Anda di halaman 1dari 10

Kelompok 2 (kelas XI)

Vevy Egista 1813023005


Liony Nashiruki R 1813023011
Resti Fitriana 1813023021
Annisa Hanun 1853023001

Pertanyaan ke-1
Buatlah analisis tentang keluasan materi kimia di SMA dan SMK. Buat analisis
permateri per jengjang kelas. (tiap kelompok mengerjakan materi yang berbeda bagilah
menurut kesepakatan sanggota kelas)

Jawaban

Pada kelompok kami akan membahas materi pada kelas 11 pada mate pelajaran kimia yang
akan kami jabarkan melalui penjelasan per KD.

Pada KD 3.1 Menganalisist struktur dan sifat senyawa hidrokarbon berdasarkan


pemahaman kekhasan atom karbon dan penggolongan senyawanya.

Dalam penganalisisan kelompok kami materi mengenai kd 3.1 merupakan suatu materi yang
mempunyai tujuan agar siswa dapat memahami apa itu hidrokarbon melalui penganalisisan.
Kd yang dibuat sangat lah bagus dan dapat di katakan sangat baik , namun kendala disini
afdalah bagaimana seorang siswa dapat memahami materi tersebut sedangkan siswa belum
tentu memahaminya. Disinilah peran guru menjalankan serangkaian metode penyusunan untuk
penyampaian materi ini. Pada materi ini terdapat pada bab 1 pada kelas XI. Dalam
penganalisisan penulis terdapat serangkaian kegiatan yang diajarkan di sma tidak sesuai dengan
kd atau dapat dikatakan terdapat sekolah yang tidak membahas materi ini secara mendalam .
kesimpulan nya adalah pada KD 3.1 sangat bagus atau sesuai tetapi utnuk penerapan ny kurang
bagi siswa.

Pada KD 3.2 Memahami proses pembentukan dan teknik pemisahan fraksi fraksi
minyak bumi serta kegunaanya

Cangkupan materi pada KD ini sangat sesuai karena lengkap akan penjelasan nya, namun
terdapat buku buku cetakan untuk KIMIA yang masih kurang sesuai sehingga ketika siswa
menjawab dari pertanyaan yang sama memiliki jawaban yang sedikit berbeda dan terdapat kata
kata yang kurang tepat untuk pembahasan pada bab in
i

Pada KD 3.3 Mengevaluasi dampak pembakaran senyawa hidrokarbon terhadap


lingkungan dan kesehatan serta cara mengatasinya.

Untuk materi pada bab ini sudah sesuai degnan materi materi yang telah disampaikan pada
guru ke siswa maka penulis dapat mengatakan bahwa pada meteri ini sudah cukup baik karena
cakupan materinya yang sedikit dan nmudah di pahami

Pada KD 3.4 membedakan reaksi eksoterm dan endoterm berdasarkan hasil percobaan
dan diagram tingkat energi

Untuk cakupan materi ini sudah sesuai dengan apa yang dipelajari di sma , namun kekurangan
nya ada pada ketidak adaan praktikum untuk mengembangkan pengetahuan siswa .

Kd 3.5

sudah sesuai atau sudah pas, karena dalam menentukan delta h reaksinya sudah berdasarkan
hukum hess, data perubahan entalpi pembentukan standar, dan data energi ikatan. Dikatakan
sudah pas karena jika yang diketahui hanya salah satu dari data itu siswa tetap dapat menetukan
delta h reaksi.

Kd 3.6

sudah sesuai, karena menjelaskan atau menerangkan kenapa dan bagaimana dapat terjadi reaksi
kimia, tapi memang harus diingatkan lagi bahwa tidak semua tumbukan itu menghasilkan
reaksi kimia.

Kd 3.7

sudah cukup, karena sudah membahas semua faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
yaitu faktor konsentrasi, luas permukaan bidang sentuh, suhu, dan katalis; yang semuanya itu
sudah jelas pengaruh jika dilakukan penambahan dan pengurangannya; dan menentukan orde
reaksi berdasarkan data hasil percobaan, walaupun juga masih dapat dikatakan kurang luas
karena belum dijelaskan tentang menentukan orde reaksi berdasarkan bentuk kurva pada grafik
perubahan waktu terhadap faktor yang mempengaruhi.

K.D 3.8

Sudah cukup, karena sudah membahas faktor faktor yang mempengaruhi pergeseran arah
secara lengkap dan mendetail, serta penerapannya di dalam bidang industi.
K.D 3.9

Sudah sesuai, karena hubungan kuantitatif di dalamnya sendiri Sudah mencakup berbagai
perhitungan yang diperlukan sehingga semakin memperjelas hubungan antara pereaksi dan
hasil reaksi tersebut.

