Perkembangan Peserta Didik Modul 5
Perkembangan Peserta Didik Modul 5
MODUL 5
Bagian otak yang mengatur hubungan pada indera penglihatan, pendengaran, perabaan,
pengenal rasa dan penciuman adalah corpus collosum.
2. Kesulitan dalam motivasi terjadi bila kebutuhan akan usaha pribadi berinteraksi dengan
image diri dan percaya diri, yang berakibat pada berbagai motivasi
3. Kesulitan berpartisipasi terjadi bila gangguan fisik menghambat kemampuan anak untuk
bergabung dalam kegiatan kelas.
Gangguan saraf pada spina bifida terpusat, sedangkan pada cerebral palsy gangguannya
menyebar.
Gangguan lain yang terjadi pada spina bifida dan sering memerlukan bantuan operasi
(pembedahan) adalah hydrocephalus.
Convulsion adalah istilah yang digunakan untuk menerangkan perilaku yang ditunjukkan oleh
seseorang bila gangguan pada bagian otak tertentu.
Tingkat ketidakmampuan
Ringan
68-52
69-55
Sedang
51-36
54-40
Parah
35-
39-
3. Bentuk perilaku dan perasaan yang tidak memadai tapi berada di bawah normal
Autis berasal dari bahasa Yunani dari kata autos,yang berarti diri.istilah pertama yang
digunakan oleh Eugene Bleur.Selain faktor genetik dan lingkungan yang tercemar populasi,
pandangan yang lebih mendapat dukungan ilmuwan mengungkapkan bahwa kelainan sistem
kerja otak, terutama pada lapisan korteks serbral, serebelum dan sistem limbik merupakan
penyebab autistik pada anak.
b. Anak tidak dapat mengikuti jalan pikiran orang lain dan tidak mempunyai empati
Empati dan peran aktif keluarga memainkan peran yang sangat menentukan keberhasilan
pembelajaran terhadap anak autis.
Dalam uji coba dan penerapannya, strategi yang kerap digunakan untuk anak autis mengacu
pada teori A-B-C (autecendent-behavior-consequence) yang diperkenalkan psikologi Loovas
atau dikenal applied Behavior analysis (ABA). Strategi ini dimulai dengan instruksi atau
antecedent atau pra-kejadian, yakni pemberian instruksi kepada anak baik berupa perintah
meniru, pertanyaan atau visual. Setelah 3-4 detik, anak diharapkan akan memberikan behavior
(perilaku) atau respon sesuai dengan instruksi. Untuk membuat respon anak bertahan makan
diperlukan consequence atau akibat; baik berupa reinforcemenet (penglihatan), prompt
(bantuan) kepada anak untuk memberikan jawaban yang benar.
Beberapa modifikasi tugas untuk memfasilitasi perkembangan siswa diuraikan berikut ini:
2.Modifikasi proses -proses tugas disesuaikan dengan gaya -gaya belajar siswa
1.Manipulasi tugas
2.Mengubah lingkungan
Pendidikan inklusif
Merupakan suatu pandangan yang menuntut adanya perubahan layanan pendidikan yang tidak
diskriminatif ,menghargai perbedaan, dan pemenuhan kebutuhan setiap individu berdasarkan
kemampuanya.
Phil Foreman: pendidikan inklusif adalah sebuah proses yang sistematis mengantarkan anak-
anak berkebutuhan khusus dan kelompok anak tertentu pada usia yang sama kedalam
lingkungan yang alami dimana umumnya anak-anak bermain dan belajar.
Bern dalam budi.H :merupakan filosofi pendidikan yaitu bagian dari keseluruhan.
Stainback dalam Sunardi:merupakan sekolah yang menampung semua siswa di kelaas yang
sama dengan layanan pendidikan yang sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan siswa.
1.Bahwa setiap anak termasuk dalam komunitas setempat dan dalam suatu kelas atau
kelompok
2.Hari sekolah diatur penuh dengan tugas -tugas pembelajaran kooperatif dengan perbedaan
pendidikan dan fleksibilitas dalam memilih dengan sepuas hati
3.guru bekerja bersama dan mendapat pengetahuan pendidikan umum,khusus dan tekhnik
belajar individu serta keperluan pelatihan dsan bagaimana mengapresiasikan keanekaragaman
dan perbedaan individu dalam pengorganisasian kelas
Mulyono dalam Sri Wahyu Ambarwati mengidentifikasi prinsip pendidikan inklusif kedalam 9
elemen:
2.Interaksi promotif ,yaitu upaya untuk saling menolong dan saling memberi motivasi dalam
belajar.
4.Pembelajaran adaptif
5.Konsultasi kolaboratif
2.Mengidentifikasi kebutuhan