Anda di halaman 1dari 9

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI


(Pada Satuan Kerja Perangkat Daerah di Kabupaten Gunungkidul)

Aziz Ferdianti
Universitas PGRI Yogyakarta

ABSTRACT
This study aims to examine the factors that affect the performance of Accounting
Information Systems. Factors Accounting Information System is measured by four variables,
namely user involvement, user training and education program, top management support, and
personal technical ability at the Regional Device Work Unit (SKPD) in Gunungkidul Regency in
2016/2017.
This research is quantitative research with purposive random sampling technique.
Employee population 3 Dinas that use Accounting Information System, the sample of which was
obtained 44 people. The analysis technique used is multiple regression analysis.
The result of the research shows that partially user involvement has an effect on
Accounting Information System performance, while user training and education program, top
management support and personal technique ability have no effect on Accounting Information
System performance. But simultaneously the factors that affect the performance of Accounting
Information Systems consisting of user involvement, user training and education programs, top
management support, and personal engineering skills affect the performance of Information
Systems.

Keywords: Performance Factors Accounting Information System and Accounting Information


System Performance.

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja Sistem
Informasi Akuntansi. Faktor-faktor Sistem Informasi Akuntansi diukur dengan empat variabel yaitu
keterlibatan pemakai, program pelatihan dan pendidikan pemakai, dukungan manajemen puncak,
dan kemampuan teknik personal pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Kabupaten
Gunungkidul pada tahun 2016/2017.
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan teknik purposive random sampling.
Populasi pegawai 3 Dinas yang menggunakan Sistem Informasi Akuntansi, sampel yang berhasil
diperoleh 44 orang. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial keterlibatan pemakai berpengaruh
terhadap kinerja Sistem Informasi Akuntansi, sedangkan program pelatihan dan pendidikan
pemakai, dukungan manajemen puncak dan kemampuan teknik personal tidak berpengaruh
terhadap kinerja Sistem Informasi Akuntansi. Namun secara simultan faktor-faktor yang
mempengaruhi kinerja Sistem Informasi Akuntansi yang terdiri dari keterlibatan pemakai, program
pelatihan dan pendidikan pemakai, dukungan manajemen puncak, dan kemampuan teknik
personal berpengaruh terhadap kinerja Sistem Informasi.

Kata Kunci: Faktor-Faktor Kinerja Sistem Informasi Akuntansi dan Kinerja Sistem Informasi
Akuntansi.

A. Pendahuluan informasi yang menyajikan banyak hal


Teknologi informasi saat ini semakin berguna untuk pengambilan keputusan dan
berkembang terutama bagi suatu instansi mengolah data yang dibutuhkan. Pada
pemerintah daerah, karena dengan adanya instansi pemerintah daerah sistem informasi
teknologi dapat membantu dalam sangat diperlukan sebagai sarana untuk
menyediakan berbagai informasi. Sistem menunjang kelancaran kinerja karyawan.

