Anda di halaman 1dari 1

JAKARTA,RABU - Kasus terlantarnya puluhan pasien rawat jalan dan keluarga mereka

oleh pihak Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta baru-baru ini merupakan salah
satu contoh tidak berfungsinya sistem rujukan dalam pelayanan kesehatan di Indonesia.
Kondisi ini mengakibatkan beban rumah sakit rujukan terlampau berat sehingga
melebihi kapasitas yang tersedia.  

Sebagaimana diberitakan Kompas, sebanyak26 pasien rawat jalan RSCM, Jakarta,


telantar dan mengungsi ke Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia, Salemba,
Jakarta Pusat, Rabu (16/7) lalu . Penderita penyakit berat, seperti tumor ganas dan
kelainan saluran kencing, itu terpaksa mengungsi karena tidak tertampung di RSCM.

Menurut Ketua Yayasa n Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Huzna Zahir, Rabu (23/7),
usai menghadiri diskusi bulanan di Kantor Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia, Jalan
Sam Ratulangi, Jakarta Pusat, masalah itu terjadi karena masih ada sejumlah titik lemah
atau celah dalam program jaminan kesehatan masyarakat (Jamkesmas).

Huzna menyatakan, terlantarnya puluhan pasien ini tidak terlepas dari terlalu beratnya
beban rumah sakit rujukan nasional itu. "Memang dalam kasus ini sulit untuk
menyalahkan sepenuhnya pihak RSCM jika persoalannya terkait dengan kapasitas,
kecuali kalau itu terjadi karena pihak rumah sakit menolak merawat pasien rawat inap
padahal masih tersedia tempat rawat inap," ujarnya.  

Jadi harus dievaluasi lebih lanjut siapa yang bertanggung jawab. "Apakah dalam
pedoman Jamkesmas sudah diatur pihak mana yang berkewajiban menanggung biaya
akomodasi pasien yang dirujuk dari daerah ke rumah sakit rujukan nasional," kata
Huzna. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) atau pemerintah daerah setempat yang
merujuk pasien seharusnya menanggung biaya akomodasi pasien bersangkutan.

Ketua Pengurus Besar IDI Fahmi Idris menambahkan, masalah ini bukan hanya terkait
kesehatan. Jika rumah sakit menolak melayani pasien, itu adalah masalah
kesehatan. "Tapi ini kan masalahnya pasien rawat jalan dan keluarganya tidak bisa
ditampung oleh RSCM. Jadi, seharusnya masalah ini menjadi tanggung jawab lintas
departemen," kata Fahmi.

Agar tidak terulang lagi kasus serupa, Fahmi menyatakan pemerintah seharusnya
membenahi sistem rujukan agar beban rumah sakit rujukan seperti RSCM tidak
terlampau berat dan melebihi kapasitas yang ada. Sistem kesehatan dan penyediaan
fasilitas perawatan kesehatan di RSUD juga perlu diperkuat agar jumlah pasien yang
dirujuk tidak terlalu banyak.

Anda mungkin juga menyukai