Anda di halaman 1dari 71

A.

MEDAN MAGNET

Magnet adalah suatu benda yang mampu menarik benda lain di sekitarnya yang
memiliki sifat khusus. Setiap magnet mempunyai sifat kemagnetan. Sifat
kemagnetan adalah kemampuan benda dalam menarik benda-benda lain di
sekitarnya.
Macam-macam bentuk magnet, antara lain :
magnet batang magnet ladam magnet jarum

Gambar 1. Macam-macam medan magnet

Magnet dapat diperoleh dengan cara buatan. Jika baja di gosok dengan sebuah
magnet, dan cara menggosoknya dalam arah yang tetap, maka baja itu akan
menjadi magnet.

Gambar 2. Cara Membuat Magnet

Baja atau besi dapat pula dimagneti oleh arus listrik. Baja atau besi itu
dimasukkan ke dalam kumparan kawat, kemudian ke dalam kumparan kawat
dialiri arus listrik yang searah. Ujung-ujung sebuah magnet disebut Kutub
Magnet. Garis yang menghubungkan kutub-kutub magnet disebut sumbu magnet
dan garis tegak lurus sumbu magnet serta membagi dua sebuah magnet disebut
garis sumbu.
Gambar 3. Memagneti baja/besi dengan arus listrik

Sebuah magnet batang digantung pada titik beratnya. Sesudah keadaan setimbang
tercapai, ternyata kutub-kutub batang magnet itu menghadap ke Utara dan
Selatan.
Kutub magnet yang menghadap ke utara di sebut kutub Utara.
Kutub magnet yang menghadap ke Selatan disebut kutub Selatan.
Hal serupa dapat kita jumpai pada magnet jarum yang dapat berputar pada sumbu
tegak ( jarum deklinasi ). Kutub Utara jarum magnet deklinasi yang seimbang
didekati kutub Utara magnet batang, ternyata kutub Utara magnet jarum bertolak.
Bila yang didekatkan adalah kutub selatan magnet batang, kutub utara magnet
jarum tertarik.

Dapat dilihat bahwa, Kutub-kutub yang sejenis tolak-menolak dan kutub-kutub


yang tidak sejenis tarik-menarik. Jika kita gantungkan beberapa paku pada ujung-
ujung sebuah magnet batang ternyata jumlah paku yang dapat melekat di kedua
kutub magnet sama banyak. Makin ke tengah, makin berkurang jumlah paku yang
dapat melekat. Kekuatan kutub sebuah magnet sama besarnya semakin ke tengah
kekuatannya makin berkurang.
1. Hukum Coulumb
Muatan listrik merupakan entitas dasar dan menjadi primadona dalam
elektrostatika. Muatan listrik dapat dipindah dari suatu benda ke benda lainnya
dengan cara menggosok atau cara lainnya, akan tetapi muatan tidak dapat
diciptakan atau dimusnahkan. Ada dua jenis muatan yaitu positif dan negatif.
Muatan yang sejenis bersifat tolak-menolak, dan muatan yang tak sejenis akan
tarik-menarik.

Ketika batang kaca digosokkan dengan kain sutra terjadi perpindahan electron
dari batang kacake kain sutra. Hal itu terjadikarena gaya tarik menarik inti atom
kain terhadap electron yang lebih kuat daripada gaya tarik menarik inti atom kaca.
Tentu saja batang kaca akan makin banyak kekurangan electron jika penggosokan
dilakukan lebih lama. Artinya, muatan listrikbatang kaca menjadi lebih besar.
Itulah sebabnya, gaya tarik batang kaca menjadi lebih besar dari sebelumnya.
Sebenarnya, ketika terjadi perpindahan electron dari kain wol ke penggaris plastic.
Kain wol menjadi kekurangan electron (bermuatan positif). Namun, pada saat
yang hamper bersamaan, terjadinya perpindahan electron tangan kita ke kain wol.
Akibatnya, kain wol menjadi netral. Demikian ugak halnya dengan kain sutera.
Sebenarnya, ketika terjadinya perpindahan electron dari kaca ke kain sutera, kain
sutera menjadi kelebihan electron (bermutan negative). Namun, electron tersebut
tidak berhenti di kain sutera, tetapi terus mengalir ke tangan kita. Akibatnya, kain
sutera menjadi netral. Adapun pada penggaris listrik plastic dan batang kaca,
aliran electron seperti itu tidak terjadi. Dengan demikian, kita dapat membedakan
benda menjadi dua macam, yaitu benda yang mudah di aliri electron dan benda
yang tidak mudak dialiri electron. Benda yang mudah dialiri disebut konduktor,
contohnya tubuh manusia dan benda logam, sedangkan yang tidak mudah dialiri
electron disebut isolator, contohnya plastic, karet dan kaca.

Masih ingatkah anda pengertian gaya gravitasi bumi ketika masih belajar di SD
dulu ? Gaya gravitasi itu terjadi karena suatu massa benda tarik menarik oleh
massa bumi. Hal yang sama juga dapat terjadi pada dua benda yang bermuatan
listrik. Untuk memahami interaksi dua benda bermuatan dapat menggunakan
batang kaca dan penggaris yang sudah bermuatan.
Muatan listrik itu tersimpan dalam benda-benda yang berada di sekeliling kita,
seperti misalnya pada plastik yang digosok dengan wool, gelas yang digosok
dengan sutera pada kilat, dan masih banyak yang lainnya lagi. Benda-benda yang
bermuatan akan mengerjakan gaya terhadap benda bermuatan lainnya. Gaya ini
dinamakan gaya elektrostatik. Gaya ini bergantung pada besarnya muatan masing-
masing benda dan bergantung pada jarak ke dua benda.

Besarnya gaya tolak-menolak atau gaya tarik menarik antara kutub-kutub magnet,
sebanding dengan kuat kutubnya masing-masing dan berbanding terbalik dengan
kwadrat jaraknya.

m 0 m1 . m 2
F= .
4p R2
F = gaya tarik menarik/gaya tolak menolak dalam newton.
R = jarak dalam meter.

m1 dan m2 kuat kutub magnet dalam Ampere-meter.


m 0 = permeabilitas hampa.
4p
Nilai m0 = 107 Weber/A.m
Nilai permeabilitas benda-benda, ternyata tidak sama dengan permeabilitas
hampa.
Perbandingan antara permeabilitas suatu zat debgan permeabilitas hampa disebut
permeabilitas relatif zat itu.
m
=
r
m0
m r = Permeabilitas relatif suatu zat.
m = permeabilitas zat itu
m 0 = permeabilitas hampa.
2. Pengertian Medan Magnet .

Arus mengalir melalui sepotong kawat membentuk suatu medan magnet (M)
disekeliling kawat. Medan tersebut terorientasi menurut aturan tangan kanan.
Dalam ilmu Fisika, medan magnet adalah suatu medan yang dibentuk dengan
menggerakan muatan listrik (arus listrik) yang menyebabkan munculnya gaya di
muatan listrik yang bergerak lainnya. (Putaran mekanika kuantum dari satu
partikel membentuk medan magnet dan putaran itu dipengaruhi oleh dirinya
sendiri seperti arus listrik. Inilah yang menyebabkan medan magnet dari
ferromagnet “permanen”). Sebuah medan magnet adalah medan vector, yaitu
berhubungan dengan setiap titik dalam ruang vektor yang dapat berubah menurut
waktu. Arah dari medan ini adalah seimbang dengan arah jarum kompas yang
diletakkan di dalam medan tersebut.Medan magnet adalah ruangan di sekitar
kutub magnet, yang gaya tarik/tolaknya masih dirasakan oleh magnet lain.

Kuat Medan ( H ) = intensity


Kuat medan magnet di suatu titik di dalam medan magnet ialah besar gaya pada
suatu satuan kuat kutub di titik itu di dalam medan magnet m adalah kuat kutub
yang menimbulkan medan magnet dalam Ampere-meter. R jarak dari kutub
magnet sampai titik yang bersangkutan dalam meter. dan H = kuat medan titik itu

N Weber
2
dalam : A .m atau dalam m

Garis Gaya

Garis gaya adalah lintasan kutub Utara dalam medan magnet atau garis yang
bentuknya demikian hingga kuat medan di tiap titik dinyatakan oleh garis
singgungnya. Sejalan dengan faham ini, garis-garis gaya keluar dari kutub-kutub
dan masuk ke dalam kutub Selatan. Untuk membuat pola garis-garis gaya dapat
dengan jalan menaburkan serbuk besi disekitar sebuah magnet.
Gambar pola garis-garis gaya.
Gambar 4. Pola Garis Gaya Magnet

Rapat Garis-Garis Gaya (Flux Density) = B


Definisi : Jumlah garis gaya tiap satuan luas yang tegak lurus kuat medan.
f
B=
A
Kuat medan magnet di suatu titik sebanding dengan rapat garis-garis gaya dan
berbanding terbalik dengan permeabilitasnya.
B
H=
m
B   H   r.  o. H
B = rapat garis-garis gaya.
m = Permeabilitas zat itu.
H = Kuat medan magnet.
catatan : rapat garis-garis gaya menyatakan kebesaran induksi magnetik.
Medan magnet yang rapat garis-garis gayanya sama disebut : medan magnet serba
sama ( homogen )

Bila rapat garis-garis gaya dalam medan yang serba sama B, maka banyaknya

garis-garis gaya ( f ) yang menembus bidang seluar A m2 dan mengapit

sudut q dengan kuat medan adalah :


f = B.A Sin q (Weber.)

Diamagnetik Dan Para Magnetik.

Sehubungan dengan sifat-sifat kemagnetan benda dibedakan atas Diamagnetik


dan Para magnetik. Jika benda magnetik ditempatkan dalam medan magnet yang
tidak homogen, ujung-ujung benda itu mengalami gaya tolak sehingga benda akan
mengambil posisi yang tegak lurus pada kuat medan. Benda-benda yang demikian
mempunyai nilai permeabilitas relatif lebih kecil dari satu. Contoh : Bismuth,
tembaga, emas, antimon, kaca flinta.

Jika benda paramagnetik ditempatkan dalam medan magnet yang tidak homogen,
akan mengambil posisi sejajar dengan arah kuat medan. Benda-benda yang
demikian mempunyai permeabilitas relatif lebih besar dari pada satu. Contoh :
Aluminium, platina, oksigen, sulfat tembaga dan banyak lagi garam-garam logam
adalah zat paramagnetik.

Benda feromagnetik adalah benda-benda yang mempunyai effek magnet yang


sangat besar, sangat kuat ditarik oleh magnet dan mempunyai permeabilitas relatif
sampai beberapa ribu. Contoh : Besi, baja, nikel, cobalt dan campuran logam
tertentu ( almico ).

3. Fluks Magnet

Fluks Magnet adalah hasil dari rata-rata medan magnet kali luas daerah yang
tegak lurus menembus itu. Ini adalah kuantitas untuk mempermudah dalam
laporan Hukum Faraday dan dalam pembahasan benda seperti transformator dan
solenoida. Dalam kasus generator listrik di mana medan magnet menembus
kumparan berputar, daerah yang digunakan dalam mendefinisikan fluks adalah
proyeksi dari area kumparan ke bidang tegak lurus terhadap medan magnet.
Dalam hal ini, fluks magnetik didefinisikan sebagai pekalian medan magnetik B
dengan luasan A yang dibatasi oleh rangkaiannya :

Φ=⃗
B .⃗
A

Karena medan magnetik sebanding dengan jumlah garis medan magnetik per
satuan luas, fluks magnetik tersebut sebanding dengan jumlah garis yang melalui
luasan tersebut .
Jika medan magnetik tidak tegak lurus terhadap permukaannya, seperti pada
gambar b , fluks magnetik didefinisikan sebagai

Φ=B A cos θ

𝛷 = fluks magnetik (Wb = weber)


B = induksi magnet (T atau WB.m-2)
A = luas permukaan bidang (m2)
θ  = sudut yang dibentuk antara arah B dengan garis normal (radian atau
derajat)

4. Medan Magnet Disekitar Arus Listrik.

Perbedaan antara magnet dan listrik adalah bahwa dalam kemagnetan, kedua
kutub selalu berpasangan. Tak ada magnet dengan hanya memiliki satu kutub saja,
pasti memiliki dua kutub yaitu kutub utara dan kutub selatan. Berbeda dengan
kelistrikan di mana dimungkinkan adanya muatan tunggal, positif atau negatif
saja, atau tidak selalu berpasangan.Kali ini kami akan melakukan percobaan
mengenai hubungan kelistrikan dengan kemagnetan melalui suatu rangkaian
listrik.
Pada 1819, seorang ahli Fisika denmark, Hans Christian Oersted menemukan
bahwa di sekitar kawat berarus listrik terdapat medan magnet.

