Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
MEDAN MAGNET
Magnet adalah suatu benda yang mampu menarik benda lain di sekitarnya yang
memiliki sifat khusus. Setiap magnet mempunyai sifat kemagnetan. Sifat
kemagnetan adalah kemampuan benda dalam menarik benda-benda lain di
sekitarnya.
Macam-macam bentuk magnet, antara lain :
magnet batang magnet ladam magnet jarum
Magnet dapat diperoleh dengan cara buatan. Jika baja di gosok dengan sebuah
magnet, dan cara menggosoknya dalam arah yang tetap, maka baja itu akan
menjadi magnet.
Baja atau besi dapat pula dimagneti oleh arus listrik. Baja atau besi itu
dimasukkan ke dalam kumparan kawat, kemudian ke dalam kumparan kawat
dialiri arus listrik yang searah. Ujung-ujung sebuah magnet disebut Kutub
Magnet. Garis yang menghubungkan kutub-kutub magnet disebut sumbu magnet
dan garis tegak lurus sumbu magnet serta membagi dua sebuah magnet disebut
garis sumbu.
Gambar 3. Memagneti baja/besi dengan arus listrik
Sebuah magnet batang digantung pada titik beratnya. Sesudah keadaan setimbang
tercapai, ternyata kutub-kutub batang magnet itu menghadap ke Utara dan
Selatan.
Kutub magnet yang menghadap ke utara di sebut kutub Utara.
Kutub magnet yang menghadap ke Selatan disebut kutub Selatan.
Hal serupa dapat kita jumpai pada magnet jarum yang dapat berputar pada sumbu
tegak ( jarum deklinasi ). Kutub Utara jarum magnet deklinasi yang seimbang
didekati kutub Utara magnet batang, ternyata kutub Utara magnet jarum bertolak.
Bila yang didekatkan adalah kutub selatan magnet batang, kutub utara magnet
jarum tertarik.
Ketika batang kaca digosokkan dengan kain sutra terjadi perpindahan electron
dari batang kacake kain sutra. Hal itu terjadikarena gaya tarik menarik inti atom
kain terhadap electron yang lebih kuat daripada gaya tarik menarik inti atom kaca.
Tentu saja batang kaca akan makin banyak kekurangan electron jika penggosokan
dilakukan lebih lama. Artinya, muatan listrikbatang kaca menjadi lebih besar.
Itulah sebabnya, gaya tarik batang kaca menjadi lebih besar dari sebelumnya.
Sebenarnya, ketika terjadi perpindahan electron dari kain wol ke penggaris plastic.
Kain wol menjadi kekurangan electron (bermuatan positif). Namun, pada saat
yang hamper bersamaan, terjadinya perpindahan electron tangan kita ke kain wol.
Akibatnya, kain wol menjadi netral. Demikian ugak halnya dengan kain sutera.
Sebenarnya, ketika terjadinya perpindahan electron dari kaca ke kain sutera, kain
sutera menjadi kelebihan electron (bermutan negative). Namun, electron tersebut
tidak berhenti di kain sutera, tetapi terus mengalir ke tangan kita. Akibatnya, kain
sutera menjadi netral. Adapun pada penggaris listrik plastic dan batang kaca,
aliran electron seperti itu tidak terjadi. Dengan demikian, kita dapat membedakan
benda menjadi dua macam, yaitu benda yang mudah di aliri electron dan benda
yang tidak mudak dialiri electron. Benda yang mudah dialiri disebut konduktor,
contohnya tubuh manusia dan benda logam, sedangkan yang tidak mudah dialiri
electron disebut isolator, contohnya plastic, karet dan kaca.
Masih ingatkah anda pengertian gaya gravitasi bumi ketika masih belajar di SD
dulu ? Gaya gravitasi itu terjadi karena suatu massa benda tarik menarik oleh
massa bumi. Hal yang sama juga dapat terjadi pada dua benda yang bermuatan
listrik. Untuk memahami interaksi dua benda bermuatan dapat menggunakan
batang kaca dan penggaris yang sudah bermuatan.
Muatan listrik itu tersimpan dalam benda-benda yang berada di sekeliling kita,
seperti misalnya pada plastik yang digosok dengan wool, gelas yang digosok
dengan sutera pada kilat, dan masih banyak yang lainnya lagi. Benda-benda yang
bermuatan akan mengerjakan gaya terhadap benda bermuatan lainnya. Gaya ini
dinamakan gaya elektrostatik. Gaya ini bergantung pada besarnya muatan masing-
masing benda dan bergantung pada jarak ke dua benda.
Besarnya gaya tolak-menolak atau gaya tarik menarik antara kutub-kutub magnet,
sebanding dengan kuat kutubnya masing-masing dan berbanding terbalik dengan
kwadrat jaraknya.
m 0 m1 . m 2
F= .
4p R2
F = gaya tarik menarik/gaya tolak menolak dalam newton.
R = jarak dalam meter.
Arus mengalir melalui sepotong kawat membentuk suatu medan magnet (M)
disekeliling kawat. Medan tersebut terorientasi menurut aturan tangan kanan.
Dalam ilmu Fisika, medan magnet adalah suatu medan yang dibentuk dengan
menggerakan muatan listrik (arus listrik) yang menyebabkan munculnya gaya di
muatan listrik yang bergerak lainnya. (Putaran mekanika kuantum dari satu
partikel membentuk medan magnet dan putaran itu dipengaruhi oleh dirinya
sendiri seperti arus listrik. Inilah yang menyebabkan medan magnet dari
ferromagnet “permanen”). Sebuah medan magnet adalah medan vector, yaitu
berhubungan dengan setiap titik dalam ruang vektor yang dapat berubah menurut
waktu. Arah dari medan ini adalah seimbang dengan arah jarum kompas yang
diletakkan di dalam medan tersebut.Medan magnet adalah ruangan di sekitar
kutub magnet, yang gaya tarik/tolaknya masih dirasakan oleh magnet lain.
N Weber
2
dalam : A .m atau dalam m
Garis Gaya
Garis gaya adalah lintasan kutub Utara dalam medan magnet atau garis yang
bentuknya demikian hingga kuat medan di tiap titik dinyatakan oleh garis
singgungnya. Sejalan dengan faham ini, garis-garis gaya keluar dari kutub-kutub
dan masuk ke dalam kutub Selatan. Untuk membuat pola garis-garis gaya dapat
dengan jalan menaburkan serbuk besi disekitar sebuah magnet.