K.D 3.10

Sudah cukup, karena memang untuk tingkat SMA kelas 11 sangat diwajarkan jika siswa
dituntut untuk mengetahui sifat larutan berdasarkan konsep asam basa dan atau Ph nya saja,
akan tetapi tidak ada salahnya apabila siswa diberi keluasan konsep yang lebih, guna melatih
siswa untuk berfikir lebih kedepan.

K.D 3.11

Sudah sesuai, karena dalam menentukan konsentrasi suatu larutan, kita memang dapat
menggunakan berbagai cara, titrasi merupakan salah satunya. Dan jika ini digunakan untuk
anak SMA kelas 11, tentu ini cukup sesuai mengingat padatnya materi sma pada k13, namun
perlu juga ditanamkan tentang konsep, tidak hanya tentang rumus dan perhitungannya saja.

3.12 Menganalisis garam-garam yang mengalami hidrolisis

Tepat, namun alangkah lebih baiknya jika sebelum menganalisis siswa dikenalkan dengan apa
itu hidrolisis dan mengetahui apa sajakah jenis jenis garam garam tersebut

3.13 Menganalisis peran larutan penyangga dalam tubuh makhluk hidup

Alangkah lebih baiknya jika menganalisis peran larutan penyangga dalam tubuh makhluk
hidup dapat diubah menjadi siswa akan dapat menjelaskan fungsi larutan penyangga dalam
kehidupan sehari hari, agar tidak berkesan membingungkan.

3.14 Mempediksi terbentuknya endapan dari suatu reaksi berdasarkan prinsip kelarutan
dan data hasil kali kelarutan (Ksp)

Dalam segi KD sangat tepat, namun alangkah lebih baiknya jika sebelum memprediksikan,
dijelaskan tentang kelarutan suatu elekrolit dalam larutan jenuh atau larutan garam yang sukar
larut.
3.15 Menganalisis peran koloid dalam kehidupan berdasarkan sifat-sifatnya

Tepat, namun sebelum menganalisis peran koloid, maka siswa harus mengetahui pengertian
koloid, cara pembuatan koloid serta dapat membedakan suspensi kasar, larutan sejati dan
koloid.

Pertanyaan ke-2
Bagaimana perbedaan keluasan materi kimia di SMA dan SMK?

Jawaban

Jika dilihat dari ruang lingkup yang dipelajari oleh masing-masing peserta didik, baik di
SMA maupun di SMK hanya terdapat beberapa perbedaan dan urutan dalam prioritas
penyampaian kepada peserta didik.

Pada dasarnya ruang lingkup mata pelajaran kimia di SMK (kelompok Pertanian atau
Teknologi dan Kesehatan) hampir sama, namun pada kelompok Teknologi dan Kesehatan
ditambahi dengan materi khusus yaitu Klasifikasi dan Kegunaan Polimer yang pada
kelompok Pertanian tidak ada. Sedangkan materi di SMA yang tidak terdapat pada materi
SMK adalah antara lain: larutan elektrolit dan nonelektrolit, senyawa organik dan
makromolekul (di SMK hanya terdapat materi khusus senyawa hidrokarbon dan minyak
bumi), reaksi redoks (di SMK masuk ke dalam konsep reaksi kimia), larutan asam basa,
sifat koligatif larutan, karakteristik unsur, senyawa organik dan reaksinya, benzena dan
turunannya.

Sedangkan untuk ruang lingkup materi mata pelajaran kimia di SMA terlihat lebih
sedikit namun cakupannya lebih banyak dan umum. Beberapa materi Kimia SMK yang
tidak terdapat di SMA adalah pemisahan dan analisis unsur/ zat dan klasifikasi dan kegunaan
polimer. Akan tetapi, selain materi tersebut, ada beberapa materi yang walaupun sama-sama
ada namun berbeda, yaitu ikatan kimia yang di SMK akan dibahas lebih mendetail
sedangkan di SMA dibahas bersama dengan stoikiometri.

Berdasarkan perbandingan di atas, dapat diperoleh kesimpulan bahwa ruang lingkup


materi kimia di SMK lebih khusus dan mendetail dibandingkan yang terdapat di
SMA. Dengan kata lain, materi di SMA lebih banyak, namun pembahasannya masih belum
mendetail.
Pertanyaa ke-3

Apakah keluasan materi kimia di SMA dan SMK sudah sesuai dengan perkembangan
kognitif siswa. Jelaskan dengan memberikan bukti / referens

Jawaban

Belum, Permasalahan Pembelajaran Kimia

Pembelajaran kimia mencakup persoalan yang sangat luas, mulai dari kebijakan pemerintah,
kompetensi guru, teknisi laboratorium, laboran, proses belajar mengajar, siswa, infrastuktur
dan keterlibatan orang tua. Jika mempelajari kimia dianggap sulit, maka permasalahan ini
kemungkinan besar terkait dengan komponen-komponen tersebut. Selain komponen-
komponen ini, kesulitan belajar juga dapat muncul dari karakteristik materi pelajaran kimia itu
sendiri yang sebagian besar konsepnya bersifat abstrak.

Tabel 1. Indeks Fasilitas SPMB/UMPTN IPA

Mata Pelajaran Indeks Fasilitas

Biologi 27,5%

Fisika 14,6%

Kimia 28,4%

Matematika 16,3%

Hal ini menunjukkan bahwa soal-soal MIPA sangat sulit bagi calon mahasiswa kita (tidak ada
yang diatas batas layak sekitar 70% lebih; kalau dianggap nilai 7 dari skala 0-10 adalah
“layak”); pelajaran fisika termasuk yang paling sulit dan yang paling baik adalah pelajaran
kimia, walaupun masih jauh di bawah angka yang diharapkan. Pelajaran Biologi yang dianggap
lebih mudah dan banyak hapalan tidak mencerminkan hasil yang bagus juga.

Dapat kita lihat bahwa pada mata pelajaran kimia rata rata siswa tidak mendapat nilai yang
memuaskan, hal ini dapat di katakan bahwa keluasan materi kimia di SMA belum sesuai
dengan kemampuan kognitif siswa.

Dibawah ini data ulangan harian siswa pada mapel Kimia

1.SMA Taruna Nusantara Magelang/ Kelas X Hukum Dasar Kimia 2005/2006 Ulangan
harian 65.1

2006/2007 Ulangan harian 60.5

2007/2008 Ulangan harian 63.5


2 SMA N 1 Pemalang/ Kelas XI Koloid 2007/2008 Ulangan harian 60.62

3 SMA N 1 Boyolali/ kelas X Ikatan Kimia 2009/2009 Ulangan harian 61

4 SMA Negeri 2 Boyolali/ kelas XI Laju reaksi 2005/2006 Ulangan harian 55.1

2006/2007 Ulangan harian 5.22

2007/2008 Ulangan hari 5.26

5 SMA Batik II Surakarta/ Kelas X Kelas X smt 2 2005/2006 UAS 5.85

2006/2007 UAS 6.87

6 SMA N 1 Sukodono/Kelas XI Kesetimba-ngan kimia 2004/2005 Ulangan harian


65.32

2005/2006 Ulangan harian 66.45

Pada SMK

Kimia merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan pada Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK). Ilmu kimia sendiri memiliki beberapa karakterisik, antara lain sebagian besar konsep
kimia bersifat abstrak dan merupakan penyederhanaan dari yang sebenarnya, sifat ilmu kimia
berurutan dan berkembang sangat cepat, serta materi kimia yang harus dipelajari sangat
banyak. Terkait dengan karakteristik ilmu kimia ini banyak peserta didik yang mengalami
kesulitan. Hasil dari beberapa penelitian menunjukkan bahwa masih banyak peserta didik yang
mengalami kesulitan dalam memahami materi ikatan kimia. Oleh karena itu dibutuhkan
penelusuran lebih lanjut untuk mengetahui kesulitan yang dialami oleh peserta didik. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui kesulitan peserta didik kelas X jurusan Kimia Industri
dalam memahami materi ikatan kimia.

Penelitian ini mengunakan rancangan deskriptif. Subjek penelitian adalah seluruh peserta didik
kelas X jurusan Kimia IndustriSMKN 1 Lumajang yang terdiri dari 2 kelas sejumlah 70 orang.
Instrumen penelitian berupa 30 butir soal objektif disertai alasan terbuka dengan realibilitas α
= 0,886. Pengambilan data dilakukan dengan tes tulis untuk kemudian dianalisis tingkat
kesulitan peserta didik kelas X jurusan Kimia Industri berdasarkan proporsi jawaban salah.
Analisis data menggunakan analisis deskriptif dengan teknik persentase pada setiap indikator
soal kemudian dikualifikasikan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesulitan dalam memahami ikatan kimia tergolong
banyak (60,7%). Hal ini disebabkan karena peserta didik masih belum memahami konsep
prasyarat seperti konfigurasi elektron, konfigurasi ion, dan elektron valensi sehingga peserta
didik juga mengalami kesulitan pada konsep kestabilan unsur (65%). Saat peserta didik
mengalami kesulitan dalam memahami konsep kestabilan unsur, peserta didik juga mengalami
kesulitan pada konsep selanjutnya yaitu struktur Lewis (72,5%). Kesulitan pada struktur Lewis
ini juga berdampak pada kesulitan dalam memahami ikatan ion (46,3%), ikatan kovalen
(58,4%), dan ikatan logam (61,3%).

Kesimpulan

Pada keluasan materi kimia di SMA mau pun di SML Belum sesuai dengan kemampuan
kognitif siswa, karena telah diketahui bahwa nilai siswa pada materi kimia belum maksimal
dan terbilang masih rendah.

Pertanyaan ke-4
Jika ada materi kimia yang dirasa terlalu berlebihan atau terlalu luas jika diberikan
kepada siswa SMA sebutkan dan jelaskan alasannya.

Jawab : Materi kimia SMA kelas xi menurut kami yang terlalu berlebihan arau terlalu luas
dibahas pada jenjang SMA adalah materi faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran arah
kesetimbangan yang diterapkan dalam industri, dalam materi ini ada kata 'yang diterapkan
dalam industri' seharusnya 'yang diterapkan dalam reaksi kimia', karna seperti yang kita tahu
bahwa penerapan faktor-faktor yang mempengaruhi kesetimbangan dalam industri adalah
keadaan yang diatur dalam energi atau temperatur yang sangat tinggi dan bagi siswa SMA yang
belum pernah tahu industri bahan kimia pasti tidak akan paham. Lalu materi proses
pembentukan dan teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi serta kegunaannya, materi
tersebut juga dinyatakan terlalu luas karena teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi
sangatlah kompleks dan butuh pemahaman tentang teknologi mesin, dan bagi siswa SMA ini
terlalu detail dan terlalu mendalam.

Pertanyaa ke-5

Jika ada materi kimia yang dirasa kurang dalam jika diberikan kepada siswa SMA
sebutkan dan jelaskan alasannya.

Jawab : Materi kimia SMA kelas xi menurut kami yang kurang luas dibahas pada jenjang SMA
adalah materi larutan asam dan basa, materi tersebut dinyatakan kurang luas karena tidak
memuat materi derajat ionisasi, perhitungan derajat ionisasi. Pada saat ingin menghitung Ka,
yang diperlukan data derajat ionisasi (a) biasanya langsung diberitahu a nya berapa di soal,
tidak diberi tahu derajat ionisasi itu apa dan bagaimana cara mendapatkan derajat ionisasi. Lalu
materi garam yang menggidrolisis air bukan garam yang dihidrolisis, buktinya apabila ada
garam (berasal dari asam lemah dengan basa kuat dan asam kuat dengan basa lemah) yang
direaksikan dengan air, maka air akan terionisasi menjadi OH- atau H+ dan/atau H3O+, artinya
molekul air yang terlisis atau terpecah bukan garamnya,tapi di materi hidrolisis garam masih
saja menjelaskan bahwa yang terlisis atau terpecah adalah garamnya.

Pertanyaa ke-6
Untuk materi kimia di smk pertanian dan STM, materi kimia seperti apa yang cocok
untuk diajarkan?

Jawab:

Untuk di smk pertanian, sebaiknya materi kimia yang baik untuk diajarkan adalah materi kimia
yang condong ke arah biokimia, dan juga kimia organik. Dalam smk pertanian sebaiknya lebih
mendalami senyawa-senyawa yang berguna bagi tubuh, mempelajari berbagai energi yang
diperlukan unk sel hidup, serta aktivitas katalitik enzim. Dan materi lain yang memang sudah
ada di smk pertanian dan cukup baik seperti :

Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit

Konsentrasi dan Satuan Konsentrasi

Kesetimbangan Reaksi

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kesetimbangan Reaksi

Tetapan Kesetimbangan (Kc dan Kp)


Termokimia (Entalpi dan Perubahannya)

Sedangkan untuk di STM materi yang cocok yaitu seperti reaksi redoks dan elektrokimia,
Termokimia, makromolekul, teori kinetik, Hidrolisis garam, dan juga laju reaksi.

Ada baiknya materi kimia di STM mengutamakan materi yang fenomenanya dapat terlihat
langsung, karena mengingat STM sendiri mengutamakan keterampilan dibandingkan hanya
sekedar teori.

Anda mungkin juga menyukai