Gambar 5. Percobaan Oersted, (a) kawat diallri arus kistrik, dari arah selatan,
kutub utara magnet jarum menyimpang ke selatan. (b) Kawat tidak dialiri arus
listrik, kutub magnet jarum tetap pada kedudukan semuka (utara-selatan)

Berdasarkan percobaan Oersted, beliau mengambil kesimpulan bahwa di sekitar


arus listrik terdapat medan magnet yang dapat memengaruhi kedudukan magnet
jarum. Dari hasil pengamatannya, Oersted mendapatkan bahwa arah
penyimpangan kutub utara magnet jarum sesuai dengan arah ibu jari tangan kanan
dan arah arus listrik pada kawat sesuai dengan arah jari-jari lainnya. Arah medan
magnet yang terdapat di sekitar kawat berarus sesuai dengan kaidah tangan kanan,
seperti ditunjukkan Gambar 3 berikut ini

Gambar 6. (a) Jika arus tegak lurus bidang kertas menuju Anda, arah medan
magnet berputar berlawanan arah jarum jam. Namun, jika arah aru tegak lurus
bidang kertas menjauhi Anda, arah medan magnet berputar searah jarum jam. (b)
Kaidah tangan kanan.
Seperti pada definisi medan listrik, kita juga mendefinisikan medan magnet. Di
sekitar suatu magnet dihasilkan medan magnet dengan sifat sebagai berikut:
i. Arah medan magnet sama dengan arah garis gaya magnet
ii. Besar medan magnet sebanding dengan kerapatan garis gaya magnet
Seperti di sekitar kutub magnet kerapatan garis gaya magnet paling besar sehingga
didapati medan magnet yang paling besar. Arah garis gaya keluar dari kutub utara
dan masuk ke kutub selatan. Dengan demikian, arah medan magnet keluar dari
B,
kutub utara dan masuk di kutub selatan. Kita simbolkan medan magnet dengan ⃗
yang merupakan sebuah besaran vector. Satuan medan magnet adalah Tesla yang
disingkat T

Gambar 7. Lukisan medan maget. Arah medan magnet di suatu titik sama
dengan arah garis singgung garis gaya magnet di titik tersebut dan mengikuti
orientasi garis gaya magnet di titik tersebut. Dengan demikian, di kutub utara
magnet, arah medan tegak lurus kutub dan ke arah luar. Di kutub selatan magnet,
arah medan magnet tegak lurus kutub dan mengarah masuk menuju kutub.

Untuk menunjukkan keberaadaan medan magnet, kalian ambil magnet permanen


lalu tempatkan di sekitar tanah kering yang mengandung butir-butiran halus.
Kalian goyang-goyangkan batang magnet tersebut maka akan muncul pola sekitar
batang magnet. Butir-butir tanah yang halus mengelilingi magnet dalam pola
garis-garis melengkung, seperti ditunjukkan pada Gambar 2. Garis melengkung
tersebut merupakan garis gaya magnet. Tanah halus yang dipengaruhi oleh medan
magnet mengandung material besi, umunya besi oksida seperti Fe 2O3 atau Fe3O4
Karena mengandung besi maka material ini dapat ditarik oleh magnet [ CITATION
Abd17 \p 299-301 \l 1057 ].
.
Gambar 5. Magnet batang mempengaruhi butir-butir tanah halus kering di
sekitarnya sehingga butir-butir tanah membentuk pola tertentu. Pola yang
dihasilkan merupakan representasi garis gaya magnet.

Hukum Biot Savart .


Hukum Biot-Savart yang dinyatakan dalam bentuk integral vektor adalah :
μId I x a r
B=∫
4 π2
di mana :
B = vektor rapat fluks magnetik (T)
Μ = μ0 μr =¿ permeabilitas magnetik medium (H/m)
μ0 = 4 x 10−7 H/m = permeabilitas ruang vakum atau udara bebas
μr = permeabilitas relatif (tidak memiliki dimensi)
Id = vektor elemen arus (A . m), arah vektor searah arus I
I
ar = vektor satuan arah r, r jarak dari elemen arus I dI ke titik di
mana B ingin diketahui
Dengan melibatkan K (vektor kerapatan arus permukaan, A/m) atau melibatkan J
(vektor kerapatan arus, A/m 2).
Id I =K dS=J dv
di mana
dS = elemen luas permukaan (m 2) bidang yang dilalui arus permukaan K.
dV = elemen penambahan volume (m 3 ¿, maka hukum Bio-Savart dapat ditulis :
μ K dSx ar
B=∫
4π2
Atau
μ K dvx a r
B=∫
4 π2
Untuk kawat lurus yang panjangnya tak terhingga dan terbentang di sepanjang
sumbu-z dari z = -∞ ke z = + ∞ serta dialiri arus earah I, seperti Gambar 7. Hukum
Bio-Savart di titik P
μ Idz a z x a r
B=∫
4 π2

Gambar 7. Kawat lurus di sepanjang sumbu-z dialiri arus listrik I


Harga absolut B adalah

B=
μI

d ( az )
4 πa 2 3/2

z
B=∫
μ Idz

4 πr
2
=∫
μ Iadz

4 πr
3

atau
( ( ))
1+
a
z
Dimana =cotθ , untuk z = −∞, θ = 1800 dan untuk z = +∞, θ = 00 .
a
Jadi,
0
μI μI
B= ∫ d cos θ=
4 πa 2 πa
180 0
Untuk kawat lingkaran dengan jari-jari R, dialiri arus I di medium udara bebas,
Hukum Biot-Savart menjadi

B=∫
μ IdLx a =∫ μ IR φ a x a
0 r 0 φ r

4 πr
2
4 πr
2

Dimana r 2= R2 + z 2; arah vektor B tegak lurus bidang yang melalui r dan adI,

sehingga
Bz
dalam arah sumbu-z positif = B Sin θ = B
( Rr ) , atau
2 2

B=
μ IR
0
2x
∫ dφ=
μ IR 0
2 2 3 /2 2 2 3/ 2
4 π( R + z ) 2( R + z )
0

B=
μ IR 0
2 2
2( R + z )
3/2

Di pusat lingkaran di mana z = 0 maka

B=
μ Ia 0
z
2R
Perhitungan teoritis, menggunakan keduanya analitis dan pendekatan numerik,
dilakukan untuk perbandingan dengan nilai-nilai eksperimental hasil yang
diperoleh menggunakan smartphone.Persamaan yang digunakan untuk
menentukan medan magnet sekitar kabel lurus dan melingkar berasal dari hukum
Biot-Savart seperti yang ditunjukkan

[ CITATION San \p 49-54 \l 1057 ]


di mana B adalah medan magnet, µ0 adalah permeabilitas vakum (4π × 10−7  Tm
A − 1), Saya dan r adalahsaat ini dan jarak antara yang sangat kecil sumber arus
(kawat) dan titik pengamatan, masing-masing. Dari persamaan (1), untuk kawat
lurus dengan panjang kabel L, persamaan medan magnet untuk jari-jari kawat r
ditunjukkan oleh persamaan

Sedangkan untuk kawat loop dengan diameter R, maka medan magnet sepanjang
sumbu lingkaran, z, diwakili dengan persamaan
5. Induksi Magnetik

Induksi magnetik di sekitar arus lurus.

Besar induksi magnetik di titik A yang jaraknya a dari kawat sebanding dengan
kuat arus dalam kawat dan berbanding terbalik dengan jarak titik ke kawat.

m 0 I
B= 2 . p.a
B dalam W/m2
I dalam Ampere
a dalam meter
B B
I
Kuat medan dititik H = m =
 r .
0
= 2 p.a
r udara = 1

Jika kawat tidak panjang maka harus digunakan Rumus :

B=
m i ( cos q −cos q )
0
1 2
4 pa

Induksi magnetik di pusat arus lingkaran.


Titik A berjarak x dari pusat kawat melingkar besarnya induksi magnetik di A
dirumuskan :
Jika kawat itu terdiri atas N lilitan maka :

m 0
a. I . N
. sin  1 m 0
a2 . I . N
B= 2 . r
2
atau B= 2 . r3

Induksi magnetik di pusat lingkaran.

Dalam hal ini r = a dan  = 900


Besar induksi magnetik di pusat lingkaran.

μ 0
I .N
B= 2 . a
B = besar medan magnet dalam W/m2.
I = kuat arus dalam ampere.
N = jumlah lilitan.
a = jari-jari lilitan dalam meter.
Arah medan magnetik dapat ditentukan dengan aturan tangan kanan.

Jika arah arus sesuai dengan arah melingkar jari tangan kanan arah ibu jari
menyatakan arah medan magnet.

Solenoide
Solenoide adalah gulungan kawat yang di gulung seperti spiral. Bila kedalam
solenoide dialirkan arus listrik, di dalam selenoide terjadi medan magnet dapat
ditentukan dengan tangan.
Gambar :

Besar induksi magnetik dalam solenoide.

Jari-jari penampang
solenoide a, banyaknya
lilitan N dan panjang
solenoide 1. Banyaknya

N
. dx

lilitan pada dx adalah : l atau n dx, n banyaknya lilitan tiap satuan panjang
di titik P.
Bila 1 sangat besar dibandingkan dengan a, dan p berada di tengah-tengah maka
1= 0 0 dan 2 = 180 0
Induksi magnetik di tengah-tengah solenoide :

B=
m 0
∋. 2
2

B= m ∋¿ ¿0

Bila p tepat di ujung-ujung solenoide 1= 0 0 dan 2 = 90 0

B=
m 0
∋. 1
2
B=
μ 0
∋¿ ¿
2

Toroida

Sebuah solenoide yang dilengkungkan sehingga sumbunya membentuk lingkaran


di sebut Toroida. Bila keliling sumbu toroida 1 dan lilitannya berdekatan, maka
induksi magnetik pada sumbu toroida.

B= m∋ ¿ ¿
N
n dapat diganti dengan 2 pR , N banyaknya lilitan dan R jari-jari toroida.
6. Gaya Lorentz
Gaya Lorentz adalah gaya yang ditimbulkan oleh muatan listrik yang bergerak
atau oleh arus listrik yang berada dalam suatu medan magnet (B). Arah gaya ini
akan mengikuti arah maju skrup yang diputar dari vektor arah gerak muatan listrik
(v) ke arah medan magnet (B), seperti yang terlihat dalam rumus berikut:
F=q (v × B)
Keterangan:
F = gaya(Newton)
B = medan magnet (Tesla)
q = muatan listrik ( Coulomb)
v = arah kecepatan muatan (m/t)

Sebuah partikel bermuatan listrik yang bergerak dalam daerah medan magnet
homogen akan mendapatkan gaya. Gaya ini juga dinamakan gaya Lorentz. Gerak
partikel akan menyimpang searah dengan gaya lorentz yang mempengaruhi. Arah
gaya Lorentz pada muatan yang bergerak dapat juga ditentukan dengan kaidah
tangan kanan dari gaya Lorentz (F) akibat dari arus listrik, I dalam suatu medan
magnet B. Ibu jari, menunjukan arah gaya Lorentz . Jari telunjuk, menunjukkan
arah medan magnet ( B ). Jari tengah, menunjukkan arah arus listrik ( I ). Untuk
muatan positif arah gerak searah dengan arah arus, sedang untuk muatan negatif
arah gerak berlawanan dengan arah arus.
Jika besar muatan q bergerak dengan kecepatan v, dan I = q/t maka persamaan
gaya adalah:
                                               FL = I . ℓ . B sin θ
                                                     = q/t . ℓ . B sin θ
                                                     = q . ℓ/t . B sin θ
                                                     = q . v . B sin θ
*Karena ℓ/t = v
Sehingga besarnya gaya Lorentz yang dialami oleh sebuah muatan yang bergerak
dalam daerah medan magnet dapat dicari dengan menggunakan rumus :
F = q . v . B sin θ
Keterangan:
F = gaya Lorentz dalam newton ( N )
q = besarnya muatan yang bergerak dalam coulomb ( C )
v = kecepatan muatan dalam meter / sekon ( m/s )
B = kuat medan magnet dalam Wb/m2 atau tesla ( T )
θ = sudut antara arah v dan B

