PENDAHULUAN
Program dan Kegiatan dalam dokumen ini merupakan hasil konsolidasi dan
integrasi dari berbagai dokumen perencanaan terkait pengembangan sektor sanitasi dari
berbagai kelembagaan terkait, serta sinkronisasi dan koordinasi pada tingkat Kota,
Provinsi maupun Kementerian/Lembaga untuk periode Jangka Menengah. Dari sisi
penganggaran, dokumen ini juga memuat rancangan dan komitmen pendanaan untuk
implementasinya, baik komitmen alokasi penganggaran pada tingkat Kabupaten,
Provinsi, Pusat maupun dari sumber pendanaan lainnya.
Beberapa pokok utama yang telah dicapai dengan penyusunan dokumen ini antara
MEMORANDUM PROGRAM SANITASI KOTA PALU 2015 1
lain :
Page | 1
kesanitasian, yang mencakup : Koordinasi Pengaturan, Integrasi, dan Sinkronisasi
Program berdasarkan Skala Prioritas tertentu atau yang ditetapkan yang paling sesuai
dalam rangka menjawab tantangan pembangunan.
Page | 2
Gambar 1.1 Skema Proses Perencanaan PPSP
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
Page | 3
Gambar 1.2 Pembagian Luas Wilayah Kota Palu Dalam 8 Kecamatan
52.35
S
umber : Kota Palu Dalam Angka 2014
Tabel 1.1
Luas Wilayah Kota Palu Menurut Kecamatan Tahun 2014
Page | 4
Peta 1.1
Peta Administratif Kota Palu
Page | 5
1.3.2. Arah Pengembangan Kota
Dalam rangka perencanaan spasial di Indonesia, Undang-Undang No. 26 Tahun
2007 tentang Penataan Ruang mengamanatkan adanya dokumen rencana tata ruang yang
terdiri dari rencana umum dan rencana rinci tata ruang. Rencana umum tata ruang terdiri
dari Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN) dengan jangka waktu 20 tahun,
Rencana Tata Ruang Wilayah Propinsi (RTRWP) untuk jangka waktu 20 tahun, serta
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten (RTRWK) untuk jangka waktu 20 tahun yang
dikaji ulang setiap 5 tahunnya. Disamping rencana umum, diperlukan juga adanya rencana
rinci yang terdiri dari rencana tata ruang pulau/kepulauan dan rencana tata ruang kawasan
strategis nasional, rencana tata ruang kawasan strategis propinsi, serta rencana detail tata
ruang kabupaten/kota dan rencana tata ruang kawasan strategis kabupaten/kota. Gambaran
Rencana Tata Ruang Wilayah khususnya Rencana Lahan Permukiman di Kota Palu dapat
dilihat pada Peta 1.2.
Untuk memenuhi amanat Undang-Undang tersebut diatas, Pemerintah Kota Palu
menyusun Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Palu 2010 – 2030 dengan Visi Kota Palu
"Kota Teluk Berbasis Jasa Pariwisata, Industri dan Perdagangan Berwawasan
Ekologis"
Visi ini merupakan agenda Pemerintah Kota Palu saat ini yang dirumuskan
berdasarkan isu-isu strategis terkait pengembangan wilayah.
Untuk mewujudkan Visi tersebut, beberapa Misi ditetapkan Kota Palu adalah
sebagai berikut :
1. Misi Pertama, Mewujudkan Pemerintahan yang Bersih, Berwibawa dan
Demokratis
2. Misi Kedua, Mewujudkan Sumber Daya Manusia Kota Palu yang Berdaya
Saing
3. Misi Ketiga, Mewujudkan Infrastruktur Kota yang Harmonis dan Berwawasan
Ekologis
4. Misi Keempat, Mewujudkan Perekonomian Kota Yang Berbasis Pada Jasa
Pariwisata, Industri & Perdagangan
Page | 6
Peta 1.2 Rencana Struktur Tata Ruang Kota Palu Tahun 2025
Page | 7
1.4. Metodologi
1.4.1. Metodologi Penyusunan Dokumen
Metode penyusunan dokumen Memorandum Program Sanitasi (MPS) adalah
sebagai berikut :
Page | 8
1. Review SSK
2. Internalisasi
3. Konsultasi dengan Pokja Provinsi dan Satker Terkait di Provinsi
4. Akses Sumber Pendanaan Non-Pemerintah
5. Penganggaran Program dan Kegiatan kedalam Mekanisme Penganggaran
Proses penyusunan MPS terdiri dari beberapa tahapan yang tidak dapat
terlepas antara satu dan yang lain sebagai berikut :
1. Melakukan review SSK khususnya untuk kerangka kerja logis, program, kegiatan
dan penganggaran serta prioritas program (review SSK dilakukan dalam rangka
mengupdate informasi terbaru/perkembangan informasi dari data permasalahan
yang telah tersusun dalam dokumen SSK yang sehingga akan didapat kerangka
kerja logis yang baru dan berlanjut pada program kegiatan yang lebih bisa
dianggap dapat menangani permasalahan sanitasi yang ada.
2. Melakukan konsultasi dengan SKPD Kota Palu
3. Melakukan Konsultasi Teknis kepada Pokja Provinsi dan Satker terkait
penyususan MPS Kota Palu
4. Melakukan pertemuan dengan sumber-sumber alternatif (CSR dan lembaga
donor sanitasi) dengan pemerintah tingkat Kota Palu
5. Melakukan pengawalan kepada mekanisme penganggaran.
Page | 9
5. Bab kelima berisi inventarisasi status kesiapan dari masing-masing kegiatan,
langkah-langkah dan tindak lanjut yang harus dilakukan bagi kegiatan yang
belum memenuhi kriteria kesiapan dan rencana monev.
Page | 10