adalah ilmu yang mempelajari secara khusus
mengenai faktor-faktor yang menyangkut lanjut usia.
- Geriatri berasal dari kata geros yang berarti lanjut usia dan eatriea
berarti kesehatan.

Beberapa pengertian geriatri


- Geriatri merupakan cabang ilmu kedokteran yang mempelajari tentang
penyakit pada lanjut usia.
- Geriatri merupakan cabang ilmu kedokteran yang mempelajari aspek-
aspek klinis, preventif maupun terpeutis bagi klien lanjut usia
- Geriatri merupakan ilmu yang mempelajari proses menjadi tua pada
manusia serta akibat-akibatnya pada tubuh manusia.
- Geriatri merupakan bagian dari ilmu kedokteran yang mempelajari
tentang pencegahan penyakit dan kekurangan pada usia lanjut.
- Gerontologi merupakan suatu pendekatan imiah dari berbagai aspek
proses ketuaan (kesehatan, sosial ekonomi, perialku, lingkungan, dll).
Mendapat perhatian th. 1930 di Amerika Serikat & mulai dibicarakan
di PBB th. 1984. Hasil kongres di Wina dicetuskan pd th. 1983.

Birren 7 Jenner, (1977) membedakan antara:


- Usia biologis : menunjukkan kepada waktu seseorang sejak lahirnya
berada dalam keadaan hidup, tidak mati.
- Usia psikologis : menunjukkan kepada kemampuan seseorang untuk
mengadakan penyesuaian kepada situasi yang dihadapinya.
- Usia sosial : menunjukkan kepada peran-peran yang diharapkan agar
yang diberikan masyarakat kepada seseorang sehubungan dengan
usianya.
Ketiganya saling pengaruh mempengaruhi dan prosesnya saling
berkaitan.

Menjadi Tua ditandai Oleh :

1. Kemunduran-kemunduran biologis terlihat dari gejala kemunduran


fisik a.l:
a. Kulit mulai mengendor dan pada wajah timbul garis-garis
menetap dan keriput.
b. Rambut mulai berubah dan menjadi putih
c. Gigi mulai ompong
d. Penglihatan dan pendengaran menjadi buruk
e. Cepat dan mudah lelah
f. Gerakan-gerakan lamban, kehilangan kelincahan
g. Kerampingan tubuh menghilang, disana sini terjafi timbunan
lemak biasanya dibagian perit dan pinggang.
2. Kemunduran kemampuan kognitif a.l:
a. Suka lupa, ingatan tidak lagi berfungsi dengan baik
b. Ingatan kepada hal-hal dari masa muda lebih baik dari pada
hal-hal yang baru terjadi; yang pertama dilupakan adalah nama-
nama
c. Orientasi umum & persepsi terhadap waktu & ruang atau
tempat juga mundur
d. Skor dalam inteligensi rendah
e. Tidak muda menerima hal-hal akan ide-ide baru.

Pengertian gerontik
Lansia (lanjut usia) adalah seseorang yang karena usianya mengalami
perubahan biologis, fisik, kejiwaan dan sosial (UU No 23 Tahun 1992
tentang kesehatan).
Undang-undang RI No 13 tahun 1998 tentang lansia:
- Lansia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 ke atas.
- Lansia usia potensial adalah lansia yang masih mampu melakukan
pekerjaan dan kegiatan yang dapat menghasilkan barang atau jasa.
- Lansia tak potensial adalah lansia yang tidak berdaya mencari nafkah
sehingga hidupnya tergantung pada bantuan orang lain.

Batasan lansia
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, lanjut usia meliputi :
- Usia pertengahan
- Usia lanjut (Elderly)
- Tua (Old)
- Usia sangat tua (Very old)
Menurut Depkes RI tahun 1999, umur dibagi 3 lansia yaitu :
- Usia pra senelis atau virilitas
- Usia lanjut
- Usia lanjut resiko tinggi.

B. Tujuan keperawatan gerontik


- Mempertahankan kesehatan usia lanjut pada tahap setinggi-tingginya,
sehingga terhindar dari penyakit atau gangguan
- Memelihara kondisi kesehatan dengan aktivitas fisik & mental
- Merangsang para petugas kesehatan (dokter, perawat) untuk mengenal
dan menegakkan diagnosa yang tepat sejak dini.
- Memberikan bantuan moril dan perhatian maksimal
- Memelihara kemandirian secara maksimal.

Bidang garapan tidak terpenuhinya dasar usila sebagai akibat proses


penuaan
Lingkup Asuhan Keperawatan
- Pencegahan ketidak mampuan sebagai akibat penuaan
- Perawatan untuk pemenuhan keb usila
- Pemulihan untuk mengatasi keterbatasan usila.
Peran perawat gerontik
Peran secara umum
- Provider of care
- Peneliti
- Manager perawat
- Advokat
- Edukator
- Motivator
- Manager kasus
Peran spesialis
- Perawat gerontik spesialis klinis
- Perawat gerontik pelaksana.

Tanggung jawab perawat gerontik


- Membantu klien lansia memperoleh kesehatan secara optimal
- Membantu klien lansia untuk memelihara kesehatannya
- Membantu klien lansia menerima kondisinya
- Membantu klien lansia menghadapi ajal dengan diperlakukan secara
manusiawi sampai dengan meninggal.

Tugas perkembangan
- Persiapan diri untuk kondisi yang menurun
- Persiapan diri untuk pensiun
- Hubungan yang baik dengan orang yang seusia
- Persiapan kehidupan baru
- Penyesuaian terhadap kehidupan sosial
- Persiapan diri untuk kematian dan kematian pasangan.

Peran anggota keluarga


- Lakukan pembicaraan searah
- Pertahankan kehangatan rumah keluarga
- Bantu persiapan melakukan persiapan makanan
- Bantu dalam hal transportasi
- Bantu memenuhi sumber keuangan
- Berikan kasih sayang.

Peran keluarga dalam keperawatan usia


- Merawat usila (fisik)
- Meningkatkan status mental
- Antisipasi perubahan sosek
- Motivasi dan fasilitasi kebutuhan spiritual.

Sifat asuhan keperawatan gerontik


- Independen dan mandiri
- Kolaborasi
- Humanistik
- Holistik.

Lingkup peran dan tanggung jawab kep gerontik respon seseorang


terhadap penuaan berbeda-beda
- Psikologis
- Sosial
- Kultural
- Spiritual
- Biologis sistem tubuh

C. Proses menua
- Aging (proses menua) : proses yang terus menerus berlanjut secara
alamiah. Dimulai sejak lahir dan umumnya dialami pada semua
makhluk hidup.
- Old age : usia tua, umur 65 tahun keatas dan telah mengalami pensiun.
- Frail elderly : kisaran umur 75 tahun keatas atau lebih.
- Ageism : sikap negatif mengarah ke lebih tua.
Faktor yang mempengaruhi proses menua
- Pendidikan
- Konsumsi
- SOS – BUD
- Keluarga atau pengasuh
- Ekonomi
- Penyakit infeksi degeneratif
- Hygiene sanitasi atau lingkungan
- Lingkup pergaulan kelompok masyarakat.

Sikap terhadap usia lanjut


Usia lanjut berhubungan :
- Penyakit kronis
- Deteorisasi mental
- Meninggal dunia

Beberapa konsep yang keliru tentang usia lanjut :


- “Stereotyping” : usia lanjut pikun
- “Ageism: diskriminasi sex, gender.

Beberapa mitos tentang usila


Kebanyakan usila :
- Mengalami kebingungan dan tidak tertarik terhadap lingkungan
disekitarnya
- Tidak sehat
- Merasa kesepian dan tidak bahagia
- Tidak tertarik pada seks
- Tinggal di panti jompo
- Tidak berguna.
Teori-teori perubahan pada usila
Ada 4 teori perubahan pada usila :
a. Teori biologis
b. Teori psikologis
c. Teori sosial
d. Teori spiritual.

1. Teori biologis
Menjelaskan tentang hubungan antara usia dengan perubahan. Ada 4
hal penting pada proses penuaan :
a. Pekterius
b. Progresive
c. Intrinsik
d. Universal.

