Laporan Praktikum Kimia Analisis Titrasi
Laporan Praktikum Kimia Analisis Titrasi
BAB 1 PENDAHULUAN
3.1 Alat
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah bulk,
buret, corong, Erlenmeyer, gelas kimia, gelas ukur, pipet tetes, pipet
volume, statif dan klem.
3.2 Bahan
Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah
aluminium foil, asam salisilat, etanol, indicator fenolftalein (PP),
natrium karbonat, larutan baku HCl 0,1 N, dan larutan baku NaOH 0,1
N.
3.3 Cara Kerja
1. Asidimetri : Penentuan Kadar Luminal-Natrium
Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan. Masukkan
250 mg natrium karbonat kedalam gelas kimia, kemudian
dilarutkan dalam Erlenmeyer dengan 30 mL etanol netral, dan
tambahkan 15 mL air. Setelah itu ditambahkan 3 tetes indicator pp
dan dititrasi dengan HCl 0,1 N sampai larutan tidak berwarna.
2. Alkalimetri : Penentuan kasar asam salisilat
Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan. Masukkan
200 mg asam salisilat kedalam gelas kimia, kemudian dilarutkan
dalam Erlenmeyer dengan 10 mL etanol netral, tambahkan 3 tetes
indicator pp dan dititrasi dengan larutan NaOH 0,1 N sampai
larutan berwarna merah muda.
106
= = 53
2
mg = V ∙N ∙ BE
= 23,4 ∙ 0,134 ∙ 53
= 166,1868 mg
= 0,1661868 g
0,1661868
%= x 100%
0,25
= 66,47472 %
C. Kelompok 3
BM = 124 – 18 = 106
BM
BE =
Valensi
106
= = 53
2
mg = V ∙N ∙ BE
= 21,7 ∙ 0,134 ∙ 53
= 154,1134 mg
= 0,1541134 g
0,1541134
% = x 100%
0,25
= 61,64536%
D. Kelompok 4
BM = 124 – 18 = 106
BM
BE =
Valensi
106
= = 53
2
mg = V ∙N ∙ BE
= 22,7 ∙ 0,134 ∙ 53
= 161,215 mg
= 0,161215 g
0,1541134
%= x 100%
0,25
= 64,486 %
Maka kadar rata-rata Natrium Bikarbonat
61,36128 %+66,47472 %+ 61,64536 %+64,486 %
% Rata-rata =
4
= 63,49184%
2. Alkalimetri
A. Kelompok 1
V ∙ N ∙ BSt
% = x 100%
Bs∙ Fk
17,5∙ 0,108 ∙13,81
= x 100%
200 ∙ 0,1
= 130,5045%
B. Kelompok 2
V ∙ N ∙ BSt
% = x 100%
Bs∙ Fk
16,5∙ 0,108 ∙13,81
= x 100%
200 ∙ 0,1
= 125,284 %
C. Kelompok 3
V ∙ N ∙ BSt
% = x 100%
Bs∙ Fk
15∙ 0,108 ∙13,81
= x 100%
200 ∙ 0,1
= 111,861 %
D. Kelompok 4
V ∙ N ∙ BSt
% = x 100%
Bs∙ Fk
16 ∙0,108 ∙ 53
= x 100%
200 ∙ 0,1
= 119,318 %
Maka kadar rata-rata Asam Salisilat
130,5045% +125,284 % +111,861% +119,318 %
% Rata-rata =
4
= 121,7419 %
4.2 Pembahasan
Analisa volumetri adalah salah satu cara pemeriksaan jumlah zat
kimia yang luas penggunaannya. Cara ini sangat menguntungkan
karena pelaksanaannya yang mudah dan cepat, ketelitian dan
kecepatan cukup tinggi, juga dapat digunakan untuk menetukan kadar
berbagai zat yang mempunyai sifat berbeda-beda. Salah metode yang
sering digunaka dalam analisis volumetri yaitu titrasi asam basa.
Titrasi asam basa sering disebut juga disebut dengan titrasi
netralisasi. Dalam reaksi itu, menggunakan larutan standar asam dan
larutan standar basa. Reaksi netralisasi terjadi antara ion hidrogen
sebagai asam dengan ion hidroksida sebagai basa dan membentuk
air yang bersifat netral. Berdasarkan konsep lain netralisasi dapat juga
dikatakan sebagai reaksi antara donor proton (asam) dan penerima
proton (basa).
Dalam praktikum ini, pada percobaan metode asidimetri sampel
yang dititrasi adalah Natrium Karbonat (Na 2CO3) dengan
menggunakan larutan baku asam klorida (HCl) 0,134 N. Hal ini
disebabkan karena Natrium karbonat bersifat basa sehingga titran
yang digunakan adalah larutan baku asam. Sedangkan pada
percobaan metode alkalimetri sampel yang dititrasi adalah Asam
salisilat (C7H6O3) dengan menggunakan larutan baku Natrium
Hidroksida (NaOH) 0,108 N. Hal ini disebabkan karena asam salisilat
bersifat asam, sehingga titran yang digunakan adalah larutan baku
yang bersifat basa.
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilkukan dapat disimpulkan
bahwa kadar rata-rata dari sampel NA 2CO3 (Natrium karbonat) yaitu
63,49184% dan kadar rata-rata dari sampel C 7H6O3 (Asam salisilat)
yaitu 121,7419%.
5.2 Saran
Pada saat praktikum diharapkan praktikan melakukan percobaan
yang penuh ketelitian.
DAFTAR PUSTAKA
SKEMA KERJA
Asidimetri
Alkalimetri