Gambar pola garis-garis gaya.
Gambar 4. Pola Garis Gaya Magnet
Bila rapat garis-garis gaya dalam medan yang serba sama B, maka banyaknya
Jika benda paramagnetik ditempatkan dalam medan magnet yang tidak homogen,
akan mengambil posisi sejajar dengan arah kuat medan. Benda-benda yang
demikian mempunyai permeabilitas relatif lebih besar dari pada satu. Contoh :
Aluminium, platina, oksigen, sulfat tembaga dan banyak lagi garam-garam logam
adalah zat paramagnetik.
3. Fluks Magnet
Fluks Magnet adalah hasil dari rata-rata medan magnet kali luas daerah yang
tegak lurus menembus itu. Ini adalah kuantitas untuk mempermudah dalam
laporan Hukum Faraday dan dalam pembahasan benda seperti transformator dan
solenoida. Dalam kasus generator listrik di mana medan magnet menembus
kumparan berputar, daerah yang digunakan dalam mendefinisikan fluks adalah
proyeksi dari area kumparan ke bidang tegak lurus terhadap medan magnet.
Dalam hal ini, fluks magnetik didefinisikan sebagai pekalian medan magnetik B
dengan luasan A yang dibatasi oleh rangkaiannya :
Φ=⃗
B .⃗
A
Karena medan magnetik sebanding dengan jumlah garis medan magnetik per
satuan luas, fluks magnetik tersebut sebanding dengan jumlah garis yang melalui
luasan tersebut .
Jika medan magnetik tidak tegak lurus terhadap permukaannya, seperti pada
gambar b , fluks magnetik didefinisikan sebagai
Φ=B A cos θ
Perbedaan antara magnet dan listrik adalah bahwa dalam kemagnetan, kedua
kutub selalu berpasangan. Tak ada magnet dengan hanya memiliki satu kutub saja,
pasti memiliki dua kutub yaitu kutub utara dan kutub selatan. Berbeda dengan
kelistrikan di mana dimungkinkan adanya muatan tunggal, positif atau negatif
saja, atau tidak selalu berpasangan.Kali ini kami akan melakukan percobaan
mengenai hubungan kelistrikan dengan kemagnetan melalui suatu rangkaian
listrik.
Pada 1819, seorang ahli Fisika denmark, Hans Christian Oersted menemukan
bahwa di sekitar kawat berarus listrik terdapat medan magnet.
Gambar 5. Percobaan Oersted, (a) kawat diallri arus kistrik, dari arah selatan,
kutub utara magnet jarum menyimpang ke selatan. (b) Kawat tidak dialiri arus
listrik, kutub magnet jarum tetap pada kedudukan semuka (utara-selatan)
Gambar 6. (a) Jika arus tegak lurus bidang kertas menuju Anda, arah medan
magnet berputar berlawanan arah jarum jam. Namun, jika arah aru tegak lurus
bidang kertas menjauhi Anda, arah medan magnet berputar searah jarum jam. (b)
Kaidah tangan kanan.
Seperti pada definisi medan listrik, kita juga mendefinisikan medan magnet. Di
sekitar suatu magnet dihasilkan medan magnet dengan sifat sebagai berikut:
i. Arah medan magnet sama dengan arah garis gaya magnet
ii. Besar medan magnet sebanding dengan kerapatan garis gaya magnet
Seperti di sekitar kutub magnet kerapatan garis gaya magnet paling besar sehingga
didapati medan magnet yang paling besar. Arah garis gaya keluar dari kutub utara
dan masuk ke kutub selatan. Dengan demikian, arah medan magnet keluar dari
B,
kutub utara dan masuk di kutub selatan. Kita simbolkan medan magnet dengan ⃗
yang merupakan sebuah besaran vector. Satuan medan magnet adalah Tesla yang
disingkat T
Gambar 7. Lukisan medan maget. Arah medan magnet di suatu titik sama
dengan arah garis singgung garis gaya magnet di titik tersebut dan mengikuti
orientasi garis gaya magnet di titik tersebut. Dengan demikian, di kutub utara
magnet, arah medan tegak lurus kutub dan ke arah luar. Di kutub selatan magnet,
arah medan magnet tegak lurus kutub dan mengarah masuk menuju kutub.
B=
μI
∫
d ( az )
4 πa 2 3/2
z
B=∫
μ Idz
4 πr
2
=∫
μ Iadz
4 πr
3
atau
( ( ))
1+
a
z
Dimana =cotθ , untuk z = −∞, θ = 1800 dan untuk z = +∞, θ = 00 .
a
Jadi,
0
μI μI
B= ∫ d cos θ=
4 πa 2 πa
180 0
Untuk kawat lingkaran dengan jari-jari R, dialiri arus I di medium udara bebas,
Hukum Biot-Savart menjadi
B=∫
μ IdLx a =∫ μ IR φ a x a
0 r 0 φ r
4 πr
2
4 πr
2
Dimana r 2= R2 + z 2; arah vektor B tegak lurus bidang yang melalui r dan adI,
sehingga
Bz
dalam arah sumbu-z positif = B Sin θ = B
( Rr ) , atau
2 2
B=
μ IR
0
2x
∫ dφ=
μ IR 0
2 2 3 /2 2 2 3/ 2
4 π( R + z ) 2( R + z )
0
B=
μ IR 0
2 2
2( R + z )
3/2
B=
μ Ia 0
z
2R
Perhitungan teoritis, menggunakan keduanya analitis dan pendekatan numerik,
dilakukan untuk perbandingan dengan nilai-nilai eksperimental hasil yang
diperoleh menggunakan smartphone.Persamaan yang digunakan untuk
menentukan medan magnet sekitar kabel lurus dan melingkar berasal dari hukum
Biot-Savart seperti yang ditunjukkan
Sedangkan untuk kawat loop dengan diameter R, maka medan magnet sepanjang
sumbu lingkaran, z, diwakili dengan persamaan
5. Induksi Magnetik
Besar induksi magnetik di titik A yang jaraknya a dari kawat sebanding dengan
kuat arus dalam kawat dan berbanding terbalik dengan jarak titik ke kawat.
m 0 I
B= 2 . p.a
B dalam W/m2
I dalam Ampere
a dalam meter
B B
I
Kuat medan dititik H = m =
r .
0
= 2 p.a
r udara = 1
B=
m i ( cos q −cos q )
0
1 2
4 pa
m 0
a. I . N
. sin 1 m 0
a2 . I . N
B= 2 . r
2
atau B= 2 . r3
μ 0
I .N
B= 2 . a
B = besar medan magnet dalam W/m2.
I = kuat arus dalam ampere.
N = jumlah lilitan.
a = jari-jari lilitan dalam meter.
Arah medan magnetik dapat ditentukan dengan aturan tangan kanan.
Jika arah arus sesuai dengan arah melingkar jari tangan kanan arah ibu jari
menyatakan arah medan magnet.
Solenoide
Solenoide adalah gulungan kawat yang di gulung seperti spiral. Bila kedalam
solenoide dialirkan arus listrik, di dalam selenoide terjadi medan magnet dapat
ditentukan dengan tangan.
Gambar :
Jari-jari penampang
solenoide a, banyaknya
lilitan N dan panjang
solenoide 1. Banyaknya
N
. dx
lilitan pada dx adalah : l atau n dx, n banyaknya lilitan tiap satuan panjang
di titik P.
Bila 1 sangat besar dibandingkan dengan a, dan p berada di tengah-tengah maka
1= 0 0 dan 2 = 180 0
Induksi magnetik di tengah-tengah solenoide :
B=
m 0
∋. 2
2
B= m ∋¿ ¿0
B=
m 0
∋. 1
2
B=
μ 0
∋¿ ¿
2
Toroida
B= m∋ ¿ ¿
N
n dapat diganti dengan 2 pR , N banyaknya lilitan dan R jari-jari toroida.
6. Gaya Lorentz
Gaya Lorentz adalah gaya yang ditimbulkan oleh muatan listrik yang bergerak
atau oleh arus listrik yang berada dalam suatu medan magnet (B). Arah gaya ini
akan mengikuti arah maju skrup yang diputar dari vektor arah gerak muatan listrik
(v) ke arah medan magnet (B), seperti yang terlihat dalam rumus berikut:
F=q (v × B)
Keterangan:
F = gaya(Newton)
B = medan magnet (Tesla)
q = muatan listrik ( Coulomb)
v = arah kecepatan muatan (m/t)
Sebuah partikel bermuatan listrik yang bergerak dalam daerah medan magnet
homogen akan mendapatkan gaya. Gaya ini juga dinamakan gaya Lorentz. Gerak
partikel akan menyimpang searah dengan gaya lorentz yang mempengaruhi. Arah
gaya Lorentz pada muatan yang bergerak dapat juga ditentukan dengan kaidah
tangan kanan dari gaya Lorentz (F) akibat dari arus listrik, I dalam suatu medan
magnet B. Ibu jari, menunjukan arah gaya Lorentz . Jari telunjuk, menunjukkan
arah medan magnet ( B ). Jari tengah, menunjukkan arah arus listrik ( I ). Untuk
muatan positif arah gerak searah dengan arah arus, sedang untuk muatan negatif
arah gerak berlawanan dengan arah arus.
Jika besar muatan q bergerak dengan kecepatan v, dan I = q/t maka persamaan
gaya adalah:
FL = I . ℓ . B sin θ
= q/t . ℓ . B sin θ
= q . ℓ/t . B sin θ
= q . v . B sin θ
*Karena ℓ/t = v
Sehingga besarnya gaya Lorentz yang dialami oleh sebuah muatan yang bergerak
dalam daerah medan magnet dapat dicari dengan menggunakan rumus :
F = q . v . B sin θ
Keterangan:
F = gaya Lorentz dalam newton ( N )
q = besarnya muatan yang bergerak dalam coulomb ( C )
v = kecepatan muatan dalam meter / sekon ( m/s )
B = kuat medan magnet dalam Wb/m2 atau tesla ( T )
θ = sudut antara arah v dan B
Untuk gaya Lorentz yang ditimbulkan oleh arus listrik, I, dalam suatu medan
magnet (B), rumusnya akan terlihat sebagai berikut (lihat arah gaya dalam kaidah
tangan kanan):
F = B.I.l
Keterangan :
F = gaya lorentz (N)
I = kuat arus melalui penghantar (A)
l = panjang kawat penghantar (m)
B = medan magnet (Wb/m2)
keterangan :
F = gaya lorentz (N)
B = kuat medan magnet (Tesla)
I = kuat arus listrik (A)
L = panjang penghantar (m)
Pada percobaan oersted telah dibuktikan pengaruh arus listrik terhadap kutub
magnet, bagaimana pengaruh kutub magnet terhadap arus listrik akan dibuktikan
dari percobaan berikut :Seutas kawat PQ ditempatkan diantara kutub-kutub
magnet ladam kedalam kawat dialirkan arus listrik ternyata kawat melengkung
kekiri.
Gejala ini menunjukkan bahwa medan magnet mengerjakan gaya pada arus listrik,
disebut Gaya Lorentz. Vektor gaya Lorentz tegak lurus pada I dan B. Arah gaya
Lorentz dapat ditentukan dengan tangan kanan. Bila arah melingkar jari-jari
tangan kanan sesuai dengan putaran dari I ke B, maka arah ibu jari menyatakan
arah gaya Lorents.
Kesimpulan :
Arus listrik yang sejajar dan searah tarik-menarik dan yang berlawanan arah
tolak- menolak.
Bila jarak kawat P dan Q adalah a, maka besar induksi magnetik arus P pada jarak
a:
B=
m 0 IP
2 pa
Besar gaya Lorentz pada arus dalam kawat Q
F=B . I Q .l Q
Besar gaya Lorentz tiap satuan panjang
F=B . I Q
=
m 0 IP
I
2 pa Q
F=
m 0 I P IQ
2 pa
F tiap satuan panjang dalam N/m, Ip dan IQ dalam Ampere dan a dalam meter.
