Anda di halaman 1dari 3

Ringkasan dan Hasil Analisis Tentang Pendapatan Nasional Kelompok 2

Nama : Ahlil Ilma Affan Bachtiar


OFF/NIM : F/180421621528
1. Pengertian
Pendapatan nasional adalah seluruh pendapatan yang diterima oleh masyarakat dalam
suatu negara dan dalam periode tertentu, pada umumnya dihitung satu tahun. Selain itu ia
juga dapat diartikan sebagai jumlah produksi nasional yang dihasilkan oleh semua
masyarakat dalam suatu negara dan pada periode tertentu.
2. Konsep Pendapatan Nasional
1) Gross Domestic Product (GDP) / Produk Domestik Bruto (PDB)
PDB adalah menghitung produk yang memiliki nilai pasar dari seluruh barang dan
jasa akhir yang diproduksi di sebuah negara.
PDB = pendapatan masyarakat dalam negeri + pendapatan asing dalam negeri
2) Gross National Product (GNP) / Produk Nasional Bruto (PNB)
Total pendapatan dari produk tetap sebah negara. PNB disini memasukkan
pendapatan WNI yang dihasilkan dari luar negeri dan tidak memasukkan pendapatan
warga asing didalam negeri, yang menjadi pembeda dengan PDB.
PNB = pendapatan WNI dalam negeri + pendapatan WNI luar negeri – pendapatan
asing dalam negeri
3) Net National Product (NNP) / Produk Nasional Neto (PNN)
Total pendapatan warga negara atau PNB yang dikurangi dengan kerugian yang
berasal dari penyusutan.
PNN = PNB – depresiasi
4) Net National Income (NNI) / Pendapatan Nasional Neto (PNN)
Sebuah total pendapatan yang dihasilkan masyarakat dalam memproduksi barang
atau jasa.
NNI = NNP – pajak tidak langsung
Pajak tidak langsung disini adalah beban pajak yang pembayarannya dapat dialihkan
kepada pihak lain seperti cukai.
5) Personal Income (PI) / Pendapatan Perseorangan
PI = NNI – pajak perusahaan – laba ditahan – iuran + transfer payment
6) Disposable Income (DI) / Pendapatan Yang Siap diBelanjakan
DI = PI – pajak langsung
3. Pendekatan Perhitungan Nasional
Terdapat 3 macam pendekatan dalam menghitung pendapatan nasional menurut
Soediyono.
 Pendekatan Produksi (Product Approach)
Ini dilakukan dengan cara menambahkan nilai produksi pada akhir setiap sektor.
Produk pertama biasanya ditandai dengan Q1, yang kedua dengan Q2, dan produk n
ditandai dengan Qn.
Y = Q1 + Q2 + ... + Qn
 Pendekatan Pendapatan
Dalam model ini dapat dihitung dengan menjumlahkan keseluruhan dari hasil upah,
sewa, bunga, dan laba.
Y = upah + sewa + bunga + laba
 Pendekatan Pengeluaran
Metode ini menghitung dengan menjumlahkan seluruh pengeluaran berupa
konsumsi, investasi, pegeluaran pemerintah, dan selisih antara ekspor-impor.
Y = konsumsi + investasi + pengeluaran pemerintah + (ekspor-impor)
4. Manfaat Perhitungan Pendapatan Nasional
Tentu dari perhitungan pendapatan nasional dengan rumus-rumus yang banyak
dijelaskan diatas mampu memberikan manfaat bagi kita semua, terlebih masyarakat awam.
Warsito (2018) berargumen bahwa manfaat yang diperoleh antara lain.
 Mengetahui Tingkat Kemakmuran Negara
Melalui perhitungan tersebut maka seseoarang diharapkan akan mampu mengetahui
tingkat kemakmuran warga negara seperti kualitas hidup masyarakat maupun
standarisasi hidup yang berlaku dimasyarakat. Salah satunya negara kita Indonesia yang
merupakan negara dengan aktifitas perekonomian terbesar di kawasan Asia Tenggara
dengan jumlah PDB terbesar. Namun dengan penduduk yang fantastis maka PDB
perkapita negara kita menempati urutan ke-5 dibawah Singapura dan Malaysia.
Meskipun dengan jumlah PDB yang cukup besar namun itu belum menjadi jaminan
kemakmuran negara kita. Tentu masih banyak persoalan makro yang menghantui
masyarakat kita seperti kemiskinan dan pengangguran.
 Mengevaluasi Kinerja Perekonomian Dalam Skala Tertentu
Setelah penguasa mengetahui perhitungan pendapatan nasional dalam jangka waktu
tertentu maka itu bisa dijadikan sebagai bahan evaluasi apakah kebijakan ekonomi
makro yang telah mereka tentukan itu berdampak signifikan dalam meningkatkan