Ada 5 teori mengenai teori biologis yaitu :


1. Teori genetik
Gen mempengaruhi perubahan sec umum, sel hanya membelah 50 kali,
setelah itu fungsinya mengalami penurunan.
2. Teori wear and tear
Seriap individu mengalami proses penuaan dan kematian karena
jaringan-jaringan tubuh tidak selamanya memperbaiki diri.
3. Teori imunitas
Proses penuaan berhubungan dengan penurunan fungsi sistem imun.
4. Teori lingkage
Keterkaitan molekul yang berasal dari reaksi kimia.
5. Teori radikal bebas
Radikal bebas dan kumpulan konjugasi mampu menyerang molekul
lain karena adanya proses pertukaran ekstra elektrik yang
meminimalkan akibat radikal bebas adanya vitamin C & E.
2. Teori psikologis
Ada 6 teori mengenai teori psikologis :
1. Teori kebutuhan manusia
Maslow mengatakan bahwa ada 5 tingkatan kebutuhan yaitu :
a. Kebutuhan fisik
b. Keamanan dan keselamatan
c. Cinta dan memiliki
d. Harga diri
e. Aktualisasi diri.
2. Teori erikson
Ada 8 yg dihubungkan dengan usila :
a. Percaya vs tidak percaya
b. Otonomi vs malu
c. Inisiatif vs rasa bersalah
d. Industri vs inferior
e. Identifikasi vs bingung peran
f. Intimidasi vs self absorbtion
g. Generativity vs stagnasi
h. Ego integritas vs dispair
3. Teori carl jung (1960)
a. K. Ektrovert : usila berorientasi pd dunia luar
b. K. Introvert : usila berorientasi pd pengalaman pribadinya
sendiri.
4. Teori newman & newman (1984)
a. Koping trhadap perubahan fisik karena proses penuaan
b. Menyesuaikan kegiatan dengan peran yang baru sebagai
pensiunan, kakek, nenek, janda/duda.
c. Meerima hidup apa adanya.
d. Teori sumber kehidupan manusia
1. Chilhood (kanak-kanak)
2. Remaja dan dewasa muda
3. Usia 25 tahun
4. Meddle year atau dewasa matang.

Tugas perkembangan usila ( T. Erickson & Carl Jung)


a. Mengurus kekuatan fisik dan kesehatan yang menurun
b. Mengurus pension dan pendapatan yang berkurag
c. Kematian salah satu pasangan
d. Mendirikan perkumpulan dengan grub seumurnya
e. Mengadopsi dan beradaptasi dengan peraturan sosial dengan cara
fleksibel
f. Memantapkan kehidupan fisik yang teratur

3. Teori sosial
Ada 6 teori mengenai teori sosial :
1. Teori pelepasan (disengagement) Cumming dan Herry (1961)
a. Proses penuaan sebagai tugas perkembangan
b. Mempertahankan keseimbangan sosial di capai dengan proses
timbal nalik antara masy dan usila
c. Keinginan menarik diri dan bahagia ketika pelepasan terjadi
d. Keseimbangan sosial
2. Teori aktivitas
a. Usila membutuhkan penghasilan diri dari lingkungan
b. Usila seharusnya mempertahankan kes psikologi aktivitasnya/
keaktifannya.

Tugas asumsi teori :