Bila kuat arus dikedua kawat sama besarnya, maka :
F=
m I20
=
0 2I
2m=2. 10−7
I2
2p a 4p a a
Partikel A yang massanya m dan muatannya q berada dalam medan listrik serba
sama, kuat medannya E arah vektor E kekanan. Pada partikel bekerja gaya sebasar
q.E
a=
F = qE, oleh sebab itu partikel memperoleh percepatan : m
Usaha yang dilakukan gaya medan listrik setelah partikel berpindah d adalah :
W = F . d = q . E .d
Usaha yang dilakukan gaya sama dengan perubahan energi kinetik
Ek = q . E .d
1
2 mv 2 2 21 mv1 2 q. E . d
v1 kecepatan awal partikel dan v2 kecepatannya setelah menempuh medan listrik
sejauh d.
Lintasan partikel jika v tegak lurus E.
Didalam medan listrik serba sama yang kuat medannya E, bergerak partikel
bermuatan positif dengan kecepatan vx. Dalam hal ini partikel mengalami dua
gerakan sekaligus, yakni gerak lurus beraturan sepanjang sumbu x dan gerak lurus
berubah beraturan sepanjang sumbu y. Oleh sebab itu lintasannya berupa
parabola. Setelah melintasi medan listrik, lintasannya menyimpang dari
lintasannya semula.
l
t=
v
q. E 2
d 21 at 2 21 . .
m vX 2
q. E
v Y a. t .
m vX
Pada arus listrik yang berada dalam medan magnet bekerja gaya Lorentz.
F=B.I. l sin
Arus listrik adalah gerakan partikel-partikel yang kecepatannya tertentu, oleh
sebab itu rumus di atas dapat diubah menjadi :
q
F = B . t . v . t sin
F = B . q . v sin
Tanda x menyatakan titik tembus garis-garis gaya kemagnetan yang arah induksi
magnetiknya ( B ) meninggalkan kita. Pada partikel yang kecepatannya v, bekerja
gaya Lorentz.
F = B . q . v sin 900
F=B.q.v
Vektor F selalu tegak lurus pada v, akibatnya partikel bergerak didalam medan
magnet dengan lintasan bentuk : Lingkaran.
Gaya centripetalnya yang mengendalikan gerak ini adalah gaya Lorentz.
Fc = F Lorentz
mv2
R =B.q.v
mv
R= Bq
R = jari-jari lintasan partikel dalam magnet.
M = massa partikel.
V = kecepatan partikel.
q = muatan partikel.
Arah gaya Lorentz dapat ditentukan dengan kadah tangan kanan bila tangan kanan
di buka : Ibu jari menunjukkan (v), keempat jari menunjukkan (B) dan arah
telapak tangan menunjukkan (F)
INDUKSI ELEKTROMAGNETIK
Ilmuan Hans Christian Oersted telah berhasil menemukan bahwa arus listrik
dapat menimbulkan medan magnet. Pembuatan medan magnet dengan cara
ini disbeut sebagai induksi magnetik. Penemuan ini membuat ilmuan asal
Inggirs Michael Faraday berpikir bahwa hal sebaliknya sangat mungkin untuk
terjadi. Termotivasi dari pemikiran tersebut, Faraday melakukan serangkaian
eksperimen yang akhirnya setelah kurang lebih 9 Tahun yaitu pada Tahun
1831 Faraday berhasil menemukan bahwa medan magnetik dapat
menghasilkan arus listrik. Hal inilah yang dinamakan dengan induksi
elektrommagnetik atau induksi Faraday. Suatu eksperimen yang dilakukan
oleh Faraday diilustrasikan seperti Gambar 1.
Sebagai hasil dari pengamatan ini, Faraday menyimpulkan bahwa sebuah arus
listrik dapat diinduksikan dalam suatu rangkaian oleh suatu medan magnet
yang berubah-ubah (fluks magnetik). Perubahan fluks magnetik akan
menyebabkan timbulnya beda potensial antara ujung kumparan. Apabila
kedua ujung kumparan itu dihubungkan dengan suatu penghantar yang
memiliki hambatan tertentu, maka akan mengalir arus yang disebut arus
induksi dan beda potensial yang terjadi disebut GGL induksi. Arus induksi
muncul hanya untuk waktu yang singkat ketika medan magnet yang
menembut kumparan sekunder berubah. Ketika medan magnet mencapai nilai
yang tetapi maka arus dalam kumparan sekunder menghilang.
B. Fluks Magnetik
Keterangan:
= Fluks Magnetik (Wb= weber)
C. GGL Induksi
D. Hukum Faraday
N
t
(BA cos )
N
t
Keterangan:
= GGL Induksi (V)
t = Selang waktu (s)
= Fluks magnetik (Wb)
N = Jumlah Lilitan
E. Hukum Lenz
(a) (b)
Gambar 5. Arah Jarum Galvanometer
Gambar 5 (a) menunjukkan kumparan A didekati kutub magnet utara (U),
maka ujung kumparan A menjadi kutub utara (U) dan B menjadi kutub
selatan (S). Dengan aturan tangan kanan diperoleh arah arus listrik keluar dari
ujung kumparan A. Sehingga jarum galvanometer menyimpang ke arah
kanan. Sedangkan pada Gambar 5 (b) kumparan A dijauhi kutub magnet utara
(U), maka ujung kumparan A menjadi kutub selatan (S) dan B menjadi kutub
utara (U). Dengan aturan tangan kanan menggenggam diperoleh arah arus
listrik keluar dari ujung B. Sehingga jarum galvanomter menyimpang ke arah
kiri.
F. Induktansi Diri
Gaya Gerak Listrik (GGL) indukasi diri adalah GGL yang diakibatkan oleh
perubahan fluks magnetik diri. Hukum Faraday menyatakan bahwa GGL
induksi sama dengan negatif dari laju perubahan fluks magnetik. Fluks
magnetik sebanding dengan medan magnet akibat arus yang sebanding
dengan arus didalam rangkaian. Oleh karena itu, DDL induksi diri selalu
sama dengan laju perubahan arusnya. Sehingga didapat persamaan seperti
berikut:
di
l L
dt
Induktansi diti pada kumparan yang jarak antar lilitannya kecil dengan jumlah
lilitan N (Toroida atau solenoida ideal) yang membawa arus I adalah sebagai
berikut:
LN
I
Keterangan:
l = GGL induksi diri (V)
L = Induktansi diri kumparan (henry)
di
dt = Laju perubahan kuat arus (A/s)
N = Jumlah lilitan
= Fluks magnetik (Wb)
Generator arus searah (DC) memiliki komponen yang pada dasarnya sama
dengan generator AC, kecuali yang bersentuhan dengan loop yang berotasi
dibuat menggunakan sebuh cincin (komutator). Dalam konfigurasi ini,
keluarannya selalu memiliki tegangan yang sama dan berbentuk pulsa yang
berubah seriring waktu. Hal ini dapat ditunjukkan dari bagian yang
bersentuhan dengan cincin membalikkan fungsinya setiap setengah siklus.
