Anda di halaman 1dari 13

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Alur Penelitian


Tahapan proses yang akan dilakukan dalam penelitian ini digambarkan
dengan diagram pada Gambar 3.1 sebagai berikut.

Gambar 3.1: alur penelitian

Penelitian ini dimulai dengan melakukan studi literatur mengenai knalpot,


kebisingan, karakteristik logam, dan lain-lainnya. Setelah studi literatur dilakukan,
peneliti mempersiapkan ketersediaan alat di lingkungan Teknik Mesin Universitas
Negeri Malang berupa sound level meter, peneliti juga mempersiapkan bahan
yang akan diuji berupa muffler knalpot dengan material stainless steel, besi dan
juga aluminium. Peneliti juga mempersiapkan objek penelitian berupa knalpot
standar dan subjek penelitian berupa sepeda motor Supra X 125 R.

23
24

Setelah bahan, objek dan juga subjek penelitian siap untuk digunakan,
peneliti melakukan pengujian dan pengambilan data tingkat kebisingan terhadap
setiap variasi bahan muffler. Jika data yang didapatkan sudah memenuhi kriteria
yang dibutuhkan, penelitian dilanjutkan dengan analisis data tingkat kebisingan
yang telah didapatkan menggunakan software SPSS 24. Setelah data dianalisis dan
berdistribusi normal, peneliti melakukan pembahasan terhadap data dan hasil
analisis yang didapatkan, pembahasan merujuk pada sitasi-sitasi dan penelitian
yang telah dilakukan sebelumnya. Saat pembahasan dirasa sudah cukup
memenuhi, dilakukan pengambilan kesimpulan terhadap hasil penelitian tentang
variasi bahan muffler knalpot stainless steel, besi dan aluminium terhadap tingkat
kebisingan.

3.2 Rancangan Penelitian


Mukhadis (2016: 215) menyatakan bahwa rancangan (design) penelitian
berkenaan dengan alternatif pemilihan dan penetapan langkah-langkah yang
dilakukan dalam upaya pemecahan masalah penelitian yang telah ditetapkan dan
dirumuskan. Mukhadis (2016: 215) dalam bukunya juga menjelaskan bahwa
rancangan penelitian (research design) dapat dimaknai sebagai pemerian rencana
dan tahapan penelitian (perlakuan) secara eksplisit dan sistematis-sistemis,
utamanya pada tahapan selama melakukan penelitan. Oleh karena itu penetapan
rancangan penelitian yang digunakan harus segera dilakukan setelah adanya
hipotesis penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
penelitian eksperimental.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui a) perbedaan tingkat kebisingan
antara muffler knalpot stainless steel dan muffler knalpot standar, b) perbedaan
tingkat kebisingan antara muffler knalpot besi dan muffler knalpot standar, dan c)
perbedaan tingkat kebisingan antara muffler knalpot aluminium dan muffler
standar pada sepeda motor Supra X 125 R. Berdasarkan tujuan penelitian tersebut
maka desain penelitian yang akan digunakan dalam penelitian eksperimen adalah
Quasi-Experiment Design yang lebih rincinya pada jenis penelitian posttest-only
control group design. Pemilihan desain penelitian Quasi-Experiment dikarenakan
peneliti tidak dapat sepenuhnya mengontrol variabel luar yang dapat
mempengaruhi pelaksanaan eksperimen, variabel luar tersebut dianggap tidak
25

akan mempengaruhi hasil dari penelitian. Berikut merupakan desain penelitian


eksperimen posttest-only control group design dalam penelitian variasi muffler
knalpot dengan bahan stainless steel, besi dan aluminium terhadap tingkat
kebisingan pada sepeda motor Supra x 125 R pada Tabel 3.1 berikut.
Tabel 3.1 Desain Penelitian Eksperimental Jenis one group pretest posttest design
X O2
Group (Treatment) (Posttest)
Menggunakan muffler knalpot Pengujian akhir tingkat
R1 dengan bahan stainless steel, kebisingan.
besi dan aluminium
Menggunakan muffler knalpot Pengujian akhir tingkat
R2 standart kebisingan.

3.2.1 Pengumpulan Data Tingkat Kebisingan


Untuk mengumpulkan data tentang tingkat kebisingan dari variasi
penggunaan muffler knalpot dengan bahan stainless steel, besi dan aluminium
dapat dilihat pada desain penelitian yang dicantumkan pada Tabel 3.2 dan Tabel
3.3
Tabel 3.2. Desain penelitian variasi penggunaan muffler knalpot Standar, dengan bahan
stainless steel, besi dan aluminium terhadap tingkat kebisingan pada sepeda
motor Honda Supra X 125 R dengan parameter putaran mesin.
Tingkat Kebisingan
Penggunaan Peggunaan Penggunaan Penggunaan
Putaran
Pengujian Muffler Muffler Muffler Besi Muffler
Mesin
Standar Stainless Aluminium
steel
1 A1 B1 C1 D1
2000 2 A2 B2 C2 D2
3 A3 B3 C3 D3
Rata-rata Xa Xa Xa Xa
1 A4 B4 C4 D4
2500 2 A5 B5 C5 D5
3 A6 B6 C6 D6
Rata-rata Xb Xb Xb Xb
1 A7 B7 C7 D7
3000 2 A8 B8 C8 D8
3 A9 B9 C9 D9
Rata-rata Xc Xc Xc Xc
1 A10 B10 C10 D10
3500 2 A11 B11 C11 D11
3 A12 B12 C12 D12
Rata-rata Xd Xd Xd Xd
1 A13 B13 C13 D12
4000 2 A14 B14 C14 D14
3 A15 B15 C15 D15
Rata-rata Xe Xe Xe Xe
26

Tabel 3.3 Desain penelitian variasi penggunaan muffler knalpotStandar, dengan bahan
Stainless steel, Besi dan Aluminium terhadap tingkat kebisingan pada sepeda
motor Honda Supra X 125 R tahun 2010 dengan parameter sudut pengukuran
kebisingan.
Tingkat Kebisingan
Sudut
Penggunaaan Penggunaan Penggunaan Penggunaan
Pengukura
Pengujian Muffler Muffler Muffler Besi Muffler
n
Standar Stainless Aluminium
Kebisingan
steel
1 E1 F1 G1 H1
00 2 E2 F2 G2 H2
3 E3 F3 G3 H3
Rata-rata X1 X1 X1 X1
1 E4 F4 G4 H4
900 2 E5 F5 G5 H5
3 E6 F6 G6 H6
Rata-rata X2 X2 X2 X2
1 E7 F7 G7 H7
1800 2 E8 F8 G8 H8
3 E9 F9 G9 H9
Rata-rata X3 X3 X3 X3
Rata-rata Keseluruhan Xs Xst Xb Xal

Berdasarkan Tabel 3.2 dan Tabel 3.3 mengenai penelitian mengenai tingkat
kebisingan berikut Tabel 3.4 merupakan keterangan dari komponen pada Tabel
3.2 dan Tabel 3.3.
Tabel 3.4 Keterangan komponen yang ada pada Tabel 3.2 dan Tabel 3.3
Keteranga : A1- = Tingkat kebisingan knalpot dengan muffler Standar pada
n A15 putaran mesin 2000 rpm – 4000 rpm dengan kelipatan 500 rpm.
B1- = Tingkat kebisingan knalpot dengan muffler dari bahan
B15 Stainless steel pada putaran mesin 2000 rpm – 4000 rpm
dengan kelipatan 500 rpm.
C1- Tingkat kebisingan knalpot dengan muffler dari bahan Besi
C15 = pada putaran mesin 2000 rpm – 4000 rpm dengan kelipatan
500 rpm.
D1- Tingkat kebisingan knalpot dengan mufflerdari bahan
D15 = Aluminium pada putaran mesin 2000 – 4000 rpm dengan
kelipatan 500 rpm.
Xa = Hasil rata-rata tingkat kebisingan pada putaran 2000 rpm
Xb = Hasil rata-rata tingkat kebisingan pada putaran 2500 rpm
Xc = Hasil rata-rata tingkat kebisingan pada putaran 3000 rpm
Xd = Hasil rata-rata tingkat kebisingan pada putaran 3500 rpm
Xe = Hasil rata-rata tingkat kebisingan pada putaran 4000 rpm
E1- = Tingkat kebisingan knalpot dengan muffler Standar dengan
E9 sudut pengukuran 00; 900 dan 1800
F1- = Tingkat kebisingan knalpot dengan muffler bahan Stainless
27

