Anda di halaman 1dari 29

PANDUAN PEMBUATAN VIDEO PEMBELAJARAN

Penyusun
Drs. Iswahyudi Tejo Yuwono, M.Sn.
Irma Yuliana, S.T., M.M., M.Eng.
Kholqillah Ardhian Ilman S.T., M.Eng.
Alimatun Nashira, S.T., M.Eng.Sc.
Pungki Indarto, S.Pd.,M.Or.

LEMBAGA PENJAMINAN MUTU


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

LJM UMS 8/6/20 VIDEO PEMBELAJARAN


PANDUAN PEMBUATAN VIDEO PEMBELAJRAN

PANDUAN PEMBUATAN VIDEO PEMBELAJARAN

Penyusun
Drs. Iswahyudi Tejo Yuwono, M.Sn.
Irma Yuliana, S.T., M.M., M.Eng.
Kholqillah Ardhian Ilman S.T., M.Eng.
Alimatun Nashira, S.T., M.Eng.Sc.
Pungki Indarto, S.Pd.,M.Or.

LEMBAGA PENJAMINAN MUTU


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

LEMBAGA JAMINAN MUTU UMS 1


PANDUAN PEMBUATAN VIDEO PEMBELAJRAN

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI 2
CAPAIAN PEMBELAJARAN 3
1. DASAR-DASAR PRODUKSI VIDEO 3
1.1 KAMERA 4
1.1.1 Komposisi 4
1.1.2 Type of shot 5
1.1.3 Camera Angle 7
1.1.4 Camera Movement / Pergerakan Kamera 10
1. 2 PENCAHAYAAN 12
1.3 AUDIO 13
2. PRODUKSI VIDEO PEMBELAJARAN 13
Unsur Unsur Video Pembelajaran 13
2.1 PRAPRODUKSI 13
2.1.1 Materi kuliah dan konsep video 13
2.1.2 Naskah / skenario / Storyline 14
2.1.3 Merencanakan tempat / setting 15
2.1.4 Merencanakan peralatan 16
2.2 PRODUKSI 20
2.2.1 Produksi dengan Format Pemateri Tampil di Depan Kamera 20
2.2.2 Produksi Video dengan Format Presenter Tidak Tampil di
Depan Kamera 24
2.3 PASKAPRODUKSI 26
2.4 INFORMASI LAIN-LAIN 26

LEMBAGA JAMINAN MUTU UMS 2


PANDUAN PEMBUATAN VIDEO PEMBELAJRAN

CAPAIAN PEMBELAJARAN
Capaian pembelajaran pada pelatihan pembuatan konten video
pembelajaran yaitu sebagai berikut:
A. Peserta pelatihan memahami dasar dasar teknis produksi video
B. Peserta pelatihan memahami tahapan proses produksi video
pembelajaran
C. Peserta latihan dapat melaksanakan produksi video pembelajaran
secara mandiri
D. Peserta latihan dapat melakukan proses editing sendiri

1. DASAR-DASAR PRODUKSI VIDEO

VIDEO adalah hasil dari seperangkat komponen atau media yang mampu
menampilkan gambar sekaligus suara dalam waktu bersamaan. Tampilan
gambar dan suara dihasikan melalui proses perekaman dengan
menggunakan kamera dan audio. Agar hasil perekaman tersebut dapat
dilihat dan dipahami harus dilakukan sebuah perancangan yang matang,
mulai dari suatu ide atau gagasan menjadi sebuah tayangan gambar dan
suara.

Dalam merancang produksi video diperlukan pengetahuan dasar-dasar


teknik produksi untuk mewujudkan gambar yang baik dan mampu
dipahami penonton. Dasar-dasar yang harus dipahami adalah mengenai
kamera, pencahayaan, dan audio.

LEMBAGA JAMINAN MUTU UMS 3


PANDUAN PEMBUATAN VIDEO PEMBELAJRAN

1.1 KAMERA
Ada 4 hal terkait dengan kamera yang perlu dipahami, yaitu:
1. Komposisi
2. Type of shot
3. Camera angle
4. Camera movement / Pergerakan Kamera

1.1.1 Komposisi
Rule of Third
Framing atau pembingkaian shot dengan membuat garis bantu vertikal dan
horizontal hingga membagi frame menjadi 9 kotak

Empat Garis beserta titik pertemuan yang diidentifikasi merupakan bagian


atau tempat dari Point of Interest dengan menempatkan subyek
(disepanjang garis atau di titik persimpangan) untuk menciptakan
keseimbangan. Contoh:

LEMBAGA JAMINAN MUTU UMS 4


PANDUAN PEMBUATAN VIDEO PEMBELAJRAN

Obyek ataupun subyek apabila ditempatkan di kiri atau kanan frame akan
terkesan dinamis. Sementara apabila ditempatkan di tengah maka
terkesan statis.

Rule of third hanyalah suatu panduan saja, bukan aturan baku. Jika
penerapannya dilakukan terlalu dipaksakan (diukur secara akurat), maka
ia akan membatasi kreatifitas. Karena masalah komposisi adalah masalah
rasa, sehingga tidak ada aturan yang boleh membatasinya.

Looking room dan Head room


Looking room merupakan ruang arah pandang yang memberikan jarak
didepan hidung atau mata dengan tepi frame

Head room
Jarak antara bagian paling atas subjek dengan bagian paling atas frame.

