Anda di halaman 1dari 6

Kelompok :2

Kelas : C – Proteksi Tanaman


Hari/Tanggal : Senin, 28 September 2020
Mata Kuliah : Budidaya Tanaman Perkebunan
Materi : Pembibitan Tanaman Karet
Nama Kelompok :
 Novi Dwi Nur’aini (D1A018022)
 Fitria Salsabilla (D1A018023)
 Nela Lestari (D1A018056)
 Doni Rianto (D1A08061)
Diskusi kali ini dimulai pukul 13.45 sampai dengan selesai yang dipimpin
oleh saudara Doni Rianto, dengan Fitria Salsabilla sebagai notulen dan seluruh
anggota kelompok mempresentasikan materi pada power point. Setelah seluruh
anggota kelompok memaparkan materi beberapa audiens memberikan pertanyaan
seputar pembibitan tanaman karet. Adapun pertanyaan dan jawabannya akan di
rekap sebagai berikut:
Question 1 : Riston Sitorus (D1A018139)
Penyerbukan secara apa yang lebih efektif dalam peningkatan produktivitas
tanaman karet?
Answer : Fitria Salsabilla (D1A018023) dan Novi Dwi Nuraini
(D1A018023)
Penyerbukan yang efektif adalah penyerbukan silang, penyerbukan ini
dilakukan dengan bantuan lalat atau serangga lainnya, keberhasilan persilangan
pada musim bunga pertama mencapai 3% sedangkan pada musim bunga kedua
mencapai 8%. Faktor yang mempengaruhi keberhasilan persilangan ini adalah
faktor genetik dan lingkungan.
Sedangkan pada penyerbukan alami keberhasilan pembuahan secara alami
pada tanaman karet sangat rendah, yaitu rata-rata 4%. dalam penyerbukan alami,
hasil buah yang jadi sangat rendah (kurang dari 1%).
Rendahnya keberhasilan pembuahan pada tanaman Karet yang terjadi secara
alami disebabkan beberapa faktor, yaitu:
1. Terbatasnya jumlah tepung sari untuk menyerbuki bunga betina;
2. Terjadinya self incompatibility;
3. Pembungaan yang tidak serentak untuk setiap klon;
4. Serangan penyakit daun Oidium;
5. Dalam satu karangan bunga, bunga jantan terbuka lebih dahulu
dibanding bunga betina; dan
6. Terbatasnya serangga penyerbuk yang cocok untuk menyerbuki bunga
betina.
Question 2 : Ramaidin Rambe (D1A018091)
Bagaimana cara menilai biji yang baik untuk di jadikan bibit atau benih
selain dilihat dengan kasat mata.
Answer : Doni Rianto (D1A018061)
Cara menilai atau menentukan biji karet untuk dijadikan bibit bisa tidak
hanya dilihat tampilan fisiknya saja. Untuk mendapatkan biji yang baik perlu
dilakukan hal-hal sebagai berikut pada saat berada di kebun induk biji agar
mendapatkan biji terbaik untuk dijadikan bibit karet yang berkualitas :
 Bila dijatuhkan melenting ke atas
 Kulit jernih mengkilat
 Nilai kesegaran biji minimal 80%
 Daya kecambah (dalam waktu 21 hari) minimal 80%
 Kadar air 32-45%, (f) kemurnian minimal 90%
Selain itu, ada enam kriteria daya kecambah biji karet yang bisa
disimpulkan berdasarkan warna belahannya. Keenam kriteria tersebut sebagai
berikut :
 Belahan biji berwarna putih dinilai sangat baik.
 Belahan biji berwarna kekuningan dinilai baik.
 Belahan biji kekuningan agak kehijauan dinilai cukup baik.
 Belahan biji kekuningan berminyak dinilai jelek.
 Belahan biji kekuningan gelap dinilai rusak.
 Belahan biji kecokelatan hingga kehitaman dinilai busuk.
Question 3 : Yesi Andreani (D1A018015)
Apa kemungkinan yang akan terjadi saat biji karet terpapar matahari
langsung saat proses pengepakan?
Answer : Nela Lestari (D1A018056)
Yang terjadi jika biji terkena matahari langsung adalah biji akan mengalami
kerusakan. Pengepakan biji tidak boleh terkena sinar matahari langsung.
Pengepakan biji tanpa terkena sinar matahari langsung ditujukan untuk menjaga
kelembaban dan kadar air dalam biji agar tidak mengalami penguapan yang dapat
menyebabkan biji rusak sehingga tidak dapat digunakan untuk pembibitan.
Biji karet tergolong biji rekalstiran dengan sifat-sifat sebagai berikut :
- Biji tidak pernah kering dipohon, tetapi akan merekah dan jatuh dari
pohon setelah masak dengan kadar air 35%
- Biji tidak tahan kekeringan dan tidak memiliki masa dormansi dan akan
mati pada kondisi kadar air dibaawah 12%
- Biji tidak dapat dikeringkan karena akan mengalami kerusakan sehingga
harus di simpan di tempat dengan kondisi yang stabil bukan kondisi
kering.
Ketiga pertanyaan di atas diperoleh saat melakukan diskusi pada Zoom
Clouds Meeting karena materi Kelompok 2 tidak bisa di upload di e-learning.
Selanjutnya kami membuka diskusi di Forum Diskusi Kelas C yang terdapat pada
situs e-learning yang kemudian beberapa anggota kelompok memberikan
pertanyaa, komentar, dan tanggapan lainnya pada forum diskusi tersebut. Adapun
pertanyaan yang muncul pada forum diskusi e-learning adalah sebagai berikut
1. Syarifah Tuti Alawiyah (D1A018010)