1
Perkembangan teknologi tersebut dapat perusahaan dengan menghasilkan informasi
mempengaruhi perkembangan sistem yang baik (Perbarini dan Juliarsa, 2012).
informasi khususnya sistem informasi Hasil penelitian dari beberapa peneliti
akuntansi. sebelumnya yang menggunakan variabel
Penerapan sistem informasi akuntansi di keterlibatan pemakai, program pelatihan dan
Instansi dapat memberikan nilai tambah bagi pendidikan pemakai, dukungan manajemen
pengguna yang pada akhirnya akan puncak dan kemampuan teknik personal
berdampak pada peningkatan kinerja sistem dikarenakan penelitian sebelumnya belum
informasi akuntansi. Penggunaan sistem menunjukkan hasil yang konsisten.
informasi berbasis komputer dengan tujuan Perbedaan penelitian ini dengan penelitian
dapat meningkatkan kinerja serta sebelumnya terletak pada metode
memungkinkan berbagai kegiatan pengambilan sampel yang digunakan.
dilaksanakan dengan cepat dan tepat waktu Penelitian sebelumnya banyak menggunakan
(Handayani, 2010). metode purposive sampling dalam penelitian
Keterlibatan pemakai merupakan ini menggunakan metode purposive random
faktor yang paling penting untuk sampling.
mengembangkan sistem informasi akuntansi, B. Tinjauan Pustaka
karena pemakai berhubungan langsung 1. Kinerja
terhadap sistem tersebut. Pemakai juga Kinerja mengandung arti suatu
harus mampu mengoperasikan sistem sesuai tingkatan keberhasilan yang dilihat dari
kebutuhan. Hal ini dapat mempengaruhi kualitas dan kuantitas oleh seorang
sistem yang digunakan akan meningkat karyawan dalam melaksanakan tugasnya
(Gustiyan, 2014). sesuai tanggungjawab masing-masing.
Program pelatihan dan pendidikan Kinerja sistem informasi akuntansi diukur
mendukung penggunaan pada sistem dari pemakai sistem informasi dan
informasi akuntansi. Pelatihan dan kepuasan kerja (Mangkunegara, 2009:18).
pendidikan dua kegiatan yang berbeda tetapi 2. Sistem Informasi Akuntansi
mempunyai tujuan yang sama yaitu ilmu dan Sistem Informasi Akuntansi (SIA)
pengetahuan. Pengetahuan yang dimiliki merupakan sekumpulan sumber daya
dapat mengontrol semua proses yang terjadi yang dirancang untuk memproses data
pada sistem informasi. Kinerja yang menjadi informasi. Informasi ini
dilakukan dengan pelatihan yang sesuai dan dikomunikasikan kepada pembuat
tingkat pendidikan tinggi akan mendorong keputusan. Sistem informasi akuntansi
kemajuan pada suatu organisasi. Program melakukan hal tersebut dengan
pelatihan sangat diperlukan bagi organisasi menggunakan sistem manual atau melalui
diharapkan dapat terampil dan mampu sistem terkomputerisasi (Bodnar dan
melaksanakan tanggungjawabnya dengan Hopwood, 2006:3).
baik sesuai perencanaan (Septianingrum, 3. Keterlibatan Pemakai
2014). Menurut Susanto (2008:369) dalam
Manajemen puncak merupakan titik bukunya mengungkapkan bahwa ada
sentral dari sebuah sistem informasi, dimana keterkaitan antara keterlibatan pemakai
manajer tersebut menggunakan sistem terhadap sistem informasi akuntansi.
informasi untuk dijadikan berbagai Efektifitas dari setiap aplikasi komputer
pengambilan keputusan. Dukungan dipengaruhi oleh keterlibatan pengguna
manajemen puncak juga mempunyai peranan dalam proses perancangan dan
yang sangat penting setiap tahap pengembangan sistem informasi
pengembangan sistem dan keberhasilan akuntansi dan oleh kualitas dukungan
sistem (Soegiharto, 2001). yang diberikan oleh pengguna.
Kemampuan teknik personal dalam 4. Program Pelatihan dan Pendidikan
mengoperasikan sistem informasi sangat Pemakai
dibutuhkan, hal ini penting agar dapat Program pelatihan adalah
memanfaatkan sistem secara maksimal. kemampuan yang dimiliki untuk
Pada organisasi memerlukan sistem merancang, menciptakan, dan
informasi akuntansi untuk menjalankan mengembangkan pembelajaran formal
usahanya terutama pada era globalisasi untuk memenuhi kebutuhan organisasi
seperti sekarang ini. Sistem informasi serta mengidentifikasi perilaku karyawan
akuntansi dapat menambah nilai bagi suatu untuk melaksanakan tugasnya dan
2
menanamkan kompetensinya (Dessler, penelitian menyatakan bahwa
2016:288). keterlibatan pemakai, kemampuan teknik
personal, ukuran organisasi, dukungan
5. Dukungan Manajemen Puncak manajemen puncak, keberadaan dewan
Menurut Lubis (2014:4-5) dukungan pengarah, dan program pendidikan dan
manajemen puncak merupakan faktor pelatihan tidak berpengaruh terhadap
yang penting untuk menentukan efektivitas kinerja sistem informasi akuntansi.
penerimaan sistem informasi dalam
organisasi. Dukungan manajemen puncak
harus ada setiap tahap pengembangan D. Kerangka Berpikir
sistem yaitu dari tahap perencanaan dan
analisis sistem, perancangan sistem, dan
Keterlibatan Pemakai (X1)
implementasi sistem.
6. Kemampuan Teknik Personal
Program Pelatihan dan
Menurut Robbins dan Judge Pendidikan Pemakai (X2) Kinerja Sistem
(2006:46) kemampuan teknik personal Informasi
adalah kapasitas individu untuk Dukungan Manajemen Akuntansi (Y)
melaksanakan berbagai tugas dalam Puncak (X3)