1.1.2 Type of shot


Type of shot adalah ukuran pengambilan gambar dalam frame kamera.
Acuannya adalah tubuh manusia. Tipe-tipe yang ada berikut ilustrasinya
disajikan sebagai berikut:

LEMBAGA JAMINAN MUTU UMS 5


PANDUAN PEMBUATAN VIDEO PEMBELAJRAN

Close Up ( CU ) Medium Close Up (MCU)

Medium Shot ( MS) Knee Shot

Full Shot (FS) Long Shot (LS)

LEMBAGA JAMINAN MUTU UMS 6


PANDUAN PEMBUATAN VIDEO PEMBELAJRAN

Extreme Long Shot (ELS) Extreme Close Up (ECU)

Shot juga dapat dibagi berdasarkan jumlah subyek atau obyek:

Two Shot Three Shot

Group Shot

1.1.3 Camera Angle


Camera Angle merupakan sebuah posisi sudut pandang kamera.
Berdasarkan tinggi-rendahnya kamera, camera angle terbagi dalam tiga
sudut ketinggian. Sementara berdasarkan perspektifnya, terbagi dalam
lima tipe perspektif.

a. Tinggi Rendah Kamera

LEMBAGA JAMINAN MUTU UMS 7


PANDUAN PEMBUATAN VIDEO PEMBELAJRAN

High Angle
Posisi kamera lebih tinggi daripada obyek
Hasil pada gambar menunjukkan orang terlihat pendek dan kecil.Makna
psikologis dari gambar orang tersebut adalah lemah, rendah, dan inferior.

Eye Level Angle


Posisi kamera sejajar dengan mata obyek.
Hasil pada gambar menunjukkan orang terlihat wajar apa adanya. Makna
psikologis dari orang tersebut adalah sejajar, setara, normal tidak inferior
maupun superior.

Low Angle
Posisi kamera lebih rendah dari pada obyek
Hasil pada gambar menunjukkan orang terlihat tinggi dan besar.Makna
psikologis dari orang tersebut adalah kuat, dominan, dan superior. Selain
itu untuk obyek arsitektur; rumah, gedung bertingkat, menara, monumen,
dan lain-lain.

LEMBAGA JAMINAN MUTU UMS 8


PANDUAN PEMBUATAN VIDEO PEMBELAJRAN

b. Perspektif / Horisontal
Ada 5 tipe yaitu Frontal, ¾ Front, Profile, ¾ Rear, dan Rear

Frontal
Kamera ini diarahkan langsung ke bagian depan gambar dalam bidikan.
Subyek seolah memandang ke kamera, kamera sebagai lawan bicara.
Dalam program berita, pembaca berita memandang kamera sebagai
penonton

¾ front
Shot ¾ untuk menunjukkan bahwa subyek sedang melihat sesuatu atau
berkomunikasi dengan lawan bicara. Penonton hanya sebagai pengamat.
Shot ini bertujuan untuk memunculkan kontur dan kedalaman struktur
wajah (mata, hidung, mulut, tulang pipi, alis, rahang, telinga, dll.)

LEMBAGA JAMINAN MUTU UMS 9


PANDUAN PEMBUATAN VIDEO PEMBELAJRAN

Profile
Sudut pengambilan gambar dari samping

¾ rear
Pengambilan gambar ¾ dari belakang

Rear
Pengambilan gambar kamera frontal dari belakang

1.1.4 Camera Movement / Pergerakan Kamera


Pergerakan kamera untuk video pembelajaran format ini tidak begitu
dipergunakan. Namun disini akan dijelaskan pergerakan kamera yang
umum dan sering dipakai.

a. Panning

LEMBAGA JAMINAN MUTU UMS 10


PANDUAN PEMBUATAN VIDEO PEMBELAJRAN

Panning biasa disingkan dengan Pan adalah gerakan kamera secara


horisontal (mendatar). Ada 2 jenis gerakan Pan: gerak ke kanan (Pan Right)
dan gerak ke kiri (Pan Left).
Gerakan Pan dilakukan biasanya untuk:
~ Menunjukkan gerak obyek ke arah horizontal, misalnya orang yang
berjalan.
~ Mempertunjukkan suatu pemandangan yang luas secara menyeluruh

Gerakan Pan secara perlahan menimbulkan perasaan menanti dalam hati


penonton. Kadang–kadang panning cepat (Swish Pan) dilakukan untuk
menghubungkan dua peristiwa yang terjadi di dua tempat. Panning tidak
boleh dilakukan tanpa maksud tertentu. Sebelum melakukan panning
hendaknya terlebih dahulu menentukan titik awal dan titik akhir dari shoot
(adegan) yang akan direkam. Apabila kita mengikuti gerak seseorang yang
sedang berjalan (Follow Camera) berilah ruang kosong di depannya, yang
disebut leading space. Ini mungkin penting untuk video pembelajaran
pendidikan jasmani, atau video praktek lainnya yang memfiturkan orang
yang melakukan demonstrasi.

b. Tilting
Tilting adalah gerakan kamera secara vertikal. Jenis gerakan Tilt ada dua:
Tilt Up (mendongkak ke atas) dan Tilt Down (menunduk ke bawah).
Gerakan Tilt dilakukan untuk keperluan berikut:
~ Untuk mengikuti gerak vertikal obyek (peluncuran roket, jatuhnya cairan
dalam viskometer, dan sebagainya)
~ Untuk menciptakan efek dramatis, mempertajam situasi. Seperti halnya
dengan gerak panning, tentukan dulu titik awal dan titik akhir shot.