Untuk gaya Lorentz yang ditimbulkan oleh arus listrik, I, dalam suatu medan
magnet (B), rumusnya akan terlihat sebagai berikut (lihat arah gaya dalam kaidah
tangan kanan):
F = B.I.l
Keterangan :
F   = gaya lorentz (N)
I    = kuat arus melalui penghantar (A)
l    = panjang kawat penghantar (m)
B  = medan magnet (Wb/m2)

Menentukan Arah Gaya Medan Magnet Pada Gaya Lorentz


Arah gaya lorentz dapat ditentukan dengan aturan tangan kanan. Jari-jari tangan
kanan diatur sedemikian rupa, sehingga Ibu jari tegak lurus terjadap telunjuk dan
tegak lurus juga terhadap jari tengah. Bila arah medan magnet (B) diwakili oleh
telunjuk dan arah arus listrik (I) diwakili oleh ibu jari, maka arah gaya lorentz (F)
di tunjukkan oleh jari tengah.
Karena gaya Lorentz ( F) , arus listrik ( I ) dan medan magnet ( B ) adalah besaran
vector maka peninjauan secara matematik besar dan arah gaya Lorentz ini hasil
perkalian vector (cros-product) dari  I dan B.
F = I . B
Besarnya gaya Lorentz dapat dihitung dengan rumus:
F  = I.B sinθ
Rumus ini berlaku untuk panjang kawat 1 meter.
Perhitungan diatas adalah gaya Lorentz yang mempengaruhi kawat tiap satuan
panjang. Jadi jika panjang kawat = ℓ , maka besar gaya Lorentz dapat dihitung
dengan rumus
F  = I . ℓ . B . Sin θ
Keterangan :
F  = gaya Lorentz dalam newton ( N )
I  = kuat arus listrik dalam ampere ( A )
ℓ = panjang kawat dalam meter ( m )
B  = kuat medan magnet (Wb/m2) atau tesla ( T )
θ  = sudut antara  arah I dan B

Dari rumus di atas ternyata jika besar sudut θ adalah :


- Θ  = 900 , arah arus listrik dan medan magnet ( I dan B ) saling tegak lurus maka
F mencapai maksimum
-Θ   = 900 ,  arah arus listrik dan medan magnet  ( I dan B ) saling sejajar maka
F = 0 atau kawat tidak dipengaruhi gaya Lorentz
Hubungan antara F , I dan B dapat lebih mudah dipelajari dengan menggunakan
kaidah tangan kiri. Yaitu dengan mengangan-angankan jika ibu jari, jari telunjuk
dan jari tangah kita bentangkan saling tegak lurus, maka :
Ibu jari  : menunjukan arah gaya Lorentz ( FL ) Arah gaya  Lorentz
Jari telunjuk  : menunjukkan  arah medan magnet (B)
Jari tengah   : menunjukkan arah arus listrik ( I )

Menentukan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Gaya Magnet Pada Suatu


Penghantar
Gaya lorentz pada penghantar bergantung pada faktor sebagai berikut :
1.  kuat medan magnet (B)
2.  besar arus listrik (I)
3.  panjang penghantar (l)
sehingga dapat dirumuskan:
F=B.I.l

keterangan :
F   = gaya lorentz (N)
B = kuat medan magnet (Tesla)
I    = kuat arus listrik (A)
L  = panjang penghantar (m)

Pada percobaan oersted telah dibuktikan pengaruh arus listrik terhadap kutub
magnet, bagaimana pengaruh kutub magnet terhadap arus listrik akan dibuktikan
dari percobaan berikut :Seutas kawat PQ ditempatkan diantara kutub-kutub
magnet ladam kedalam kawat dialirkan arus listrik ternyata kawat melengkung
kekiri.
Gejala ini menunjukkan bahwa medan magnet mengerjakan gaya pada arus listrik,
disebut Gaya Lorentz. Vektor gaya Lorentz tegak lurus pada I dan B. Arah gaya
Lorentz dapat ditentukan dengan tangan kanan. Bila arah melingkar jari-jari
tangan kanan sesuai dengan putaran dari I ke B, maka arah ibu jari menyatakan
arah gaya Lorents.

Besar Gaya Lorentz


Hasil-hasil yang diperoleh dari percobaan menyatakan bahwa besar gaya Lorentz
dapat dirumuskan sebagai :
F = B . I . l . sin a
F = gaya Lorentz.
B = induksi magnetik medan magnet.
I = kuat arus.
L = panjang kawat dalam medan magnet.
a = sudut yang diapit I dan B.

Satuan Kuat Arus.


Kedalam kawat P dan Q yang sejajar dialirkan arus listrik. Bila arah arus dalam
kedua kawat sama, kawat itu saling menarik. Dilihat dari atas arus listrik P
menuju kita digambarkan sebagai arus listrik dalam kawat P menimbulkan medan
magnet. Medan magnet ini mengerjakan gaya Lorentz pada arus Q arahnya seperti
dinyatakan anak panah F. Dengan cara yang sama dapat dijelaskan gaya Lorentz
yang bekerja pada arus listrik dalam kawat P.

Kesimpulan :
Arus listrik yang sejajar dan searah tarik-menarik dan yang berlawanan arah
tolak- menolak.

Bila jarak kawat P dan Q adalah a, maka besar induksi magnetik arus P pada jarak
a:

B=
m 0 IP
2 pa
Besar gaya Lorentz pada arus dalam kawat Q
F=B . I Q .l Q
Besar gaya Lorentz tiap satuan panjang
F=B . I Q

=
m 0 IP
I
2 pa Q
F=
m 0 I P IQ
2 pa
F tiap satuan panjang dalam N/m, Ip dan IQ dalam Ampere dan a dalam meter.
Bila kuat arus dikedua kawat sama besarnya, maka :

F=
m I20
=
0 2I
2m=2. 10−7
I2
2p a 4p a a

Untuk I = 1 Ampere dan a = 1 m maka F = 2.10-7 N/m


“1 Ampere adalah kuat arus dalam kawat sejajar yang jaraknya 1 meter
dan menimbulkan gaya Lorentz sebesar 2.10-7 N tiap meter.”

Gerak Partikel Bermuatan Dalam Medan Listrik .

Pertambahan energi kinetik.

Partikel A yang massanya m dan muatannya q berada dalam medan listrik serba
sama, kuat medannya E arah vektor E kekanan. Pada partikel bekerja gaya sebasar

q.E
a=
F = qE, oleh sebab itu partikel memperoleh percepatan : m
Usaha yang dilakukan gaya medan listrik setelah partikel berpindah d adalah :
W = F . d = q . E .d
Usaha yang dilakukan gaya sama dengan perubahan energi kinetik
Ek = q . E .d
1
2 mv 2 2  21 mv1 2  q. E . d
v1 kecepatan awal partikel dan v2 kecepatannya setelah menempuh medan listrik
sejauh d.
Lintasan partikel jika v tegak lurus E.
Didalam medan listrik serba sama yang kuat medannya E, bergerak partikel
bermuatan positif dengan kecepatan vx. Dalam hal ini partikel mengalami dua
gerakan sekaligus, yakni gerak lurus beraturan sepanjang sumbu x dan gerak lurus
berubah beraturan sepanjang sumbu y. Oleh sebab itu lintasannya berupa
parabola. Setelah melintasi medan listrik, lintasannya menyimpang dari
lintasannya semula.
l
t=
v
q. E 2
d  21 at 2  21 . .
m vX 2

Kecepatan pada saat meninggalkan medan listrik.


v = v 2+ v
√ X Y2

q. E 
v Y  a. t  .
m vX

Arah kecepatan dengan bidang horisontal  :


vY
tg  
vX

Gerak Partikel Bermuatan Dalam Medan Magnet

Besar gaya Lorentz pada partikel.

Pada arus listrik yang berada dalam medan magnet bekerja gaya Lorentz.

F=B.I. l sin 
Arus listrik adalah gerakan partikel-partikel yang kecepatannya tertentu, oleh
sebab itu rumus di atas dapat diubah menjadi :
q
F = B . t . v . t sin 
F = B . q . v sin 

F adalah gaya Lorentz pada partikel yang muatannya q dan kecepatannya v, B


besar induksi magnetik medan magnet,  sudut yang diapit vektor v dan B.
Lintasan partikel bermuatan dalam medan magnet.

Tanda x menyatakan titik tembus garis-garis gaya kemagnetan yang arah induksi
magnetiknya ( B ) meninggalkan kita. Pada partikel yang kecepatannya v, bekerja
gaya Lorentz.
F = B . q . v sin 900
F=B.q.v
Vektor F selalu tegak lurus pada v, akibatnya partikel bergerak didalam medan
magnet dengan lintasan bentuk : Lingkaran.
Gaya centripetalnya yang mengendalikan gerak ini adalah gaya Lorentz.
Fc = F Lorentz
mv2
R =B.q.v

mv
R= Bq
R = jari-jari lintasan partikel dalam magnet.
M = massa partikel.
V = kecepatan partikel.
q = muatan partikel.
Arah gaya Lorentz dapat ditentukan dengan kadah tangan kanan bila tangan kanan
di buka : Ibu jari menunjukkan (v), keempat jari menunjukkan (B) dan arah
telapak tangan menunjukkan (F)
INDUKSI ELEKTROMAGNETIK

A. Pengertian Induksi Elektromagnetik

Ilmuan Hans Christian Oersted telah berhasil menemukan bahwa arus listrik
dapat menimbulkan medan magnet. Pembuatan medan magnet dengan cara
ini disbeut sebagai induksi magnetik. Penemuan ini membuat ilmuan asal
Inggirs Michael Faraday berpikir bahwa hal sebaliknya sangat mungkin untuk
terjadi. Termotivasi dari pemikiran tersebut, Faraday melakukan serangkaian
eksperimen yang akhirnya setelah kurang lebih 9 Tahun yaitu pada Tahun
1831 Faraday berhasil menemukan bahwa medan magnetik dapat
menghasilkan arus listrik. Hal inilah yang dinamakan dengan induksi
elektrommagnetik atau induksi Faraday. Suatu eksperimen yang dilakukan
oleh Faraday diilustrasikan seperti Gambar 1.

Gambar 1. Eksperimen Faraday


Gambar 1 menunjukkan sebuah kumaparan primer dililitkan dengan sebuah
saklar dan baterai. Kumparan tersebut dililitkan pada sebuah cincin besi, dan
arus pada kumparan dihasilkan oleh sebuah medan magnet ketika sakelar
ditutup. Sebuah kumparan sekunder juga dililitkan pada cincin dan
dihubungkan dengan galvanometer (pendeteksi arus). Tidak terdapat baterai
pada kumparan sekunder, dan kumparan sekunder tidak terhubung secara
elektrik dengan kumparan primer. Awalnya kita menduga bahwa tidak akan
ada arus yang terdeteksi pada rangkaian sekunder, tetapi ketika saklar pada
rangkaian primer ditutup jarum galvanometer bergeser kesalah satu arah
kemudian dengan segera kembali ke nol. Kemudian ketika saklar dibuka,
jarum galvanometer bergeser kearah yang berlawanan dan kemudian segera
kembali ke nol juga. Tetapi ketika pada rangkaian primer tidak ada arus maka
jarum galvanometer menunjukkan nilai nol.

Sebagai hasil dari pengamatan ini, Faraday menyimpulkan bahwa sebuah arus
listrik dapat diinduksikan dalam suatu rangkaian oleh suatu medan magnet
yang berubah-ubah (fluks magnetik). Perubahan fluks magnetik akan
menyebabkan timbulnya beda potensial antara ujung kumparan. Apabila
kedua ujung kumparan itu dihubungkan dengan suatu penghantar yang
memiliki hambatan tertentu, maka akan mengalir arus yang disebut arus
induksi dan beda potensial yang terjadi disebut GGL induksi. Arus induksi
muncul hanya untuk waktu yang singkat ketika medan magnet yang
menembut kumparan sekunder berubah. Ketika medan magnet mencapai nilai
yang tetapi maka arus dalam kumparan sekunder menghilang.

B. Fluks Magnetik

Kesimpulan Faraday juga memperkenalkan suatu besaran yang dinamakan


fluks magnetik. Fluks magnetik ini menyatakan jumlah garis-garis gaya yang
menembus permukaan bidang secara tegak lurus yang dinyatakan dalam
persamaan berikut:
  B  A cos 

Keterangan:
 = Fluks Magnetik (Wb= weber)

B = Induksi Magnet (T/Wb.m-2)


A = Luas Permukaan Bidang (m2)

 = Sudut antara arah B dan garis normal

C. GGL Induksi

Induksi elektromagnetik dapat juga dilaksanakan menggunakan metode


menggerakan batang magnet terhadap kumparan sehingga menghasilkan
perubahan garis gaya magnet seperti Gambar 2.

