Pengembangan Sistem Manajemen Biaya Kel-2
Pengembangan Sistem Manajemen Biaya Kel-2
PENDAHULUAN
banyak berbagai jenis barang dan jasa atau biasa disebut dengan istilah diversifikasi
Menghitung biaya dari suatu produk merupakan hal yang penting dalam suatu
usaha. Perhitungan biaya merupakan hal yang perlu dilakukan dengan betul dan harus
pas sesuai dengan tiap-tiap sumber daya yang digunakan dari setiap kegiatan yang
menghitung seluruh biaya produksi maka hal itu akan mempengaruhi pada keputusan
penentuan harga jual produk atau jasa, yang tentunya nanti akan mempengaruhi profit
atau keuntungan yang perusahaan dapat. Kita dapat menghitung harga pokok produksi
dengan memakai metode akuntansi biaya tradisional dan dengan metode Activity Based
Costing System.
nantinya akan muncul distorsi biaya karena metode ini hanya mengaitkan penyebab
timbulnya suatu biaya berupa hal-hal yang berkaitan dengan volume produksi, seperti
berapa jam yang dipakai oleh mesin untuk menjadikan suatu barang, berapa keseluruhan
biaya bahan baku yang dipakai, biaya tenaga kerja langsung yang ikut dalam produksi,
jam tenaga kerja, dan jumlah unit yang didapat hanya sebagai faktor yang menyebabkan
rutinitas dan cost terjadi. Hal tersebut mengarahkan pada munculnya suatu metode baru
ISI
overhead pabrik dengan satu cost pool atau satu dasar pembebanan) akan menghasilkan
kesalahan perhitungan biaya, khususnya produk yang memiliki volume tinggi dan biaya
tenaga kerja langsung tinggi akan kelebihan pembebanan biaya. Untuk mengatasi
maalah yang timbul dalam pembebanan, maka dikembangkan metode ABC (Activity
Based Costing) pada perusahaan manufaktur di Amerika Serikat pada tahun 1970-an
Menghitung biaya atas dasar aktivitas adalah proses menghitung biaya yang
membuat kita sadar tentang macam-macam kegiatan yang diperlukan untuk produksi
sampai dengan barang ada di tangan konsumen. Metode ini menunjukkan berapa biaya
masing-masing kegiatan dengan mencari tahu penyebab tampaknya suatu biaya yang
dapat terjadi di berbagai unit atau departemen dalam suatu organisasi. Menghitung
biaya menggunakan aktivitas yang terjadi akan mendapatkan hasil yang benar. Hitungan
biaya berdasarkan aktivitas merupakan jalan keluar dalam cost accounting dan dapat
digunakan oleh perusahaan yang ada dalam bidang nirlaba, perusahaan manufaktur dan
dunia pemerintahan.
biaya seperti barang/jasa dengan mengidentifikasi sumber daya, aktivitas dan biayanya
sertakuantitas aktivitas dan sumber daya yang dibutuhkan untuk memproduksi output.
Sistem harga pokok Activity Based Costing bertujuan memahami overhead dan
dirancang untuk menyediakan informasi biaya bagi manajer untuk keputusan strategic
dan keputusan lainnya yang mungkin akan mempengaruhi kapasitas biaya dan juga
biaya tetap.
berapa besar overhead pabrik yang akan dialokasikan pada suatu produk
3. Fokus ABC adalah pada biaya, mutu, dan faktor waktu, sedangkan
atau jasa.
3. ABC fokus pada pengelolaan proses dan aktivitas serta pemecahan masalah
based costing dengan traditional costing method maka dapat disimpulkan bahwa
Time Driven adalah suatu pendekatan yang dapat digunakan untuk menghindari
Pada time driven activity based costing membutuhkan estimasi dari dua
1. Parameter pertama adalah tingkat biaya untuk setiap jenis sumber daya tidak
Kapasitasnya adalah jam kerja yang disediakan oleh mesin atau karyawan
produksi, dan ruang yang disediakan oleh gudang atau truk. Untuk sebagian
besar sumber daya (orang, peralatan dan mesin), kapasitas diukur berdasarkan
waktu yang disediakan. Tingkat biaya sumber daya dihitung dengan membagi
biaya per jam atau biaya per menit. Untuk gudang, ruang produksi dan truk,
tingkat biaya akan diukur dengan biaya per kaki persegi (atau meter persegi)
dari ruang yang dapat digunakan. Untuk memori komputer, tingkat biaya
sumber daya (seperti waktu atau ruang) digunakan oleh kegiatan yang
driver yaitu berdasarkan waktu. Sedangkan kelemahan dari Time Driven Activity
organisasi jasa mendapatkan manfaat yang besar dari pendekatan ini. Dalam
praktiknya, penyusunan aktual model ABC hampir identik bagi kedua jenis
manufaktur, sistem ABC berfokus pada komponen jasa, bukan pada biaya
material langsung dan tenaga kerja langsung bagi aktivitas manufaktur tersebut.
Perusahaan jasa secara umum adalah kandidat yang ideal bagi ABC,
bahkan lebih dari perusahaan manufaktur. Pertama, hampir semua biaya untuk
perusahaan jasa adalah tidak langsung dan tampak seperti tetap. Perusahaan
memiliki biaya langsung yang dapat ditelusuri untuk dijadikan dasar alokasi
yang tepat.
Besarnya komponen biaya tetap yang jelas pada perusahaan jasa timbul
biaya material – sumber utama biaya variabel jangka pendek. Perusahaan jasa
pelanggan atas aktivitas yang dikerjakan oleh sumber daya ini tidak
pelanggan) untuk banyak perusahaan jasa adalah mendekati nol. Sebagai contoh,
untuk mencetak bukti penarikan - namun bukan biaya modal tambahan. Bagi
tambahan satu kaleng minuman, dua kemasan kacang, dan sedikit kenaikan
penanganan satu panggilan dari pelanggan dan pengiriman satu atau lebih data
tidak memerlukan pengeluaran tambahan. Oleh karena itu, perusahaan
pelanggan pada harga yang dapat berkisar dari bilangan tertentu hingga nol.
Dalam kasus seperti ini, tentu saja, perusahaan tersebut, mendapatkan penutupan
biaya yang terbatas hingga nol atas semua sumber daya yang disediakannya
perusahaan manufaktur, pada biaya dan laba yang terkait dengan pelanggan.
produsen dapat menghitung biaya produksi produk tersebut tanpa melihat pada
tarif biaya layanan yang dikenakan kepada nasabah, juga mudah dialokasikan ke
nasabah mungkin memiliki saldo kas yang tinggi di rekening tabungannya dan
melakukan setoran atau penarikan yang tidak banyak. Nasabah lainnya mungkin
memesan unit layanan dasar dalam cara yang berbeda – melalui panggilan
tersebut mungkin memesan dua sambungan telepon pada satu waktu atau hanya
satu saja; para teknisi mungkin harus datang untuk menginstal sambungan baru
langsung melalui internet, melalui transfer telephone banking, melalui cek, atau
secara tunai. Biaya untuk masing-masing pilihan tersebut cukup berbeda. Oleh
memberikan informasi yang jauh lebih relevan dan bermanfaat bagi perusahaan
kecepatan tinggi, kontrak jasa, dan peminjaman peralatan. Oleh karena itu,
total keuntungan yang didapat dari hubungan tersebut, tidak hanya berdasarkan