c. Dolly, Track
Dolly atau track adalah gerakan kamera di atas tripod. Ada 2 jenis gerakan
dolly: Dolly In (mendekati obyek) dan Dolly Out (menjauhi obyek).
Secara teknis, pergerakan ini mengunakan perangkat tambahan, yaitu
kereta yang berjalan di atas rel

d. Crab
Crab merupakan gerakan kamera secara lateral atau menyamping, yaitu
berjalan sejajar dengan obyek yang sedang bergerak. Ada 2 macam gerakan
crab: Crab left (ke kiri) dan Crab right (ke kanan). Secara teknis sama
dengan dolly track, yaitu menggunakan kereta dan rel.

e. Crane
Adalah gerakan kamera di atas katrol naik atau turun. Katrol ini adalah
yang kita kenal dengan jimi jib.

f. Gerakan Lensa Zoom

LEMBAGA JAMINAN MUTU UMS 11


PANDUAN PEMBUATAN VIDEO PEMBELAJRAN

Zooming adalah gerakan lensa mendekati atau menjauhi obyek secara


optik, dengan mengubah panjang fokal lensa dari sudut pandangan sempit
(telephoto) ke sudut lebar (wide angle) atau sebaliknya. Dua jenis zoom:
Zoom in (mendekati obyek, dari Long Shot ke Close Up) serta Zoom Out
(menjauhi obyek, dari Close Up ke Long Shot).

g. Handheld
Pergerakan dengan menggunakan bahu operator kamera. Hasil gambar
yang dihasilkan akan terasa shaking/ kasar dalam film bias digunakan
untuk adegan yang keributan, kekacauan dll

1. 2 PENCAHAYAAN
Dasar pencahayaan dalam sinematografi dikenal dengan istilah Three Point
Lighting. Tiga point lighting ini adalah Key light, Fill light dan Back light.

Key light adalah sumber cahaya utama, intensitas cahayanya lebih terang.
Lampu ini diatur ke sisi kamera, miring antara 15 hingga 45 derajat. Dari
samping, naikkan lampu tombol di atas kamera. Cahaya mengenai subjek
15 hingga 45 derajat lebih tinggi dari sudut kamera.

Fill light adalah cahaya untuk penyeimbang key light yang menimpa
obyek. Fill light diletakkan berlawanan dengan Key light.

Back light adalah cahaya dari belakang mengarah ke obyek. Tujuannya


adalah untuk memisahkan obyek dengan background, mewujudkan
penampakan adanya kedalaman, dan membuat objek tidak terlihat
menempel pada background.

Skema penataan cahaya three point lighting :

LEMBAGA JAMINAN MUTU UMS 12


PANDUAN PEMBUATAN VIDEO PEMBELAJRAN

1.3 AUDIO
Audio adalah bagian terpenting dalam sebuah produk video. Dalam produk
video, audio terdiri dari suara subyek, ilustrasi musik, dan efek suara
(sound effect). Dalam modul ini yang akan kita bahas adalah bagaimana
menghasilkan suara dosen yang sedang berbicara dapat dihasilkan dengan
baik.

Merekam Suara
Perangkat yang dibutuhkan dalam merekam suara adalah microphone dan
alat perekam suara. Banyak microphone yang dapat digunakan dalam
produksi video. Diantaranya adalah Clip on wireless maupun kabel, dan
Shotgun mic. Microphone Clip on dengan ukuran kecil dapat dipasang di
baju atau bahkan disembunyikan dibalik baju. Shot gun mic digunakan
untuk back up.

2. PRODUKSI VIDEO PEMBELAJARAN


Unsur Unsur Video Pembelajaran
Video:
Rekaman video presentasi
Audio:
Suara dosen, suara narator, musik latar, dan/atau suara efek
Materi pendukung:
Grafis visual dan text, gambar, foto, motion grafis atau video pendek.
Perangkat keras:
Layar chromakey
Kamera; Camcorder, DSLR, Mirrorless, Kamera smartphone dan tripod
Perekam Suara, Microphone clip on wireless/kabel, voice recorder,
smartphone.
Perangkat Computer; PC atau Laptop dengan spesifikasi yang cukup tinggi
Perangkat Lunak:
Software editing, Power point, software screen recorder, animasi

2.1 PRAPRODUKSI
Tahap ini merencanakan produksi. Tahap ini akan menentukan
keberhasilan pada tahap selanjutnya. Dalam tahap ini ada beberapa hal
yang perlu kita persiapkan:

2.1.1 Materi kuliah dan konsep video


Materi kuliah adalah hal-hal yang akan disampaikan. Konsep video
berkaitan dengan format video pembelajaran, apakah hendak
menggunakan format dosen atau demonstrator tampil di depan kamera
atau menampilkan layar komputernya (screen recording), ataupun
menampilkan objek benda mati seperti kertas-kertas berisi tulisan materi.
Konsep visual juga harus direncanakan. Apakah menggunakan

LEMBAGA JAMINAN MUTU UMS 13


PANDUAN PEMBUATAN VIDEO PEMBELAJRAN

chromakey atau tidak dan bila menggunakan chromakey maka perlu


disiapkan layar polos berwarna hijau atau biru atau warna lain.
Konsep video menentukan materi pendukung yang perlu dipersiapkan.
Tergantung konsepnya, bisa jadi Anda akan membutuhkan text grafis,
screen recorder, gambar, papan tulis digital, atau papan tulis fisik.

