Anda di halaman 1dari 4

PROSEDUR TETAP

PENEGAKAN DIAGNOSIS
PASIEN TB
No. Dokumen
No. Revisi
SOP Tanggal Terbit 01-08- 2020
Halaman 1/4
UPTD PUSKESMAS
RAWAT INAP Dr. Hj. Uning Rohayati. MHKes
CONGGEANG NIP. 19640711 200212 2 002

1. Pengertian Merupakan kegiatan untuk menegakkan diagnosis TB pada pasien yang di


curigai menderita TB (suspek), oleh staf medis dokter penangungjawab
perawatan pasien di unit pelayanan kesehatan di Kec. Conggeang
2. Tujuan Sebagai acuan tatalaksana penegakan diagnosis TB pada pasien yang di
curigai menderita TB ( suspek pasien TB), untuk menemukan pasien TB
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas
4. Referensi Pedoman Nasional Pengendalian Tuberkulosis tahun 2015
5. Prosedur 1. Penegakan diagnosis pasien TB di dasarkan pada :
a. anamnesis (keluhan utama, riwayat penyakit sekarang, riwayat
penyakit dahulu dan riwayat penyakit keluarga)
b. pemeriksaan fisik yang mendukung
c. hasil pemeriksaan dahak S-P-S
d. hasil pemeriksaan penunjang lainnya (sesuai indikasi: foto
thorax/uji tuberkulin/histo-patologi/patologi anatomi)
e. hasil pembobotan (sistem skor) pada kasus TB anak
2. Apabila :
a. pada suspek pasien TB, ditemukan BTA (+) pada ≥ 2 hasil
pemeriksaan dahak S-P-S, maka ditegakkan diagnosis : pasien
TB, dan selanjutnya dilakukan penetapan klasifikasi dan tipe
pasien TB, untuk menentukan regimen pengobatan OAT-nya
b. pada suspek pasien TB, ditemukan BTA (-) pada hanya 2 hasil
pemeriksaan dahak S-P-S, maka dilakukan pemeriksaan foto
thorax :
 bila hasil foto thorax mendukung kelainan TB, maka
ditegakkan diagnosis pasien TB, selanjutnya dilakukan
penetapan klasifikasi dan tipe pasien TB, untuk menentukan
regimen pengobatan OAT-nya
 bila foto thorax tidak mendukung kelainan TB, maka
ditegakkan diagnosis bukan pasien TB
c. pada suspek pasien TB, ditemukan BTA (-) pada ke-3 hasil
pemeriksaan dahak S-P-S, maka diberi pengobatan antibiotik
spektruk luas terlebih dahulu, dan bila ada perbaikan, maka
ditegakkan diagnosis bukan pasien TB
apabila dengan antibiotik spektrum luas tidak ada perbaikan,
maka dilakukan pe -meriksaan dahak S-P-S dan foto thorax :
 bila hasil pemeriksaan dahak ditemukan BTA (+), dan maka
ditegakkan diagnosis pasien TB, selanjutnya dilakukan
penetapan klasifikasi dan tipe pasien TB, untuk menentukan
regimen pengobatan OAT-nya
 bila hasil pemeriksaan dahak ditemukan BTA (-) foto thorax
mendukung kelainan TB, dan maka ditegakkan diagnosis
pasien TB, selanjutnya dilakukan penetapan klasifikasi dan
tipe pasien TB, untuk menentukan regimen pengobatan OAT-
nya
 bila hasil pemeriksaan dahak ditemukan BTA (-) foto thorax
tidak mendukung kelainan TB, dan maka ditegakkan
diagnosis bukan pasien TB,
3. Untuk pasien anak, apabila hasil pembobotan :
 skor : 6 atau >, ditegakkan diagnosis TB anak
 skor : 5, dilakukan evaluasi lebih lanjut
 skor : < 5, ditegakkan diagnosis bukan TB anak
6. Bagan alir Bagan alir penegakan diagnosa pasien TB

Suspek
Pasien TB

Pemeriksaan dahak : S-P-S

hasil BTA hasil BTA : hasil BTA :


+++/ +-- ---
++-
Foto thorax Beri antibiotik
suspek pasien tb spektrum luas foto
thorax suspek
Hasil Hasil Tak adapasien tb Ada
menduku tak perbaikan perbaikan
ng mendu
kung ulang dahak : S-P-S
Pemeriksaan

hasil BTA : Hasil BTA :


+++
++- ---
+--

Foto thorax
suspek pasien
tb
Hasil Hasil tak
mendukung mendukung

Pasien TB Bukan Pasien


TB

7. Hal-hal yang Keadaan umum pasien


perlu
diperhatikan

8. Unit terkait 1. R. Pendaftaran


2. R. Pemeriksaan Umum
3. R. Kesehatan gigi dan mulut
4. R. Gawat darurat
5. R. Kesehatan Ibu & KB
6. R. Kesehatan anak &Imunisasi
7. R. Promosi kesehatan
8. Laboratorium
9. R. Rawat inap
9. Dokumen 1. TB 01
Terkait 2. TB 02
3. TB 03
4. TB 05
10. Rekaman
Historis Tanggal mulai
No. Yang diubah Isu Perubahan
perubahan diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai