MAKALAH
OBSERVASI
DEPARTEMEN AKUNTANSI
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala atas segala
rahmat dan hidayah-Nya sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Shalawat
serta salam tidak lupa juga dihanturkan untuk junjungan nabi agung, yaitu Nabi
Muhammad yang telah menyampaikan petunjuk Allah untuk seluruh alam.
Dan tidak lupa pula kami mengucapkan terimakasih kepada Bapak Prof. Dr.
Arifuddin, SE, M.Si.,Ak.,CA. selaku dosen kami dan kepada semua pihak serta
berbagai sumber yang senantiasa memberikan bantuannya dalam menyelesaikan
makalah tentang “Observasi” ini.
Akhir kata, harapan kami semoga makalah ini dapat memberi manfaat kepada
masyarakat dan bersedia untuk mewujudkannya bersama. Karena keterbatasan
pengetahuan maupun pengalaman, kami yakin masih terdapat banyak kekurangan dalam
makalah ini. Oleh karena itu, kami sangat membutuhkan saran dan kritik yang
membangun dari dosen dan teman-teman demi kesempurnaan makalah ini maupun
makalah selanjutnya.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................iii
I. PENDAHULUAN..................................................................................................1
1.1 Latar Belakang................................................................................................1
1.2 Tujuan.............................................................................................................1
1.3 Manfaat...........................................................................................................1
II. PEMBAHASAN.....................................................................................................2
2.1 Definisi dan Tujuan Observasi…....................................................................2
2.2 Empat Dimensi Kunci yang Mencirikan Jenis Observasi...............................3
2.3 Dua Pendekatan Penting untuk Observasi.......................................................5
2.4 Kelebihan dan Kekurangan dari Observasi.....................................................7
III. PENUTUP............................................................................................................10
3.1 Kesimpulan…………....................................................................................10
3.2 Saran..............................................................................................................10
DAFTAR
PUSTAKA.....................................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN
1. Untuk menggambarkan suatu objek dan segala yang berhubungan dengan objek
penelitian melalui pengamatan dengan menggunakan panca indera.
2. Untuk mendapatkan suatu kesimpulan mengenai objek yang diamati, dimana
kesimpulan tersebut disusun dalam sebuah laporan yang relevan dan bermanfaat
bagi bahan pembelajaran.
3. Untuk mendapatkan suatu data atau informasi yang dapat dibagikan kepada
pihak lain dalam bentuk karya ilmiah atau non-ilmiah.
2.2 EMPAT DIMENSI KUNCI YANG MENCIRIKAN JENIS OBSERVASI
1. Studi observasional terkendali dibandingkan yang tidak terkendali
Observasi sering dilakukan di alam. Namun, observasi juga
merupakan metode potensi pengumpulan data dalam suatu tradisi penelitian
eksperimental yang dikontrol. Dalam penelitian eksperimental, kondisi
relevan (terkait dengan variabel independen yang diteliti) dimanipulasi atau
dibuat-buat dengan cara yang sistematis. Pengaruh variabel independen
terhadap variabel dependen (misalnya, ditentukan perilakunya) kemudian
diukur. Hal ini memungkinkan peneliti untuk menentukan hubungan sebab-
akibat. Sebuah studi observasional dikatakan tinggi dalam hal kontrolnya
ketika situasi atau pengaturan dimanipulasi atau dibuat oleh peneliti.
Pengamatan yang tidak terkontrol adalah teknik pengamatan yang
membuat tidak ada upaya untuk mengontrol, memanipulasi, atau
mempengaruhi situasi. Peristiwa dijalankan saja secara alami dan peneliti
mengamati peristiwa ini tanpa campur tangan dalam pengaturan kehidupan
nyata. Sebuah keuntungan dari pengamatan yang tidak terkontrol adalah
bahwa orang dapat diamati dalam sifatnya ketika berbelanja atau lingkungan
kerja. Kelemahan utama dari pengamatan yang tidak terkendali adalah,
bagaimanapun, bahwa biasanya sulit untuk menghindari situasi kompleks
karena kita tidak mengontrol faktor apapun dalam hal ini. Dengan demikian,
sangat sulit untuk membedakan penyebab kejadian, tindakan, dan perilaku.
2. Observasi terstruktur
Pengenalan
Observasi terstruktur bersifat fokus, seperti yang terlihat pada
fenomena selektif yang telah ditentukan. Fokus pengamatan terstruktur
terpecah menjadi potongan-potongan kecil dari informasi dikelola
(seperti informasi tentang perilaku, tindakan, interaksi, atau peristiwa).
Ada berbagai tingkat struktur dalam pengamatan terstruktur. Misalnya,
peneliti mungkin telah memutuskan kategori observasi dengan cara yang
agak tepat dan berdiri sendiri dari awal (pengamatan sangat terstruktur)
atau mulai dengan rencana rinci apa dan bagaimana yang akan diamati,
tapi mengumpulkan data dalam waktu yang kurang sistematis atau cara
yang telah ditentukan (observasi semi-terstruktur).
Penggunaan skema pengkodean pada observasi terstruktur
Skema pengkodean berisi kategori yang dimaksudkan untuk
merekam apa yang diamati. Skema tersebut dibuat dalam berbagai
format dan bentuk. Beberapa dari kode tersebut adalah sangat sederhana;
kode tersebut hanya memungkinkan peneliti untuk mencatat apakah
peristiwa tertentu telah terjadi atau tidak. Skema lain yang lebih
kompleks; mereka termasuk beberapa kategori, rentang waktu, dan
sejenisnya. Jenis skema pengkodean yang akan Anda gunakan
tergantung pada informasi yang ingin Anda kumpulkan. Sekali lagi,
pertanyaan penelitian studi Anda berfungsi sebagai titik awal untuk
pengembangan skema pengkodean.
Pertimbangan berikut harus diperhitungkan berkaitan dengan
pembangunan skema pengkodean.
Fokus, Dari skema pengkodean harus jelas apa yang akan diamati
Objektif. Tujuan skema pengkodean dan kategori harus memerlukan
sedikit kesimpulan atau interpretasi dari peneliti. Pedoman yang jelas
dan definisi kategori rinci harus membantu pengamat untuk bersifat
obyektif pada kode peristiwa, tindakan, dan perilaku.
Kemudahan penggunaan. Sebuah skema pengkodean yang baik
mudah digunakan.
Eksklusif secara mutual dan kolektif menyeluruh. Kategori eksklusif
secara mutual jika tidak ada kategori tumpang tindih satu sama lain.
Sebuah skema pengkodean kolektif lengkap mencakup semua
kemungkinan (misalnya, semua peristiwa, tindakan, dan perilaku
yang relevan) sehingga selalu memungkinkan untuk pengkodean.
III.2 Saran
Pengertian Observasi: Arti, Tujuan, Ciri-ciri, dan Manfaat Observasi diakses dari
https://www.maxmanroe.com/vid/umum/pengertian-observasi.html pada tanggal 7 Oktober
2020
Sekaran, Uma, dkk. 2017. Metode Penelitian untuk Bisnis. Jakarta: Salemba Empat