pekerjaan tertentu. Seluruh kemampuan Kemampuan Teknik Personal


seorang individu pada hakekatnya (X4)
tersusun dari dua perangkat faktor yaitu
kemampuan intelektual dan kemampuan Gambar 2.1
fisik. Kerangka Berpikir
C. Penelitian Terdahulu Penurunan Hipotesis:
Penelitian Mukholid (2016) H1: Keterlibatan pemakai berpengaruh
dilakukan dengan menganalisis faktor- terhadap kinerja sistem informasi
faktor yang mempengaruhi kinerja akuntansi.
pengguna sistem informasi akuntansi H2: Program pelatihan dan pendidikan
pada Bank Konvensional di Kabupaten pemakai berpengaruh terhadap kinerja
Wonogiri. Sampel penelitian adalah sistem informasi akuntansi.
karyawan yang menggunakan sistem H3: Dukungan manajemen puncak
informasi akuntansi secara berpengaruh terhadap kinerja sistem
komputerisasi. Hasil penelitian informasi akuntansi.
menunjukkan bahwa dukungan H4: Kemampuan teknik personal
manajemen puncak, keterlibatan berpengaruh terhadap kinerja sistem
pemakai, formalisasi pengembangan informasi akuntansi.
sistem informasi dan kemampuan teknik E. Metode Penelitian
personal berpengaruh positif dan 1. Teknik Pengambilan Sampel
signifikan terhadap kinerja sistem Populasi dalam penelitian ini
informasi akuntansi. seluruh karyawan yang ada pada Satuan
Penelitian tentang faktor-faktor Kerja Perangkat Daerah di Kabupaten
yang mempengaruhi kinerja sistem Gunungkidul. Teknik pengambilan
informasi akuntansi pada PT. Adhi Karya sampel dalam penelitian ini adalah
(Persero), Tbk. Menggunakan sampel metode purposive random sampling,
sebanyak 30 responden. Hasil penelitian yaitu teknik pengambilan sampel dengan
menyatakan bahwa partisipasi pemakai memperhatikan pertimbangan-
dalam pengembangan sistem informasi, pertimbangan tertentu yang dibuat oleh
kemampuan teknik personal dan peneliti (Hidayat, 2007).
dukungan manajemen puncak 2. Definisi Operasional Variabel
berpengaruh terhadap kinerja sistem a. Variabel Dependen
informasi akuntansi (Luwitasari, 2013). Variabel dependen yang
Utama dan Suardikha (2014) digunakan dalam penelitian ini
melakukan penelitian mengenai faktor- adalah kinerja sistem informasi
faktor yang mempengaruhi kinerja sistem akuntansi. Kinerja sistem informasi
informasi akuntansi pada Lembaga merupakan alat yang dipakai untuk
Perkreditan Desa. Sampel yang mengukur efektifitas sistem informasi
digunakan adalah 63 responden. Hasil dengan menggunakan kepuasan
3
pemakai dan pemakaian sistem (Jen, kinerja sistem informasi dan
2002). rating pemakaian sistem
b. Variabel Independen informasi.
1) Keterlibatan Pemakai 4) Kemampuan teknik personal
Sistem informasi yang Menurut Komara (2005)
dikembangkan melibatkan para mengungkapkan bahwa
pemakai akan memberikan kemampuan teknik dalam
kepuasan bagi para pemakai. pengembangan sistem informasi
Pemakai tersebut akan berusaha akuntansi apakah berupa
untuk menggunakan sistem kemampuan generalis atau
informasi akuntansi yang spesialis. Kemampuan generalis
diterapkan pada organisasi berarti teknik analisis yang
(Almillia dan Brillantien 2007). berhubungan dengan organisasi,
Variabel ini diukur dengan manusia, dan lingkungan
indikator sebagai berikut: sekitarnya. Kemampuan spesialis
partisipasi dalam pengembangan meliputi teknik-teknik desain
sistem, pengaruh dalam sistem yang berhubungan
pengembangan sistem, pendapat dengan sistem, komputer dan
dan atau usulan dalam model sistem. Variabel ini diukur
pengembangan sistem, dengan indikator sebagai berikut:
kemampuan merancang sistem memiliki kemampuan generalis,
dan peningkatkan kepercayaan. memiliki kemampuan spesialis,
2) Program pelatihan dan kemampuan aplikasi komputer,
pendidikan pemakai mampu mengantisipasi sistem
Kinerja sistem informasi dan mempunyai keahlian yang
akan lebih tinggi apabila program cukup.
pelatihan dan pendidikan 3. Uji Hipotesis dan Analisis Data
