Anda di halaman 1dari 2

Selasa, 8 September 2020

Resume Pendidikan Pancasila Pertemuan 1

Hana Huwaida Zulfa (12020118130126)

Secara empiris bagi bangsa Indonesia mengamalkan 5 nilai pancasila yaitu nilai
ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, permusyawaratan, dan keadilan sudah ada sejak lama.
Sila pertama saling menghormati dan menghargai untuk beribadah kepada Tuhan. Sebelum
masa penjajahan Belanda, masyarakat kita sangat damai. Namun setelah kemunculan
penjajah dengan konsep Gospel, masyarakat kita mulai terusik dengan ritual agama mereka.
hingga sampai saat ini terdapat konflik yang akarnya berasal dari perdebatan menyangkut
agama.

Semua agama memiliki kitab sucinya masing-masing, mereka juga dijanjikan adanya
surga jika taat kepada Tuhan. Sehingga mereka juga ingin menjauhi larangan-Nya dan
menjalankan perintah Tuhan. Ada pepatah bahwa hidup di dunia hanya sementara, di akhirat
selamanya. Maka pada pengamalan sila pertama, terdapat dua orientasi horizontal dan
vertikal. Vertikal maksudnya agama memiliki landasan misalnya kitab suci sebagai pedoman
ajaran agama (hubungan dengan Tuhan). Sedangkan konsep horizontal, kita manusia
memiliki hak dan kewajiban untuk menciptakan kedamaian. Pancasila sebagai ideologi
bangsa sudah teruji dan tercatat dalam sejarah. Setiap zaman terdapat tantangan dan ancaman
dari dalam atau dari luar yang berbeda-beda.

Pancasila dari dahulu sudah menjadi payung hukum di negara Indonesia yang
beragam ini. pendidikan pancasila ini dimaksudkan agar mahasiswa menjadi cerdas sebagai
warga negara Indonesia. Dasar hukum penyelenggaraan kurikulum mata kuliah ini adalah SK
Rektor Universitas Diponegoro No. 715/UN7.P/HK/2017 tentang Penetapan Kurikulum
Prodi S1 dan D3 di Universitas Diponegoro Tahun 2017-2022, dimana wajib
menyelenggarakan mata kuliah Pendidikan Pancasila sebanyak 2 sks pada kurikulum 2017.
Namun, pada tahun 2020 muncul SK Rektor baru Pendidikan Pancasila akan digabung
dengan Pendidikan Kewarganegaraan menjadi 3 sks, sehingga akan berubah menjadi mata
kuliah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Hal ini juga selaras dengan tujuan dalam
UUD 1945 pada Pembukaan Alinea 4 yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Bangsa yang
cerdas inilah yang akan mengawal Pancasila.
Berbeda pada zaman dahulu dimana tidak semua warga negara dapat mengenyam
pendidikan yang layak. Hanya golongan tertentu saja yang bisa mendapatkan pendidikan
tinggi, sehingga mereka memiliki ilmu yang minim dan gampang dipecah belah oleh
penjajah. Namun, sejak muncul organisasi Boedi Oetomo yang merupakan momentum
kebangkitan nasional. Disusul dengan sumpah pemuda yang diikrarkan oleh para pemuda
sebagai bentuk perlawanan kepada penjajah dan bangkitnya perjuangan para pemuda dalam
bela negara. Saat ini semua warga negara dijamin untuk mendapatkan pengajaran ilmu
supaya menjadi warga negara yang cerdas. Kita sebagai mahasiswa mampu memfilter hoax
serta dapat berpendapat dengan dasar atau teori yang jelas. dengan demikian, mata kuliah ini
diharapkan agar mahasiswa mampu berpikir cerdas dan damai dalam hidup bermasyarakat
dan bernegara.

Anda mungkin juga menyukai