F9 steel dengan sudut pengukuran 00; 900 dan 1800


G1- = Tingkat kebisingan knalpot dengan muffler bahan Besi dengan
G9 sudut pengukuran 00; 900 dan 1800
H1- Tingkat kebisingan knalpot dengan muffler bahan Aluminium
=
H9 dengan sudut pengukuran 00; 900 dan 1800
X1 = Rata-rata tingkat kebisingan dengan sudut pengukuran 00
X2 = Rata-rata tingkat kebisingan dengan sudut pengukuran 900
X3 = Rata-rata tingkat kebisingan dengan sudut pengukuran 1800
Xs Rata-rata keseluruhan hasil pengekuruan dengan muffler
=
knalpot Standar
Xst Rata-rata keseluruhan hasil pengekuruan dengan muffler
=
knalpot berbahan Stainless steel
Xb Rata-rata keseluruhan hasil pengekuruan dengan muffler
=
knalpot berbahan Besi
Xal Rata-rata keseluruhan hasil pengekuruan dengan muffler
=
knalpot berbahan Aluminium

3.3 Subjek dan Objek Penelitian


Penelitian ini dilakukan dengan kolaborasi subjek dan objek sebagai berikut.

3.3.1 Subjek Penelitian


Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah sepeda motor Honda
Supra X 125 R tipe karburator dengan spesifikasi pada Tabel 3.5 berikut.
Tabel 3.5. Spesifikasi Honda Supra X 125 R
No Mesin
1 Tipe Mesin 4 Langkah, SOHC, Silinder Tunggal
2 Kapasitas Mesin 124,89 cc
3 Sistem Pendingin Mesin Pendingin udara
No Mesin
Sistem Suplay Bahan Karburator
4
Bakar
5 Diameter x langkah 52,4 x 57,9 mm
6 Perbandingan Kompresi 9,0 : 1
7 Daya Maksimum 9,3 PS / 7.500 rpm
8 Torsi maksimum 1,03 kgf.m / 4000 rpm
No Transmisi
1 Tipe transmisi Kecepatan bertautan tetap
2 Pola perpindahan gigi N-1-2-3-4-N (rotari)
3 Starting system Pedal dan elektrik
4 Tipe kopling Otomatis sentrifugal
5 Sistem pelumas Wet
No Rangka
1 Tipe rangka Tulang punggung (back bone)
2 Panjang x lebar x tinggi 1.889 x 702 x 1.094
3 Jarak sumbu roda 1.242 mm
4 Jarak terendahh ke tanah 138 mm
5 Berat kosong 105 kg
Kapasitas tangki bahan 3,7 Liter
6
bakar
No Pengapian
28

1 Tipe pengapian Karburator – DC CDI


2 Tipe baterai 12 V – 3,5 Ah
3 Tipe Busi NGK CPR6EA-9 / ND U20EPR9
No Kaki-Kaki
1 Tipe suspense depan Teleskopik
2 Tipe suspense Belakang Lengan ayun dengan suspensi ganda
3 Ukuran ban depan 70/90 – 17 M/C 38P
4 Ukuran ban belakang 80/90 – 17 M/C 44P
No Pengereman
1 Tipe rem depan Cakram hidrolik (double piston)
2 Tipe rem belakang Cakram hidrolik (double piston)

3.3.2 Objek Penelitian


Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah muffler knalpot standar
seperti gambar 3.2 berikut.

Gambar 3.2. knalpot standar Honda Supra X 125 R

3.4 Variabel Penelitian


Untuk menyusun penelitian beberapa variabel yang telah ditetapkan adalah
sebagai berikut. (1) variabel bebas (variabel independent) yaitu muffler knalpot
dengan bahan stainless steel, muffler knalpot dengan bahan besi dan muffler
knalpot dengan bahan aluminium; (2) variabel terikat (variabel dependent) yaitu
tingkat kebisingan; (3) variabel kontrol yaitu mesin Honda Supra X 125 R tipe
karburator standar, muffler knalpot standar dan bahan bakar pertalite.
3.5 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan alat dan bahan untuk pengujian dalam
proses pengumpulan data dan semua informasi pada tahapan dari suatu program
yang dikaji atau diteliti. Uraian lebih lanjut sebagai berikut.
3.5.1 Alat Pengujian
29

Penelitian ini dilakukan dengan beberapa alat dan bahan yang diantaranya
adalah sebagai berikut.