pemakai sistem informasi a. Analisis statistik deskriptif
akuntansi diperkenalkan Analisis statistik deskriptif
(Soegiharto, 2001). Variabel ini bertujuan untuk memberikan
diukur dengan indikator sebagai deskripsi mengenai variabel-variabel
berikut: program pelatihan dan yang diteliti berdasarkan data yang
pendidikan untuk staf perlu diperoleh dari sampel dan tidak
diberikan agar bisa menggunakan dimaksudkan pengujian hipotesis
sistem dengan benar, adanya (Sumodiningrat, 2007). Metode ini
keuntungan yang tinggi, fasilitas diuraikan dalam bentuk masing-
pelatihan dan pendidikan yang masing variabel yang dilakukan
cukup, karyawan secara rutin sebelum uji hipotesis.
disponsori oleh organisasi dan b. Analisis regresi linier berganda
cara pemakaian sistem yang Analisis regresi linier
benar kepada staf. berganda untuk mengetahui
3) Dukungan manajemen pengaruh lebih dari satu variabel
puncak bebas terhadap variabel terikat yang
Soegiharto (2001) diajukan pada penelitian ini. Metode
menjelaskan bahwa semakin pengujian yang diajukan, dilakukan
besar dukungan yang diberikan dengan pengujian secara parsial
manajemen puncak, akan menggunakan uji t, secara simultan
meningkatkan kinerja sistem menggunakan uji F, dan pengujian
informasi akuntansi. Variabel ini koefisien determinasi (R²).
diukur dengan indikator sebagai 1) Uji t
berikut: Mahir dalam Menurut Ghozali (2011:98) Uji
menggunakan komputer, memiliki t pada dasarnya menunjukkan
harapan yang tinggi terhadap seberapa jauh pengaruh satu variabel
penggunaan sistem informasi, penjelas/independen secara individual
aktif terlibat dalam perencanaan dalam menerangkan variasi variabel
operasi sistem informasi, independen. Jika probabilitas
perhatian yang tinggi terhadap (signifikansi) > 0,05 (α) atau t hitung <
4
t tabel berarti hipotesa tidak terbukti lengkap atau tidak diisi. Jumlah
maka H0 didukung Ha tidak didukung. kuesioner yang kembali, digunakan
Jika probabilitas (signifikansi) < 0,05 untuk menganalisis faktor-faktor yang
(α) atau t hitung > t tabel berarti mempengaruhi kinerja sistem informasi
hipotesa terbukti maka H0 tidak akuntansi. Sampel yang digunakan
didukung dan Ha didukung. dalam penelitian ini adalah 44
2) Uji F responden.
Uji F apabila nilai F hasil 2. Uji Hipotesis
perhitungan lebih besar dari nilai F Analisis Regresi Linier Berganda
tabel maka hipotesis alternatif yang Pengujian ini dilakukan dengan
menyatakan bahwa semua variabel metode regresi linier berganda untuk
independen secara simultan menguji ada atau tidaknya pengaruh
berpengaruh signifikan terhadap variabel independen (keterlibatan
variabel dependen. Jika probabilitas pemakai, program pelatihan dan
(signifikansi) > 0,05 (α) atau F hitung pendidikan pemakai, dukungan
< F tabel berarti hipotesis tidak manajemen puncak, dan kemampuan
terbukti maka H0 didukung dan Ha teknik personal) terhadap variabel
tidak didukung. Jika probabilitas dependen (kinerja sistem informasi
(signifikansi) < 0,05 (α) atau F hitung akuntansi).
> F tabel berarti hipotesis terbukti Tabel 1
maka H0 tidak didukung dan Ha Hasil Uji
didukung (Ghozali, 2005). Analisis Regresi Linier Berganda
3) Koefisien Determinasi (R²) Unstandardized Standardized
Variabel Coefficients Coefficients
Digunakan untuk mencari Independen
B
Std. Beta
Error
seberapa besar variasi variabel Konstanta
62,183 6,458
independen dapat menjelaskan (Constant)
Keterlibatan
secara keseluruhan variasi variabel Pemakai
0,670 0,212 0,427
dependen. Koefisien determinasi Program
Pelatihan dan
untuk menunjukkan besarnya Pendidikan
0,181 0,232 0,103
pengaruh variabel bebas secara Pemakai
Dukungan
serentak terhadap variabel terikat. Manajemen 0,390 0,219 0,245
(Kuncoro, 2007). Puncak
Kemampuan
F. Hasil Penelitian Teknik Personal
0,196 0,281 0,099