2.1.2 Naskah / skenario / Storyline


Setelah materi kuliah dan konsep video ditentukan, langkah selanjutnya
adalah menyusun naskah. Naskah sangat penting karena menjadi
panduan saat produksi maupun paskaproduksi.
Contoh naskah atau Storyline

No AUDIO VISUAL KET


SPEECH SUARA VIDEO GRAFIK EFEK
1 Musik Black Fade in
2 Musik UMS Fade in

3 Text: Fade to
Prodi dan
Fakultas

4 Black Fade
ini
SINEMATO Fade
GRAFI II ini
OPENING Dosen Text: Green
Assalamualaikum wr wb, hari ini kita kembali Nama Dosen Screen
bertemu dalam mata kuliah Sinematografi Nama MK
Pertemuan
Materi/topik
Deskripsi
5 MATERI Musik Dosen
Hari ini kita akan membahas tentang Shot,
Scene dan Squence
PEMBAHASAN Dosen text SHOT Cut to
Gambar
Shot adalah
LCD
Shot adalah bagian terkecil dalam struktur monitornya
terbuka
video. Shot adalah gambar yang muncul
dilayar tanpa interupsi.
Yang dimaksud tanpa interupsi adalah, Dosen Gambar lCD
gambar yang direkam dimulai tombol record monitornya
di tekan ON sampai ditekan OFF, peristiwa terbuka

LEMBAGA JAMINAN MUTU UMS 14


PANDUAN PEMBUATAN VIDEO PEMBELAJRAN

yang terekam kamera sampai tombol OFF muncul


ditekan tombol Cut to
merah
berkedip
kedip
Selanjutnya adalah Scene Dosen Text SCENE
Scene adalah adegan, disambung dari Dosen Muncul Muncul
beberapa shot yang membentuk satu urutan beberapa nya
cerita dalam satu tempat lokasi. Namun bisa gambar frame
saja 1 scene hanya terdiri 1 shot, sepanjang frame (shot) satu
shot tersebut membentuk satu cerita di satu dengan persatu
lokasi. gambar yang
berbeda
dirangkai
berderet
Misalnya: adegan orang akan berangkat
kuliah. Mulai keluar dari pintu rumah
kemudian menuju kendaraan. Dan berangkat
meninggalkan rumah. Nah kalau dibuat
dalam beberapa shot menjadi seperti ini
Musik video
pendek
scene
dengan
beberapa
shot
Lalu untuk contoh satu scene dengan hanay Scene 1
ditunjukkan dalam satu shot shot
Seperti itu contoh scene Text
Kemudian selanjutnya adalah Sequence SEQUENCE
Sequence adalah gabungan beberapa scene
yang membentuk satu babak penceritaan

Note:
Istilah dalam naskah dapat dibuat sendiri, yang penting bisa dipahami oleh
siapa saja yang membacanya. Pada kolom speech dapat diisi ringkasan
materinya saja atau mencantumkan poin-poinnya saja.

2.1.3 Merencanakan tempat / setting


Tempat diusahakan jauh dari keramaian, memiliki latar belakang yang
lebar dan rata, serta cukup luas untuk mendapatkan jarak kamera dengan
setting.

LEMBAGA JAMINAN MUTU UMS 15


PANDUAN PEMBUATAN VIDEO PEMBELAJRAN

2.1.4 Merencanakan peralatan


Pada tahap ini kita merencanakan dan mendata peralatan yang akan kita
pergunakan.

Kamera
DSLR atau Mirrorless sebenarnya adalah kamera fotografi, sekarang
kamera ini juga dilengkapi dengan perekam video dengan hasil yang bagus.
Namun secara bentuk tidak compact apabila digunakan untuk kebutuhan
jurnalistik televisi.

Apabila menggunakan kamera DSLR ataupun mirorrless yang harus


diperhatikan alah LENSA, pakailah lensa KIT, lensa Kit adalah lensa
bawaan dari kameranya. Jangan menggunakan lensa berukuran 50-55
mm. Lensa ini biasany digunakan untuk pengambilan gambar Close Up.
Selain itu apakah kamera dilengkapi input audio. DSLR merk Canon
biasanya telah tersedia input audio. Kamera Mirorrless Sony dengan seri 4
digit yang dilengkapi input audio adalah seri Alpha 6300. Seri alpha 7
sudah dilengkapi input audio.

Camcorder
Adalah kamera untuk merekam video dan sangat compact dan banyak
digunakan untuk liputan televisi.

1 2 3

Nomor 1 dan 2 adalah kamera semi profesional. No 3 adalah handycam


adalah home kamera

Kamera Handphone
Kamera handphone pada era ini sudah mempunyai kualitas yang bagus.
Bahkan untuk handphone dengan type tertentu sudah dilengkapi fasilitas
setara kamera Camcorder maupun DSLR/Mirorrless. Namun untuk

LEMBAGA JAMINAN MUTU UMS 16


PANDUAN PEMBUATAN VIDEO PEMBELAJRAN

kamera handphone tidak dilengkapi dengan lensa yang fleksibel seperti


lensa camcorder. Handphone yang kita miliki pun dapat kita pergunakan
produksi video pembelajaran.