Pada waktu yang sama, polariras GGL induksi juga terbalik sehingga
polaritas cincin (yang sama dengan polaritas tegangan keluaran) tetap sama.
Arus DC yang bentuknya pulsa ini tidak cocok untuk sebagian besar peralatan
listrik. Untuk mendapatkan arus DC yang lebih stabil, generator DC
komersial menggunakan banyak kumparan dan komutator yang terdistribusi
sedemikian hingga pulsa sinusoidal dari berbagai kumparan saling berbeda
fase.
DAFTAR PUSTAKA
A. Kompetensi Inti
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
Memahami, menerapkan, Mengolah, menalar, menyaji, dan
menganalisis dan mengevaluasi mencipta dalam ranah konkret dan
pengetahuan faktual, konseptual, ranah abstrak terkait dengan
prosedural, dan metakognitif pengembangan dari yang dipelajarinya
berdasarkan rasa ingin tahunya di sekolah secara mandiri serta
tentang ilmu pengetahuan, bertindak secara efektif dan kreatif,
teknologi, seni, budaya, dan dan mampu menggunakan metoda
humaniora dengan wawasan sesuai kaidah keilmuan
kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan
masalah
C. Tujuan Pembelajaran
D. Materi Pembelajaran
1. Fakta:
Manfaat lain dari magnet adalah banyak dimanfaatkan alat-alat ukur
listrik, telepon, relai, dinamo sepeda, dan sebagainya
2. Konsep
Bagian magnet yang memiliki gaya tarik terbesar disebut kutub-kutub
magnet. Setiap magnet memiliki dua kutub dan bagian magnet di
antara dua kutub itu disebut daerah netral.
Magnet yang dipukul dengan palu akan mengakibatkan magnet tidak
beraturan. Ini mengakibatkan magnet kehilangan sifat magnetnya.
Medan magnet adalah ruang disekita magnet tempat magnet lain atau
benda lain yang dapat dipengaruhi magnet mengalami gaya magnet.
3. Prinsip
Bahan ferromagnetik, bahan yang ditarik dengan kuat oleh magnet.
Contohnya, nikel, besi, baja, dan kobalt.
Bahan diamagnetik, bahan yang ditarik lemah oleh magnet.
Contohnya, aluminium dan platina.
Bahan diamagnetik, bahan yang sedikit menolak magnet.Contohnya,
seng, bismuth, dan natrium klorida.
E. Metode Pembelajaran
G. Sumber Belajar
1. Teks Siswa,
2. Buku Pegangan Guru,
3. Modul/bahan ajar,
4. internet,
5. Sumber lain yang relevan
H. Langkah-langkah Pembelajaran
Mengamati
lembar kerja, pemberian contoh-contoh
materi/soal untuk dapat dikembangkan
peserta didik, dari media interaktif, dsb
yang berhubungan dengan
Pengertian Kemagnetan
Sifat-Sifat Magnet
Setiap magnet memiliki dua kutub
magnet, yaitu kutub utara dan kutub
selatan. Kekuatan sifat kamagnetan
yang paling besar berada pada kutub
magnet. Bagaimanakah sifat-sifat
magnet? Selain memiliki sifat menarik
logam tertentu, magnet juga memiliki
sifat-sifat tertentu apabila kutub magnet
yang satu berdekatan dengan kutub
magnet
Mengamati
lembar kerja, pemberian contoh-contoh
materi/soal untuk dapat dikembangkan
peserta didik, dari media interaktif, dsb yang
berhubungan dengan
Medan Magnetik
Medan magnet adalah ruang di sekitar
magnet tempat magnet lain atau benda
lain yang dapat dipenagruhi magnet
mengalami gaya magnet. Jika Anda
meletakkan kertas putih di atas sebuah
magnet dan menaburkan garis-garis gaya
magnet dari magnet tersebut.
Membaca (dilakukan di rumah sebelum
kegiatan pembelajaran berlangsung),
materi dari buku paket atau buku-buku
penunjang lain, dari internet/materi yang
berhubungan dengan
Medan Magnetik
Mendengar
pemberian materi oleh guru yang berkaitan
dengan
Medan Magnetik
Menyimak,
penjelasan pengantar kegiatan/materi secara
garis besar/global tentang materi pelajaran
mengenai :
Medan Magnetik
untuk melatih kesungguhan, ketelitian,
mencari informasi.
Problem Menanya
Statement Guru memberikan kesempatan pada peserta didik
(identifikasi untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin
masalah ) pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang
2. Pertemuan Ke-2 ( 4 x 45 menit ) Waktu
disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan
belajar, contohnya :
Mengajukan pertanyaan tentang :
Medan Magnetik
yang tidak dipahami dari apa yang diamati
atau pertanyaan untuk mendapatkan
informasi tambahan tentang apa yang diamati
(dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke
pertanyaan yang bersifat hipotetik) untuk
mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu,
kemampuan merumuskan pertanyaan untuk
membentuk pikiran kritis yang perlu untuk
hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat.
Misalnya :
Apa yang dimaksud dengan garis gaya
kutub
Data Collection Mengumpulkan informasi
(Pertanyaan Peserta didik mengumpulkan informasi yang
atau identifikasi relevan untuk menjawab pertanyan yang telah
masalah) diidentifikasi melalui kegiatan:
Membaca sumber lain selain buku teks,
mengunjungi laboratorium komputer
perpustakaan sekolah untuk mencari dan
membaca artikel tentang
Medan Magnetik
Mengumpulkan informasi
Mengumpulkan data/informasi melalui
diskusi kelompok atau kegiatan lain guna
menemukan solusimasalah terkait materi
pokok yaitu
Medan Magnetik
Aktivitas
Peserta didik diminta untuk mengamati
medan magnet disekitar kawat berarus
listrik
Mendiskusikan
Peserta didik diminta untuk
mendiskusikan Medan Magnetik
Saling tukar informasi tentang :
Medan Magnetik
dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik
dari kelompok lainnya sehingga diperoleh
sebuah pengetahuan baru yang dapat
dijadikan sebagai bahan diskusi kelompok
kemudian, dengan menggunakan metode
ilmiah yang terdapat pada buku pegangan
peserta didik atau pada lembar kerja yang
2. Pertemuan Ke-2 ( 4 x 45 menit ) Waktu
disediakan dengan cermat untuk
mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan,
menghargai pendapat orang lain, kemampuan
berkomunikasi, menerapkan kemampuan
mengumpulkan informasi melalui berbagai
cara yang dipelajari, mengembangkan
kebiasaan belajar dan belajar sepanjang
hayat.
Verification Mengkomunikasikan
(Pembuktian) Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan
Menyampaikan hasil diskusi berupa
kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara
lisan, tertulis, atau media lainnya untuk
mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi,
kemampuan berpikir sistematis,
mengungkapkan pendapat dengan sopan
Mempresentasikan hasil diskusi kelompok
secara klasikal tentang :
Medan Magnetik
Mengemukakan pendapat atas presentasi
yang dilakukan dan ditanggapi oleh
kelompok yang mempresentasikan
Bertanya atas presentasi yang dilakukan dan
peserta didik lain diberi kesempatan untuk
menjawabnya.
Menyimpulkan tentang point-point penting
yang muncul dalam kegiatan pembelajaran
yang baru dilakukan berupa : Laporan hasil
pengamatan secara tertulis tentang
Medan Magnetik
Menjawab pertanyaan yang terdapat pada
buku pegangan peserta didik atau lembar
kerja yang telah disediakan.
Bertanya tentang hal yang belum dipahami,
atau guru melemparkan beberapa pertanyaan
kepada siswa.
Menyelesaikan uji kompetensi yang
terdapat pada buku pegangan peserta didik
atau pada lembar lerja yang telah disediakan
secara individu untuk mengecek penguasaan
siswa terhadap materi pelajaran
Generalization Mengasosiasikan
(menarik Peserta didik menganalisa masukan, tanggapan
kesimpulan) dan koreksi dari guru terkait pembelajaran
tentang: ……
Mengolah informasi yang sudah
dikumpulkan dari hasil kegiatan/pertemuan
2. Pertemuan Ke-2 ( 4 x 45 menit ) Waktu
sebelumnya maupun hasil dari kegiatan
mengamati dan kegiatan mengumpulkan
informasi yang sedang berlangsung dengan
bantuan pertanyaan-pertanyaan pada lembar
kerja.
Peserta didik mengerjakan beberapa soal
mengenai
Medan Magnetik
Menambah keluasan dan kedalaman sampai
kepada pengolahan informasi yang bersifat
mencari solusi dari berbagai sumber yang
memiliki pendapat yang berbeda sampai
kepada yang bertentangan untuk
mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin,
taat aturan, kerja keras, kemampuan
menerapkan prosedur dan kemampuan
berpikir induktif serta deduktif dalam
membuktikan :
Medan Magnetik
Kegiatan Penutup
Peserta didik :
Membuat rangkuman/simpulan pelajaran.tentang point-point
penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru
dilakukan.
Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah
dilaksanakan.
Guru :
Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa.
15
Peserta didik yang selesai mengerjakan projek dengan benar
Menit
diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat, untuk penilaian
projek.
Memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki
kinerja dan kerjasama yang baik
Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk tugas
kelompok/ perseorangan (jika diperlukan).
Mengagendakan pekerjaan rumah.
Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan
berikutnya
Mendengar
pemberian materi oleh guru yang
berkaitan dengan
Medan magnetik
Menyimak,
penjelasan pengantar kegiatan/materi
secara garis besar/global tentang materi
pelajaran mengenai :
Medan magnetik
untuk melatih kesungguhan, ketelitian,
mencari informasi.
Mengorganisasikan Menanya
peserta didik Guru memberikan kesempatan pada peserta
didik untuk mengidentifikasi sebanyak
mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan
gambar yang disajikan dan akan dijawab
melalui kegiatan belajar, contohnya :
Mengajukan pertanyaan tentang :
Medan magnetik
yang tidak dipahami dari apa yang
diamati atau pertanyaan untuk
mendapatkan informasi tambahan
tentang apa yang diamati (dimulai dari
pertanyaan faktual sampai ke
pertanyaan yang bersifat hipotetik)
untuk mengembangkan kreativitas, rasa
ingin tahu, kemampuan merumuskan
pertanyaan untuk membentuk pikiran
kritis yang perlu untuk hidup cerdas
dan belajar sepanjang hayat.
3. Pertemuan Ke-3 ( 4 x 45 menit ) Waktu
Misalnya :
Membimbing Mengumpulkan informasi
penyelidikan individu Peserta didik mengumpulkan informasi
dan kelompok yang relevan untuk menjawab pertanyan
yang telah diidentifikasi melalui kegiatan:
Membaca sumber lain selain buku
teks,
mengunjungi laboratorium komputer
perpustakaan sekolah untuk mencari
dan membaca artikel tentang
Medan magnetik
Mengumpulkan informasi
Mengumpulkan data/informasi melalui
diskusi kelompok atau kegiatan lain
guna menemukan solusimasalah terkait
materi pokok yaitu
Medan magnetik
Aktivitas
Peserta didik diminta untuk
mempresentasikan hasil percobaan
mengamati efek dari medan magnet
pada sebuah solenoid
Mempraktikan
Peserta didik diminta untuk
mempraktikan mengamati efek dari
medan magnet pada sebuah
solenoid
Saling tukar informasi tentang :
Gaya Magnetik
dengan ditanggapi aktif oleh peserta
didik dari kelompok lainnya sehingga
diperoleh sebuah pengetahuan baru
yang dapat dijadikan sebagai bahan
diskusi kelompok kemudian, dengan
menggunakan metode ilmiah yang
terdapat pada buku pegangan peserta
didik atau pada lembar kerja yang
disediakan dengan cermat untuk
mengembangkan sikap teliti, jujur,
sopan, menghargai pendapat orang lain,
kemampuan berkomunikasi,
menerapkan kemampuan
mengumpulkan informasi melalui
berbagai cara yang dipelajari,
mengembangkan kebiasaan belajar dan
belajar sepanjang hayat.