Gambar 2. Induksi Elektromagnetik

Gambar 2 menunjukkan adanya induksi elektromagnetik, Ketika kutub utara


batang magnet digerakkan masuk kedalam kumparan, maka jumlah garis-
garis gaya magnet yang terdapat pada kumparan akan bertambah banyak.
Arus listrik bisa terjadi jika pada ujung-ujung kumparan terdapat Gaya Gerak
Listrik (GGL) Induksi. Namun, jarum galvanometer yang dihubungkan pada
kumparan hanya bergerak saat magnet digerakkan keluar masuk kumparan.
Sehingga Arus listrik hanya timbul pada saat magnet bergerak. Jika magnet
diam di dalam kumparan, maka di ujung kumparan tidak terjadi arus listrik.
Faktor yang Mempengaruhi Besar GGL Induksi :
1. Kecepatan gerakan magnet atau kecepatan perubahan jumlah garis-garis
gaya magnet.
2. Jumlah lilitan kumparan, semakin banyak lilitan kumparan maka GGL
yang dihasilkan semakin besar pula.
3. Medan magnet.

D. Hukum Faraday

Berdasarkan hasil eksperimen yang dilakukan Faraday menyatakan hukum


mengenai induksi elektromagnetik yaitu “gaya gerak listrik induksi sebanding
dengan laju perubahan fluks megnetik yang terjadi didalam kumparan”, hal
ini disebut sebagai hukum induksi Faraday. Hukum induksi Faraday dapat
dituliskan dalam bentuk pernyataan sebagai berikut:


  N
t
 (BA cos  )
  N
t

Keterangan:
 = GGL Induksi (V)
t = Selang waktu (s)
 = Fluks magnetik (Wb)

N = Jumlah Lilitan

E. Hukum Lenz

Ilmuwan fisika bernama Friederich Lenz memberikan pernyataan tentang


GGL induksi. Hukum lenz menjelaskan arah arus akibat adanya GGL
induksi. Hukum Faraday hanya dapat menghitung besarnya GGL induksi
namun belum dapat menentukan arah induksi pada kumparan. Lenz
menyatakan bahwa “Jika GGL induksi timbul pada suatu rangkaian, maka
arah arus induksi yang dihasilkan sedemikian rupa sehingga menimbulkan
medan magnetik induksi yang menentang perubahan medan magnetik”.
Ilustrasi hukum Lenz dapat dilihat pada Gambar 3.
Gambar 3. Hukum Lenz
Gambar 3 (a) menunjukkan ketika magnet bergerak ke kanan ke arah loop,
fluks magnetik ekternal yang melalui loop meningkat terhadap waktu. Untuk
melawan peningkatan fluks akibat medan ke kanan ini, arus induksi
menghasilkan medan magnetnya sendiri kekiri, seperti diilustrasikan pada
gambar 3 (b) sehingga arus induksi adalah pada arah yang ditunjukkan. Jika
magnetnya bergerak kekiri seperti Gambar 3 (c) maka fluks yang menembus
daerah yang dilingkupi oleh loop berkurang terhadap waktu. Sehingga arus
induksi pada loop memiliki arah seperti pada gambar 3 (d). Untuk lebih
mudah menentukkan arah arus induksi dapat digunakan kaidah tangan kanan
dengan aturan jika arah ibu jari menyatakan arah induksi magnet dan arah
lipatan jari-jari yang lain menyatakan arah arus induksi. Hal ini dapat
diilustrasi seperti Gambar 4.

Gambar 4. Kaidah Tangan Kanan


Selain itu kaidah tangan kanan juga dapat digunakan untuk menentukan arah
jarum galvanometer seperti terlihat pada Gambar 5.

(a) (b)
Gambar 5. Arah Jarum Galvanometer
Gambar 5 (a) menunjukkan kumparan A didekati kutub magnet utara (U),
maka ujung kumparan A menjadi kutub utara (U) dan B menjadi kutub
selatan (S). Dengan aturan tangan kanan diperoleh arah arus listrik keluar dari
ujung kumparan A. Sehingga jarum galvanometer menyimpang ke arah
kanan. Sedangkan pada Gambar 5 (b) kumparan A dijauhi kutub magnet utara
(U), maka ujung kumparan A menjadi kutub selatan (S) dan B menjadi kutub
utara (U). Dengan aturan tangan kanan menggenggam diperoleh arah arus
listrik keluar dari ujung B. Sehingga jarum galvanomter menyimpang ke arah
kiri.

F. Induktansi Diri

Gaya Gerak Listrik (GGL) indukasi diri adalah GGL yang diakibatkan oleh
perubahan fluks magnetik diri. Hukum Faraday menyatakan bahwa GGL
induksi sama dengan negatif dari laju perubahan fluks magnetik. Fluks
magnetik sebanding dengan medan magnet akibat arus yang sebanding
dengan arus didalam rangkaian. Oleh karena itu, DDL induksi diri selalu
sama dengan laju perubahan arusnya. Sehingga didapat persamaan seperti
berikut:

di
l  L
dt
Induktansi diti pada kumparan yang jarak antar lilitannya kecil dengan jumlah
lilitan N (Toroida atau solenoida ideal) yang membawa arus I adalah sebagai
berikut:


LN
I

Keterangan:
 l = GGL induksi diri (V)
L = Induktansi diri kumparan (henry)
di
dt = Laju perubahan kuat arus (A/s)
N = Jumlah lilitan
 = Fluks magnetik (Wb)

I = Kuat arus kumparan (A)

G. Aplikasi Induksi Elektromagnetik dalam Teknologi

Generator adalah salah satu dari aplikasi induksi elektromagnetik. Generator


merupakan alat yang mengubah energi kinetik menjadi energi listrik. Atau
menerima energi dalam bentuk usaha dan menyalurkannya keluar melalui
transmisi listrik. Prinsip kerja generator ada dua macam, yaitu pertama
magnet diputar diantara beberapa kumparan, dan yang kedua kumparan
diputar diantara kutub-kutub magnet (dalam medan magnet). Generator yang
berputar disebut sebagai rotor, sedangkan generator yang diam disebut
sebagai stator. Terdapat dua jenis generator yaitu generator arus searah (DC)
dan generator arus bolak balik (AC) seperti ditunjukkan Gambar 6.

Gambar 6. Generator AC dan DC


Generator arus bolak-balik (AC) sederhana terdiri dari sepasang kutub
magnet kuat, sebuah kumparan, dua buah cincin geser, dan dua buah sikat
penyambung arus induksi (arus yang keluar dari kumparan). Apabila diputar
secara terus menerus dan kumparan dihubungkan dengan lampu maka akan
menghasilkan arus bolak-balik dan lampu dapat menyala. Arus listrik sesaat
keluar melalui sikat I, sesaat lagi keluar melalui sikat II, sesaat lagi keluar
melalui sikat I, kemudian melalui sikat II secara terus menerus. Persamaan
yang berlaku pada generator AC adalah berikut:
  NBA sin t
 max  NBA
Keterangan:
 = GGL induksi (V)
B = Kuat medan magnetik (Tesla atau Wb/m2)
A = Luas Kumparan (m2)
N = Jumlah lilitan
 = Kecepatan anguler konstan (rad/s)
t = Selang Waktu (s)

Generator arus searah (DC) memiliki komponen yang pada dasarnya sama
dengan generator AC, kecuali yang bersentuhan dengan loop yang berotasi
dibuat menggunakan sebuh cincin (komutator). Dalam konfigurasi ini,
keluarannya selalu memiliki tegangan yang sama dan berbentuk pulsa yang
berubah seriring waktu. Hal ini dapat ditunjukkan dari bagian yang
bersentuhan dengan cincin membalikkan fungsinya setiap setengah siklus.
Pada waktu yang sama, polariras GGL induksi juga terbalik sehingga
polaritas cincin (yang sama dengan polaritas tegangan keluaran) tetap sama.
Arus DC yang bentuknya pulsa ini tidak cocok untuk sebagian besar peralatan
listrik. Untuk mendapatkan arus DC yang lebih stabil, generator DC
komersial menggunakan banyak kumparan dan komutator yang terdistribusi
sedemikian hingga pulsa sinusoidal dari berbagai kumparan saling berbeda
fase.
DAFTAR PUSTAKA

Giancolli, Dauglas C.2001.Fisika Edisi v jilid II. Jakarta: Erlangga


Halliday dan Resnick dkk.1997. Fisika jilid 2 Edisi 3. Jakarta : Erlangga
Serwey, R. A., dan Jewett, J.W.Jr. 2010. Fisika untuk Sains dan Teknik (Buku 2
Edisi 6). Jakarta: Salemba Teknika.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Mata Pelajaran : Fisika


Kelas /Semester : XII /Ganjil
Materi Pokok : Medan Magnet
Alokasi Waktu : 12 JP ( 3 Pertemuan)

A. Kompetensi Inti
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
Memahami, menerapkan, Mengolah, menalar, menyaji, dan
menganalisis dan mengevaluasi mencipta dalam ranah konkret dan
pengetahuan faktual, konseptual, ranah abstrak terkait dengan
prosedural, dan metakognitif pengembangan dari yang dipelajarinya
berdasarkan rasa ingin tahunya di sekolah secara mandiri serta
tentang ilmu pengetahuan, bertindak secara efektif dan kreatif,
teknologi, seni, budaya, dan dan mampu menggunakan metoda
humaniora dengan wawasan sesuai kaidah keilmuan
kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan
masalah

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)


Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar (KD)
(IPK)
3.3 Menganalisis medan magnetik, 3.3.1 Mendeskripsikan konsep
induksi magnetik, dan gaya medan magnet
magnetik pada berbagai produk 3.3.2 Mendeskripsikan pengertian
teknologi fluks magnet
3.3.3 Menentukan kuat medan
magnet pada kawat berarus
listrik
3.3.4 Mendeskripsikan pengertian
induksi magnet
3.3.5 Memahami Induksi magnit di
sekitar penghantar lurus
berarus
3.3.6 Emahami Induksi magnit di
sekitar penghantar melingkar
berarus
3.3.7 Memahami Induksi magnetik
pada pusat solenioda
3.3.8 Memahami Induksi magnetik
pada pusat toroida
4.3 Melakukan percobaan tentang 4.3.1 Menyusun percobaan tentang
medan magnetik. efek dari medan magnet pada
sebuah solenoid.
4.3.2 Menyajikan laporan hasil
percobaan tentang efek dari
medan magnet pada sebuah
solenoid

C. Tujuan Pembelajaran

Melalui kegiatan pembelajaran peserta didik diharapkan mampu :

1. Memahami konsep medan magnet


2. Memahami pengertian fluks magnet
3. Menganalisis kuat medan magnet pada kawat berarus listrik,
4. Menganalisis Induksi magnit di sekitar penghantar lurus berarus
5. Menyusun percobaan tentang efek dari medan magnet pada sebuah
solenoid

D. Materi Pembelajaran

1. Fakta:
 Manfaat lain dari magnet adalah banyak dimanfaatkan alat-alat ukur
listrik, telepon, relai, dinamo sepeda, dan sebagainya
2. Konsep
 Bagian magnet yang memiliki gaya tarik terbesar disebut kutub-kutub
magnet. Setiap magnet memiliki dua kutub dan bagian magnet di
antara dua kutub itu disebut daerah netral.
 Magnet yang dipukul dengan palu akan mengakibatkan magnet tidak
beraturan. Ini mengakibatkan magnet kehilangan sifat magnetnya.
 Medan magnet adalah ruang disekita magnet tempat magnet lain atau
benda lain yang dapat dipengaruhi magnet mengalami gaya magnet.
3. Prinsip
 Bahan ferromagnetik, bahan yang ditarik dengan kuat oleh magnet.
Contohnya, nikel, besi, baja, dan kobalt.
 Bahan diamagnetik, bahan yang ditarik lemah oleh magnet.
Contohnya, aluminium dan platina.
 Bahan diamagnetik, bahan yang sedikit menolak magnet.Contohnya,
seng, bismuth, dan natrium klorida.