Memori Card
Persiapkan memori yang cukup untuk penyimpan file hasil perekaman
video maupun audio. Sebaiknya disiapkan memori tambahan untuk
cadangan.

Tripod
Tripod adalah alat pendukung yang mutlak dipergunakan dalam produksi
video pembelajaran. Dalam video pembelajaran dibutuhkan gambar yang
stabil. Kebutuhan tripod untuk kamera DSLR/Mirorrless dengan kamera
camcorder tidak berbeda jauh, harus mempunyai kekuatan yang cukup
untuk menyangga beban kamera yang cukup berat.

Tripod Handphone
Untuk tripod kamera handphone banyak jenis beredar dipasaran dan
sudah dilengkapi dengan holder handphone. Untuk harga sangat
terjangkau. Harga tripod ini berada di kisaran Rp 60.000 sampai Rp
200.000, dapat dibeli online shop atau di toko toko kamera maupun
aksesoris handphone.

LEMBAGA JAMINAN MUTU UMS 17


PANDUAN PEMBUATAN VIDEO PEMBELAJRAN

Peralatan Pencahayaan
Banyak lampu yang dapat kita pergunakan untuk pencahayaan. Sekarang
adalah era lampu LED. Berdaya rendah namun menghasilkan intensitas
yang terang.

Lampu softbox dengan satu lampu LED http://www.eoskamera.com

Lampu softbox dengan 4 lampu LED https://solomicrostore.com

Untuk penataan lampu memang memerlukan stand lamp/penyangga


lampu karena untuk mendapatkan pencahayaan yang baik dan agar
mudah dipindahkan. Dipasaran stand lampu kisaran harganya
Rp.250.000 –Rp. 350.000

LEMBAGA JAMINAN MUTU UMS 18


PANDUAN PEMBUATAN VIDEO PEMBELAJRAN

Perangkat Audio
Perangkat audio untuk merekam suara berupa microphone dan/atau
audio recorder. Berupa mic clip on atau mic shot gun.

Mic clip on sangat layak untuk digunakan merekam orang yang berbicara
karena dapat ditempatkan dekat dengan sumber suara. Sebagian besar
earphone saat ini sudah dilengkapi dengan microphone dan dapat
digunakan sebagai mic clip on.

Shot gun juga dapat digunakan untuk merekam suara orang berbicara
dengan menempatkannya tepat di depan sumber suara dengan jarak yang
cukup jauh. Kelemahan mic ini adalah karena masih berjarak dengan
sumber suara maka terkadang masih dapat menerima suara suara diluar
sumber suara utama.

LEMBAGA JAMINAN MUTU UMS 19


PANDUAN PEMBUATAN VIDEO PEMBELAJRAN

2.2 PRODUKSI
2.2.1 Produksi dengan Format Pemateri Tampil di Depan Kamera
Pada format ini sebaiknya dilengkap dengan materi materi pendukung
untuk memperkuat, memperjelas dan tampilan video juga menarik dan
dapat dipahami. Materi pendukungnya dapat berupa gambar/foto, video,
text dan suara yaitu musik atau efek suara. Proses penggabungan
rekaman presentasi dengan materi pendukung dilakukan pada tahap
paskaproduksi.

Bagi para dosen yang mengajar mata kuliah praktek yang harus
melakukan demonstrasi dengan gerakan atau dengan penggunaan alat
sebaiknya produksi videonya dilakukan terpisah. Video demonstrasi
menjadi materi pendukung. Apabila dilakukan dengan peragaan langsung
oleh peraga dikhawatirkan gerakan maupun penggunaan alat tidak dapat
ditangkap secara detil. Apabila menghendaki seperti itu akan lebih baik
menggunakan operator kamera agar dapat melakukan pengambilan
gambar secara detail pada saat peragaan berlangsung.

Ada dua teknik visual dalam produksi ini yaitu menggunakan latar
belakang Chromakey dan tanpa chromakey.

Chromakey
Tehnik chromakey adalah merubah latar belakang set dengan visual yang
kita inginkan. Baik gambar, text maupun video. Caranya adalah dengan
membuat latar belakang dengan warna yang rata. Warna yang biasa
dipakai adalah warna hijau atau biru. Oleh karena sering kita dengar
istilah green screen atau blue screen. Selain warna tersebut kita dapat
mengunakan warna lain dengan syarat warna pakaian, kulit dan rambut
tidak sama dengan warna chromakey. Layar chromakey bisa menggunakan
bahan kain, atau apa saja yang tidak mengkilat. Layar dipasang di
belakang set tempat presentasi. Proses chromakey bisa kita lakukan secara
langsung atau melalui proses editing. Proses chromakey yang secara
langsung membutuhkan peralatan tambahan yang tidak sederhana dan
membutuhkan biaya.