1. Analisis Deskriptif Sumber: (Data yang diolah, 2017)


Pada Dinas Pendidikan Pemuda a) Uji t
dan Olahraga jumlah kuesioner yang Uji t untuk menguji seberapa
disebar sebanyak 20. Kuesioner yang jauh pengaruh satu variabel penjela
kembali 18. Kuesioner yang dapat diolah atau independen secara individual
untuk dijadikan sampel dalam penelitian dalam menerangkan variasi variabel
ini hanya 15. dependen.
Dinas Kebudayaan dan Tabel 2
Pariwisata jumlah kuesioner yang Hasil Uji T
disebar sebanyak 20. Kuesioner yang Variabel
Thitung Sig. Keterangan
Independen
kembali 15. Kuesioner yang dapat diolah Konstanta
9,628 0,000 Signifikan
untuk dijadikan sampel dalam penelitian (Constant)
Keterlibatan
ini 14. Pemakai (X1) 3,167 0,003 Signifikan

Dinas Pendapatan, Pengelolaan Program


Pelatihan dan
Keuangan dan Aset Daerah jumlah Pendidikan
0,779 0,441 Tidak Signifikan

kuesioner yang disebar sebanyak 20. Pemakai (X2)


Dukungan
Kuesioner yang kembali 18. Kuesioner Manajemen 1,784 0,082 Tidak Signifikan
yang dapat diolah untuk dijadikan sampel Puncak (X3)
Kemampuan
dalam penelitian ini 15. Teknik Personal 0,696 0,491 Tidak Signifikan
Keseluruhan kuesioner yang (X4)

kembali, tidak semuanya digunakan Sumber: (Data yang diolah, 2017)


dalam tahap analisis. Pada proses Hasil analisis data menunjukkan
penyuntingan, terdapat beberapa bahwa keterlibatan pemakai memiliki
kuesioner yang gugur karena tidak tingkat signifikansi sebesar 0,003 dan nilai
5
signifikansi tersebut kurang dari 0,05. Nilai secara keseluruhan variasi variabel
p value < 0,05 dapat disimpulkan Ho tidak dependen. Koefisien determinasi
didukung dan Ha didukung. untuk menunjukkan besarnya
H1: Pengaruh keterlibatan pemakai pengaruh variabel bebas secara
terhadap kinerja sistem informasi serentak terhadap variabel terikat.
akuntansi.
Hasil analisis data menunjukkan Tabel 4
bahwa program pelatihan dan pendidikan Hasil Uji Koefisien Determinasi
pemakai memiliki tingkat signifikansi
sebesar 0,441 dan nilai signifikansi Model R R Square
Adjusted R Std. Error of
tersebut lebih besar dari 0,05. Nilai p value Square the Estimate