3.5.1.1 sound level meter


Sound level meter merupakan alat yang digunakan untuk mengukur tingkat
kebisingan pada suatu benda atau mesin, alat ini dapat digunakan untuk mengukur
tingkat kebisingan statis dan dinamis. Berikut merupakan spesifikasi sound level
meter yang digunakan pada penelitian dijabarkan pada Tabel 3.6.
Tabel 3.6 Spesifikasi alat uji tingkat kebisingan
Sound Level Meter Krisbow KW06-290
Standar : IEC651 type 2
Rentang frekuensi : 31.5 Hz – 8KHz
Rentang : 35 – 130 Db
pengukuran
Layar : LCD 4 digits
Mikrofon : ½” Kondenser
Resolusi : 0.1 Db
Waktu pengukuran : Cepat (F): 125 mikrodetik ; Lambat (S): 0.5 detik
Akurasi : ± 1.5 Db
Keluaran AC : 0.65 Vrms at FS (batas atas dari tiap tingkat rentang)
Keluaran DC : 10 mV/Db
Baterai : 1 buah baterai 9V,006P atau IEC 6F22 atau NEDA 1604
Tenaga : 50 jam (baterai alkalin)
Temperatur operasi : 0 – 400C (32 – 1040F)
Kelembapan operasi : 10 – 90%RH

SOP atau langkah-langkah penggunaan alat sound level meter Krisbow


KW06-290 adalah sebagai berikut.
1) Pasang baterai
2) Nyalakan dengan menekan tombol ON, kemudian pilih waktu pengukuran
yang diinginkan
3) Tentukan tingkatan yang diinginkan
4) Pegang alat di tangan atau pasang di kaki tiga, arahkan alat ke sumber
bunyi
5) Ketika fungsi MAX diaktifkan, alat hanya akan menangkap dan
menampikan tingkat suara yang paling tinggi
30

6) Ketika fungsi HOLD diaktifkan, maka alat akan menahan pengukuran


terakhir yang dilakukan, untuk kembali ke normal, tekan lagi tombol
HOLD sekali lagi
7) Ketika sudah selesai melakukan pengukuran, matikan dengan menekan
tombol OFF kemudian lepas baterai jika alat tidak digunakan dalam
jangka waktu yang lama

3.5.2 Bahan Pengujian


Bahan pengujian merupakan bahan yang akan diuji dalam penelitian ini.
Bahan yang digunakan adalah sebagai berikut.
3.5.2.1 knalpot dengan muffler standar
Muffler knalpot standar merupakan muffler knalpot bawaan pabrik sepeda
motor seperti pada Gambar 3.2.
3.5.2.2 knalpot dengan muffler stainless steel
Penelitian yang dilakukan adalah mencari perbedaan dari penggunaan
muffler knalpot yang menggunakan beberapa varian jenis logam terhadap tingkat
kebisingan, agar penelitian yang dilakukan mendapatkan data yang valid sehingga
untuk varian logam yang digunakan tetap menggunakan desain muffler knalpot
sesuai standar.
3.5.2.3 knalpot dengan muffler besi
Muffler knalpot berbahan logam besi adalah muffler knalpot yang
divariasikan untuk penelitian dengan desain sama persis dengan muffler knalpot
standar pabrikan seperti yang ditunjukkan oleh Gambar 3.2.
3.5.2.4 knalpot dengan muffler aluminium
Muffler knalpot berbahan logam aluminium adalah muffler knalpot yang
divariasikan untuk penelitian dengan desain sama persis dengan muffler knalpot
standar pabrikan seperti yang ditunjukkan oleh Gambar 3.2.
Muffller yang digunakan untuk penelitian memiliki ukuran dimensi dan juga
desain yang sama dengan standar pabrikan akan tetapi hanya bahan logamnya
yang berbeda, untuk desain muffler dan juga dimensi muffler yang digunakan
ditunjukkan pada Gambar 3.3 dan Gambar 3.4 sebagai berikut
31