Apabila menggunakan layar chromakey layar hijau atau biru, layar


ditempelkan di tembok apabila latar belakangnya adalah tembok. Ukuran
layar idealnya adalah tinggi 1,5 meter, panjang 2 atau 2,5 meter. Apabila
berdiri ketinggian batas bawah layar adalah 1 atau /1,5 meter dari lantai.
Apabila duduk maka ketinggiannya sebatas tinggi meja, kurang lebih
70/90 cm

LEMBAGA JAMINAN MUTU UMS 20


PANDUAN PEMBUATAN VIDEO PEMBELAJRAN

Tanpa Chromakey
Dalam proses produksi tidak berbeda jauh dengan menggunakan
chromakey, yang membedakan adalah harus memasang layar chromakey.
Produksi tanpa chromakey harus memperhatikan latar belakang set yang
akan dipergunakan. Sebaiknya berupa tembok saja, dan tidak berwarna
warni. Hindari pernak pernik hiasan yang akan mengganggu penonton,
misalnya foto, jam dinding, atau yang lainnya. Karena point interest
penonton bisa terganggu beralih ke hiasan tersebut.

Menata Kamera
Kamera ditempatkan di atas tripod, dengan ketinggian eye level sesuai
tinggi badan saat berdiri atau duduk. Kemudian kamera akan
menyesuaikan agar layar hijau memenuhi seluruh frame dengan type shot
yang ideal medium shot (MS). Tipe shot MS sebaiknya juga diterapkan
apabila tidak menggunakan layar chromakey. Pakailah dengan komposisi
rule of Third dengan berdiri di sisi kiri atau kanan.

https://www.youtube.com/watch?v=z9a15WiiEhk

Pastikan suara sekitar tidak bising. Mulailah dengan menekan tombol


kamera terlebih dahulu, kemudian segera posisikan di depan kamera lalu
tekan tombol voice recorder apabila menggunakan rekaman suara secara
terpisah. Posisikan dengan tepat lalu kira kira tiga hitungan dalam hati
baru memulai berbicara menyampaikan kuliah kita.

Bila kita memerlukan panduan naskah gunakan laptop yang berisi poin-
poin materi dan diletakan di samping kamera atau dibawah kamera agar
tidak masuk ke dalam frame.

Satu hal yang perlu diingat adalah memberi jeda beberapa detik apabila
dalam naskah ada materi pendukung yang harus dimunculkan, karena
apabila tidak ada jeda pada saat editing akan kesulitan memotong suara.
Jika terjadi kesalahan bisa di ulang tanpa harus mematikan tombol record.
Beri kode saja dengan kata ‘salah’ ‘diulang’ dengan kode lengan disilang.
Apabila terjadi kesalahan yang cukup fatal maka sebaiknya kamera dan

LEMBAGA JAMINAN MUTU UMS 21


PANDUAN PEMBUATAN VIDEO PEMBELAJRAN

atau voice reorder dimatikan terlebih dahulu kemudian koreksi kesalahan.


Selanjutnya rekaman bisa di ulang kembali

Bila kita menggunakan kamera DSLR /Mirorrless maka yang harus


diperhatikan adalah:
1. Lensa
Gunakan lensa sudut lebar antara 16-35 mm hal ini untuk mengantisipasi
ruangan tempat pengambilan gamabr tidak terlalu luas. Atau
menggunakan lensa Kit, lensa standar yang memang untuk diperuntukkan
kamera jenis itu.
2. Periksa kamera apakah sudah dilengkapi dengan input audio atau
belum. Apablia tidak tersedia maka untuk merekam audio harus dilakukan
terpisah.
3. Gunakan tripod yang sesuai dengan kamera yang dipergunakan
terutama kemampuan untuk menahan beban, karena kamera DSLR cukup
berat.

Bila menggunakan kamera handphone, pastikan file video menggunakan


format yang paling besar yang disediakan handphone. Gunakan aspect
rasio 16:9. Letakan handphone dengan posisi landscape diatas tripod
menggunakan holder handphone. Tripod untuk handphone rata rata
tingginya 1,5 meter oleh karena itu perlu diperhatikan jarak kamera
dengan subyek jangan terlalu dekat agar secara perspektif dapat mendekati
eye level dan tetap memperhatikan komposisi. Apabila menggunakan tripod
gorila maka harus meyiapkan perangkat untuk menempelkan tripod
gorila.

Merekam suara
Merekam suara Idealnya menggunakan kamera clip on wireless. Apabila
menggunakan clip on kabel konsekwensinya adalah membutuhkan kabel
yang cukup panjang.

Seandainya tidak tersedia mic clip on wireless maka gunakan audio


recorder atau handphone dengan clip on kabel. Bila terpaksanya tidak ada
clip on kabel maka jalan terakhir adalah menggunakan voice recorder atau
handphone dengan cara diletakkan di saku baju. Bagi ibu-ibu dosen
mungkin bisa menyesuaikan yang terpenting dekat dengan sumber suara.

Untuk merekam dengan menghasilkan suara ideal, yang harus kita


perhatikan adalah indikator level audio.

LEMBAGA JAMINAN MUTU UMS 22


PANDUAN PEMBUATAN VIDEO PEMBELAJRAN

1 2

Indikator level suara handphone

Merekam suara dengan handphone


Dalam handphone biasanya tidak ada pengatur level kepekaan
microphone, yang mempengaruhi hasil suara yang baik adalah
menentukan jarak microphone dengan sumber suara dan besar kecilnya
suara yang akan direkam.