E. Metode Pembelajaran

1. Pendekatan : Scientific Learning


2. Model Pembelajaran : Discovery Learning (Pembelajaran Penemuan)
3. Metode : ATM (Amati, Tiru, Modifikasi), Ceramah,
Diskusi,Tanya Jawab, Penugasan
F. Media, Alat dan Bahan Pembelajaran

1. Media LCD projector


2. Laptop / Komputer
3. Bahan Tayang ( Slide Power Point)
4. Whiteboard
5. Spidol
6. Penggaris

G. Sumber Belajar

1. Teks Siswa,
2. Buku Pegangan Guru,
3. Modul/bahan ajar,
4. internet,
5. Sumber lain yang relevan

H. Langkah-langkah Pembelajaran

1. Pertemuan Ke-1 ( 4 x 45 menit ) Waktu


Kegiatan Pendahuluan
Guru :
Orientasi
 Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa
untuk memulai pembelajaran
 Memeriksa ketidakhadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
 Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang
berlangsung 15
 Mengajukan pertanyaan. menit
Pemberian Acuan
 Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada
pertemuan saat itu.
 Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar,
indikator, dan KKM pada pertemuan yang berlangsung
 Pembagian kelompok belajar

Kegiatan Inti 150


Sintak Menit
Model Kegiatan Pembelajaran
Membelajaran
Stimulation Mengamati
(Stimulasi/ Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan
pemberian untuk memusatkan perhatian pada topik
rangsangan)  Pengertian Kemagnetan
dengan cara :
1. Pertemuan Ke-1 ( 4 x 45 menit ) Waktu
 Melihat (tanpa atau dengan alat)
Menayangkan gambar/foto/tabel berikut ini

 Mengamati
lembar kerja, pemberian contoh-contoh
materi/soal untuk dapat dikembangkan
peserta didik, dari media interaktif, dsb
yang berhubungan dengan
 Pengertian Kemagnetan
Sifat-Sifat Magnet
Setiap magnet memiliki dua kutub
magnet, yaitu kutub utara dan kutub
selatan. Kekuatan sifat kamagnetan
yang paling besar berada pada kutub
magnet. Bagaimanakah sifat-sifat
magnet? Selain memiliki sifat menarik
logam tertentu, magnet juga memiliki
sifat-sifat tertentu apabila kutub magnet
yang satu berdekatan dengan kutub
magnet

Kutub-kutub magnet sejenis (kutub utara


dengan kutub utara atau kutub selatan
dengan kutub selatan) akan saling tolak-
menolak.
Kutub-kutub magnet tidak sejenis (kutub
utara dengan kutub selatan atau kutub
selatan dengan kutub utara) akan saling
tarik-menarik.
Bahan Magnetik dan Bahan
Nonmagnetik
Bahan-bahan yang dapat ditarik oleh
magnet disebut bahan magnetik dan
yang tidak dapat ditarik oleh magnet
disebut bahan nonmagnetik. Lebih
lanjut, bahan magnetik diklasifikasikan
sebagai berikut.
a. Bahan ferromagnetik, bahan yang
ditarik dengan kuat oleh magnet.
Contohnya, nikel, besi, baja, dan
kobalt.
b. Bahan diamagnetik, bahan yang
1. Pertemuan Ke-1 ( 4 x 45 menit ) Waktu
ditarik lemah oleh magnet.
Contohnya, aluminium dan platina.
c. Bahan diamagnetik, bahan yang
sedikit menolak magnet.
Kutub-kutub Magnet
Bagian magnet yang memiliki gaya tarik
terbesar disebut kutub-kutub magnet.
Setiap magnet memiliki dua kutub dan
bagian magnet di antara dua kutub itu
disebut daerah netral.
 Membaca (dilakukan di rumah sebelum
kegiatan pembelajaran berlangsung),
materi dari buku paket atau buku-buku
penunjang lain, dari internet/materi yang
berhubungan dengan
 Pengertian Kemagnetan
 Mendengar
pemberian materi oleh guru yang berkaitan
dengan
 Pengertian Kemagnetan
 Menyimak,
penjelasan pengantar kegiatan/materi secara
garis besar/global tentang materi pelajaran
mengenai :
 Pengertian Kemagnetan
untuk melatih kesungguhan, ketelitian,
mencari informasi.
Problem Menanya
Statement Guru memberikan kesempatan pada peserta
(identifikasi didik untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin
masalah) pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang
disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan
belajar, contohnya :
 Mengajukan pertanyaan tentang :
 Pengertian Kemagnetan
yang tidak dipahami dari apa yang diamati
atau pertanyaan untuk mendapatkan
informasi tambahan tentang apa yang
diamati (dimulai dari pertanyaan faktual
sampai ke pertanyaan yang bersifat
hipotetik) untuk mengembangkan
kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan
merumuskan pertanyaan untuk membentuk
pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas
dan belajar sepanjang hayat. Misalnya :
 Apa yang dimaksud dengan magnet ?
Data Collection Mengumpulkan informasi
1. Pertemuan Ke-1 ( 4 x 45 menit ) Waktu
(Pengumpulan Peserta didik mengumpulkan informasi yang
Kerja) relevan untuk menjawab pertanyan yang telah
diidentifikasi melalui kegiatan:
 Membaca sumber lain selain buku teks,
mengunjungi laboratorium komputer
perpustakaan sekolah untuk mencari dan
membaca artikel tentang
 Pengertian Kemagnetan
 Mengumpulkan informasi
Mengumpulkan data/informasi melalui
diskusi kelompok atau kegiatan lain guna
menemukan solusimasalah terkait materi
pokok yaitu
 Pengertian Kemagnetan
 Mendiskusikan
 Peserta didik diminta untuk
mendiskusikan 3 cara membuat magnet
 Saling tukar informasi tentang :
 Pengertian Kemagnetan
dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik
dari kelompok lainnya sehingga diperoleh
sebuah pengetahuan baru yang dapat
dijadikan sebagai bahan diskusi kelompok
kemudian, dengan menggunakan metode
ilmiah yang terdapat pada buku pegangan
peserta didik atau pada lembar kerja yang
disediakan dengan cermat untuk
mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan,
menghargai pendapat orang lain,
kemampuan berkomunikasi, menerapkan
kemampuan mengumpulkan informasi
melalui berbagai cara yang dipelajari,
mengembangkan kebiasaan belajar dan
belajar sepanjang hayat.
Verification Mengkomunikasikan
(Pembuktian) Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan
 Menyampaikan hasil diskusi berupa
kesimpulan berdasarkan hasil analisis
secara lisan, tertulis, atau media lainnya
untuk mengembangkan sikap jujur, teliti,
toleransi, kemampuan berpikir sistematis,
mengungkapkan pendapat dengan sopan
 Mempresentasikan hasil diskusi kelompok
secara klasikal tentang :
 Pengertian Kemagnetan
 Mengemukakan pendapat atas presentasi
yang dilakukan dan ditanggapi oleh
1. Pertemuan Ke-1 ( 4 x 45 menit ) Waktu
kelompok yang mempresentasikan
 Bertanya atas presentasi yang dilakukan dan
peserta didik lain diberi kesempatan untuk
menjawabnya.
 Menyimpulkan tentang point-point penting
yang muncul dalam kegiatan pembelajaran
yang baru dilakukan berupa : Laporan hasil
pengamatan secara tertulis tentang
 Pengertian Kemagnetan
 Menjawab pertanyaan yang terdapat pada
buku pegangan peserta didik atau lembar
kerja yang telah disediakan.
 Bertanya tentang hal yang belum dipahami,
atau guru melemparkan beberapa
pertanyaan kepada siswa.
 Menyelesaikan uji kompetensi yang
terdapat pada buku pegangan peserta didik
atau pada lembar lerja yang telah disediakan
secara individu untuk mengecek
penguasaan siswa terhadap materi pelajaran
Generalization Mengasosiasikan
(menarik Peserta didik menganalisa masukan, tanggapan
kesimpulan ) dan koreksi dari guru terkait pembelajaran
tentang: ……
 Mengolah informasi yang sudah
dikumpulkan dari hasil kegiatan/pertemuan
sebelumnya maupun hasil dari kegiatan
mengamati dan kegiatan mengumpulkan
informasi yang sedang berlangsung dengan
bantuan pertanyaan-pertanyaan pada lembar
kerja.
 Peserta didik mengerjakan beberapa soal
mengenai
 Pengertian Kemagnetan
 Menambah keluasan dan kedalaman sampai
kepada pengolahan informasi yang bersifat
mencari solusi dari berbagai sumber yang
memiliki pendapat yang berbeda sampai
kepada yang bertentangan untuk
mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin,
taat aturan, kerja keras, kemampuan
menerapkan prosedur dan kemampuan
berpikir induktif serta deduktif dalam
membuktikan :
 Pengertian Kemagnetan
Kegiatan Penutup 15
Peserta didik : Menit
1. Pertemuan Ke-1 ( 4 x 45 menit ) Waktu
 Membuat rangkuman/simpulan pelajaran.tentang point-point
penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru
dilakukan.
 Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah
dilaksanakan.
Guru :
 Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa.
Peserta didik yang selesai mengerjakan projek dengan benar
diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat, untuk
penilaian projek.
 Memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki
kinerja dan kerjasama yang baik
 Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk tugas
kelompok/ perseorangan (jika diperlukan).
 Mengagendakan pekerjaan rumah.
 Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan
berikutnya

2. Pertemuan Ke-2 ( 4 x 45 menit ) Waktu


Kegiatan Pendahuluan
Guru :
Orientasi
 Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa
untuk memulai pembelajaran
 Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
 Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali 15
kegiatan pembelajaran. Menit
Pemberian Acuan
 Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada
pertemuan saat itu.
 Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar,
indikator, dan KKM pada pertemuan yang berlangsung
 Pembagian kelompok belajar
Kegiatan Inti 150
Sintak Menit
Model Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran
Stimulasi Mengamati
Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan
untuk memusatkan perhatian pada topik
 Medan Magnetik
dengan cara :
 Melihat (tanpa atau dengan alat)
Menayangkan gambar/foto/tabel berikut ini
2. Pertemuan Ke-2 ( 4 x 45 menit ) Waktu