3. Pertemuan Ke-3 ( 4 x 45 menit ) Waktu
Mengembangkan dan Mengkomunikasikan
menyajikan hasil Peserta didik berdiskusi untuk
karya menyimpulkan
Menyampaikan hasil diskusi berupa
kesimpulan berdasarkan hasil analisis
secara lisan, tertulis, atau media lainnya
untuk mengembangkan sikap jujur,
teliti, toleransi, kemampuan berpikir
sistematis, mengungkapkan pendapat
dengan sopan
Mempresentasikan hasil diskusi
kelompok secara klasikal tentang :
Gaya Magnetik
Mengemukakan pendapat atas
presentasi yang dilakukan dan
ditanggapi oleh kelompok yang
mempresentasikan
Bertanya atas presentasi yang
dilakukan dan peserta didik lain diberi
kesempatan untuk menjawabnya.
Menyimpulkan tentang point-point
penting yang muncul dalam kegiatan
pembelajaran yang baru dilakukan
berupa : Laporan hasil pengamatan
secara tertulis tentang
Gaya Magnetik
Menjawab pertanyaan yang terdapat
pada buku pegangan peserta didik atau
lembar kerja yang telah disediakan.
Bertanya tentang hal yang belum
dipahami, atau guru melemparkan
beberapa pertanyaan kepada siswa.
Menyelesaikan uji kompetensi yang
terdapat pada buku pegangan peserta
didik atau pada lembar lerja yang telah
disediakan secara individu untuk
mengecek penguasaan siswa terhadap
materi pelajaran
Menganalisa & Mengasosiasikan
mengevaluasi proses Peserta didik menganalisa masukan,
pemecahan masalah tanggapan dan koreksi dari guru terkait
pembelajaran tentang: ……
Mengolah informasi yang sudah
dikumpulkan dari hasil
kegiatan/pertemuan sebelumnya
maupun hasil dari kegiatan mengamati
dan kegiatan mengumpulkan informasi
3. Pertemuan Ke-3 ( 4 x 45 menit ) Waktu
yang sedang berlangsung dengan
bantuan pertanyaan-pertanyaan pada
lembar kerja.
Peserta didik mengerjakan beberapa
soal mengenai
Gaya Magnetik
Menambah keluasan dan kedalaman
sampai kepada pengolahan informasi
yang bersifat mencari solusi dari
berbagai sumber yang memiliki
pendapat yang berbeda sampai kepada
yang bertentangan untuk
mengembangkan sikap jujur, teliti,
disiplin, taat aturan, kerja keras,
kemampuan menerapkan prosedur dan
kemampuan berpikir induktif serta
deduktif dalam membuktikan :
Gaya Magnetik
Kegiatan Penutup
Peserta didik :
Membuat rangkuman/simpulan pelajaran.tentang point-point
penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru
dilakukan.
Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah
dilaksanakan.
Guru :
Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa.
15
Peserta didik yang selesai mengerjakan projek dengan benar
Menit
diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat, untuk penilaian
projek.
Memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki
kinerja dan kerjasama yang baik
Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk tugas
kelompok/ perseorangan (jika diperlukan).
Mengagendakan pekerjaan rumah.
Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan
berikutnya
1. Teknik Penilaian
a. Penilaian Kompetensi Pengetahuan
1) Tes Tertulis
a) Pilihan ganda
b) Uraian/esai
2) Tes Lisan
b. Penilaian Kompetensi Keterampilan
1) Proyek, pengamatan, wawancara’
Mempelajari buku teks dan sumber lain tentang materi pokok
Menyimak tayangan/demo tentang materi pokok
Menyelesaikan tugas yang berkaitan dengan pengamatan dan
eksplorasi
2) Portofolio / unjuk kerja
Laporan tertulis individu/ kelompok
3) Produk
2. Instrumen Penilaian
Terlampir
a. Remedial
Remedial dapat diberikan kepada peserta didik yang belum
mencapai KKM maupun kepada peserta didik yang sudah
melampui KKM. Remidial terdiri atas dua bagian : remedial karena
belum mencapai KKM dan remedial karena belum mencapai
Kompetensi Dasar
Guru memberi semangat kepada peserta didik yang belum
mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Guru akan
memberikan tugas bagi peserta didik yang belum mencapai KKM
(Kriterian Ketuntasan Minimal), misalnya sebagai berikut.
Medan magnet
b. Pengayaan
Pengayaan diberikan untuk menambah wawasan peserta didik
mengenai materi pembelajaran yang dapat diberikan kepada
peserta didik yang telah tuntas mencapai KKM atau mencapai
Kompetensi Dasar.
Pengayaan dapat ditagihkan atau tidak ditagihkan, sesuai
kesepakatan dengan peserta didik.
Direncanakan berdasarkan IPK atau materi pembelajaran yang
membutuhkan pengembangan lebih luas misalnya
Membuat magnet secara induksi
……………, 20…..
Mengetahui
Kepala SMA …….. Guru Mata Pelajar
............................................ ................................
NIP/NRK. NIP/NRK.
TUJUAN PRAKTIKUM
KAJIAN TEORI
1. Modul 61-400
2. Induction test rig
3. Kumparan
4. Kompas
5. Solenoid test rig
6. Mistar
CARA KERJA
3. Pastikan bahwa resistor 100 ohm pada 61-400 di set ke posisi tengah.
4. Set CB ke posisi 1
5. Tekan dan lepas tombol power pada panel depan. Indikator hijau pada lampu
bercahaya.
6. Set switch spdt ke posisi bawah (on). Panel sekarang telah siap untuk memulai
praktikum 1.1 seperti gambar 1-1-5.