Gambar 3.3 Desain bagian dalam muffler knalpot

Gambar 3.4 Ukuran bagian dalam muffler

3.5.2.5 Bahan bakar pertalite


Penelitian yang dilakukan menggunakan bahan bakar pertalite yang
diproduksi oleh pertamia. Penggunaan pertalite pada penelitian ini dikarenakan
pertalite merupakan bahan bakar yang paling sering digunakan oleh masyarakat
untuk kendaraan bermotornya. Pertalite merupakan bahan bakar yang diproduksi
oleh pertamina yang memiliki nilai oktan 90. Pemilihan bahan bakar pertalite
dikarenakan pertalite merupakan bahan bakar yang lebih cocok digunakan untuk
mesin berkapasitas 125cc, Irfanto (2017) dalam penelitiannya menunjukkan
bahwa penggunaan bahan bakar premium pada sepeda motor berkapasitas 125cc
32

menghasilkan daya 6,95 pada 4000 rpm, sedangkan saat menggunakan bahan
bakar pertalite menghasilkan daya 7,40 pada 4000 rpm.

3.6 Prosedur Penelitian


Penelitian yang dilakukan dengan melakukan pengujian pada muffler
knalpot dengan bahan stainless steel, besi dan aluminium terhadap tingkat
kebisingan.sebelum dilakukan pengukuran tingkat kebisingan, terlebih dahulu
dipasangkan tachometer pada sepeda motor untuk membaca rpm dari mesin.
Selanjutnya dilakukan pengujian dengan menggunakan muffler knalpot dengan
bahan stainless steel, besi dan aluminium secara bergantian. Pengambilan data
penelitian setiap variasi bahan muffler terhadap tingkat kebisingan dilakukan
mulai dari putaran mesin (rpm) 2000 – 4000 rpm dengan kelipatan 500 rpm pada
setiap pengujian. Langkah-langkah dalam pengujian dan pengambilan data
sebagai berikut.
3.6.1 Langkah Pengujian dan Pengambilan Data Tingkat Kebisingan
Pengujian dan pengambilan data tingkat kebisingan dilakukan dengan
langkah-langkah sebagai berikut.
3.6.1.1 Penggunaan muffler standar
Pengujian dan pengambilan data tingkat kebisingan menggunakan muffler
standar pada Tabel 3.7 berikut.
Tabel 3.7 Pengambilan data tingkat kebisingan muffler Standar
muffler standar
N Banyaknya percobaan
Langkah
o 1 2 3
1 Memasang tachometer pada mesin - - -
Mempersiapkan alat ukur sound level
2 - - -
meter
Ukur tingkat kebisingan menggunakan
sound level meter dengan jarak 2m dari
3 - - 
ujung muffler, dari 2000 rpm-4000rpm
dengan sudut pengukuran 00
Catat data yang didapatkan saat
melakukan pengukuran
4 - - -

Ukur tingkat kebisingan menggunakan


sound level meter dengan jarak 2m dari
5 - - 
ujung muffler, dari 2000 rpm-4000rpm
dengan sudut pengukuran 900
6 Catat data hasil pengukuran yang - - -
33

didapatkan saat melaukan pengukuran


Ukur tingkat kebisingan menggunakan
sound level meter dengan jarak 2m dari
7 - - 
ujung muffler, dari 2000 rpm-4000rpm
dengan sudut pengukuran 1800
Catat data hasil pengukuran yang
8 - - -
didapakan saat melakukan pengukuran

3.6.1.2 Penggunaan muffler stainless steel


Pengujian dan pengambilan data tingkat kebisingan menggunakan muffler
stainless steel pada tabel 3.8 berikut