 Mengamati
lembar kerja, pemberian contoh-contoh
materi/soal untuk dapat dikembangkan
peserta didik, dari media interaktif, dsb yang
berhubungan dengan
 Medan Magnetik
Medan magnet adalah ruang di sekitar
magnet tempat magnet lain atau benda
lain yang dapat dipenagruhi magnet
mengalami gaya magnet. Jika Anda
meletakkan kertas putih di atas sebuah
magnet dan menaburkan garis-garis gaya
magnet dari magnet tersebut.
 Membaca (dilakukan di rumah sebelum
kegiatan pembelajaran berlangsung),
materi dari buku paket atau buku-buku
penunjang lain, dari internet/materi yang
berhubungan dengan
 Medan Magnetik
 Mendengar
pemberian materi oleh guru yang berkaitan
dengan
 Medan Magnetik
 Menyimak,
penjelasan pengantar kegiatan/materi secara
garis besar/global tentang materi pelajaran
mengenai :
 Medan Magnetik
untuk melatih kesungguhan, ketelitian,
mencari informasi.
Problem Menanya
Statement Guru memberikan kesempatan pada peserta didik
(identifikasi untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin
masalah ) pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang
2. Pertemuan Ke-2 ( 4 x 45 menit ) Waktu
disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan
belajar, contohnya :
 Mengajukan pertanyaan tentang :
 Medan Magnetik
yang tidak dipahami dari apa yang diamati
atau pertanyaan untuk mendapatkan
informasi tambahan tentang apa yang diamati
(dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke
pertanyaan yang bersifat hipotetik) untuk
mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu,
kemampuan merumuskan pertanyaan untuk
membentuk pikiran kritis yang perlu untuk
hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat.
Misalnya :
 Apa yang dimaksud dengan garis gaya
kutub
Data Collection Mengumpulkan informasi
(Pertanyaan Peserta didik mengumpulkan informasi yang
atau identifikasi relevan untuk menjawab pertanyan yang telah
masalah) diidentifikasi melalui kegiatan:
 Membaca sumber lain selain buku teks,
mengunjungi laboratorium komputer
perpustakaan sekolah untuk mencari dan
membaca artikel tentang
 Medan Magnetik
 Mengumpulkan informasi
Mengumpulkan data/informasi melalui
diskusi kelompok atau kegiatan lain guna
menemukan solusimasalah terkait materi
pokok yaitu
 Medan Magnetik
 Aktivitas
 Peserta didik diminta untuk mengamati
medan magnet disekitar kawat berarus
listrik
 Mendiskusikan
 Peserta didik diminta untuk
mendiskusikan Medan Magnetik
 Saling tukar informasi tentang :
 Medan Magnetik
dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik
dari kelompok lainnya sehingga diperoleh
sebuah pengetahuan baru yang dapat
dijadikan sebagai bahan diskusi kelompok
kemudian, dengan menggunakan metode
ilmiah yang terdapat pada buku pegangan
peserta didik atau pada lembar kerja yang
2. Pertemuan Ke-2 ( 4 x 45 menit ) Waktu
disediakan dengan cermat untuk
mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan,
menghargai pendapat orang lain, kemampuan
berkomunikasi, menerapkan kemampuan
mengumpulkan informasi melalui berbagai
cara yang dipelajari, mengembangkan
kebiasaan belajar dan belajar sepanjang
hayat.
Verification Mengkomunikasikan
(Pembuktian) Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan
 Menyampaikan hasil diskusi berupa
kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara
lisan, tertulis, atau media lainnya untuk
mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi,
kemampuan berpikir sistematis,
mengungkapkan pendapat dengan sopan
 Mempresentasikan hasil diskusi kelompok
secara klasikal tentang :
 Medan Magnetik
 Mengemukakan pendapat atas presentasi
yang dilakukan dan ditanggapi oleh
kelompok yang mempresentasikan
 Bertanya atas presentasi yang dilakukan dan
peserta didik lain diberi kesempatan untuk
menjawabnya.
 Menyimpulkan tentang point-point penting
yang muncul dalam kegiatan pembelajaran
yang baru dilakukan berupa : Laporan hasil
pengamatan secara tertulis tentang
 Medan Magnetik
 Menjawab pertanyaan yang terdapat pada
buku pegangan peserta didik atau lembar
kerja yang telah disediakan.
 Bertanya tentang hal yang belum dipahami,
atau guru melemparkan beberapa pertanyaan
kepada siswa.
 Menyelesaikan uji kompetensi yang
terdapat pada buku pegangan peserta didik
atau pada lembar lerja yang telah disediakan
secara individu untuk mengecek penguasaan
siswa terhadap materi pelajaran
Generalization Mengasosiasikan
(menarik Peserta didik menganalisa masukan, tanggapan
kesimpulan) dan koreksi dari guru terkait pembelajaran
tentang: ……
 Mengolah informasi yang sudah
dikumpulkan dari hasil kegiatan/pertemuan
2. Pertemuan Ke-2 ( 4 x 45 menit ) Waktu
sebelumnya maupun hasil dari kegiatan
mengamati dan kegiatan mengumpulkan
informasi yang sedang berlangsung dengan
bantuan pertanyaan-pertanyaan pada lembar
kerja.
 Peserta didik mengerjakan beberapa soal
mengenai
 Medan Magnetik
 Menambah keluasan dan kedalaman sampai
kepada pengolahan informasi yang bersifat
mencari solusi dari berbagai sumber yang
memiliki pendapat yang berbeda sampai
kepada yang bertentangan untuk
mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin,
taat aturan, kerja keras, kemampuan
menerapkan prosedur dan kemampuan
berpikir induktif serta deduktif dalam
membuktikan :
 Medan Magnetik
Kegiatan Penutup
Peserta didik :
 Membuat rangkuman/simpulan pelajaran.tentang point-point
penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru
dilakukan.
 Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah
dilaksanakan.
Guru :
 Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa.
15
Peserta didik yang selesai mengerjakan projek dengan benar
Menit
diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat, untuk penilaian
projek.
 Memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki
kinerja dan kerjasama yang baik
 Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk tugas
kelompok/ perseorangan (jika diperlukan).
 Mengagendakan pekerjaan rumah.
 Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan
berikutnya

3. Pertemuan Ke-3 ( 4 x 45 menit ) Waktu


Kegiatan Pendahuluan 15
Guru : Menit
Orientasi
 Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa
untuk memulai pembelajaran
3. Pertemuan Ke-3 ( 4 x 45 menit ) Waktu
 Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
 Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali
kegiatan pembelajaran..
Pemberian Acuan
 Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada
pertemuan saat itu.
 Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar,
indikator, dan KKM pada pertemuan yang berlangsung
 Pembagian kelompok belajar
Kegiatan Inti 150
Sintak Menit
Model Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran
Orientasi peserta Mengamati
didik kepada masalah Peserta didik diberi motivasi atau
rangsangan untuk memusatkan perhatian
pada topik
 Medan magnetik
dengan cara :
 Mengamati
lembar kerja, Membaca (dilakukan di
rumah sebelum kegiatan pembelajaran
berlangsung),
materi dari buku paket atau buku-buku
penunjang lain, dari internet/materi
yang berhubungan dengan
 Medan magnetik  
KAJIAN TEORI
Solenoida yang dialiri arus listrik akan menyerupai
sebuah magnet batang. Prinsip inilah yang
digunakan pada sebuah relay dan konstaktor
magnetis dimana sebuah logam akan ditarik ketika
arus mengalir pada sebuah solenoida. Aksi ini
dimanfaatkan untuk menyambung dan
memutuskan sebuah saklar. Solenoid adalah salah
satu jenis kumparan terbuat dari kabel panjang
yang dililitkan secara rapat dan dapat diasumsikan
bahwa panjangnya jauh lebih besar daripada
diameternya. Dalam kasus solenoid ideal, panjang
kumparan adalah tak hingga dan dibangun
dengan kabel yang saling berhimpit dalam
lilitannya, dan medan magnet di dalamnya adalah
seragam dan paralel terhadap sumbu solenoid.

ALAT DAN BAHAN


1. Modul 61-400
2. Induction test rig
3. Kumparan
3. Pertemuan Ke-3 ( 4 x 45 menit ) Waktu
4. Kompas
5. Solenoid test rig
6. Mistar
CARA KERJA
1. Pasang induksi test rig pada 61-400
dengan sebuah kumparan
2. Membuat rangkaian
3. menggunakan kompas dan amati
medan di sekitar lilitan
4. Masukkan inti besi ke tengah lilitan
mendukung pada induksi test rig
5. mengamati medan sekeliling lilitan
menggunkan kompas catat bahwa
kutub elektromagnetik berada pada
ujung batang besi

 Mendengar
pemberian materi oleh guru yang
berkaitan dengan
 Medan magnetik 
 Menyimak,
penjelasan pengantar kegiatan/materi
secara garis besar/global tentang materi
pelajaran mengenai :
 Medan magnetik  
untuk melatih kesungguhan, ketelitian,
mencari informasi.
Mengorganisasikan Menanya
peserta didik Guru memberikan kesempatan pada peserta
didik untuk mengidentifikasi sebanyak
mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan
gambar yang disajikan dan akan dijawab
melalui kegiatan belajar, contohnya :
 Mengajukan pertanyaan tentang :
 Medan magnetik  
yang tidak dipahami dari apa yang
diamati atau pertanyaan untuk
mendapatkan informasi tambahan
tentang apa yang diamati (dimulai dari
pertanyaan faktual sampai ke
pertanyaan yang bersifat hipotetik)
untuk mengembangkan kreativitas, rasa
ingin tahu, kemampuan merumuskan
pertanyaan untuk membentuk pikiran
kritis yang perlu untuk hidup cerdas
dan belajar sepanjang hayat.
3. Pertemuan Ke-3 ( 4 x 45 menit ) Waktu
Misalnya :

Membimbing Mengumpulkan informasi
penyelidikan individu Peserta didik mengumpulkan informasi
dan kelompok yang relevan untuk menjawab pertanyan
yang telah diidentifikasi melalui kegiatan:
 Membaca sumber lain selain buku
teks,
mengunjungi laboratorium komputer
perpustakaan sekolah untuk mencari
dan membaca artikel tentang
 Medan magnetik  
 Mengumpulkan informasi
Mengumpulkan data/informasi melalui
diskusi kelompok atau kegiatan lain
guna menemukan solusimasalah terkait
materi pokok yaitu
 Medan magnetik  
 Aktivitas
 Peserta didik diminta untuk
mempresentasikan hasil percobaan
mengamati efek dari medan magnet
pada sebuah solenoid
 Mempraktikan
 Peserta didik diminta untuk
mempraktikan mengamati efek dari
medan magnet pada sebuah
solenoid
 Saling tukar informasi tentang :
 Gaya Magnetik 
dengan ditanggapi aktif oleh peserta
didik dari kelompok lainnya sehingga
diperoleh sebuah pengetahuan baru
yang dapat dijadikan sebagai bahan
diskusi kelompok kemudian, dengan
menggunakan metode ilmiah yang
terdapat pada buku pegangan peserta
didik atau pada lembar kerja yang
disediakan dengan cermat untuk
mengembangkan sikap teliti, jujur,
sopan, menghargai pendapat orang lain,
kemampuan berkomunikasi,
menerapkan kemampuan
mengumpulkan informasi melalui
berbagai cara yang dipelajari,
mengembangkan kebiasaan belajar dan
belajar sepanjang hayat.
3. Pertemuan Ke-3 ( 4 x 45 menit ) Waktu
Mengembangkan dan Mengkomunikasikan
menyajikan hasil Peserta didik berdiskusi untuk
karya menyimpulkan
 Menyampaikan hasil diskusi berupa
kesimpulan berdasarkan hasil analisis
secara lisan, tertulis, atau media lainnya
untuk mengembangkan sikap jujur,
teliti, toleransi, kemampuan berpikir
sistematis, mengungkapkan pendapat
dengan sopan
 Mempresentasikan hasil diskusi
kelompok secara klasikal tentang :
 Gaya Magnetik
 Mengemukakan pendapat atas
presentasi yang dilakukan dan
ditanggapi oleh kelompok yang
mempresentasikan
 Bertanya atas presentasi yang
dilakukan dan peserta didik lain diberi
kesempatan untuk menjawabnya.
 Menyimpulkan tentang point-point
penting yang muncul dalam kegiatan
pembelajaran yang baru dilakukan
berupa : Laporan hasil pengamatan
secara tertulis tentang
 Gaya Magnetik
 Menjawab pertanyaan yang terdapat
pada buku pegangan peserta didik atau
lembar kerja yang telah disediakan.
 Bertanya tentang hal yang belum
dipahami, atau guru melemparkan
beberapa pertanyaan kepada siswa.
 Menyelesaikan uji kompetensi yang
terdapat pada buku pegangan peserta
didik atau pada lembar lerja yang telah
disediakan secara individu untuk
mengecek penguasaan siswa terhadap
materi pelajaran
Menganalisa & Mengasosiasikan
mengevaluasi proses Peserta didik menganalisa masukan,
pemecahan masalah tanggapan dan koreksi dari guru terkait
pembelajaran tentang: ……
 Mengolah informasi yang sudah
dikumpulkan dari hasil
kegiatan/pertemuan sebelumnya
maupun hasil dari kegiatan mengamati
dan kegiatan mengumpulkan informasi
3. Pertemuan Ke-3 ( 4 x 45 menit ) Waktu
yang sedang berlangsung dengan
bantuan pertanyaan-pertanyaan pada
lembar kerja.
 Peserta didik mengerjakan beberapa
soal mengenai
 Gaya Magnetik 
 Menambah keluasan dan kedalaman
sampai kepada pengolahan informasi
yang bersifat mencari solusi dari
berbagai sumber yang memiliki
pendapat yang berbeda sampai kepada
yang bertentangan untuk
mengembangkan sikap jujur, teliti,
disiplin, taat aturan, kerja keras,
kemampuan menerapkan prosedur dan
kemampuan berpikir induktif serta
deduktif dalam membuktikan :
 Gaya Magnetik 
Kegiatan Penutup
Peserta didik :
 Membuat rangkuman/simpulan pelajaran.tentang point-point
penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru
dilakukan.
 Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah
dilaksanakan.
Guru :
 Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa.
15
Peserta didik yang selesai mengerjakan projek dengan benar
Menit
diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat, untuk penilaian
projek.
 Memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki
kinerja dan kerjasama yang baik
 Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk tugas
kelompok/ perseorangan (jika diperlukan).
 Mengagendakan pekerjaan rumah.
 Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan
berikutnya

I.Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan

1. Teknik Penilaian
a. Penilaian Kompetensi Pengetahuan
1) Tes Tertulis
a) Pilihan ganda
b) Uraian/esai
2) Tes Lisan
b. Penilaian Kompetensi Keterampilan
1) Proyek, pengamatan, wawancara’
 Mempelajari buku teks dan sumber lain tentang materi pokok
 Menyimak tayangan/demo tentang materi pokok
 Menyelesaikan tugas yang berkaitan dengan pengamatan dan
eksplorasi
2) Portofolio / unjuk kerja
 Laporan tertulis individu/ kelompok
3) Produk

2. Instrumen Penilaian

 Terlampir

3. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan

a. Remedial
 Remedial dapat diberikan kepada peserta didik yang belum
mencapai KKM maupun kepada peserta didik yang sudah
melampui KKM. Remidial terdiri atas dua bagian : remedial karena
belum mencapai KKM dan remedial karena belum mencapai
Kompetensi Dasar
 Guru memberi semangat kepada peserta didik yang belum
mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Guru akan
memberikan tugas bagi peserta didik yang belum mencapai KKM
(Kriterian Ketuntasan Minimal), misalnya sebagai berikut.
 Medan magnet

b. Pengayaan
 Pengayaan diberikan untuk menambah wawasan peserta didik
mengenai materi pembelajaran yang dapat diberikan kepada
peserta didik yang telah tuntas mencapai KKM atau mencapai
Kompetensi Dasar.
 Pengayaan dapat ditagihkan atau tidak ditagihkan, sesuai
kesepakatan dengan peserta didik.
 Direncanakan berdasarkan IPK atau materi pembelajaran yang
membutuhkan pengembangan lebih luas misalnya
 Membuat magnet secara induksi

……………, 20…..