> 0,05 dapat disimpulkan Ho didukung dan


Ha tidak didukung. 1 0,605 0,365 0,300 2,560

H2: Pengaruh program pelatihan dan Sumber: (Data yang diolah, 2017)
pendidikan pemakai terhadap kinerja Nilai R square sebesar 0,300. Hal
sistem informasi akuntansi. ini mengindikasikan bahwa kontribusi
Hasil analisis data menunjukkan variabel keterlibatan pemakai, program
bahwa dukungan manajemen puncak pelatihan dan pendidikan pemakai,
memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,082 dukungan manajemen puncak dan
dan nilai signifikansi tersebut lebih besar kemampuan teknik personal terhadap
dari 0,05. Nilai p value > 0,05 dapat variabel kinerja sistem informasi
disimpulkan Ho didukung dan Ha tidak akuntansi adalah sebesar 30%,
didukung. sedangkan 70% ditentukan oleh faktor
H3: Pengaruh dukungan manajemen lain diluar pembahasan ini.
puncak terhadap kinerja sistem
informasi akuntansi. G. Kesimpulan
Hasil analisis data menunjukkan Berdasarkan hasil analisis data maka
bahwa kemampuan teknik personal dapat ditarik kesimpulan dari penelitian ini
memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,491 sebagai berikut:
dan nilai tersebut kurang dari 0,05. Nilai p a. Secara parsial dengan nilai
value > 0,05 dapat disimpulkan Ho signifikansi 5% keterlibatan pemakai
didukung dan Ha tidak didukung. berpengaruh terhadap kinerja sistem
H4: Pengaruh kemampuan teknik informasi akuntansi. Sedangkan
personal terhadap kinerja sistem program pelatihan dan pendidikan
informasi akuntansi. pemakai, dukungan manajemen
b) Uji F puncak dan kemampuan teknik
Output hasil uji F dilihat untuk personal tidak berpengaruh terhadap
mengetahui apakah variabel kinerja sistem informasi akuntansi.
independen berpengaruh signifikan b. Secara simultan dengan nilai tingkat
terhadap variabel dependen secara signifikansi 5% keterlibatan pemakai,
keseluruhan. program pelatihan dan pendidikan
Tabel 3 pemakai, dukungan manajemen
Hasil Uji F (simultan) puncak dan kemampuan teknik
Model Sum of Fhitung Sig. personal berpengaruh terhadap
Squares kinerja sistem informasi akuntansi.
Regression 148,075
Residual 257,107 5,615 0,001 c. Berdasarkan uji koefisien determinasi
Total 405,182 (R²) dibuktikan bahwa keterlibatan
Sumber: (Data yang diolah, 2017) pemakai, program pelatihan dan
Hasil uji F diperoleh nilai F hitung pendidikan pemakai, dukungan
sebesar 5,615 dengan nilai signifikansi manajemen puncak dan kemampuan
sebesar 0,001. Apabila nilai signifikansi teknik personal terhadap variabel
kurang dari 0,05 maka H0 tidak didukung kinerja sistem informasi akuntansi
dan H1 didukung. adalah sebesar 30%, sedangkan
c) Koefisien Determinasi (R²) 70% dipengaruhi oleh faktor lain diluar
Digunakan untuk mencari pembahasan ini.
seberapa besar variasi variabel H. Keterbatasan
independen dapat menjelaskan Keterbatasan penelitian ini adalah:
6
a. Obyek penelitian yang digunakan beberapa saran yang dapat dijadikan
dalam penelitian hanya mengambil 3 pertimbangan untuk penelitian
Instansi saja. selanjutnya, yaitu:
b. Penelitian ini menggunakan a. Perlunya memperluas obyek
kuesioner sebagai instrumen penelitian, tidak hanya tiga Instansi
penelitiannya. Karena menggunakan saja sehingga lebih dapat dijadikan
kuesioner, memungkinkan terjadinya acuan bagi kepentingan generalisasi
bias. Hal ini disebabkan adanya permasalahan.
kemungkinan responden menjawab b. Pada pengumpulan data untuk
dengan tidak serius. Karena tidak penelitian selanjutnya, diharapkan
mengetahui apakah kuesioner benar- tidak terbatas hanya penyebaran
benar diisi oleh responden yang kuesioner saja. Perlu ditambahkan
bersangkutan atau tidak. metode wawancara untuk
menghindari kemungkinan bias atau
I. Saran tidak obyektif dari responden dalam
Berdasarkan kesimpulan dalam pengisian kuesioner.
penelitian, maka dapat dikemukakan