Pada usia berapa dan kondisi seperti apa tanaman batang bawah bisa di
okulasi? Kemudian bagaimana kriteria entres yang berkualitas untuk
okulasi bibit karet?
Dijawab oleh Novi Dwi Nuraini (D1A018022)
Okulasi bisa dilakukan pada batang yang sudah berwarna coklat dan
berusia 9 – 12 bulan. Untuk mendapatkan klon yang baik maka dalam
pemilihan batang bawah harus memenuhi beberapa kriteria yaitu batang
bawah yang baik antara lain :
memiliki lingkaran batang ± 4 cm dan daun tua serta tidak gundul.
Sedangkan untuk kriteria entres yang baik antara lain, 1) entres berasal
dari tanaman yang jelas klonnya, 2) tidak terserang hama dan penyakit, 3)
pertumbuhan tanaman lurus ke atas, 4) mempunyai banyak mata tunas, 5)
berdaun banyak dan agak tua, dan 6) kulit berwarna coklat, mudah
dikelupas dan tidak mudah patah.
2. M. Handri Yusfi (D1A018151)
Bagaimana cara mengetahui biji karet itu kuliatas nya baik dan dapat
tumbuh dengan optimis?
Dijawab oleh Fitria Salsabilla (D1A018023)
Untuk mengetahui kualitas terbaik biji karet yang akan dijadikan sebagai
bibit bisa dilihat dari : kulit biji yang terlihat mengkilat, di uji secara
langsung dengan menjatuhkan biji karet ke tanah apabila melenting ke atas
berarti biji masuk kedalam kategori yang baik, kesegaran biji yaitu 80%,
daya kecambah dalam 21 hari minimal 80%, dan kadar air dalam biji
berkisar 32-45%.
Dijawab juga oleh Dina Akhyari (D1A018210)
Untuk mengetahui biji karet berkualitas baik yaitu dengan mengetahui
ciri-ciri dari biji karet yang berkualitas baik, yaitu :
1. Biji berwarna mengkilap
2. Biji memiliki bentuk yang normal
3. Biji bebas dari penyakit
4. Biji mempunyai daya penting yang tinggi
5. Biji berbunyi nyaring bila dijatuhkan di lantai
6. Tidak ditemukan cacat pada biji
7. Tekstur permukaan biji licin
Agar biji karet dapat tumbuh dengan optimis, yaitu dilakukan penanaman
dengan tepat waktu untuk menghindari tingginya angka kematian
dilapangan.
3. Ahmad Ridho Setiawan (D1A018229)
Seperti yang dijelaskan pada bahan/materi yang kel.2 share, dijelaskan
bahwa seleksi biji ada beberapa tahapan. Yang ingin saya tanyakan :
apakah setiap tahapan nya kadar air optimum pada biji harus sama setiap
tahapan nya atau setiap tahapan berbeda-beda ?
Dijawab oleh : Nela Lestari (D1A018056)
Kadar air pada tiap tahapan tu diusahakan tetap stabil dan sama karena jika
pada kondisi terlalu basah biji bisa terserang penyakit bahkan menjadi
busuk, dan biji juga tidak bisa berada di kondisi yang terlalu panas. Maka
dari itu kestabilan kadar air pada tahap penyeleksian biji harus di jaga agar
biji menjadi kualitad bibit yang baik.
4. Zaharatul Hayati (D1A018199)
Pada slide ke 9, saudara menuliskan ciri-ciri biji tanaman karet yang baik
salah satunya adalah mempunyai kadar air sebanyak 32-45%. Pertanyaan
saya bagaimana cara kita menentukan jumlah kadar air yang ada didalam
biji tersebut, selanjutnya apabila kadar air lebih dan ataupun kurang dari
32-45%, bagaimana cara kita mengatasinya agar biji tersebut bisa
memenuhi jumlah kadar air yang telah ditentukan?
Dijawab oleh :
Menentukan jumlah kadar air yang ada didalam biji yaitu bisa dilihat
dengan biji karet yang tidak pernah kering dipohon tetapi akan jatuh dari
pohon setelah masak dengan kadar air sekitar 35% Biji karet tidak tahan
terhadap kekeringan dan tidak mempunyai masa dormansi dan biji karet
akan mati bila kadar air dibawah 12% . Biji karet tidak bisa disimpan pada
kondisi lingkungan yang kering karena akan mengalami kerusakan , daya
simpan biji umumnya singkat dan kisaran suhu penyimpanan biji karet
yang baika adalah 7-10 C karena pada suhu ini belum menglami
pembekuan sel
5. Sri Wahyuni (D1A018176)
Mengapa faktor lingkungan mempengaruhi keberhasilan persilangan?
Dijawab oleh :
Karena lingkungan sangat berpengaruh dalam penyerbukan, terutama
kondisi iklim curah hujan khususnya kelembaban yang dapat
meningkatnya serangan penyakit cendawan

Selain pertanyaan diatas, ada salah satu audiens yang mengomentari materi
atau power point dari pihak penyaji, isi komentarnya yaitu :
Oleh Syifa Darma Anjani (D1A018198): Menurut saya ppt yang dibuat sudah
bagus dan materi yang disampaikan sudah cukup lengkap sesuai dengan judul
yaitu pembibitan tanaman karet. Pengemasan materi yang dijelaskan pada ppt juga
cukup menarik karena menampilkan banyak gambar yang mendukung penjelasan
materi. Namun, saran saya lebih baik penjelasan materi lebih banyak dibuat
menggunakan point2 agar pembaca bisa langsung mengetahui inti dari materi
yang dijelaskan.
Diskusi di situs e-learning diakhiri setelah pukul 17.00 WIB.

Anda mungkin juga menyukai