Mengetahui
Kepala SMA …….. Guru Mata Pelajar
............................................ ................................
NIP/NRK. NIP/NRK.

Lampiran 1. Lembar Kerja Siswa

TUJUAN PRAKTIKUM

1. Mengamati keterkaitan antara arus listrik dan medan magnet


2. Mengamati keadaan jarum kompas di sekitar kawat berarus listrik

KAJIAN TEORI

Medan magnetik dari suatu rangkaian solenoida didapatkan dengan menambahkan


medan magnetik dari masing-masing komponen arus melingkar, suatu kumparan
solenoida terdiri dari (N) lilitan yang mengalirkan (I) arus dengan panjang
penghantar (l) dan diameter solenoida (R) akan merancang suatu pelontar
elektromagnetik yang berbentuk solenoida dengan cincin aluminium sebagai
objek yang akan dilontarkan. Apabila solenoida diberi arus maka dapat ditentukan
kerapatan medan magnet (B), gaya Lorentz (FL), energi yang dibutuhkan untuk
pelontaran dan kecepatan (v) peluncuran objek, sampai pada ketinggian (h) yang
diinginkan. Dari hasil pengujian diperoleh kesimpulan bahwa semakin banyak
lilitannya dan semakin besar massa aluminium yang dilontarkan maka kerapan
medan magnetnya (B) semakin besar begitu juga dengan induktansi inti dan fluks
magnetnya juga semakin besar yang mengakibatkan tinggi lontaran semakin
rendah.

ALAT DAN BAHAN

1. Modul 61-400
2. Induction test rig
3. Kumparan
4. Kompas
5. Solenoid test rig
6. Mistar

CARA KERJA

Percobaan 1.1 Medan Magnetik Pada Solenoid


1. Pasang induksi test rig pada 61-400 dengan sebuah kumparan
2. Buat rangkaian seperti yang ditunjukkan pada gambar 1-1-3 (rangkaian
pengetesan) dan gambar 1-1-4(diagram pemasangan).
Gambar 1-1-4: Praktikum 1.1 Diagram Pemasangan

3. Pastikan bahwa resistor 100 ohm pada 61-400 di set ke posisi tengah.
4. Set CB ke posisi 1
5. Tekan dan lepas tombol power pada panel depan. Indikator hijau pada lampu
bercahaya.
6. Set switch spdt ke posisi bawah (on). Panel sekarang telah siap untuk memulai
praktikum 1.1 seperti gambar 1-1-5.
Gambar 1.5. Percobaan 1.1
Medan lilitan tanpa inti
7. Gunakan kompas dan amati medan di sekitar lilitan
8. Pada gamabr 1-1-10 (a) di skesi table hasil, sket/gambar arah jarum kompa
ketika kompas digerakkan mengelilingi lilitan.
9. Pada gambar 1-1-10 (b) di seksi table hasil, sket/gambar arah medan.
Tipe/tipekal hasil diberikan pada gambar 1-1-13. Medan lilitan diberikan inti
10. Masukkan inti besi ke tengah lilitan mendukung pada induksi test rig
11. Amati medan sekeliling lilitan menggunkan kompas catat bahwa kutub
elektromagnetik berada pada ujung batang besi
Aksi Solenoid
12. Set switch spdt ke posisi atas (mati)
13. Posisiakn inti besi sehingga menempati semua bagian dari coil pendukung
tapi tidak menonjol ke bagian tangan kanan. Gerakkan inti besi ke bagian
kanan dari koil pendukung seperti yang ditunjukkan pada gambar 1-1-6.
14. Set variable resistor ke “max” dan pegang koil pada posisi atas, set switch
spdt ke posisi bawah(on), amati bahwa inti besi bergerak ke kanan
15. Set switch spdt ke posisi atas (off) dan tekan dan lepas tombol power.
Indikator hijau dipadamkan.

Percobaan 1.2 Gaya Tarik Magnet Pada Sebuah Solenoid


1. Lepaskan rakitan lilitan induksi dan pasang solenoid test rig pada 61-400
2. Buat rangkaian seperti pada gambar 3-4-7 (rangkaian pengetesan) dan gambar
3-4-8 (diagram pemasangan).

Gambar 1-1-8: Praktikum 1.2 Diagram Pemasangan


3. Pastikan bahwa resistor 100 ohm pada 61-400 diset ke posisi minimum.
4. Set switch spdt ke posisi off (a1)
Menunjuk ke gambar 1-1-9 untuk penempatan setelan alat dan titik pengukur arus
pada solenoid test rig.

Kalkulasi Gaya
5. Untuk memperoleh sebuah nilai untuk gaya bahwa solenoid beropersi
lagi/melawan, ini perlu untuk mengukur luas/jarak per dari panjang
ketegangan/kerenggangan nya, Gunakan satuan nilai per (grams/mm), gaya
terjadi ketika per diperpanjangkan/dimelarkan dapat dihitung. Harga untuk
nilai per adalah 4,38 g/mm.
6. Sesuaikan “load thumkbscrew” jadi beban per tidak dimelarkan dan begitu
tidak ada beban pada poros lengan.
7. Ukuran jarak tegangan/regangan per dalam mm dengan aturan yang tersedia.
Itu seharusnya 20 mm. Catat nilai ini.
Perhitungan Panjang Stroke
8. Untuk menentukan keseluruhan panjang stroke solenoid, tekan inti solenoid ke
bawah strokenya dan ukur sisa panjang yang keluar jauh dari titik. Batas data
ini seharusnya 8 mm untuk jarak terdekat. Dari data yang dihasilkan, ukuran
stroke dirinci sepanjang 4 mm. Oleh karena itu, jika kita mengukur titik
data/dantum 8+14 mm, itu adalah 22 mm untuk (x), inti yang diperpanjang
akan berada pada panjang maksimum strokenya.
9. Setel ukuran stroke dengan mengatur sekrup ke posisi paling kencang.
10. Untuk menghitung ukuran stroke, ukur panjang inti yang tampak dan kurangi
panjang/jarak terdekat untuk 8 mm.
Panjang/Ukuran stroke (SL) = X – CL
11. Setel circuit breaker ke posisi nyala (1)
Tata Cara Pemasangan
12. Tekan dan lepas tombol power pada panel depan. Lampu indikator hijau pada
tombol harus menyala.
13. Tekan kebawah tiang beban (load beam) untuk memperluas/memperpanjang
inti. Set stroke length thumbscrew pada alat percobaan solenoid untuk
mendapatkan panjang inti yang Nampak “x” pada 22 mm.
14. Set tombol spdt ke posisi on”a2”, solenoid mungkin atau tidak mungkin di
energize berhak mendapat toleransi.
15. Ser tombol spdt hidup dan mati beberapa waktu ketika menyetel stroke length
thumbscrew, sampai inti benar-benar tertarik ke dalam.

Diskusi
1. Analisa Percobaan 1.1 ( Medan Magnetik Pada Solenoida)
2. Analisa Percoban 1.2 (Gaya Tarik Magnet Pada Sebuah Solenoid)
3. Cari gambar kutub medan magnet dan jelaskan !
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Satuan Pendidikan : SMA .............


Mata Pelajaran : Fisika
Kelas /Semester : XII /Ganjil
Tahun Pelajaran : .......20
Materi Pokok : Induksi Elektromagnetik
Alokasi Waktu : 12 JP ( 3 Kali Pertemuan)

A. Kompetensi Inti

K.I 3:Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan


faktual,konseptual prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah
K.I 4: Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah
secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi


3.4 Menganalisis fenomena 3.4.1 Mengidentifikasi Gaya Gerak
induksi elektromagnetik Listrik (GGL) Induksi
dalam kehidupan sehari- 3.4.2 Mengidentifikasi Fluks Magnetik
hari 3.4.3 Memahami konsep Hukum Faraday
dan Hukum Lenz
3.4.4 Memahami Induktansi diri
(imbasan)
3.4.5 Mengidentifikasi fenomena induksi
elektromagnetik dalam kehidupan
sehari-hari

C. Tujuan Pembelajaran

Melalui kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model Discovery


Learning dan pendekatan saintifik, peserta didik diharapkan:
1. Menunjukkan kemampuan dalam menjelaskan konsep induksi
elektromagnetik dan GGL berdasarkan percobaan induksi elektromagnetik
2. Memahami konsep induksi elektromagnetik
3. Menyimpulkan konsep fluks magnetik
4. Menyimpulkan konsep GGL induksi
5. Menyimpulkan Hukum Faraday
6. Menyimpulkan Hukum Lenz
7. Menanalisis induksi diri.
8. Menganalisis aplikasi induksi elektromagnetik atau fenomena induksi
elektromagnetik dalam kehidupan sehari-hari.

D. Materi Pembelajaran

1. Induksi elektromagnetik
2. Fluks magnetik
3. GGL induksi
4. Hukum Faraday
5. Hukum Lenz
6. Penerapan induksi elektromagnetik

E. Metode Pembelajaran

4. Pendekatan : Scientific Learning


5. Model Pembelajaran : Discovery Learning (Pembelajaran Penemuan)
6. Metode : Ceramah, Diskusi dan eksperimen

F. Media, Alat dan Bahan Pembelajaran

7. Media LCD projector


8. Laptop / Komputer
9. Whiteboard
10. Spidol
11. Penggaris

G. Sumber Belajar

1. Buku Fisika kelas XII


2. Buku referensi yang relevan
3. Modul/bahan ajar

H. Langkah-langkah Pembelajaran

Pertemuan Pertama (4×45 menit)