7
DAFTAR PUSTAKA

Almillia, Luciana Spica dan Brillantien, Kuncoro, Mudrajat. 2007. Metode


Irmaya. 2007. Faktor-faktor yang Kuantitatif, Teori dan Aplikasi untuk
Mempengaruhi Kinerja Sistem Bisnis dan Ekonomi. Yogyakarta: UPP
Informasi Akuntansi (SIA) Pada Bank STIM YKPN.
Umum Pemerintah di Wilayah
Surabaya dan Sidoarjo. Jurnal Lubis, Arfan Ikhsan. 2014. Akuntansi
Akuntansi STIE Perbanas Surabaya. Keperilakuan. Edisi Dua. Jakarta:
Salemba Empat.
Bodnar, George H. dan Hopwood, William
S. 2006. Sistem Informasi Akuntansi. Luwitasari, Listia. 2013. Faktor-faktor yang
Edisi Sembilan. Yogyakarta: ANDI. Mempengaruhi Kinerja Sistem
Informasi Akuntansi Pada PT. Adhi
Dessler, Gary. 2016. Manajemen Sumber Karya (PERSERO),Tbk. Skripsi FE.
Daya Manusia. Jakarta: Salemba Universitas Pembangunan Nasional
Empat. Veteran Jawa Timur.

Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Mangkunegara, A.A Anwar Prabu. 2009.
Multivariate dengan Program Spss. Manajemen Sumber Daya Manusia.
Semarang: Badan Penerbit Jakarta: Remaja Rosdakarya.
Universitas Diponegoro.
Mukholid, Wildanu. 2016. Analisis Faktor-
. 2011. Aplikasi Analisis faktor yang Mempengaruhi Kinerja
Multivariate dengan Program Spss. Pengguna Sistem Informasi Akuntansi
Semarang: Badan Penerbit Pada Bank Konvensional. Jurnal
Universitas Diponegoro. Akuntansi. Universitas
Muhammadiyah Semarang.
Gustiyan, Hary. 2014. Analisis Faktor-
faktor yang Mempengaruhi Kinerja Perbarini, Kadek Ayu dan Juliarsa, Gede.
Sistem Informasi Akuntansi Pada 2012. Analisis Faktor-faktor yang
Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di Mempengaruhi Kinerja Sistem
Tanjungpinang. Jurnal Akuntansi. Informasi Akuntansi Pada LPD di
Universitas Maritim Raja Ali Haji Kecamatan Denpasar Utara. Jurnal
Tanjungpinang. Akuntansi. Universitas Udayana.

Handayani, Sri. 2010. Buku Ajar Robbins, Stephen P. dan Judge, Timothy
Pelayanan Keluarga Berencana. A. 2006. Perilaku Organisasi. Jakarta:
Yogyakarta: Pustaka Rihama. PT. Indeks Kelompok Gramedia.

Hidayat, Aziz Alimul. 2007. Metode Septianingrum, Putri Aryani. 2014.


Penelitian dan Teknik Analisis Data. Pengaruh Dukungan Top
Jakarta: Salemba Medika. Management, Kemampuan Pengguna
serta Adanya Pelatihan dan
Jen, Tjhai Fung. 2002. Faktor-Faktor Yang Pendidikan Pengguna Terhadap
Mempengaruhi Kinerja Sistem Kinerja Sistem Informasi Akuntansi
Informasi Akuntansi. Jurnal Bisnis dan (Studi Kasus Pada BPJS
Akuntansi Vol. 4, No. 2, Agustus Ketenagakerjaan Semarang dan D.I.
2002: 135-134. Yogyakarta). Skripsi FE. Universitas
Negeri Yogyakarta.
Komara, Acep. 2005. Analisis Faktor-
Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Soegiharto. 2001. Influence Factors
Sistem Informasi Akuntansi. Jurnal Affecting the performance of
Maksi. Universitas Swadaya Gunung Accounting Information System.
Jati Cirebon. Vol. 6. No. 2. ISSN: Gajah Mada International Journal of
1412-6680. Business (3-2), May, 2001, pp 177-
202.

8
Srimindarti, Ceacilia dan Puspitasari, Elen.
2012. Kinerja Sistem Informasi
Akuntansi (SIA) Ditinjau dari
Kepuasan dan Pemakaian SIA yang
Dipengaruhi oleh Partisipasi,
Kemampuan, Pelatihan dan
Pendidikan Pemakai SIA. Universitas
STIKUBANK. Semarang.

Sumodiningrat, Gunawan. 2002.


Ekonometrika Pengantar. Yogyakarta:
BPFE.

Susanto, Azhar. 2008. Sistem Informasi


Akuntansi. Bandung: Lingga Jaya.

Utama, Dewa Gede Buda dan Suardikha,


Made Sadha.2014. Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Kinerja Sistem
Informasi Akuntansi Pada Lembaga
Perkreditan Desa. Jurnal Akuntansi
Universitas Udayana Bali, Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai