net/publication/331988119
CITATIONS READS
0 110
2 authors:
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Achmad Zaki Rahman on 26 March 2019.
ABSTRAK
Dalam melakukan rekayasa balik atau reverse engineering rotor turbin uap 4MW perlu melalui beberapa tahapan.
Salah satunya melakukan review terhadap desain yang ada agar tidak terjadi kegagalan ketika kelak digunakan.
Dalam karya tulis ini akan dibahas mengenai simulasi vibrasi lateral yang mungkin terjadi pada sistem rotor-
bearing turbin uap. Simulasi permodelan dilakukan dengan metoda elemen hingga untuk menganalisa eigenvalue
dan eigenvector serta untuk mengetahui frekuensi natural, kecepatan kritis, modus getar pada kecepatan kritis,
dan respon unbalance. Yang selanjutnya menganalisa respon unbalance dalam kasus sistem teredam dan tidak
teredam, dan membandingkan puncak-puncak grafik dari respon yang dihasilkan.
Kata kunci: Metoda elemen hingga, analisa dinamik, vibrasi lateral, sistem rotor-bearing.
Pendahuluan
123
1165
Proceeding Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin XV (SNTTM XV)
Bandung, 5-6 Oktober 2016
PM-060
Untuk melakukan analisa dinamik sebuah rotor Persamaan gaya dari massa unbalance (F)
turbin, maka dilakukanlah perhitungan yang diambil yang terdapat pada persamaan (1) dapat ditulis
dari beberapa literatur [5 – 6] yang mana tidak sebagai:
keseluruhannya akan ditampilkan pada tulisan ini
selain yang berkaitan dengan persamaan pergerakan F Fu 2eit (5)
rotor saja. Sistem persamaan tersebut
menggambarkan perilaku seluruh sistem rotor turbin Yang mana variabel Fu tidak dipengaruhi oleh
yang diformulasikan dengan memperhatikan waktu dan kecepatan putar. Respon kondisi tunak
kontribusi dari semua elemen dalam sebuah akibat massa unbalanced adalah sebagai berikut
permodelan.[7]
A Au eit (6)
M q Cq K q F (1)
Maka hasil subtitusi dari persamaan (5) dan (6) pada
Dimana M = (Mt + Mr) adalah matriks massa persamaan (1) adalah:
global dan Mt adalah matriks massa translasi dan Mr
matriks rotasi. C = (-ΩG +Cb), sedang K = (Kb + Ks) ( KG 2 M G iCG ) Au Fu 2 (7)
merupakan matriks peredaman dan kekakuan, G
Dengan mengetahui nilai Au pada persamaan (7),
adalah matriks giroskopis. Kb, Cb adalah matriks
maka respon tunak dapat diperoleh.
kekakuan dan peredaman dari bantalan gelinding,
serta F merupakan vektor gaya.
M CG , 0 KG
A G B , x q
0
I I 0 q
( Al B) x0 0 (3)
lk k ik (4)
124
1166
Proceeding Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin XV (SNTTM XV)
Bandung, 5-6 Oktober 2016
PM-060
125
1167
Proceeding Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin XV (SNTTM XV)
Bandung, 5-6 Oktober 2016
PM-060
3. Kesimpulan
Node
Re Node 8 Node 9 Node 10 Node 11
sp Un Da Un Da Un Da Un Da
on da m da m da m da m
se mp pe mp pe mp pe mp pe
ed d ed d ed d ed d
1st 60. 34 60. 34 58. 33 56 31
pe 7 .4 9 .5 9 .4 .7
ak 38
2n 12. 1. 11. 1. 61. 1. 107 1.
d 4 60 9 39 2 40 45
pe 16
ak 2
3rd 46. 1. 63. 1. 41. 1. 7.4 1.
pe 6 19 7 37 9 52 54
ak 26
6
a) Table footnote; b) List
126
1168
Proceeding Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin XV (SNTTM XV)
Bandung, 5-6 Oktober 2016
PM-060
4. Referensi
127
1169
View publication stats