a. Lebih baik aktif dan dp tidak aktif


b. Lebih baik bahagia dp tidak bahagia
c. Kesuksesan terbaik usila tergantung pada pemahaman kedua
asumsi tersebut
3. Teori stratifikasi
Salah satu contoh yang mengacu pada nilai-nilai sosial kuncinya
adalah saling ketergantungan antara usia dan mesy umum (Riley
Johnson, Foner, 1972)
Riley mendiskusikan 5 konsep dari teori ini:
a. Masing-masing individu berkembang : masyarakat bersama
mengalami penuaan seara sosial, biologis, dan psikologis
b. Kelompok bar uterus muncul dan mengalami pemahaman yang
unik akan masa lalunya
c. Masy dibagi menjadi 2 strata yaitu parameter umur peran
d. Orang – orang dan peran setiap strata serta masy secara luas
terus berubah
e. Interaksi antara individu usila dan seluruh masyarakat tidak
statis dinamis
4. Teori kontinunitas
a. Mengabaikan terhadap aktivitas dan terhadap pelepaasan
meurut teori ini menjadi aktif, berusaha mempertahankan
perasaan atau jiwa muda
b. Mengemukaan bahwa seorang akan meneruskan kehidupan
sebagaimana ia menjadi kehidupan sebelumnya ( Havighust,
Neugartan, Tobin, 1963)
c. Sesuai usia seseorang mereka berusaha untuk mempertahankan,
melanjutkan kebiasaan yang berharga, nilai, kepercayaan dan
semua factor yang mempengaruhi kepribadiannya
5. Teori kesesuaian manusia – lingkungan (person environment vit
theory).
a. Lawton(1982), konsep hubungan ketergantungan anatara
kompetensi dari suatu kelompok, dewasa tua, masayarakat atau
lingkungan
b. Lawton mengidentifikasi kompetensi personal: kekuatan ego,
keterampilan motoric, kesehatan individual, dan kemampuan
kognitif serta kemampuan sensori persepsi
c. Setiap kompetensi seseorang terdapat suatu tingkat dari tekanan
lingkungan
d. Lingkungan lebih mengancam dan seseorang merasa tidak
mampu untuk mengatasinya.
6. Teori sub kultural
Rose (1962) mengatakan usila sebagai kelompok yang s/ kelompok
yang memimpin norma , harapan, keyakinan, dan kebiasaan sendiri
sehingga dinyatakan memiliki kelompok sendiri kurang menyatu
dengan lingkungan yang lebih luas dan lebih banyak berinteraksi
dengan sesama dapat dengan kelompok.
7. Teori spiritual
a. Tinjauan teoritis
Spiritual dan agama 2 hal yang berbeda:
b. Agama lebih mengarah kepada tanda-tanda diluar keperawatan
spiritual
c. Spiritual merupakan konsep yang lebih luas yang tidak selalu
termasuk aspek agama (Vaillot, 1970)
d. Perkembangan /kematangan spiritual lansia
e. Laura dan berk (2001), menyatakan untuk menerima perubahan
merasa utuh dan mengantisipasi kematian dengan penuh
kesabaran adalah meningkatkan kematangan spiritual. Hasil
penelitian di amerika pada lansia 65 th keatas 76% mengatakan
religius sangat penting dalam kehidupannya
f. De grnova (1992), keterlibatan religi relative stabil seiring
bertambah usia kebutuhan religius mungkin meningkat pada
lansia.

James Fowler dikutip Laura dan Berk (2001),


menggambarkan kepercayaan seseorang dalam 5 tahap

a. Tahap 1: Intitutive – projective (intuisi dan projeksi). Pada usia


3-7 tahun, fantasi dan imitasi menjadi kuat di pengaruhi oleh
cerita serta keyakinan yang di tunjukkan oleh orang dewasa
b. Tahap 2: mitos – literal (dongeng / mitos dan kenyataan). Pada
usia 7-11 tahun anak mulai menginternalisasi cerita,
kepercayaan dan observasi religius komunitas sebagai literatur
c. Tahap 3: synthetic – conventional (meniru dan adat). Pada
adolecense mulai mempelajari nilai dan kepercayaan namun
belum mendalami ideology secara sistematik
d. Tahap 4: individual – reflektif, pada adulthood, aktif
mempertajam ideologi personal, membentuk dan
memperbaikinya setiap saat. Ritual dan symbol religius mereka
bertanya ‘‘apa artinya ini sebenarnya ?”
e. Tahap 5: conjunctive (membuat hubungan). Late adulthood
(dewasa tua), mulai memperluas pandangan pada semua
komunitas manusia, mulai membangun persepsi terkait dengan
group lainya.

Teori psikososial pada usila

Teori psikososial pada usila bertujuan untuk menjelaskan menua


dari aspek

a. Intelegensi
b. Memori
c. Emosi
d. Kemampuan koping
e. Perubahan-perubahan sosial.