Langkah Sintak Model Alokas
Deskripsi Kegiatan
Pembelajara Pembelajaran i
n waktu
Kegiatan Stimulasi  Guru memberi salam dan
Pendahulua melakukan doa untuk memulai
n pembelajaran
 Guru memeriksa ketidakhadiran 20
siswa Menit
 Guru menayakan kabar siswa dan
kesiapan belajar siswa
 Guru mereview materi bab
sebelumnya tentang medan
magnet
 Guru membagi siswa dalam
kelompok
 Guru menampilkan vidio yang
ada diyoutube mengenai aplikasi
induksi elektromagnetik yaitu
generator yang dipasang disepeda
untuk menyalakan lampu.
Kegiatan  Guru memberikan kesempatan
Inti Problem pada siswa untuk
Statmen mengidentifikasi sebanyak
(Pertanyaan mungkin pertanyaan yang
atau berkaitan dengan vidio yang
identifikasi disajikan dan akan dijawab
masalah) melalui kegiatan belajar,
contohnya :
1. Mengapa lampu bisa
menyala?
2. Dari manakan listrik yang
digunakan untuk menyalakan
lampu?
3. Jika sepeda diam apakah
lampu akan tetap menyala?
4. Mengapa jika roda berputar
lebih kencang nyala lampu
semakin terang?
5. Dan lain-lain
Data Collection  Siswa dalam kelompok mencari
(Pengumpulan dan mengumpulkan berbagai
data) literatur dan referensi yang
mendukung untuk mendukung
pemecahan masalah berdasarkan
pengamatan
 Siswa berdiskusi untuk
menganalisis informasi dari
berbagai sumber yang diperoleh.
 Siswa menyimak informasi
kegiatan percobaan yang akan
dilakukan untuk mendukung
siswa dalam menjawab berbagai
pertanyaan yang muncul dari
pegamatan vidio.
 Siswa dalam kelompok mengkaji 140
LKS “Percobaan Gaya Gerak menit
Listrik Induksi”.
 Siswa melakukan percobaan atau
praktikum secara berkelompok
menggunakan panduan LKS.
 Siswa mencatat data pengamatan
hasil percobaan pada kolom yang
tersedia di LKS
Verification  Siswa menganalisis kesesuaian
(Pembuktian) antara informasi dari literatur
dengan referensi hasil percobaan
yang diperoleh.
 Siswa membuat laporan hasil
percobaan
Generalization  Siswa dibimbing oleh guru untuk
(menarik menyimpulkan hasil percobaan
kesimpulan) GGL induksi.
 Setiap kelompok
mempresentasikan hasil
percobaannya kedepan kelas
secara bergantian, diikuti diskusi
kelas yang dibimbing oleh guru
berkaitan dengan konsep induksi
elektromagnetik, faktor-faktor
yang menimbulkan dan
mempengaruhi besar GGL
induksi.
Kegiatan  Siswa menyampaikan pendapat 20
Penutup pribadinya, menganalisis dan Menit
membandingkan hasil percobaan
yang dilakukan kelompoknya dan
kelompok lain.
 Siswa melakukan refleksi
terhadap kegiatan yang sudah
dilaksakan.
 Guru memberikan penghargaan
kepada kelompok yang berkinerja
dengan baik.
 Guru memberikan pekerjaan
rumah.
Pertemuan Ke-2 (4x45 menit)
Langkah Sintak Model Alokas
Deskripsi Kegiatan
Pembelajara Pembelajaran i
n waktu
Kegiatan Stimulasi  Guru memberi salam dan
Pendahulua melakukan doa untuk memulai
n pembelajaran
 Guru memeriksa ketidakhadiran
siswa
 Guru menayakan kabar siswa dan
kesiapan belajar siswa 20
 Guru mereview materi bab Menit
sebelumnya tentang induksi
elektromagnetik dan GGL
induksi
 Guru membagi siswa dalam
beberapa kelompok
 Guru menampilkan vidio yang
ada diyoutube mengenai animasi
simulasi percobaan Faraday
Kegiatan  Guru memberikan kesempatan
Inti pada siswa untuk
Problem mengidentifikasi sebanyak
Statmen mungkin pertanyaan yang
(Pertanyaan berkaitan dengan vidio yang
atau disajikan dan akan dijawab
identifikasi melalui kegiatan belajar,
masalah) contohnya :
1. Mengapa arah jarum
galvanometer berlawanan saat
magnet dimasukkan atau
dikeluarkan dari kumparan?
2. Apakan yang menentukan arah
jarum galvanometer bergeser?
3. Apakah besar GGL induksi
dapat dihitung?
Data  Siswa dalam kelompok mencari
Collection dan mengumpulkan berbagai
(Pengumpulan literatur dan referensi yang
data) mendukung untuk mendukung
pemecahan masalah berdasarkan
pengamatan
 Siswa berdiskusi untuk
menganalisis informasi dari
berbagai sumber yang diperoleh.
 Siswa saling bertukar informasi
dengan kelompok lain terkait
informasi literatur yang diperoleh
Verification  Siswa menarik kesimpulan
(Pembuktian) berdasarkan hasil analisis sumber
informasi yang didapat untuk 140
menjawab pertanyaan yang menit
muncul dari hasil pengamatan.
 Masing-masing kelompok
mempresentasi hasil diskusi
kelompok didepan kelas
 Siswa mengemukakan pendapat
atas presentasi yang dilakukan
oleh kelompok yang
mepresentasikan.
 Siswa saling ber tanya jawab
selama kegiatan presentasi
berlangsung.
 Masing-masing siwa
menyimpulkan tentang point-
point penting yang muncul dalam
kegiatan pembelajaran yang
dilakukan berupa laporan hasil
pengamatan secara tertulis
tentang materi:
1. Hukum Faraday
2. Hukum Lenz
Generalizatio  Guru memberikan koreksi
n (menarik terhadap kegiatan presentasi yang
kesimpulan) telah dilakukan didepan kelas.
 Guru menarik kesimpulan
berdasarkan presentasi yang telah
dilakukan masing-masing
kelompo sembari menjelaskan
materi terkait Hukum Faraday
dan Hukum Lenz
Kegiatan  Siswa menyampaikan pendapat 20
Penutup pribadinya, menganalisis dan Menit
membandingkan hasil percobaan
yang dilakukan kelompoknya dan
kelompok lain.
 Siswa melakukan refleksi
terhadap kegiatan yang sudah
dilaksakan.
 Guru memberikan penghargaan
kepada kelompok yang berkinerja
dengan baik.
 Guru memeriksa hasil laporan
pengamatan individu siswa.
 Guru memberitahukan topik
bahasan pada pertemuan
berikutnya.

Pertemuan Ke-3 (4×45 menit)


Langkah Sintak Model Alokasi
Deskripsi Kegiatan
Pembelajara Pembelajaran waktu
n
Kegiatan Stimulasi  Guru memberi salam dan
Pendahulua melakukan doa untuk memulai
n pembelajaran
 Guru memeriksa ketidakhadiran
siswa
 Guru menayakan kabar siswa
dan kesiapan belajar siswa 15 Menit
 Guru mereview materi bab
sebelumnya tentang Hukum
Faraday dan Hukum Lenz
 Guru memperlihatkan gambar
berikut:

Kegiatan  Guru memberikan kesempatan


Inti Problem pada siswa untuk
Statmen mengidentifikasi sebanyak
(Pertanyaan mungkin pertanyaan yang
atau berkaitan dengan vidio yang
identifikasi disajikan dan akan dijawab
masalah) melalui kegiatan belajar.
Contohnya pertanyaan tentang
induktansi dini yang tidak
dipahami dari apa yang diamati
atau pertanyaan untuk
mendapatkan informasi
tambahan tentang apa yang
diamati (dimulai dari
pertanyaan faktual sampai ke
pertanyaan yang bersifat
hipotetik) untuk
mengembangkan kreativitas,
rasa ingin tahu, kemampuan
merumuskan pertanyaan untuk
membentuk pikiran kritis yang
perlu untuk hidup cerdas dan
belajar sepanjang hayat.
Data  Masing-masing siswa mencari
Collection dan mengumpulkan berbagai
(Pengumpulan literatur dan referensi yang
data) mendukung untuk mendukung
pemecahan masalah
berdasarkan pengamatan
 Siswa saling berdiskusi untuk
menganalisis informasi dari 100
berbagai sumber yang menit
diperoleh.
 Siswa saling bertukar informasi
dengan kelompok lain terkait
informasi literatur yang
diperoleh
Verification  Siswa menarik kesimpulan
(Pembuktian) berdasarkan hasil analisis
sumber informasi yang didapat
untuk menjawab pertanyaan
yang muncul dari hasil
pengamatan.
 Guru menunjuk beberapa siswa
untuk maju kedepan kelas
mempresentasikan hasil
analisisnya.
 Siswa mengemukakan pendapat
atas presentasi yang dilakukan
oleh siswa yang sedang
presentasi.
 Siswa saling ber tanya jawab
selama kegiatan presentasi
berlangsung.
 Masing-masing siwa
menyimpulkan tentang point-
point penting yang muncul
dalam kegiatan pembelajaran
yang dilakukan berupa laporan
hasil pengamatan secara tertulis
tentang materi induktansi diri
Generalizatio  Guru memberikan koreksi
n (menarik terhadap kegiatan presentasi
kesimpulan) yang telah dilakukan didepan
kelas.
 Guru menarik kesimpulan
berdasarkan presentasi yang
telah dilakukan sembari
menjelaskan materi terkait
induktansi diri serta aplikasi
induksi elektromagnetik pada
teknologi.
Kegiatan  Siswa menyampaikan pendapat
Penutup pribadinya, menganalisis dan
membandingkan hasil
percobaan yang dilakukan
kelompoknya dan kelompok
lain.
 Siswa melakukan refleksi
terhadap kegiatan yang sudah
dilaksakan. 65 Menit
 Guru memberikan penghargaan
kepada kelompok yang
berkinerja dengan baik.
 Siswa menjawab kuis yang
diberikan guru terkait seluruh
materi induksi elektromagnetik.
 Guru memeriksa hasil laporan
pengamatan individu siswa.

I. Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan

1. Teknik Penilaian
No Aspek Teknik Bentuk Instrumen
1 Sikap  Observasi kegiatan  Lembar Observasi
praktikum  Lembar Observasi
 Observasi kegiatan  Format Penilaian
diskusi diri  Format penilaian
 Penilaian diri
 Penilaian teman sejawat
2 Pengetahuan  Tes Tertulis  Soal uraian dan
 Laporan atau Penugasan pilihan ganda
 Tugas
3 Keterampilan Penilaian Praktik Lembar pengamatan

2. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan

a. Remedial
 Remedial dapat diberikan kepada peserta didik yang belum mencapai KKM
maupun kepada peserta didik yang sudah melampui KKM. Remidial terdiri
atas dua bagian : remedial karena belum mencapai KKM dan remedial
karena belum mencapai Kompetensi Dasar
 Guru memberi semangat kepada peserta didik yang belum mencapai KKM
(Kriteria Ketuntasan Minimal). Guru akan memberikan tugas bagi peserta
didik yang belum mencapai KKM (Kriterian Ketuntasan Minimal).

b. Pengayaan
 Pengayaan diberikan untuk menambah wawasan peserta didik mengenai
materi pembelajaran yang dapat diberikan kepada peserta didik yang telah
tuntas mencapai KKM atau mencapai Kompetensi Dasar.
 Pengayaan dapat ditagihkan atau tidak ditagihkan, sesuai kesepakatan
dengan peserta didik.
 Direncanakan berdasarkan IPK atau materi pembelajaran yang
membutuhkan pengembangan lebih luas.
...................2020

Mengetahui
Kepala SMA Guru Mata Pelajaran

............................. ...................................
NIP NIP
Lapiran 1 Lembar Kerja Siswa (LKS)

Gaya Gerak Listrik Induksi

1. Tujuan
a. Menyelidiki peristiwa gaya gerak listrik induksi.
b. Menyelidiki faktor-faktor gaya gerak listrik induksi.

2. Pendahuluan
Peristiwa GGL induksi dalam kumparan terjadi karena adanya perubahan
medan magnet didalam kumparan.

3. Alat dan Bahan


a. Kumparan 300, 600, 1200 dan 12000 lilitan.
b. Transformator.
c. Galvanometer.
d. Magnet batang ukuran kecil.
e. Magnet batang ukuran besar.
f. Kabel penghubung.

4. Percobaan

a. Buatlah atau rakitlah alat dan bahan seperti gambar diatas.


b. Letakkan sebuah magnet batang dekat di atas kumparan dalam keadaan
diam, amatilah dan catat kedudukan galvanometer serta ulangi dengan
kutub magnet yang berbeda.
c. Gerakan magnet batang perlahan-lahan menjauh kumparan, amatilah dan
catat yang terjadi pada galvanometer.
d. Ulangi percobaan poin c dengan menggerakan magnet batang berturut-turut
menjauhi dan mendekati kumparan secara lambat, amati dan catat
kedudukan galvanometer.
e. Ulangi percobaan poin d dengan menggerakkan magnet batang
berturut0turt menjauhi dan mendekati kumparan secara cepat, amati dan
catat kedudukan jarum galvanometer.
f. Lakukan percobaan berikutnya dengan variasi kumparan, variasi magnet,
variasi kutub magnet dan kecepatan gerakan magnet.
g. Catat pada tabel hasil pengamatan.

5.Tabel Hasil pengamatan


a. Magnet Batang Ukuran Besar
Kutub Gerakan Kumparan atau Lilitan
300 600 1200 12000
Magnet Magnet
U Cepat
Lambat
Diam
S Cepat
Lambat
Diam

b.Magnet Batang Ukuran kecil


Kutub Gerakan Kumparan atau Lilitan
300 600 1200 12000
Magnet Magnet
U Cepat
Lambat
Diam
S Cepat
Lambat
Diam
6. Pertanyaan
a. Bagaimana arah jarum galvanometer saat magnet batang diam didalam
kumparan?
b. Bagaimana arah jarum galvanometer saat magnet batang digerakkan
keluar-masuk didalam kumparan?
c. Bagaimana pengaruh gerak magnet (Cepat atau lambat) terhadap
simpangan jarum galvanometer?
d. Bagaimana pengaruh kekuatan magnet (besar atau kecil) terhadap
simpangan jarum galvanometer?
e. Bagaimana pengaruh banyak lilitan, kecepatan gerak magnet dan kekuatan
magnet terhadap GGL induksi?
f. Apa yang dapat disimpulkan dari kegiatan diatas.

Anda mungkin juga menyukai