Gambar 1.5. Percobaan 1.1
Medan lilitan tanpa inti
7. Gunakan kompas dan amati medan di sekitar lilitan
8. Pada gamabr 1-1-10 (a) di skesi table hasil, sket/gambar arah jarum kompa
ketika kompas digerakkan mengelilingi lilitan.
9. Pada gambar 1-1-10 (b) di seksi table hasil, sket/gambar arah medan.
Tipe/tipekal hasil diberikan pada gambar 1-1-13. Medan lilitan diberikan inti
10. Masukkan inti besi ke tengah lilitan mendukung pada induksi test rig
11. Amati medan sekeliling lilitan menggunkan kompas catat bahwa kutub
elektromagnetik berada pada ujung batang besi
Aksi Solenoid
12. Set switch spdt ke posisi atas (mati)
13. Posisiakn inti besi sehingga menempati semua bagian dari coil pendukung
tapi tidak menonjol ke bagian tangan kanan. Gerakkan inti besi ke bagian
kanan dari koil pendukung seperti yang ditunjukkan pada gambar 1-1-6.
14. Set variable resistor ke “max” dan pegang koil pada posisi atas, set switch
spdt ke posisi bawah(on), amati bahwa inti besi bergerak ke kanan
15. Set switch spdt ke posisi atas (off) dan tekan dan lepas tombol power.
Indikator hijau dipadamkan.
Kalkulasi Gaya
5. Untuk memperoleh sebuah nilai untuk gaya bahwa solenoid beropersi
lagi/melawan, ini perlu untuk mengukur luas/jarak per dari panjang
ketegangan/kerenggangan nya, Gunakan satuan nilai per (grams/mm), gaya
terjadi ketika per diperpanjangkan/dimelarkan dapat dihitung. Harga untuk
nilai per adalah 4,38 g/mm.
6. Sesuaikan “load thumkbscrew” jadi beban per tidak dimelarkan dan begitu
tidak ada beban pada poros lengan.
7. Ukuran jarak tegangan/regangan per dalam mm dengan aturan yang tersedia.
Itu seharusnya 20 mm. Catat nilai ini.
Perhitungan Panjang Stroke
8. Untuk menentukan keseluruhan panjang stroke solenoid, tekan inti solenoid ke
bawah strokenya dan ukur sisa panjang yang keluar jauh dari titik. Batas data
ini seharusnya 8 mm untuk jarak terdekat. Dari data yang dihasilkan, ukuran
stroke dirinci sepanjang 4 mm. Oleh karena itu, jika kita mengukur titik
data/dantum 8+14 mm, itu adalah 22 mm untuk (x), inti yang diperpanjang
akan berada pada panjang maksimum strokenya.
9. Setel ukuran stroke dengan mengatur sekrup ke posisi paling kencang.
10. Untuk menghitung ukuran stroke, ukur panjang inti yang tampak dan kurangi
panjang/jarak terdekat untuk 8 mm.
Panjang/Ukuran stroke (SL) = X – CL
11. Setel circuit breaker ke posisi nyala (1)
Tata Cara Pemasangan
12. Tekan dan lepas tombol power pada panel depan. Lampu indikator hijau pada
tombol harus menyala.
13. Tekan kebawah tiang beban (load beam) untuk memperluas/memperpanjang
inti. Set stroke length thumbscrew pada alat percobaan solenoid untuk
mendapatkan panjang inti yang Nampak “x” pada 22 mm.
14. Set tombol spdt ke posisi on”a2”, solenoid mungkin atau tidak mungkin di
energize berhak mendapat toleransi.
15. Ser tombol spdt hidup dan mati beberapa waktu ketika menyetel stroke length
thumbscrew, sampai inti benar-benar tertarik ke dalam.
Diskusi
1. Analisa Percobaan 1.1 ( Medan Magnetik Pada Solenoida)
2. Analisa Percoban 1.2 (Gaya Tarik Magnet Pada Sebuah Solenoid)
3. Cari gambar kutub medan magnet dan jelaskan !
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
A. Kompetensi Inti
C. Tujuan Pembelajaran
D. Materi Pembelajaran
1. Induksi elektromagnetik
2. Fluks magnetik
3. GGL induksi
4. Hukum Faraday
5. Hukum Lenz
6. Penerapan induksi elektromagnetik
E. Metode Pembelajaran
G. Sumber Belajar
H. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Teknik Penilaian
No Aspek Teknik Bentuk Instrumen
1 Sikap Observasi kegiatan Lembar Observasi
praktikum Lembar Observasi
Observasi kegiatan Format Penilaian
diskusi diri Format penilaian
Penilaian diri
Penilaian teman sejawat
2 Pengetahuan Tes Tertulis Soal uraian dan
Laporan atau Penugasan pilihan ganda
Tugas
3 Keterampilan Penilaian Praktik Lembar pengamatan
a. Remedial
Remedial dapat diberikan kepada peserta didik yang belum mencapai KKM
maupun kepada peserta didik yang sudah melampui KKM. Remidial terdiri
atas dua bagian : remedial karena belum mencapai KKM dan remedial
karena belum mencapai Kompetensi Dasar
Guru memberi semangat kepada peserta didik yang belum mencapai KKM
(Kriteria Ketuntasan Minimal). Guru akan memberikan tugas bagi peserta
didik yang belum mencapai KKM (Kriterian Ketuntasan Minimal).
b. Pengayaan
Pengayaan diberikan untuk menambah wawasan peserta didik mengenai
materi pembelajaran yang dapat diberikan kepada peserta didik yang telah
tuntas mencapai KKM atau mencapai Kompetensi Dasar.
Pengayaan dapat ditagihkan atau tidak ditagihkan, sesuai kesepakatan
dengan peserta didik.
Direncanakan berdasarkan IPK atau materi pembelajaran yang
membutuhkan pengembangan lebih luas.
...................2020
Mengetahui
Kepala SMA Guru Mata Pelajaran
............................. ...................................
NIP NIP
Lapiran 1 Lembar Kerja Siswa (LKS)
1. Tujuan
a. Menyelidiki peristiwa gaya gerak listrik induksi.
b. Menyelidiki faktor-faktor gaya gerak listrik induksi.
2. Pendahuluan
Peristiwa GGL induksi dalam kumparan terjadi karena adanya perubahan
medan magnet didalam kumparan.
4. Percobaan