Tabel 3.8 Pengambilan data tingkat kebisingan muffler stainless steel


muffler stainless steel
N Banyaknya percobaan
Langkah
o 1 2 3
Mengganti muffler standar dengan muffler
1 - - -
stainless steel
2 Memasang tachometer pada mesin - - -
Mempersiapkan alat ukur sound level
3 - - -
meter
Ukur tingkat kebisingan menggunakan
sound level meter dengan jarak 2m dari
4 - - 
ujung muffler, dari 2000 rpm-4000rpm
dengan sudut pengukuran 00
Catat data yang didapatkan saat
5 - - -
melakukan pengukuran
Ukur tingkat kebisingan menggunakan
sound level meter dengan jarak 2m dari
6 - - 
ujung muffler, dari 2000 rpm-4000rpm
dengan sudut pengukuran 900
Catat data hasil pengukuran yang
7 - - -
didapatkan saat melaukan pengukuran
Ukur tingkat kebisingan menggunakan
sound level meter dengan jarak 2m dari
8 - - 
ujung muffler, dari 2000 rpm-4000rpm
dengan sudut pengukuran 1800
Catat data hasil pengukuran yang
9 - - -
didapakan saat melakukan pengukuran

3.6.1.3 Penggunaan muffler besi.


34

Pengujian dan pengambilan data tingkat kebisingan menggunakan muffler


besi pada Tabel 3.9 berikut.
Tabel 3.9 Pengambilan data tingkat kebisingan muffler besi
muffler besi
N Banyaknya percobaan
Langkah
o 1 2 3
Mengganti muffler stainless steel dengan
1 - - -
muffler besi
Mempersiapkan alat ukur sound level
2 - - -
meter
Ukur tingkat kebisingan menggunakan
sound level meter dengan jarak 2m dari
3 - - 
ujung muffler, dari 2000 rpm-4000rpm
dengan sudut pengukuran 00
Catat data yang didapatkan saat
4 melakukan pengukuran - - -
Ukur tingkat kebisingan menggunakan
sound level meter dengan jarak 2m dari
5 - - 
ujung muffler, dari 2000 rpm-4000rpm
dengan sudut pengukuran 900
Catat data hasil pengukuran yang
6 - - -
didapatkan saat melaukan pengukuran
Ukur tingkat kebisingan menggunakan
sound level meter dengan jarak 2m dari
7 - - 
ujung muffler, dari 2000 rpm-4000rpm
dengan sudut pengukuran 1800
Catat data hasil pengukuran yang
8 - - -
didapatkan saat melakukan pengukuran

3.6.1.4 Penggunaan muffler allumunium


Pengujian dan pengambilan data tingkat kebisingan menggunakan muffler
aluminium pada Tabel 3.10 berikut.
Tabel 3.10 Pengambilan data tingkat kebisingan muffler aluminium
muffler aluminium
N Banyaknya percobaan
Langkah
o 1 2 3
Mengganti muffler besi dengan muffler
1 - - -
aluminium
Mempersiapkan alat ukur sound level
2 - - -
meter
Ukur tingkat kebisingan menggunakan
sound level meter dengan jarak 2m dari
3 - - 
ujung muffler, dari 2000 rpm-4000rpm
dengan sudut pengukuran 00
Catat data yang didapatkan saat
4 melakukan pengukuran - - -

5 Ukur tingkat kebisingan menggunakan - - 


sound level meter dengan jarak 2m dari
ujung muffler, dari 2000 rpm-4000rpm
35

dengan sudut pengukuran 900


Catat data hasil pengukuran yang
6 - - -
didapatkan saat melaukan pengukuran
Ukur tingkat kebisingan menggunakan
sound level meter dengan jarak 2m dari
7 - - 
ujung muffler, dari 2000 rpm-4000rpm
dengan sudut pengukuran 1800
Catat data hasil pengukuran yang
8 - - -
didapakan saat melakukan pengukuran

3.7 Analisis Data


Analisis data merupakan teknik dan rumus statistik yang digunakan untuk
mencari, menghitung dan mengolah data yang didapatkan dari penelitian yang
telah dilakukan. Analisis data pada penelitian ini menggunakan teknik uji statistik
Analisis data pada penelitian ini menggunakan teknik statistik uji T dengan jenis
paired sample t-test (uji beda dua sampel berpasangan) dengan uji prasyarat uji
normalitas. Dimana jenis ini merupakan uji beda dua sampel berpasangan. sampel
berpasangan merupakan subjek yang sama namun mengalami perlakuan yang
berbeda, subjek yang digunakan yaitu sepeda motor Supra X 125 R, dimana
subjek tersebut diberikan perlakuan yang berbeda berupa menggunakan variasi
bahan muffler standar, stainless steel, besi dan aluminium.

