Resume Permintaan Uang, Tingkat Bunga Ekuilibrium, dan Kebijakan Moneter
Ahlil Ilma Affan Bachtiar/180421621528/F
A. Pengertian Permintaan Uang
Permintaan uang merupakan sebuah keiinginan yang timbul dari masyarakat agar dapat mewujudkan sebagaian dari pendapatannya dalam bentuk uang kas. Uang sebagai alat tukar juga dapat memberikan gambaran tentang laju peredaran uang dalam masyarakat. Permintaan uang juga bisa diartikan sebagai jumlah uang yang ingin dipegang oleh masyarakat dan perusahaan. Menurut ekonom klasi uang hanya berfungsi sebagai alat tukar, sehingga jumlah uang yang diminta itu sebanding dengan tingkat pendapatan masyarakat. Ini berarti jika pendapatannya meningkat maka permintaan akan uang akan meningkat dan berlaku sebaliknya. Selain untuk menunjukkan nilai nominalnya, jumlah uang di masyarakat juga mencerminkan daya beli. Daya beli yakni nilai nominal yang dibandingkan dengan tingkat harga yang disebut dengan real money balances. Irfing Fisher mempunyai teori kuantitas uang klasik yang dapat dirumuskan dengan persamaan: M*V=P*T M : penawaran uang V : laju peredaran uang P : harga T : Jumlah barang/jasa yang diperjualbelikan B. Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Uang Menurut John Maynard Keynes (1883-1946) bahwa faktor yang mempengaruhi adalah: Motif transaksi Motif ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup yang berjalan secara terus menerus, namun penerimaan pendapatan juga terjadi secara berkala. Motif transaksi yakni sebuah niatan untuk melakukan kegiatan transaksi perdagangan untuk memenuhi kebutuhan pokok. Motif transaksi juga dipengaruhi oleh besarnya pendapatan seseorang. Motif berjaga-jaga Motif ini biasanya berkaitan dengan menyimpan uang untuk berjaga-jaga apabila terjadi sesuatu yang tidak terencana. Hal ini terjadi karena ketidakpastian akan masa depan. Kebutuhan ini juga akan meningkat sejalan dengan pendapatan yang diterima. Motif spekulasi Motif ini dilakukan dengan menyimpan uang dalam bentuk surat berharga seperti saham atau obligasi. Jika motif sebelumnya dipengaruhi oleh pendapatan, maka motif yang satu ini dipengaruhi oleh tingkat suku bunga. Jika suku bunganya tinggi maka masyarakat akan beralih menyipan uangnya dalam bentuk surat berharga dibanding dengan uang tunai karena akan memberikan pendapatan lebih. C. Permintaan Total Atas Uang Baik rumah tangga atau perusahaan, kuantitas uang yang diminta itu tergatung dengan biaya peluang memegang uang dan biaya yang ditentukan oleh tingkat bunga. Keynes meyakini meskipun permintaan uang untuk transaksi dan berjaga-jaga adalah fungsi stabil, sedangkan permintaan uang untuk spekulasi itu tidak bisa dianggap stabil. D. Volume Transaksi dan Tingkat Harga Volume transaksi akan mempengaruhi permintaan uang. Jika transaksi yang diciptakan tinggi maka permintaan akan uang juga tinggi. E. Tingkat Bunga Ekuilibrium Suku bunga merupakan presentase tertentu yang diperhitungkan dari pokok pinjaman yang harus dibayar oleh debutur dalam periode tertentu dan diterima oleh kreditur sebagai imbal jasa. Jadi suku bunga adalah biaya yang muncul akbibat pinjaman. Dalam pasar uang, ekuilibrium didapaatkan dengan kuantitas uang yang diminta sama dengan kuntitas uang yang ditawarkan dan itu menentuka tingkat bunga. Penawaran dan Permintaan di Pasar Uang Ketika kuantitas uang yang ditawarkan melebihi yang diminta maka tingkat bunga akan turun.saat kuantitas uang yang diminta melebihi yang ditawarkan maka tingkat bunga akan naik agar ekuilibrium tercapai. Mengubah Penawaran Uang Untuk Mempengaruhi Tingkat Bunga Untuk menurunkan tingkat suku bunga biasanya dilakukan dengan mengurangi cadangan minimum, memotong tingkat diskon, atau membeli surat berharga di pasar terbuka. Begitupun sebaliknya jika ingin menaikkan suku bunga. Peningkatan Y dan Pergeseran Kurva Permintaan Uang Hubungan antara permintaan uang yang bergantung pada tingkat bunga atau volune transaksi menggunakan tingkat output (pendapatan) agregat Y itu positif karena peningkatan Y akan menggeser kurva permintaan uang ke kanan. Kenaikkan tingkat harga serupa dengan peningkatan Y dengan hasil kenaikkan tingkat bunga ekuilibrium. F. Bank Sentral dan Kebijakan Moneter Kebijakan moneter ialah kebijakan yang digunakan oleh bank sentral untuk mengatur jumlah uang yang beredar dalam pasar. Ketika mengurangi penawaran uang untuk membatasi perekonomian maka dilakukan kebijakan moneter ketat, namun apabila ingin mendorong perekonomian dengan menambah peredaran uang maka dikenal dengan kebijakan moneter longgar. Kebijakan moneter dapat dibagi menjadi dua yaitu kebijakan moneter ekspansif untuk menambah jumlah uang yang beredar. Hal ini dilakukan untuk megatasi pengangguran dan meningkatkkan daya beli masyarakat pada saat perekonomian mengalami resesi. Selanjutnya adalah kebijakan moneter kontraktif yang dipergunakan untuk mengurangi jumlah uang yag beredar. Hal ini ditujukan untuk mengurangi inflasi. Dalam kebijakan moneter terdapat juga instrument yang bisa dilakukann oleh bank sentral yaitu: Operasi pasar terbuka (menjual/membeli surat berharga); diskonto (menaikkan/menurunkan tingkat suku bunga); rasio cadangan wajib (menaikkan/menurunkan cadangan perbankan); dan imbauan moral. G. Analisis Kasus Permasalahan yang dibahas disini adalah mengenai bank sentral AS yaitu The Fed, dimana mereka menaikkan tingkat suku bunga sehingga itu berdapak pada beberapa negara salah satunya Indonesia. Untuk menanggapi kenaikkan itu Indonesia harus bersikap karena jika tidak akan permintaan uang di Indonesia akan berkurang karena meningkatnya suku bunga The Fed. Untuk mengatasi permasalah tersebut maka cara yang bisa dilakukan dengan melakukan kebijakan moneter adalah dengan mengimbangi langkah bank sentral AS melalui kebijakan moneter ekspansif dengan harapan untuk meningkatkan uang yang beredar di masyarakat. Salah satu instrument yang digunakan adalah dengan diskonto yakni menurukan tingkat suku bunga bank sehingga membuat jumlah uang yang beredar bertambah di masyarakat.