kesehjateraan warganya.
 Membandingkan Kinerja Ekonomi Antar Sektor dan Daerah
Perhitungan pendapatan nasional tentu harus menjangkau kepada semua sektor baik
nasional maupun daerah. Itu diharapkan sebagai komparasi perekonomian pada wilayah
tersebut guna mengetahui mana yang mengalami kemajuan pesat, stagnan, atau bahkan
kemunduran. Sehingga diharapkan mampu memperbaiki kinerja perekonomian di
daerah supaya selaras dengan pusat untuk meminimalisir gap atau ketimpangan
ekonomi.
 Sebagai Ukuran dan Perbandingan Pertmbuhan Ekonomi
Perhitungan ini biasanya dilakukan pada setiap tahun, dengan ini pengendali pusat
akan mampu memberikan penilaian akan pertumbuhan ekonomi, sebagai bahan untuk
membuat sebuah kebijakan yang lebih visioner kedepannya.
5. Permasalahan Ekonomi Makro
Kemiskinan
Kemiskinin adalah sebuah kondisi ketidakmampuan masyarakat untuk memenuhi
kebutuhan dasar mereka seperti sandang, pangan, dan papan mereka. Ini juga menjadi
sebuah indikator untuk standarisasi kehidupan yang sangat rendah. Banyak faktor yang
menyebabkan hal tersebut mulai dari laju pertumbuhan penduduk yang sangat pesat
yang tidak sebanding dengan laju pertumbuhan ekonomi dalam negara tersebut, lalu
maraknya pengangguran yang menyebabkan rendahnya tingkat pendapatan masyarakat,
tingkat pendidikan yang rendah yang menyebabkan mereka kalah bersaing, dan
bencana alam yang menyebabkan kerugian materiil. Dampak yang paling menonjol dari
kemiskinan adalah dengan meningkatnya tingkat kriminalitas demi memenuhi
kebutuhan hidup mereka. Banyak upaya yang telah dilakukan pemerintah dalam
memberantas kemiskinan seperti melakukan bantuan/subsidi kepada mereka yang tidak
mampu, mulai menggerakkan beasiswa kepada siswa yang tidak beruntung hingga ke
jenjang perguruan tinggi, dari semua hal itu tentu harus dimaksimalkan secara baik.
Tentu kemiskinan ini menjadi problem di semua negara tidak hanya dinegara
berkembang saja seperti Indonesia, bahkan di negara maju pun seperti AS pasti
mengalami problem yang serupa yakni kemiskinan.
Utang Luar Negeri
Utang adalah sebuah hal yang tidak asing lagi bagi tiap individu, namun yang
dimaksud dalam hal ini adalah utang yang dilakukan oleh sebuah negara sebagai
tambahan modal salah satunya untuk pembangunan. Utang disini harus dialirkan
kembali untuk kegiatan ekonomi yang produktif untuk bisa mengembalikannya. Pada
pra pemilu topik utang ini sangat gencar sekali digulirkan salah satu pihak untuk
mengkritik kebijakan pemerintah berdampak pada meningkatnya utang RI, namun juga
dibalas dengan tanggapan batas utang RI masih wajar dengan rasio PDB yang masih
sekitar 30%an dan di UU tekah diatur ambang batas jangan sampai melewati 60%, jadi
menurut mereka masih normal saja. Menurut saya sebagai masyarakat awam ini
merupakan sebuah topik diskusi yang menarik untuk diperdebatkan.
6. Analisis Permasalahan
Kelompok ke-2 disini mengangkat sebuah topik tentang pertumbuhan PDB RI pada
tahun 2019. Secara spesifik yang menjadi persoalan adalah dimana presiden RI pernah
berjanji kepada masyarakat untuk membawa ekonomi Indonesia tumbuh 7%, namun
sayang pada kenyataannya dilapangan apa yang diinginkan presiden berbanding tebalik
dengan kenyataan. Dimana pertumbuhan ekonomi RI hanya stagnan di angka 5,1%-5,2%
saja. Penyebab utamanya adalah karena meningkatnya tekanan khususnya dari nilai tukar
yang berasal dari kegiatan impor. Untuk mengatasi hal BI memberikan solusi untuk
memberikan stimulus dengan menurunkan suku bunga BI 2x lipat supaya masyarakat
terpacu untuk meminjam uang di bank demi meningkatkan jumlah produksi barang atau
jasa. Selain itu UMKM juga menjadi alternatif dalam meningkatkan produksi barang dan
jasa supaya berdampak pada banyak orang yang menggunakan produk lokal dan
mengurangi kegiatan impor.

Anda mungkin juga menyukai