Anda mungkin juga menyukai

  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen10 halaman
    Bab Iii
    dimas arifiyanto
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv
    Bab Iv
    Dokumen11 halaman
    Bab Iv
    dimas arifiyanto
    Belum ada peringkat
  • Bab V
    Bab V
    Dokumen6 halaman
    Bab V
    dimas arifiyanto
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen18 halaman
    Bab Ii
    dimas arifiyanto
    Belum ada peringkat
  • Bab V
    Bab V
    Dokumen5 halaman
    Bab V
    dimas arifiyanto
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen5 halaman
    Bab I
    dimas arifiyanto
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen25 halaman
    Bab Ii
    dimas arifiyanto
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv
    Bab Iv
    Dokumen13 halaman
    Bab Iv
    dimas arifiyanto
    Belum ada peringkat
  • Bab 1
    Bab 1
    Dokumen4 halaman
    Bab 1
    dimas arifiyanto
    Belum ada peringkat
  • Bab 3
    Bab 3
    Dokumen9 halaman
    Bab 3
    dimas arifiyanto
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen1 halaman
    Daftar Pustaka
    dimas arifiyanto
    Belum ada peringkat
  • Bab 2
    Bab 2
    Dokumen23 halaman
    Bab 2
    dimas arifiyanto
    Belum ada peringkat
  • Job Sheet Merangkai Sistem AC
    Job Sheet Merangkai Sistem AC
    Dokumen34 halaman
    Job Sheet Merangkai Sistem AC
    Yadino Dino
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen6 halaman
    Bab I
    dimas arifiyanto
    Belum ada peringkat
  • Bab 4
    Bab 4
    Dokumen2 halaman
    Bab 4
    dimas arifiyanto
    Belum ada peringkat
  • Bab 4
    Bab 4
    Dokumen2 halaman
    Bab 4
    dimas arifiyanto
    Belum ada peringkat
  • Struktur Atom
    Struktur Atom
    Dokumen16 halaman
    Struktur Atom
    Fawatihul Isnayni Lailah
    Belum ada peringkat
  • INTEGRAL TRIGONOMETRI
    INTEGRAL TRIGONOMETRI
    Dokumen22 halaman
    INTEGRAL TRIGONOMETRI
    Yohanes Berchmans Bayuaji Banendro
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen7 halaman
    Bab Ii
    dimas arifiyanto
    Belum ada peringkat
  • Bab V
    Bab V
    Dokumen2 halaman
    Bab V
    Wahyu Putri Permata Sari
    Belum ada peringkat
  • Sistem Pengapian Elektronik
    Sistem Pengapian Elektronik
    Dokumen38 halaman
    Sistem Pengapian Elektronik
    dimas arifiyanto
    Belum ada peringkat
  • Motor Listrik
    Motor Listrik
    Dokumen2 halaman
    Motor Listrik
    Roby Candra Taruna
    Belum ada peringkat
  • Cover TP
    Cover TP
    Dokumen3 halaman
    Cover TP
    dimas arifiyanto
    Belum ada peringkat
  • Bab V
    Bab V
    Dokumen2 halaman
    Bab V
    Wahyu Putri Permata Sari
    Belum ada peringkat
  • Bab 1
    Bab 1
    Dokumen6 halaman
    Bab 1
    dimas arifiyanto
    Belum ada peringkat
  • Cover TP
    Cover TP
    Dokumen3 halaman
    Cover TP
    dimas arifiyanto
    Belum ada peringkat
  • Motor Listrik
    Motor Listrik
    Dokumen2 halaman
    Motor Listrik
    Roby Candra Taruna
    Belum ada peringkat
  • Fungsi Dan Grafik Fungsi
    Fungsi Dan Grafik Fungsi
    Dokumen24 halaman
    Fungsi Dan Grafik Fungsi
    dimas arifiyanto
    Belum ada peringkat
  • Tugas 2 (Total)
    Tugas 2 (Total)
    Dokumen21 halaman
    Tugas 2 (Total)
    dimas arifiyanto
    Belum ada peringkat