Perubahan – perubahan psikososial pada usila:


a. Ageist stereotype
1. Devaluation : mengvaluasi kembali kejadian – kejadian saat
ini pada hal – hal sebelumnya
2. Negative attitude : tidak menerima terhadap proses penuaan
sikapnya pesimis
3. Age determined expectation
4. Streotypes and myths
5. Degradation
b. Retirement (pensiun)
Lost of:
1. Income : pendapatan berurang
2. Identity / role : kehilangan peran
3. Status / authority: perubahan status
4. Structule / schedule : perubahan jadwal atau struktul
5. Purpose in life
6. Peer contact : kehilangan kontak dengan teman.
c. Widowload
1. Kehilangan orang yang bisa membantu
2. Kehilangan teman curhat atau teman dekat
3. Kehilangan pasangan
4. Merasa kosong, sendiri, sedih
5. Changes in responsibility
d. Cronic illness
1. Kehilangan fungsi
2. Penurunan sensori
3. Obat-obatan atau efek samping
4. Tingkat ketergantungan lebih tinggi
5. Kehilangan kemampuan untuk melakukan sesuatu
e. Death of friends (kematian teman)
1. Kehilangan orang untuk berbagai rasa
2. Lebih cemas akan kematian sendiri
3. Kehilangan aktifitas sosial
f. Relocation from family home stead
1. Kehilangan tempat
2. Perubahan tetangga
3. Pindah ke teman baru

Faktor resiko dari level tinggi distress :


Tumbang sebelumnya
a. Munculnya kejadian yang tidak di prediksi sebelumnya
Munculnya beberapa perjanjian yang mengganggu secara
psikomotor secara bersamaan
b. Munculnya kejadian besar dalam hidup dalam waktu singkat
c. Merasa mampu segala-galanya : sering mengalami frustasi
d. Menurunnya kemampuan koping
e. Menurunnya tanggapan terhadap situasi.

Faktor resiko untuk terjadi gg mental :


a) Gangguan fungsi tubuh
b) Kekurangan kemampuan untuk berfungsi
c) Kurang kemampuan keuangan
d) Janda atau cerai
e) Status yang tinggi
f) Menurunnya kemampuan untuk melakukan aktifitas sehari hari
g) Sikap yang keliru atau yang tidak sesuai

Faktor risiko untuk kerusakan kesehatan sosial :


a) Kehilangan pendapatan
b) Kehilangan teman
c) Tidak siap memasuki masa pensiun
d) Kekurangan sosial support
e) Menurunnya kemampuan komunikasi

Perubahan yang terjadi pada usia lanjut


a. Tubuh
1. Penurunan sel otak
2. Penurunan rasa dan penciuman
3. Kulit keriput
4. Rambut memutih beruban
5. Tulang mulai rapuh
6. Gigi mulai ompong
7. Mudah lelah
8. Kelancaran aliran darah menurun
9. Fungsi jantung, ginjal, hati menjadi lebih tinggi, gaya tahan tubuh
menurun
10. Gerakan-gerakan menjadi lamban dan kehilangan kelincahan.
b. Pikiran mental
1. Daya ingat menurun
2. Mudah sedih dan tersinggung
3. Mudah frustasi
4. Merasa sepi sendiri
5. Takut kehilagan kemandirian
6. Sosial atau masyarakat
7. Kehilangan pekerjaan
8. Kehilangan pasangan
9. Berpisah dengan anak
10. Menerima kehadiran cucu

Cara penyesuaian diri pada lanjut usia:

a. Tubuh
1. Kegiatan perawatan diri
2. Melakukan senam
3. Pemeriksaan kesehatan secara rutin
4. Mengikuti kegiatan yang masih mampu dilakukan
5. Minum obat secara teratur jika sakit
6. Makan makanan yang bergizi
7. Minum paling sedikit 8 gelas sehari
b. Pikiran atau mental
1. Mengenal masalah
2. Yakin dalam memandang masalah
3. Menerima proses penuaan
4. Memberi nasehat dan pandangan
5. Beribadah seara teratur
6. Terlibat dalam kegiatan sosial maupun keagamaaan
7. Sabar dan tawakal
8. Pertahankan kehidupan sexual
c. Sosial atau masyarakat
1. Memiliki pandangan atau wawasan
2. Saling kunjung mengunjungi
3. Melakukan kegiatan rekreasi
4. Penyesuaian diri terhadap pensiun.

Anda mungkin juga menyukai