Pada gambar 1 adalah tampilan saat kita merekam suara. Gambar 2 adalah
perbesarannya. Indikator level akan terlihat apabila suara telah terekam.
Indikatornya ditandai dengan grafik ke atas dan ke bawah dengan jarak
yang sama. Semakin tinggi indikatornya semakin besar pula suara yang di
rekam. Kita tidak dapat mengatur level sebelum merekam suara. Hal yang
sama berlaku apabila kita menggunakan voice recorder.

Pada beberapa audio recorder sudah dilengkapi dengan indikator level. Kita
dapat mengatur terlebih dahulu sebelum merekam seberapa tinggi level
suara yang diterima. Perhatikan kualitas suara kita, apabila suara kita
termasuk kecil maka level indikator kepekaannya dinaikkan.
Konsekuensinya adalah akan dapat menerima suara suara diluar suara
kita, karena kepekaan nya di atur ltinggi. Sebaliknya apabila suara kita
ketika cukup besar maka level indikatornya pun disesuaikan dengan
diturunkan.

Merekam suara yang dilengkapi pengaturan level kepekaan perlu


diperhatikan besarnya/ kualitas sumber suara. Indikator level ditandai
dengan warna hijau-kuning-merah. Warna hijau adalah tanda suara telah
diterima reciever, level warna hijau akan bergerak naik turun sesuai besar
kecilnya suara. Apabila suara terlalu besar dan level kepekaannya terlalu
tinggi maka indikatornya akan mencapai warna kuning bahkan merah.

LEMBAGA JAMINAN MUTU UMS 23


PANDUAN PEMBUATAN VIDEO PEMBELAJRAN

Apabila indikatornya mencapai warna merah maka suara yang dihasilkan


akan pecah. Indikator yang ideal adalah maksimal pada lever berwarna
kuning. pengaturan level mempunyai suara yang tertinggi upayakan
pada level berwarna kuning hindari mencapai warna merah karena
hasilnya akan pecah. Lebih baik indikator rendah dari pada terlalu tinggi
(merah) karena apabila terlalu tinggi tidak dapat diperbaiki.

Suara yang terpisah dengan suara yang di video harus disinkronkan


dengan dua cara yaitu dengan cara manual pada saat editing
konsekuensinya akan memakan waktu. Cara lain adalah menggunakan
software Plural eyes, software yang khusus mensinkronkan dua suara yang
sama. Kedua cara tersebut syaratnya adalah pastikan suara yang sama
juga terekam dalam kamera video.

Pencahayaan sederhana
Dalam pencahayaan video pembelajaran yang diutamakan adalah cahaya
yang merata. Penataan cahaya di awal telah dijelaskan standar pengaturan
lampu maka yang akan kita bahas adalah trik apabila kita tidak
menggunakan lampu pencahayaan yang sudah direkomendasikan.

- Jika pengambilan gambar dilakukan pada siang hari yang harus


dihindari adalah cahaya back light. Pencahayaan bisa dbantu dengan
lampu ruangan LED yang kekuatannya minimal 10 watt.
- Jika pengambilan gambar dilakukan pada malam hari gunakan lampu
ruangan jenis LED dengan daya minimal 40 watt.

2.2.2 Produksi Video dengan Format Presenter Tidak Tampil di Depan


Kamera
Format ini masih dibagi lagi menjadi beberapa subformat menurut teknik
yang digunakan, di antaranya adalah:

LEMBAGA JAMINAN MUTU UMS 24


PANDUAN PEMBUATAN VIDEO PEMBELAJRAN

1. Screen Recording
2. Papan tulis digital

Screen Recording
Screen Recording adalah teknik pembuatan video dari hasil tangkapan
layar piranti yang digunakan (dapat berupa layar komputer, laptop,
maupun handphone). Format ini cocok digunakan untuk pembuatan video
pembelajaran di materi kuliah yang melibatkan demonstrasi/tutorial
menggunakan software tertentu, contohnya tutorial menggunakan MS
Excel untuk mengolah data statistik. Screen recorder juga dapat merekam
layar saat presentasi Power Point. Meskipun power point sudah memiliki
fitur untuk merekam presentasinya (sebagaimana disampaikan di Webinar
Pembuatan Power Point Bernarasi), screen recorder memiliki fleksibilitas
lebih. Misalnya jika di tengah-tengah presentasi pemateri ingin
menunjukkan dokumen dengan format lain seperti pdf.

Metode ini membutuhkan alat tambahan yaitu software screen recorder.


Ada banyak software screen recorder yang tersedia, di antaranya OBS
Studio, Filmora, Bandicam, Apowersoft, dan lain-lain. Sebagian besar
software dapat digunakan secara gratis namun dengan fitur yang terbatas.
Versi berbayar yang lebih lengkap dan bebas watermark dapat dibeli
langsung di websitenya maupun di toko online Indonesia. Dalam pelatihan
ini, software yang kami rekomendasikan adalah Filmora, karena fiturnya
yang lengkap, penggunaannya yang mudah, dan dilengkapi dengan fungsi
editing sekaligus. Tutorial penggunaan Filmora tersedia dalam modul
tersendiri yang berjudul “Berkreasi dengan Wondershare Filmora 9.0”

Papan Tulis Digital


Sesuai dengan namanya, papan tulis digital menampilkan media seolah
papan tulis di layar piranti yang digunakan, di mana “papan” tersebut
dapat dicoret-coret seolah papan tulis fisik. Karena bentuknya digital,
selain coretan tangan, pengguna juga dapat mengetik dan memasukkan
gambar di papan tulis ini.

