Anda di halaman 1dari 3

LEARNING JOURNAL

Program Pelatihan : Pelatihan Dasar CPNS


Gelombang/Angkatan : IV/21
Nama Mata Pelatihan : Anti Korupsi
Nama Peserta : drh Noveling Inriani
Nomor DaftarHadir : 01
Lembaga Penyelenggara
Pelatihan : PPSDM APARATUR dan PPSDM KEBTKE

A. Pokok pikiran
Kata korupsi berasal dari bahasa latin yaitu Corruptio yang artinya kerusakan,
kebobrokan dan kebusukan. Selaras dengan kata asalnya, korupsi sering dikatakan
sebagai kejahatan luar biasa, salah satu alasannya adalah karena dampaknya yang
luar biasa menyebabkan kerusakan baik dalam ruang lingkup, pribadi, keluarga,
masyarakat dan kehidupan yang lebih luas. Kerusakan tersebut tidak hanya terjadi
dalam kurun waktu yang pendek, namun dapat berdampak secara jangka panjang.
Tindak pidana adalah suatu perbuatan yang diancam dengan pidana oleh
undang-undang,bertentangan dengan hukum, dilakukan dengan kesalahan oleh
seseorang yang mampu bertanggung jawab.
Ada 7 jenis korupsi menurut Syeid Husein Alatas diantaranya :
1. Korupsi Transaktif yaitu korpsi yang menunjukkan adanya kesepakatan timbal
balik antara pemberi dan penerima demi keuntungan bersama, kedua pihak
sama-sama aktif menjalankan perbuatan tersebut
2. Korupsi ekstroaktif yaitu korupsi yang menyertakan bentuk-bentuk koresi
(tekanan) tertentu dimana pihak pemberi dipaksa untuk menyuap guna
mencegah kerugian yang mengancam diri,kepentingan, orang-orangnya, atau
hal-hal yang dihargai
3. Korupsi investif adalah korupsi yang melibatkan suatu penawaran barang atau
jasa tanpa adanya pertalian langsung dengan keuntungan bagi pemberi,
keuntungan diharapkan akan diperoleh dimasa yang akan datang.
4. Korupsi nepotistic adalah korupsi berupa pemberian perlakuan khusus kepada
teman atau yang mempunyai kedekatan hubungan dalam rangka menduduki
jabatan public, perlakuan pengutamaan dalam segala bentuk yang
bertentangan dengan norma atau peraturan yang berlaku.
5. Korupsi autogenic adalah korupsi yang dilakukan individu karena mempunyai
kesempatan untuk mendapat keuntungan dari pengetahuandan
pemahamannya atas sesuatu yang hanya diketahui sendiri.
6. Korupsi suportif adalh korupsi yang mengacu pada penciptaan suasana yang
kondusif untuk melindungi atau mempertahankan keberadaan tindak korupsi
yang lain.
7. Korupsi defensive adalah korupsi yang terpaksa dilakukan dalam rangka
mempertahankan diri dari pemerasan.
Ada 7 kelompok tindak pidana korupsi berdasarkan UU No.31/1999 jo UU No.
20//2001 tentaang pemeberantasan tindak pidana korupsi yaitu
1. Kerugian keuangan Negara
2. Suap menyuap
3. Penggelapan dalam jabatan
4. Pemerasan
5. Perbuatan curang
6. Benturan kepentingan dalam pengadaan
7. Gratifikasi
Ciri-ciri korupsi adalah
1) dilakukan lebih dari satu orang;
2) merahasiakan motif, ada keuntungan yang ingin diraih;
3) berhubungan dengan kekuasaan/kewenangan tertentu;
4) berlindung dibalik pembenaran hukum;
5) melanggar kaidah kejujuran dan norma hukum; dan
6) mengkhianati kejujuran.
Nilai-Nilai dasar anti korupsi yaitu
1. Jujur
2. Peduli
3. Mandiri
4. Disiplin
5. Tanggung jawab
6. Kerja keras
7. Sederhana
8. Berani
9. Adil

B. Penerapan
Contoh penerapan dalam anti korupsi yaitu misalnya Gratifikasi dalam
Penyusunan Tugas Akhir, yang mengandung nilai-nilai anti korupsi yaitu, Dosen jujur
dengan aturan terkait pembimbingan, Disiplin dalam proses pembimbingan, Adil
dalam proses bimbingan dan penilaian, Dosen peduli dengan mahasiswa
bimbingannya;, Dosen bertanggung jawab terhadap pekerjaannya. Adapun solusi
dalam masalah tersebut yaitu Sosialisasi tentang Menghindari KKN di lingkungan
kampus, Adanya Monitoring dan Evaluasi, SOP Bimbingan Tugas akhir.

Anda mungkin juga menyukai