Metode ini membutuhkan alat tambahan yaitu software digital board dan
pena digital atau stylus fine tip. Layar piranti di mana software diinstall
juga harus memiliki capacitive touch screen, baik berupa laptop touch
screen maupun tablet. Pada dasarnya, video juga dibuat dengan cara
melakukan tangkapan layar, namun dalam hal ini layar adalah papan
digital. Sehingga bisa dikatakan metode ini termasuk dalam screen
recording juga namun lebih khusus. Mayoritas software papan digital
menawarkan fitur merekam layar/papannya sehingga pengguna tidak
perlu menginstall software screen recorder. Namun kualitas dan
fleksibilitas merekamnya biasanya tidak sebaik jika menggunakan software
khusus screen recording.

LEMBAGA JAMINAN MUTU UMS 25


PANDUAN PEMBUATAN VIDEO PEMBELAJRAN

Beberapa software yang umum adalah OpenBoard dan MS OneNote,


adapula yang berbasis online seperti https://aggie.io/. Dalam pelatihan ini
software yang kami rekomendasikan adalah OpenBoard karena tidak
berbayar dan fiturnya lengkap. Tutorial penggunaan OpenBoard tersedia
dalam modul tersendiri yang berjudul “Pembuatan Video Pembelajaran
dengan Menggunakan Papan Tulis Digital”

2.3 PASKAPRODUKSI
Setelah proses produksi selesai kita dapat menyiapkan materi pendukung
yang berupa gambar, foto, atau text. Sebaiknya kita memutar ulang hasil
rekaman. Tujuannya untuk memeriksa apakah sudah sesuai dengan hasil
rekaman kita dan mengecek apakah materi yang akan dimunculkan sudah
sesuai dengan naskahnya, apakah perlu ditambah atau dikurangi. Bila
sudah selesai maka siap dilakukan proses editing.

Editing adalah tahapan menggabungkan materi video presentasi dengan


materi pendukungnya berdasarkan storyline. Pada tahap ini kita dapat
menghilangkan/memotong bagian yang salah, atau menambahkan
beberapa visual effect, gambar, title, dan soundtrack agar menjadi sebuah
video yang lengkap dan menarik. Proses editing menggunakan software
editing. Untuk tujuan komersial tentu saja menggunakan sofware yang
profesional dan aspek yang diedit pun bermacam-macam. Untuk pemula,
yang direkomendasikan dalam pelatihan ini adalah software Filmora.
Tutorial penggunaan Filmora tersedia dalam modul tersendiri yang
berjudul “Berkreasi dengan Wondershare Filmora 9.0” Bagi peserta yang
sudah terbiasa dengan software lain seperti Camtasia, Adobe Premier, Sony
Vegas dapat mendalami sendiri dengan software tersebut.

2.4 INFORMASI LAIN-LAIN


Bagi sebagian dosen terutama dosen yang lebih banyak menggunakan
peralatan dan mata kuliah praktek dapat membuat video tutorial. Proses
produksinya tidak berbeda perbedaannya pada konsep dan produksinya.

Merekam Papan Tulis Konvensional


Ada sebagian dosen yang harus menulis di papan tulis seperti di dalam
kelas dan tidak dapat menggunakan papan digital karena tidak memiliki
tablet atau laptop touch screen. White board dengan permukaan yang
mengkilat kurang ideal apabila ditampilkan di depan kamera karena dapat
memantulkan cahaya atau bayangan di depannya hal ini dapat
mengganggu hasil videonya. Kita perlu mencoba dengan papan tulis PVC
bersticker yang dapat ditempelkan pada tembok atau bidang yang rata.
Alat tulisnya menggunakan kapur spidol cair papan tulis.

LEMBAGA JAMINAN MUTU UMS 26


PANDUAN PEMBUATAN VIDEO PEMBELAJRAN

Podcast
Video pembelajaran dapat kita lakukan dengan format podcast. Dosen
menyiapkan materinya berikut daftar pertanyaan sesuai materi
perkuliahannya dan dipandu oleh host yang komunikatif. Host bisa siapa
saja sesama dosen, salah satu mahasiswa, atau tamu, asalkan dapat
membawakan diskusinya (baca: kuliah) dengan menarik dan tidak
membosankan. Audio hasil diskusi materi itu bisa kita upload di media
penyimpan suara, seperti spotify. Sehingga mahasiswapun dapat
mendengarkan suaranya saja, tidak perlu menonton videonya. Video
podcast nya dapat di upload di youtube maupun schoology.

Format podcast memang memerlukan perangkat yang banyak, kamera


minimal dua unit (idealnya tiga unit), microphone dengan stand arm serta
perangkat furniture.

LEMBAGA JAMINAN MUTU UMS 27


PANDUAN PEMBUATAN VIDEO PEMBELAJRAN

Fasilitas Studio
Lembaga Penjaminan Mutu UMS telah menyiapkan dua studio yang dapat
dipergunakan seandainya bapak ibu dosen ingin menggunakan membuat
video pembelajaran. Studio sudah kedap suara dan sudah sangat ideal
untuk melakukan proses produksi.

LEMBAGA JAMINAN MUTU UMS 28

Anda mungkin juga menyukai